Hytfdgh
Hytfdgh
3.2
Distribusi probabilitas variabel acak yang diskrit dapat dinyatakan dengan sebuah
rumus, atau sebuah grafik yang memperlihatkan probabilitas yang berkaitan
dengan setiap nilai dari variabel acak.
f (x ) 0
III - 1
2.
f (x ) = 1
x
3.
P( X = x ) = f ( x )
komputer yang rusak. Bila sekolah membeli 2 komputer tersebut secara acak,
tentukan distribusi probabilitas untuk jumlah computer yang rusak.
Solusi:
3 5
C03C 25 0 2 10
=
=
f (0 ) = P( X = 0 ) =
28
8
C28
2
3 5
1 1
15
f (1) = P( X = 1) = =
28
8
2
3 5
2 0
3
f (2 ) = P( X = 2 ) = =
28
8
2
Maka distribusi probabilitas X adalah:
X
f(x)
10/28
15/28
3/28
Contoh 3.2: Bila agen mobil berencana menjual 50% dari mobilnya yang
III - 2
Solusi: Karena probabilitas untuk menjual mobil yang dilengkapi dengan kantong
udara adalah 0,5. Maka ruang sampel sebanyak 24 = 16 memiliki peluang yang
sama. Untuk menjual x mobil dengan kantong udara dan 4- x mobil tanpa kantong
4
udara dapat dilakukan dengan C x4 = cara. Sehingga distribusi probabilitas
x
dapat dinyatakan dengan rumusan berikut:
4
x
f ( x ) = untuk x =0,1,2,3,4.
16
Dalam banyak kasus, kita perlu mengetahui probabilitas dari suatu variabel acak
yang lebih kecil atau sama dengan suatu nilai riil x; ditulis dengan
F ( x ) = P( X x ) . Nilai F(x) tersebut dinamakan distribusi kumulatif.
Distribusi kumulatif F(x) dari suatu variabel acak diskrit dengan distribusi
tx
Contoh 3.3: Tentukan distribusi kumulatif variabel acak X dari soal sebelumnya.
Solusi:
4
0
1
f (0 ) = = ;
16 16
F (0 ) = f (0) =
f (1) =
1
;
4
3
f (2) = ;
8
f (3) =
1
;
4
f (4 ) =
1
16
1
5
11
; F (1) = f (0 ) + f (1) = ; F (2 ) = f (0) + f (1) + f (2) =
16
16
16
15
;
16
III - 3
untuk x 4
1
Untuk memudahkan Distribusi probabilitas dapat dibuat dalam bentul Bar Chart,
dan histogram.
6/16
6/16
5/16
f(x)
4/16
3/16
2/16
2/16
1/16
0
0
3.3
1.
f ( x ) 0 untuk
2.
f (x )dx = 1
3.
III - 4
Contoh 3.4: bila kesalahan perhitungan suhu dalam uji laboratorium adalah
x2
x3
f ( x )dx =
dx =
=1
1 3
9 1
b. P(0 < X 1) =
x3
dx =
= 1/ 9
3
9 0
1x
dF ( x )
dx
Contoh 3.5: Seperti soal sebelumnya, tentukan F(x), dan gunakan untuk
mengevaluasi P(0 < X 1)
Solusi:
untuk -1< x <2 ;
F (x ) =
t3
t3
f (t )dt =
dt =
1 3
9
Maka:
III - 5
=
1
x3 + 1
9
0; x 1
3
x +1
F (X ) =
; 1 x < 2
9
0; x 2
Distribusi kumulatif F(x):
P(0 < x 1) = F (1) F (0 ) =
3.4
2 1 1
=
9 9 9
DEFINISI: Bila X dan Y adalah variabel acak diskrit, distribusi probabilitas untuk
suatu kejadian secara bersamaan dapat dinyatakan dengan suatu fungsi dengan
nilai f(x,y) untuk setiap pasang nilai (x,y). Pada umumnya fungsi diatas disebut
dengan distribusi probabilitas gabungan (joint probability distribution) dari X
dan Y.
Dalam kasus diskrit:
f ( x, y ) = P( X = x, Y = y );
nilai f(x,y) adalah probabilitas X dan Y yang terjadi secara bersamaan.
f ( x, y ) 0 untuk semua ( x, y )
2.
f (x, y ) = 1
x
3.
P ( X = x, Y = y ) = f ( x, y )
III - 6
Contoh 3.6: dua buah pulpen dipilih secara acak dari suatu kotak yang berisi 3
pulpen biru, 2 pulpen merah, dan 3 pulpen hijau. Bila X adalah jumlah pulpen biru
dan Y adalah jumlah pulpen merah yang dipilih. Tentukan:
a. Fungsi probabilitas gabungan f(x,y)
b. P[( X , Y ) A], A adalah daerah {( x, y ) x + y 1}
Solusi: a. Nilai pasangan yang mungkin adalah (0,0), (0,1), (1,0), (1,1), (0,2),
8
(2,0). Jumlah cara untuk memilih dua pulpen dari 8 pulpen adalah = 28 .
2
Jumlah cara untuk memilih 1 pulpen merah dari 2 pulpen merah dan 1 pulpen
2 3
hijau dari 3 pulpen hijau adalah: = 6 . Karena itu f(1,1) = 6/28 = 3/14.
1 1
Sehingga formulasi matematisnya dapat dinyatakan sebagai berikut:
3
3 2
x
y
x
y
2
f ( x, y ) =
8
2
Tabel: Distribusi probabilitas gabungan
f(x,y)
Total baris
X
0
3/28
9/28
3/28
3/14
3/14
1/28
Total kolom
5/14
15/28
3/7
1/28
15/28
III - 7
3/28
(b).
