PENDAHULUAN
BAB II
DASAR TEORI
besi,
Pertama
(OH),
mineral
kali
bersama-sama
tanah
ditemukan
dengan
oksida
sejumlah
geolog
bernama Pierre Berthier pemberian nama sama dengan nama desa Les Baux di
selatan Perancis.
Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan
susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O)
dan mineral gibsit (Al2O3 .3H2O). Secara umum bauksit mengandung Al2O3
sebanyak 45 65%, SiO2 1 12%, Fe2O3 2 25%, TiO2 >3%, dan H2O 14 36%.
Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika dengan memungkinkan
pelapukan sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar
Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan kadar kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit atau
bahkan tidak mengandung sama sekali. Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin
yang berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih. Batuan-batuan
tersebut akan mengalami proses lateritisasi, yang kemudian oleh proses dehidrasi
akan mengeras menjadi bauksit.
Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di
Kedalaman tertentu. Potensi dan cadangan endapan bauksit terdapat di Pulau Bintan,
Kepulauan Riau, Pulau Bangka, dan Pulau Kalimantan.
proses berikutnya.
Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat
partikel
berdasarkan
kecepatan
pengendapannya dalam suatu media (udara atau air). Klasifikasi dilakukan dalam
4
Perbedaan berat jenis atau kerapatan untuk proses konsentrasi gravitasi dan
media berat.
b Perbedaan sifat kelistrikan untuk proses konsentrasi elektrostatik.
c Perbedaan sifat kemagnetan untuk proses konsentrasi magnetik.
d Perbedaan sifat permukaan partikel untuk proses flotasi.
5 Konsentrasi Gravitasi (Gravity Concentration)
Yaitu pemisahan mineral berdasarkan perbedaan berat jenis dalam suatu media
fluida, jadi sebenarnya juga memanfaatkan perbedaan kecepatan pengendapan
mineral-mineral yang ada. Ada 3 (tiga) cara pemisahan secara gravitasi bila dilihat
dari segi gerakan fluidanya, yaitu:
a Fluida tenang, contoh dense medium separation (DMS) atau heavy medium
b
c
separation (HMS).
Aliran fluida horisontal, contoh sluice box, shaking table dan spiral
concentration.
Aliran fluida vertikal, contoh jengkek (jig).
Bila jumlah partikel (mineral) di dalam fluida relatif sedikit, maka akan terjadi
pengendapan bebas (free settling). Tetapi bila jumlah partikel banyak
gerakannya akan terhambat sehingga terbentuk stratifikasi yang terdiri dari 3
(tiga) tahap sebagai berikut:
Hindered settling classification ; klasifikasi pengendapannya terhalang.
Differential acceleration pada awal pengendapan ; artinya partikel yang
jenisnya.
Produk dari proses konsentrasi gravitasi ada 3 (tiga), yaitu:
Konsentrat (concentrate) yang terdiri dari kumpulan mineral berharga
dibuang.
Peralatan konsentrasi gravitasi yang banyak dipakai adalah :
Jengkek (Jig) dengan bermacam-macam rekacipta (design).
Meja goyang (Shaking Table).
sifat permukaannya dari suka air menjadi suka udara dengan menambahkan reagen
yang terdiri dari senyawa hidrokarbon. Sejumlah reagen kimia yang sering
digunakan dalam proses flotasi adalah:
a Pembuih (frother) yang berfungsi sebagai pen-stabil gelembung-gelembung
udara.
Misalnya : methyl isobuthyl carbinol (MIBC), minyak pinus, dan terpentin.
Kolektor/pengumpul (collector) yang bisa mengubah sifat permukaan mineral
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Penambangan Bauksit