Anda di halaman 1dari 5

59

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan
Adapun juga disini dapat diberikan salah satu contoh perbandingan dari
peledakan di PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk, yang menggunakan delay yang
berbeda. Sehingga

diperbandingan kedua

delay

tersebut

mempengaruhi

menghasilkan Ground Vibration yang berbeda menurut banyak sedikitnya.


Rumus untuk mencari getaran :
SD =

Jarak Peledakan dengan Pemukiman


Jumlah bahan /Jumlah Delay

Ket :

Delay (peledakan tunda)


SD (Scaled Distance)
Contoh :
Dilakukan peledakan (drilling), disini bahan-bahan yang diperlukan sebagi
berikut:
ANFO
Jumlah Delay
Jumlah Delay
Jarak

: 700 kg
: 1-10 delay
: 1-20 delay
: 300 m

Untuk 10 Delay
SD

= Jarak /

SD

= 300 m /

JumlahANFO/ Jumlah Delay


700 kg/10

SD
=
Untuk 20 Delay
SD

= Jarak /

SD

= 300 m /

SD

JumlahANFO/ Jumlah Delay


700 kg/20

4.2 Peralatan Pengukuran Getaran


Instrument yang digunakan untuk pengukuran Ground Vibration di PT.
Semen Baturaja (Persero) Tbk, Sumatera Selatan tanggal 11 Agustus 2015 adalah:

60

1. Blast Mate III buatan Instansi Inc Canada yang di lengkapi dengan sebuah
geophone dan mic sound level
Cara Kerja:
Gerakan tanah dan tekanan udara dari kegiatan peledakan diterima oleh
geophone, di ubah menjadi sinyal-sinyal elektrik, diproses dan disimpen di
dalam memori alat. Keluarnya berupa angka-angka atau seismograf.
2. Komputer yang dilengkapi dengan program Blast Mate III
4.3 Pengukuran Peledakan
Peledakan pada tanggal 11 Agustus 2015 di level 26 dengan kali 9 kali
Peledakan. Pengukuran Ground Vibration dilakukan di kampung Talang Jawa
(Dideket peruman penduduk).
4.3.1 Penggunaan Bahan Peledakan sebagai berikut:

ANFO
Dynamite
Detonator
Pembagian Peledakan
Bentang Jarak
Rata rata jumlah lubang / Peledakan
Rata rata ANFO / Peledakan

: 700 Kg
: 14 Kg
: 69 Ea
: 9 Kali
: 280 Meter
: 8 Buah
: 77.8 Kg

Alat ukur BlastMate III terletak di Kampung Talang Jawa, didekat


perumahan penduduk pada jarak 280 m dari lokasi peledakan:
4.3.2 Parameter yang Mempengaruhi Pola Getaran
A. Geometri Peledakan:
- Diameter Hole
: 3,5 inci
- Spacing
:3m
- Burden
:5m
- Kedalaman
:3m
- Steaming
:
- Jumlah Hole
: 28 hole
- Isian Lubang
: ANFO
4.3.3 Hasil pengukuran sebagai berikut

61

PENGATURAN

HASIL PENGUKURAN
Peak Particle Velocity

PELEDAKAN
Rata-rata
Rata-rata
TRANS VERT LONG PVS
SPL
Jml.
ANFO/Pele (mm/s) (mm/s) (mm/s) (mm/s)
(dB)
Lubang /
dakan (Kg)
Peledakan
(Bh)
0.508
0.381
0.381
0.648
73.8

77.8

Freq
(Hz)

>100

0.127

0.127

0.127

0.220

64.5

>100

0.254

0.254

0.254

0.311

56.2

>100

0.127
0.127
0.127
0.254
0.254
0.254

0.127
0.127
0.127
0.254
0.254
0.254

0.127
0.127
0.127
0.127
0.254
0.254

0.220
0.220
0.180
0.284
0.381
0.311

58.5
54.0
50.9
62.3
86.4
57.0

>100
>100
>100
>100
>100
>100

Setelah melihat dengan jelas contoh hasil yang diperoleh dari perhitungan
Scale Distance (SD) dan Peak Particle

Velocity (PPV), terlihat bahwa

pemasangan delay 10 dengan jarak 700m dengan ANFO 1600 kg menghasilkan


SD =55,33 m/kg serta PPV =4,7 m. Sedangkan pada delay 20 dengan jarak 700 m
dengan ANFO 1600 kg menghasilkan SD =78,30 m/kg serta PPV =8,76m.
Pada perbedaan kedua delay tersebut (delay 10 dan delay 20 ) jelas terlihat
bahwa pada saat pemasangan delay 10, peledakan yang dihasilkan mempunyai
dampak yang begitu besar, seperti: Air Blast (kebisingan udara), Flyrock (batu
terbang), dan ground vibration (getaran bumi). Dengan adanya dampak negative
yang ditimbulkan oleh peledakan batu kapur tersebut, PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk mengambil kebijakan dengan hanya menggunakan 20 delay untuk
keselamatan lngkungan sekitar terutama terhadap pemukiman di sekitar area

62

pertambangan. Karena dengan menggunakan 20 delay dapat mengurangi flyrock,


air blast dan ground vibration.
4.3.3 Baku Tingkat Getaran Peledakan pada Kegiatan Tambang Terbuka
terhadap Bangunan

Tabel 1. Kelas dan jenis bangunan serta peak vector sump


Kelas
1

Jenis Bangunan

Peak Vector Sum

Bangunan kuno yang dilindungi undang-

(mm/detik))
2

undang benda cagar budaya (undangundang No. 6 tahun 1992)


Bangunan dengan pondasi, pasangan bata

dan adukan semen saja, termasuk bangunan


dengan pondasi dari kayu dan lantainya di
3

beri adukan semen


Bangunan dengan pondasi, pasangan bata

dan adukan semen diikat dengan slope


Bangunan dengan pondasi, pasangan bata

7 20

dan adukan semen slope beton, kolom dan


rangka diikat dengan ring balk
Bangunan dengan pondasi, pasangan bata

12 40

dan adukan semen, slope beton, kolom dan


diikat dengan rangka baja
Tabel 2. Usulan baku tingkat getaran peledakan di tambang terbuka
Kelas

Frekuensi

PPV (mm/s)

05

63

5 20

20 - 100

05

5 20

20 - 100

05

5 20

20 - 100

12

05

5 20

12

20 - 100

20

05

12

5 20

24

20 - 100

40

Usulan baku tingkat getaran peledakan di tambang terbuka, disusun


berdasarkan hasil pengukuran getaran peledakan di berbagai tempat di Indonesia
dengan mempertimbangkan berbagai kondisi struktur bangunan disekitar lokasi
peledakan dan besarnya nilai baku tingkat getaran peledakan internasional, yang
Kondisi struktur bangunannya relative sama dengan struktur bangunan di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai