TESIS
Oleh :
I Wayan Eka Arthika
NIM 11251009
MANAJEMEN PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang
menghasilkan sumber daya manusia yang nantinya diharapkan dapat
menggerakan roda pembangunan nasional. Pembangunan nasional
sesuatu yang bersifat dinamis, maka sekolah menengah dituntut pula
untuk mengikuti serta senantiasa meningkatkan kualitasnya. Salah satu
kunci utama peningkatan mutu pendidikan di sebuah sekolah adalah guru.
Tanpa didukung oleh mutu guru yang baik, upaya peningkatan mutu
pendidikan akan menjadi hampa, sekalipun didukung oleh komponen
lainnya yang memadai, karenanya sangat beralasan bila pemerintah saat
ini lebih memfokuskan peningkatan mutu guru sebagai salah satu upaya
untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kondisi saat ini sangat dituntut
keseriusan untuk meningkatkan mutu guru bersangkutan.
Sumber daya manusia harus dikelola dengan professional agar
dapat tercipta keseimbangan antara kebutuhan sumber daya manusia
dengan tuntutan serta kemajuan organisasi. Keseimbangan tersebut
merupakan kunci sukses utama bagi perguruan tinggi agar dapat
berkembang dan tumbuh secara produktif dan wajar. Perkembangan
organisasi sangat tergantung pada kinerja yang ada di organisasi.
Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya
adalah kinerja. Kepuasan kerja sendiri dapat diartikan sebagai sikap
sertifikasi sebesar 1 kali gaji pokok. Sedangkan jika guru tersebut belum
mendapatkan sertfikasi maka ia mendapatkan tunjangan dari pemerintah
pusat sebesar 250 ribu rupiah per bulan. Kompensasi lain yang diterima
guru adalah dana komite sekolah pengganti BP3 sedangkan jika guru
tersebut memegang jabatan tertentu maka ia akan mendapatkan
tunjangan jabatan yang berasal dari dana BOS dan sekolah gratis. Jika
dilihat dari kompensasi yang diterima memberi kepuasan pada guru.
Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah dengan perbaikan dalam
kompensasi dan kepuasan kerja pada guru akan membuat meningkatnya
kinerja guru ?
Berdasarkan kondisi diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan kerja dan Kompensasi terhadap
Kinerja guru pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Sekayu.
2.
3.
2.
3.
Sekolah
dalam meningkatkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tingginya
produktivitas
keluar
masuknya
kerja
atau
karyawan
prestasi
kerja
(turnover),
karyawan
mengetahui
indikator
apa
saja
yang
mempengaruhi
kepuasan kerja, terdapat lima indikator menurut Kreitner (2005; 270) yaitu:
1.
adil,
tidak
meragukan
dan
segaris
dengan
yang
memberi
kesempatan
untuk
balik
mengenai
betapa
baik
mereka
bekerja.
4.
tinggi,
dengan
organisasionalnya.
tanggung
Pada
saat
jawab
dan
dipromosikan
jenjang
karyawan
2.2. Kompensasi
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan
sebagai balas jasa untuk kerja mereka dalam Handoko (2001: 156).
Menurut Gomez-Mejia dalam Ninuk (2002: 109); Schuler dan Jackson
serta Luthans dalam Ninuk (2002: 109), kompensasi total dapat
diklasifikasikan dalam tiga komponen utama, yaitu: Pertama, kompensasi
dasar yaitu kompensasi yang jumlahnya dan waktu pembayarannya tetap,
10
seperti
upah
dan
gaji.
Kedua,
kompensasi
variabel
merupakan
11
menjadi
puas
terhadap
kompensasi
yang
diterimanya.
12
rasa kecewa,
sehingga karyawan
yang
baik akan
13
14
mencapai
sasaran
strategisnya
yaitu
mempertahankan
oleh
organisasi
dengan
rasa
puas.
Dengan
demikian
15
kunci
untuk
mengembangkan
rencana
kompensasi
16
tiga
faktor
utama
yang
bisa
dikompensasi,
yaitu
Asad
(2004;
96),
pendekatan-pendekatan
kompensasi
17
dipertahankan
oleh
organisasi,
akan
meninggalkan
18
mengembangkan
kemampuan
yang
dibutuhkan
untuk
terjadi
peningkatan
keterampilan,
maka
masing-masing
keterampilan baru yang mereka miliki dihargai satu tingkat lebih tinggi.
Jadi kompensasi hanya akan mengalami kenaikan setelah karyawan
memperlihatkan kemampuannya dalam melakukan suatu pekerjaan
tertentu. Hal ini sangat berbeda dengan sistem kompensasi berdasarkan
pekerjaan atau jabatan, kenaikan Kompensasi Sebagai Motivator Untuk
Meningkatkan Kinerja Karyawan pembayaran akan terjadi secara
otomatis, biasanya pada interval waktu tertentu atau apabila terjadi
peningkatan jabatan. Pada kenyataannya, masih banyak organisasi yang
memperhatikan jabatan seseorang bukan pada kemampuan yang
bersangkutan untuk mengembangkan keterampilannya.
Perbedaan
berdasarkan
lain
antara
sistem
pembayaran
kompensasi
19
dan
Harold
dalam
Ninuk
(2002:
114)
membagi
kompensasi dalam tiga bentuk, yaitu material, sosial dan aktivitas. Bentuk
20
kompensasi material tidak hanya berbentuk uang, seperti gaji, bonus, dan
komisi, melainkan segala bentuk penguat fisik (phisical reinforcer),
misalnya fasilitas parkir, telepon dan ruang kantor yang nyaman, serta
berbagai macam bentuk tunjangan misalnya pensiun, asuransi kesehatan.
Sedangkan
kebutuhan
kompensasi
sosial
berhubungan
erat
dengan
mengkompensasikan
aspek-aspek
pekerjaan
yang
tidak
2.3. Kinerja
Waldman dalam Koesmono (2005: 170); kinerja merupakan
gabungan perilaku dengan prestasi dari apa yang diharapkan dan
pilihannya atau bagian syarat-syarat tugas yang ada pada masing-masing
individu dalam organisasi. Sedangkan menurut Mangkunegara (2001:67);
kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan
21
kuantitas
yang
dapat
dicapai
oleh
seseorang
karyawan
dalam
321)
dalam
bukunya
Human
Menurut Dessler
Resources
Management
22
seseorang
pemahaman
yang
jelas
tentang
apa
yang
akan
dikerjakan
dan
bagaimana
23
memerlukan umpan balik atas hasil kerja mereka sebagai panduan bagi
perilaku mereka di masa yang akan datang (Rivai: 2005: 311). Para
pekerja juga ingin mendapatkan umpan balik bersifat positif atas berbagai
hal yang tidak mereka lakukan dengan baik, walaupun kenyataannya hasil
penilaian prestasi tersebut masih lebih banyak berupa koreksi/kritik
Analisis suatu pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh jawaban atau pengetahuan mengenai menurut Rivai (2005:
312):
1) bagaimana cara meningkatkan prestasi yang berhasil dalam
jabatan secara keseluruhan
2) tingkat ketrampilan atau ilmu pengetahuan yang diperlukan
untuk melaksanakan tugas-tugasnya
3) menetapkan hal-hal yang merupakan hambatan, bagaimana
mereka mengenalinya, apa yang menyebabkan terjadinya
kasus-kasus tersebut dan apa yang harus dilakukan untuk
menghindarkan atau memperbaiki kesalahan, dan
4) teknik pemberian instruksi dan jenis serta lamanya suatu
masa kerja yang diperlukan untukuntuk menjadi seorang ahli
dalam setiap jenis pekerjaan.
24
Global
rating
evaluation,
dalam
penelitian
ini
atasan
Man
to
man
comparison,
dilakukan
dengan
cara
4)
25
5)
2)
3)
4)
5)
2)
26
3)
memberikan
kesempatan
untuk
meningkatkan
kinerja
digunakan
untuk
berbagai
tujuan
dalam
organisasi. Setiap organisasi menekankan pada tujuan yang berbedabeda dan organisasi lain dapat juga menekankan tujuan yang berbeda
dengan sistem evaluasi yang sama (Rivai; 2006;50).
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, menurut
Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2007; 134) faktor-faktor tersebut
adalah:
1)
Faktor-faktor
pribadi
Faktor-faktor
kepemimpinan : kualitas dorongan, bimbingan, dan dukungan
yang disediakan oleh pimpinan dan pemimpin lain
27
3)
Faktor-faktor
tim
sistem
Faktor-faktor
Faktor-faktor situasional :
tekanan lingkungan internal dan eksternal serta perubahanperubahan
seluk
beluk
pekerjaannya
serta
mampu
kerjasama
kemampuannya.
