Anda di halaman 1dari 6

I.

ICT FOR IMPROVED PUBLIC SERVICE DELIVERY


IN PAPUA NEW GUINEA
Oleh:
direview Oleh: Bustamin B
TIK UNTUK MENINGKATKAN PENYEDIAAN LAYANAN PUBLIK
DI PAPUA NUGINI
TUJUAN

Tujuan
Program
ini
adalah
meningkatkan jaringan informasi kepada dan dari masyarakat untuk mendukung proses
sosialisasi politik dan partisipasi politik rakyat. Sasaran Program ini adalah meningkatnya
kemampuan masyarakat untuk menyeleksi informasi agar tidak menimbulkan hilangnya rasa
saling percaya antar anggota masyarakat, serta yang dapat menimbulkan kesenjangan
informasi yang mengancam integrasi nasional. Arah Kebijakan Program ini adalah
membangun jaringan informasi dan komunikasi antara pusat dan daerah serta antar daerah
secara timbal balik dalam rangka mendukung pembangunan nasional serta memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa; memperkuat kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan
prasarana penerangan khususnya di luar negeri dalam rangka memperjuangkan kepentingan
nasional di forum internasional.
Dengan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang kini meramba pada
sistem pemerintahan sebuah negara-negara baik negara maju maupun negara-negara
berkembang seperti yang telah dicoba dilaksana pada negra PNG, Teknologi Informasi dan
komunikasi yang di terapkan pada sistem pemerintahan yang disebut Electronic Government
atau lazim ditulis E-Government dan sering pula disingkat dengan E-Government, dan
beberapa lembaga negara mencoba menerapkan e-government berdasarkan persepsi masingmasing seperti yang terjadi di negara Papua New Guinea (PNG). Masyarakat menuntut
pelayanan publik yang memenuhi kepentingan masyarakat luas di seluruh wilayah Indonesia,
dapat diandalkan dan terpercaya, serta mudah dijangkau secara interaktif. Masyarakat
menginginkan agar aspirasi mereka didengar, sehingga pemerintah harus memfasilitasi
partisipasi dan dialog publik di dalam perumusan kebijakan negara. Untuk mengembangkan
sistem manajemen dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka
pemerintah dan pemerintah daerah lain segera melaksanakan proses transformasi menuju egovernment.
Melalui pengembangan e-government, dilakukan penataan sistem manajemen dan proses
kerja di lingkungan pemerintah dan pemerintah daerah otonom. Pada saat ini seluruh negara
berkembang tengah mengalami perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara secara
fundamental begitu juga yang terjadi pada negra PNG, dari sistem kepemerintahan yang
otoriter dan setralistik menuju ke sistem kepemerintahan yang demokratis, dan menerapkan

perimbangan kewenangan pusat dan daerah otonom. Perubahan yang tengah terjadi tersebut
menuntut terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab
tuntutan perubahan secara efektif. Sistem manajemen pemerintah yang selama ini merupakan
sistem hirarki kewenangan dan komando sektoral yang mengerucut dan panjang, harus
dikembangkan menjadi sistem manajemen organisasi jaringan yang dapat memperpendek lini
pengambilan keputusan serta memperluas rentang kendali.
Pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara
elektronis, Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses
secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara PNG. Untuk
melaksanakan maksud tersebut, pengembangan e-government diarahkan pada pembentukan
jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang memiliki kualitas dan lingkup yang
dapat memuaskan masyarakat luas serta dapat terjangkau di seluruh wilayah PNG pada setiap
saat tanpa dibatasi oleh sekat waktu dan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.
Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan perkembangan
perekonomian nasional dan memperkuat kemampuan menghadapi perubahan dan persaingan
perdagangan internasional. Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan
lembaga-lembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog publik bagi masyarakat agar dapat
berpartisipasi dalam perumusan kebijakan negara. Pembentukan sistem manajemen dan
proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antar
lembaga pemerintah dan warga negara.
I.