= 3 / 28 + 3 / 14 + 9 / 28 = 9 / 14
1.
f ( x, y ) 0 untuk semua ( x, y )
2.
f (x, y )dxdy = 1
3.
P[( X , Y ) A] = f ( x, y )dxdy
campuran dari cream, kofi, kacang, yang dilapisi oleh coklat tipis dan tebal. Kotak
dipilih secara acak, yaitu X dan Y masing-masing mewakili proporsi coklat cream
yang dilapisi coklat tipis dan tebal. Bila diasumsikan fungsi kepadatan gabungan
adalah:
2 (2 x + 3 y ), 0 x 1,0 y 1
f ( x, y ) = 5
selainnya
0,
a. Buktikan point 2 definisi diatas.
b. Tentukan P[( X , Y ) A], A adalah daerah {( x, y ) 0 < x < 12 , 14 < y <
Solusi:
a.
f ( x, y )dxdy =
2
(2 x + 3 y )dxdy =0 52 (x + 3xy )0 dy
1 1
2
0 05
1 2
6y
2 y 3y2
2 3
dy =
= +
+
= + =1
0 5
5
5
5 0 5 5
b.
1/ 4 0
2
5
1
2
(2 x + 3 y )dxdy = 1 / 4 52 (x 2 + 3xy )0
1/ 2
III - 8
1/ 2
dy
1
2
1/ 2
1 / 2
y 3y2
1 3y
= + dy = +
= 13 / 160
1 / 4 10
5
10 10 1 / 4
adalah:
g ( x ) = f ( x, y ) dan h( y ) = f ( x, y )
g (x ) =
f ( x, y )dy dan h( y ) =
f ( x, y )dx
Dalam kasus diskrit, istilah marginal digunakan untuk menghitung nilai dari g(x)
dan h(y) untuk masing-masing kolom dan baris saja.
Contoh 3.8: Lihat tabel sebelumnya pada contoh 3.6, tentukan distribusi marginal
3
3
1
f (0, y ) = f (0,0) + f (0,1) + f (0,2) = 28 + 14 + 28 = 5 / 14
y =0
P( X = 1) = g (1) =
9
3
f (1, y ) = f (1,0) + f (1,1) + f (1,2) = 28 + 14 + 0 = 15 / 28
y =0
P( X = 2) = g (2 ) =
3
f (2, y ) = f (2,0) + f (2,1) + f (2,2) = 28 + 0 + 0 = 3 / 28
y =0
g(x)
5/14
15/28
3/28
h(y)
15/28
3/7
1/28
III - 9
DEFINISI: Bila X dan Y adalah dua variabel acak, diskrit atau menerus,
distribusi bersyarat (conditional probability) dari variabel acak Y, dengan
syarat X = x adalah:
f (y x) =
f ( x, y )
,
g (x )
g (x ) > 0
Hal yang sama, distribusi bersyarat variabel acak X, dengan syarat Y = y, adalah:
f (x y ) =
f ( x, y )
,
h( y )
h( y ) > 0
Bila ingin menentukan probabilitas dari variabel acak diskrit X yang terletak
antara a dan b, bila diberikan Y = y, maka:
P(a < X < b Y = y ) = f (x y )
x
Contoh 3.9: Lihat contoh 3.6, tentukan probabilitas bersyarat dari X, bila
diberikan Y =1, dan tentukan pula P( X = 0 Y = 1)
h(1) = f ( x,1) =
x =0
f (x 1) =
maka: f (01) =
3 3
3
+ +0=
14 14
7
f ( x,1) 7
= f ( x,1);
h(1)
3
x = 0,1,2
7
7 3
f (0,1) = = 1/2
3
3 14
f (11) =
7
7 3
f (1,1) = = 1/2
3
3 14
f (21) =
7
7
f (2,1) = (0) = 0
3
3
f (x 1)
Akhirnya, P( X = 0 Y = 1) = f (01) = 1 / 2
x 1 + 3y2
, 0 < x < 2,0 < y < 1
f ( x, y ) =
4
0,
selainnya
g (x ) =
h( y ) =
1
4
< X < 12 Y = 13
f ( x, y )dy =
3y2
dy
4
y =1
y =0
x
= ,
2
f ( x, y )dx =
0< x<2
2x 1 + 3y
x 2 3x 2 y 2
=
+
8
8
x=2
x =0
) dx
1 + 3y2
=
,
2
(
(
)
)
Maka:
f ( x,1) x 1 + 3 y 2 / 4 x
f (x y ) =
=
= ;
h(1)
1 + 3y2 / 2 2
dan
1
4
1/ 2 x
< X < 12 Y = 13 =
1/ 4
1 x 1+
xy xy 2
=
+
4
4
0 < y <1
0< x<2
dx = 3 / 64
DEFINISI: bila X dan Y adalah dua variabel acak, diskrit atau menerus dengan
distribusi probabilitas gabungan f(x,y) dan distribusi marginal adalah g(x) dan
h(y). Variabel acak X dan Y dikatakan bebas statistik (statistically independent)
jika dan hanya jika;
f ( x, y ) = g ( x )h( y ) untuk semua ( x, y )
III - 11
f (0,1) = 3 / 14
g (0 ) =
f (0, y ) = 28 + 14 + 28 = 14
3
y =0
h(1) = f ( x,1) =
x =0
3 3
3
+ +0=
14 14
7
f (0,1) g (0 )h(1)
Bukti:
DEFINISI: Bila X1, X2, X3,..... Xn, adalah variabel acak diskrit atau menerus,
Contoh 3.12: bila umur papan almari adalah variabel acak dengan fungsi
III - 12