28
serta
bagaimana
minat
dan
6) Prakarsa
atau
inisiatif,
Merupakan
kemampuan
29
vertikal maupun
horisontal.
Peneliti
Judul
Variabel
Metod
Penelitian
Hasil
Peneli
tian
Ninuk
Kompensasi Sebagai
Kompensasi
Deskri
Kompensasi mempunyai
Muljani
Motivator
dan kinerja
psi
dampak
(2002)
Untuk
Meningkatkan
dalam
meomotivasi
untuk
Kinerja Karyawan
karyawan
bekerja
dengan
S.
Kajian
Pantja
Djati
(2003)
Terhadap
Kepuasan
Regre
Kepuasan
Kompensasi,
si linier
kuat antara
Kompensasi,
Komitmen
bergan
Komitmen
Organisasi,
da
Organisasi,
Dan Prestasi Kerja
kepuasan
karyawan,
Dan Prestasi
Kerja
memang
mempunyai pengaruh
30
positif
yang
signifikan
terhadap
komitmen
karyawan
organisasi
pada
begitu
juga
komitmen
karyawan
organisasi
terhadap
pada
berpengaruh
kecakapan
karyawan
pada
pekerjaan. Dalam
penelitian
ini
secara
kepuasan
kompensasi berpengaruh
terhadap
komitmen
Sumber : Jurnal/Tesis
2.5. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir
31
dan Kompensasi
berpengaruh
kinerja
parsial
berpengaruh signifikan
Negeri 3 Sekayu
BAB III
METODE PENELITIAN
Korelasional
adalah
desain
penelitian
yang
akan
32
adalah
obyek/subyek yang
ditetapkan
oleh
wilayah
generalisasi
yang
terdiri
atas;
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
33
Definisi ini
kerja
seseorang dengan dimensi kerja sebagai berikut; 1). pekerjaan, 2). upah,
3). promosi, 4). rekan kerja, 5). pengawasan.
Operasionalisasi dari variabel kepuasan kerja dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 3.1.
Operasionalisasi Variabel Kepuasan Kerja
34
Variabel
Dimensi
Kepuasan Kerja Pekerjaan
(X1)
Upah
Promosi
Rekan kerja
Pengawasan
Sumber : Kreitner; 2005; 270
Indikator
Sikap
terhadap
pekerjaan
Sifat dalam bekerja
Gaji, insentif, bonus
Perkembangan Karir
Hubungan
dengan
rekan kerja, Hubungan
dengan pimpinan
Supervisi
Skala
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
Instrumen untuk melihat Kepuasan Kerja diberikan kepada masingmasing responden. Adapun penilaian dari instrument ini adalah dengan
memberi bobot sebagai berikut :
5
= Sangat puas
= Puas
= Cukup
= Tidak puas
35
= Sangat setuju
= Setuju
= Kurang Setuju
= Tidak setuju
Tabel 3.2.
Operasionalisasi Kompensasi
Variabel
Kompensasi
(X2)
Dimensi
Kompensasi
material
Kompensasi
sosial
Indikator
Skala
Gaji, bonus, dan komisi, Interval
fasilitas parkir, telepon dan
ruang kantor yang nyaman,
serta berbagai macam bentuk
tunjangan misalnya pensiun,
asuransi kesehatan
Status, pengakuan sebagai ahli Interval
di bidangnya, penghargaan
atas
prestasi,
promosi,
kepastian
masa
jabatan,
rekreasi
36
Kompensasi
aktivitas
kompensasi
yang
mampu Interval
mengkompensasikan
aspekaspek pekerjaan yang tidak
disukainya
dengan
memberikan kesempatan untuk
melakukan aktivitas tertentu
Sumber : Michael dan Harold (Ninuk; 2002: 114)
3. Variabel Kinerja (Y)
Menurut Mangkunegara (2001:67); kinerja dapat didefinisikan
sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh
seseorang
Guru
dalam
melaksanakan
tugas
sesuai
dengan
tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Cara penilaiannya masingmasing pertanyaan diberi bobot sebagai berikut:
5 = Sangat baik
4 = Baik
3 = Cukup baik
2 = Tidak baik
1 = Sangat tidak baik
Secara lengkap, operasionalisasi variabel Kinerja seperti
tertera pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3.