KAJIAN
Elektronik pemerintahan (E-governance) didefinisikan sebagai penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK ) untuk proses pemerintahan untuk membawa Sederhana,
Moral , Akuntabel , Responsif , dan Transparan (SMART) pemerintahan telah menunjukkan
bahwa pemerintah mungkin lebih dari organisasi-organisasi lain, bisa mendapatkan
keuntungan dari efisiensi dan peningkatan layanan yang berasal dari proses digital.
Penggunaan TIK dalam pemerintahan tidak hanya ditujukan untuk memiliki fokus pada
efisiensi dan efektivitas tetapi juga untuk memberdayakan warga dengan membuat tersedia
bagi mereka akses interaktif ke dan penggunaan informasi.
Di Pasifik Selatan, seluas dunia, pelayanan merupakan masalah besar (ADB 2003) .
Masalah pelayanan yang buruk di Pasifik sebagian besar karena kurangnya akuntabilitas ,
transparansi dan komitmen dalam membuat layanan bermanfaat bagi masyarakat miskin dan
terpinggirkan (World Bank, World Development Report 2004). Pelayanan publik telah tidak
konsisten dengan preferensi warga dan dianggap lemah di negara-negara berkembang ( Bank
Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan/Bank Dunia 2005) . Faktor-faktor seperti
tidak memadai sasaran masyarakat miskin, perencanaan supplydriven, menangkap program
elit, kurangnya suara masyarakat miskin dan ketidakmampuan untuk mencapai pemerintah
dan penyedia layanan , adalah salah satu alasan paling umum . Ganietal (2007) menyajikan
indeks good governance selama tujuh Negara Pulau Pasifik (PICs).
Negara-negara yang diklasifikasikan sebagai orang (1) dimana kualitas pemerintahan telah
meningkatkan selama dekade terakhir dan termasuk negara termasuk Kepulauan Cook,
Kepulauan Fiji, Samoa dan Vanuatu, dan (2) di mana pemerintahan hanya meningkat tipis
selama dekade terakhir termasuk negara-negara seperti Papua Nugini dan Tonga. Jika
pemerintahan dalam perekonomian lemah, maka ada pengurangan besar dalam kualitas
pelayanan publik (Tanzi, 1998).

Penelitian ini meneliti penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam
penyediaan layanan publik di PNG. Mengkaji terutama potensi TIK untuk meningkatkan
penyediaan dan pelayanan pemerintahan. Makalah ini disajikan dalam empat bagian: tinjauan
pustaka, diskusi metodologis, termasuk rincian prosedur sampling dan pengumpulan data,
presentasi dan diskusi tentang temuan penelitian , dan kesimpulan secara keseluruhan,
termasuk diskusi tentang implikasi manajerial dan daerah untuk penelitian masa depan.
Temuan penelitian menyiratkan bahwa semakin banyak kemajuan pencapaian tujuan egovernance (koordinasi, penghematan biaya dan efektivitas biaya), lebih banyak dampak
positif di daerah yang terkena pengenalan e-government (seperti penyediaan layanan,
kemampuan untuk melakukan pekerjaan , transparansi dan akuntabilitas pemerintah, layanan
yang nyaman, komunikasi warga, dll). Karena itu mungkin bahwa dalam beberapa tahun ke
depan TIK di sektor publik akan mengubah kedua cara di mana pelayanan publik tersebut dan
hubungan mendasar antara pemerintah, masyarakat dan warga negara.
II. PEMBAHASAN
Sebelum terlalu jauh, saya akan memperkenalkan dulu apa yang dimaksud dengan Egoverment. E-government kependekan dari Electronic Government, suatu media pemerintah
untuk menyosialisasikan program-programnya ke masyarakat luas lewat internet. Egovernment adalah penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik. Contohnya
misalnya pelaporan pajak melalui internet, data kependudukan online, e-procurement, dll.
Jadi tidak selalu berbentuk website. Website hanya salah satu dari fungsi e-goverment yang
paling dasar.
Gambaran diatas kian menguatkan keyakinan bahwa informasi mengambil bagian penting
dalam proses pembangunan. Pemerintah sangat menyadari hal ini. Karena itu pemerintah
menempuh berbagai upaya. Antara lain dengan menerapkan sistem elektronik government (egovernment) atau pemerintahan berbasis elektronik. Dengan pola ini, pemerintahan
tradisional (traditional government) yang identik dengan paper-based administration maupun
pengerjaan secara manual mulai di tinggalkan.
Berdasarkan definisi dari World Bank, e-government adalah penggunaan teknologi
informasi (seperti Wide Area Network, Internet dan mobile computing) oleh pemerintah untuk
mentransformasikan hubungan dengan masyarakat, dunia bisnis dan pihak yang
berkepentingan. Dalam prakteknya, e-government adalah penggunaan internet untuk
melaksanakan urusan pemerintah dan penyediaan pelayanan publik yang lebih baik dan cara
yang berorientasi pada pelayanan masyarakat. Secara ringkas, penerapan e-government
bertujuan untuk menciptakan pelayanan publik secara on line atau berbasis komputerisasi.
Memberikan pelayanan tanpa adanya intervensi pegawai institusi publik, dan memangkas
sistem antrian yang panjang hanya untuk mendapatkan suatu pelayanan yang sederhana.
Selain itu, e-government juga dimaksudkan untuk mendukung pemerintahan yang baik
(good governance). Penggunaan teknologi yang mempermudah masyarakat untuk mengakses
informasi dapat mengurangi korupsi dengan cara meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas lembaga publik. E-government dapat memperluas partisipasi publik dimana
masyarakat dimungkinkan untuk terlibat aktif dalam pengambilan keputusan maupun
kebijakan oleh pemerintah, memperbaiki produktifitas dan efisiensi birokrasi serta
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Di Indonesia, inisiatif e-government telah diperkenalkan melalui Instruksi Presiden


Nomor 6 Tahun 2001 tentang Telematika (Telekomunikasi, Media dan Informatika). Dalam
instruksi itu dinyatakan bahwa aparat pemerintah harus menggunakan teknologi telematika
untuk mendukung good governance dan mempercepat proses demokrasi. E-government wajib
diperkenalkan untuk tujuan yang berbeda di kantor-kantor pemerintahan. Administrasi publik
adalah salah satu area dimana internet dapat di gunakan untuk menyediakan akses bagi semua
masyarakat berupa pelayanan yang mendasar dan mensimplifikasi hubungan antar
masyarakat dan pemerintah. E-government dengan menyediakan pelayanan melalui internet
dapat dibagi dalam beberapa tingkatan yaitu penyediaan informasi, interaksi satu arah,
interaksi dua arah dan transaksi yang berarti pelayanan elektronik secara penuh. Interaksi satu
arah bisa berupa fasilitas men-download formulir yang dibutuhkan. Pemrosesan atau
pengumpulan formulir secara online merupakan contoh interaksi dua arah. Sedangkan
pelayanan elektronik penuh berupa pengambilan keputusan dan delivery (pembayaran).
Penelitian di negra Papua New Guinea (PNG) ini dilakukan di antara 189 responden di
PNG dengan menggunakan kuesioner terstruktur didistribusikan ke berbagai kelompok
responden dengan menggunakan Stratified Random Sampling. Hasil menunjukkan bahwa egovernance memiliki potensi untuk meningkatkan layanan dan kepuasan pelanggan. Hal ini
juga dikonfirmasi melalui temuan dalam penelitian ini bahwa harapan warga dari pelayanan
publik yang cukup tinggi, tetapi pengalaman telah sering menjadi negatif ada perbedaan besar
dalam persepsi dan harapan warga biasa di negeri ini mengenai pelayanan, kualitas layanan.
Hal ini berdampak negatif terhadap kepuasan pelanggan selama beberapa tahun. Dapat
disimpulkan bahwa ada kebutuhan mendesak di PNG untuk menggunakan e-governance di
semua lembaga publik dalam pandangan masalah yang berlaku kualitas pelayanan. Egovernance harus dilihat sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pelayanan di masa
depan.
Masalah pelayanan yang buruk di Pasifik sebagian besar karena kurangnya akuntabilitas,
transparansi dan komitmen dalam membuat layanan bermanfaat bagi masyarakat miskin dan
terpinggirkan (World Bank, World Development Report 2004). Pelayanan publik tidak
konsisten dengan keinginan warga dan dianggap lemah di negara-negara berkembang (Bank
Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan/Bank Dunia 2005). Faktor-faktor seperti
kurang memadai sasaran masyarakat miskin, menyediakan perencanaan didorong, penguasa
mengambil program, kurangnya suara masyarakat miskin dan ketidakmampuan untuk
mencapai pemerintah dan penyedia layanan, adalah salah satu alasan paling umum.
Menurut Tanzi (1998), penyajian indeks good governance selama tujuh Negara Pulau
Pasifik (PICs). Negara-negara yang diklasifikasikan tersebut adalah (1) dimana kualitas
pemerintahan telah meningkatkan selama dekade terakhir dan termasuk negara termasuk
Kepulauan Cook, Kepulauan Fiji, Samoa dan Vanuatu, dan (2) di mana pemerintahan hanya
meningkat tipis selama dekade terakhir termasuk negara-negara seperti Papua Nugini dan
Tonga. Jika pemerintahan dalam perekonomian lemah, maka ada pengurangan besar dalam
kualitas pelayanan publik. Temuan penelitian mengimplikasikan bahwa semakin banyak
kemajuan pencapaian tujuan e-governance (koordinasi, penghematan biaya dan efektivitas
biaya), lebih banyak dampak positif di daerah yang terkena masuknya e-government (seperti
penyediaan layanan, kemampuan untuk melakukan pekerjaan, transparansi dan akuntabilitas
pemerintah, layanan yang nyaman, komunikasi warga, dll). Karena itu mungkin bahwa dalam
beberapa tahun ke depan TIK di sektor publik akan mengubah kedua cara di mana pelayanan
publik tersebut dan hubungan mendasar antara pemerintah, masyarakat dan warga negara.

Aplikasi e-government yang sudah diimplemntasikan di Indonesia yaitu :


1. Pelayanan KTP Online
Saat ini hampir semua pemerintahan daerah di Indonesia sudah mempunyai website,
dengan isi informasi umum seperti struktur organisasi, visi dan misi, alamat pejabat-pejabat,
informasi pariwisata, pendidikan dan sebgaianya. Pemrosesan Pembuatan KTP secara
online via Internet ini dipandang perlu dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat. Diharapkan aplikasi ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi waktu,
mengatasi prosedur manual yang tidak praktis, dan sebagainya.

Pelayanan KTP Online adalah sebuah aplikasi untuk pembuatan Kartu Tanda Penduduk
secara online baik bagi yang akan membuat KTP baru maupun yang akan melakukan
perpanjangan. Dengan Aplikasi ini pemohon KTP dapat melakukan peromohonanya secra
langsung, dengan mengklik menu yang tersedia pada website. Aplikasi Pelayanan KTP online
ini mempunyai beberapa tugas sebagai berikut:
Menyimpan biodata Penduduk
Menyimpan data Kecamatan
Menyimpan data permohonan
Menyimpan data masa berlaku.

2. Pelayanan Izin Gangguan (HO) Online


Aplikasi pelayanan masyarakat ini untuk pengurusan izin gangguan bagi yang akan
menjalankan sebuah usaha ataupun untuk perpanjangan bagi usaha yang sudah memiliki izin
usaha yang telah habis masa berlakunya. Pada Aplikasi ini masyarakat yang akan memohon
izin gangguan (HO) tinggal memilih layanan yang diinginkan, izin gangguan untuk usaha
baru atau perepanjangan izin gangguan lama.
Dengan Aplikasi ini setiap pemohon dapat mengajukan permohonan dan mengisi formulir
permohonan kapanpun dan dimana pun, selagi masih terhubung dengan internet. Dengan
begitu, pemohon tidak perlu mewakilkan ke orang lain untuk pengurusan izin ini.
III. KESIMPULAN
Penelitian ini telah menyelidiki peran TIK dalam memfasilitasi penyediaan layanan dan
kualitas layanan di sektor publik di PNG . Ia telah meneliti hubungan antara e-governance ,
kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan . Semua tiga hipotesis dalam penelitian ini telah
didukung . Hasil menunjukkan bahwa e-governance memiliki potensi untuk meningkatkan
layanan dan kepuasan pelanggan . Hal ini juga menegaskan bahwa harapan warga dari
pelayanan publik yang cukup tinggi, tetapi pengalaman cenderung negatif. Ada perbedaan
besar dalam persepsi dan harapan dari warga biasa di negeri ini mengenai pelayanan, kualitas
pelayanan dan kepuasan pelanggan ini telah mempengaruhi secara negatif selama beberapa
tahun. Ada kebutuhan mendesak di PNG untuk menggunakan e-governance di semua
lembaga publik dalam pandangan kekhawatiran yang berlaku tentang kualitas layanan. E
-governance harus dilihat sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan di masa depan.
Meskipun kualitas pemerintahan di PNG selama dekade terakhir telah sedikit membaik
dibandingkan dengan negara-negara tetangganya di Pasifik Selatan (Kepulauan Cook,
Kepulauan Fiji, Samoa dan Vanuatu) masih banyak yang harus dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan, pembuatan kebijakan dan pemerintahan yang baik.
KOMENTAR:

Jurnal ini membahas tentang sistem teknologi informasi dan komunikas berbasis pada
jaringan yang disebut E governance dimana dalam sistem ini menggunakan Teknologi
Informasi Dan Komunikasi (TIK) di Negara berkembang Papua New Guinea (PNG) untuk
mempromosikan pemerintahan yang lebih effisien dan penekanan biaya yang efektif,
kemudahan fasilitas layanan pemerintah serta memberikan akses informasi terhadap
masyarakat umum, dan membuat pemerintahan lebih bertanggung jawab kepada masyarakat.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan, misalnya pada bidang


teknologi pendidikan lewat jaringan internet seperti penggunaan email sebagai sarana proses
belajar-mengajar antara murid dan guru antara dosen dan mahasiswa maka dunia maya
adalah salah satu teknologi yang dapat digunakan dalam membantu dan memperkaya media
dan efektivitas belajar. Kemampuan jaringan internet dalam bentuk website ini adalah untuk
meningkatkan efektifitas belajar dengan kemampuan menjangkau segala sumber pengetahuan
baik dalam negri maupun luar negri. Informasi pada jaringan internet melalu perangkat
seperti browsing frefox dan lain sehingga kita bisa mencapai informasi yang sangat luas.

Anda mungkin juga menyukai