Operasionalisasi Variabel Kinerja
Variabel
Kinerja (Y)
Dimensi
Kualitas
Pekerjaan
Indikator
Skala
ketelitian dan kerapihan Interval
kerja,
kecepatan
penyelesaian
pekerjaan,
ketepatan
waktu
dan
kecakapan
37
Kuantitas Kerja
Kemampuan
menyusun Interval
rencana,
kemampuan melaksanakan
perintah/instruksi
Kehadiran
aktifitas para guru di dalam
kegiatan rutin sekolah
Kerjasama
Kemampuan guru dalam Interval
melakukan kerjasama
Sumber : Robert L Mathis (2006; 378)
3.5. Teknik Pengolahan Data dan Analisis
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup model likert
dengan interval 1 sampai 5. hasil kuesioner selanjutnya dilakukan uji
validitas menggunakan product moment dan reliabilitas dengan teknik
Cronbach's Alpha
Selanjutnya dari kuesioner-kuesioner tersebut akan dilakukan uji
validasi dan realibilitas :
1. Uji Validitas Data
Uji Validitas yang diperlukan agar diperoleh instrumen yang
valid artinya instrumen yang tepat untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Menurut Sugiyono (2003; 124). Uji Validitas
dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir
dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor pertanyaan
yang dijawab oleh responden. Sebelum kuisioner digunakan untuk
dua jenis validitas mengumpulkan data, terlebih dahulu diuji
validitasnya, dengan menggunakan rumus teknik korelasi item total
Product moment. Skor setiap pertanyaan yang diuji validitasnya
dikorelasikan dengan skor total seluruh item. Jika koefisien korelasi
38
positif, maka item yang bersangkutan valid, jika negatif maka item
yang bersangkutan tidak valid dan dikeluarkan dari kusioner,
dengan kata lain item valid jika koefisien korelasi antar skor item
dengan skor totalnya positif dan signifikan dengan p value < =
0,05. Dengan demikian semakin tinggi nilai koefisien suatu item
menunjukkan semakin tinggi validitas item tersebut.
2. Uji Reliabilitas Data
Pengujian reliabilitas instrument ini dilakukan dengan internal
consistency dengan teknik belah dua ( Split half) yaitu pengujian
reliabilitas internal yang dilakukan dengan membelah item-item
intrumen menjadi dua kelompok
tingkat keeratan
pengaruh
dari
variable
39
Pengujian
heterokedastisitas
bertujuan
untuk
residual
pengamatan
kepengamatan
yang
lain.
Pengujian
40
angka
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
heterokedastisitas
Dalam menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap
dependen, model yang digunakan adalah model regresi berganda, yang
dapat dinyatakan sebagai berikut. (Umar, 2004: 188).
Y = a + b1X1+ b2X2 + e
Dimana:
Y = Kinerja
a = Konstanta
b1,b2 = koefisien regresi
X1 = Kepuasan Kerja
41
X2 = Kompensasi
e = error term (10%)
untuk
menguji
hipotesis digunakan
persyaratan
sebagai berikut:
Ho = Tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari Kepuasan Kerja dan
Kompensasi secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri
terhadap Kinerja Guru pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 3
Sekayu.
Ha = Ada pengaruh positif dan signifikan dari Kepuasan Kerja dan
Kompensasi secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri
terhadap Kinerja Guru pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 3
Sekayu.
Untuk menguji koefisien regresi secara bersama-sama dengan
menggunakan alat uji-F atau F- test dengan tahapan sebagai berikut:
(1) Membuat formulasi hipotesis
Ho : 1 = 2 = 0 (hipotesis nol). Artinya tidak ada pengaruh yang
signifikan dari variabel independen Kepuasan Kerja (X1) dan
Kompensasi (X2) terhadap Kinerja Guru (Y).
Ha : 1 2 0 (hipotesis alternatif). Artinya ada pengaruh yang
signifikan dari variabel independen Kepuasan Kerja (X1) dan
Kompensasi (X2) terhadap Kinerja Guru (Y).
42
menguji
hipotesis
secara
parsial
adalah
dengan
KEGIATAN
Bulan .......................................
Ming 1
Ming 2
Ming 3
43
Ming 4
Ming 5
Ming 6
Ming 7
Ming 8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Menemukan
Masalah
Melakukan
Kajian Pustaka
Memilih Metode
Penelitian
Membuat
Proposal
Melaksanakan
Seminar
Menyiapkan
Instrumen
Mengumpulkan
Data
Mengolah Data
Menulis Laporan
Penelitian
Sidang Tesis
Penelitian ini dilakukan di lingkungan Sekolah Menengah Pertama
44