Anda di halaman 1dari 4

TUGAS FORENSIK

ANGGOTA :
1. EISTI MEIDIA ETIKA SARI (08111006002)
2. SITI
3. MEIRINA
4. PURNAMA
5. SETIA

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
Kasus kematian whitney housten
Xanax dan Alkohol

Xanax adalah merk dagang untuk obat golongan benzodiazepin yang bernama generik
ALPRAZOLAM. Alprazolam adalah salah satu obat anticemas yang paling banyak diresepkan
dan sayangnya paling sering disalahgunakan. Indikasi utama obat ini adalah untuk gangguan
cemas panik terutama saat serangan panik.
Pada prakteknya, banyak dokter meresepkan ini bukan hanya untuk gangguan cemas panik tetapi
juga pengobatan kondisi cemas lainnya dan juga insomnia. Alprazolam termasuk golongan obat
benzodiazepin yang memiliki waktu paruh pendek. Artinya, obat ini cukup sebentar berada
dalam darah manusia setelah dimakan.
Waktu paruhnya termasuk metabolitnya berkisar antara 8-15 jam. Pada prakteknya, efek obat ini
sudah hilang dalam 3-4 jam saja. Keadaan ini membuat potensi ketergantungan akan zat ini juga
semakin besar. Obat ini tidak disarankan dikonsumi lebih dari beberapa minggu. Biasanya, di
praktek disarankan memakai obat ini tidak lebih dari 4 minggu, bahkan ada beberapa anjuran
tidak memakainya lebih dari dua minggu. Alprazolam dan alkohol sebenarnya mempunyai sifat
yang sama yaitu sebagai depresan untuk sistem saraf otak.
Maksud dari Depresan ini adalah bahwa obat ini memperlambat sistem saraf otak yang hasilnya
adalah ketenangan yang didapat. Alprazolam yang bekerja di sistem Glutamat Amino Butiric
Acid (GABA) mempunyai sifat sebagai sedatif, artinya sifat obat ini menenangkan. Sedangkan
Alkohol juga mempunyai sifat yang sama yaitu menenangkan. Kedua zat ini tidak pernah
dianjurkan untuk diminum bersamaan.
Bahkan seseorang yang sedang dalam terapi pengobatan dengan obat alprazolam tidak
disarankan untuk minum alkohol selama pengobatan walaupun tidak berbarengan saat
minumnya. Hal ini karena jika diminum bersamaan maka efeknya bisa berkali lipat dari efek

yang diharapkan sebenarnya. Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa obat benzodiazepin
termasuk alprazolam dalam dosis besar atau dosis yang dilipatgandakan karena interaksi dengan
obat lain akan membuat potensi lebih besar lagi dalam menekan sistem pernapasan di otak.
Jika melihat adanya riwayat pengobatan paru-paru (yang dikatakan penyakit emfisema) oleh
beberapa media tentang Whitney Houston, bisa saja terjadi kondisi pemakaian alprazolam dan
alkohol membuat pernapasannya menjadi tertekan yang membuat kondisinya menjadi
membahayakan apalagi dengan adanya riwayat gangguan paru tersebut.
Bahaya yang dapat ditimbulkan menggunakan obat penenang benzodiazepin
1. Bahaya pertama: Kecanduan
Obat ini menimbulkan ketergantungan jika diminum setiap hari dalam jangka waktu
tertentu. Apabila sudah menimbulkan ketergantungan, ketika konsumsi obat dihentikan
maka akan menimbulkan gejala putus obat (withdrawal). Jangka waktu untuk
menimbulkan ketergantungan ini berbeda beda tiap orang. Dalam dunia kedokteran
batas waktu untuk memberi benzo ini adalah selama 2-4 minggu setiap hari. Namun ada
orang yang ketergantungan hanya setelah minum 4 hari saja.
Potensi ketergantungan ini juga tergantung jenis obatnya. Semakin cepat obat itu bereaksi
dan keluar dari tubuh semakin cepat pula menimbulkan ketergantungan. Misalnya
Xanax/calmlet/zypraz/alganax/apazol (generiknya alprazolam) adalah yang paling besar
potensinya menimbulkan kecanduan dalam jangka waktu singkat karena obat ini sangat
cepat reaksinya dan sangat cepat keluar dari tubuh.
Withdrawal (gejala putus obat) bermacam macam jenisnya dan dapat melibatkan semua
organ tubuh. Mulai yang ringan seperti merasa pikiran tidak enak, mual,
muntah,panik,cemas dll sampai yang dapat menimbulkan kematian semisal seizure
(kejang kejang) dan kenaikan tekanan darah.

2. Bahaya yang kedua : toleransi


Jika seseorang mengkonsumsi rutin obat ini maka dalam waktu tertentu dosis obat
tersebut menjadi tidak mempan (istilahnya toleransi) dan untuk mencapai efek yang sama
diperlukan tambahan dosis. Apabila dosis tidak dinaikkan, akan menimbulkan withdrawal
tanpa kita mengurangi dosis.
3. Bahaya ketiga: Efek Samping
Penggunaan jangka panjang obat ini akan menimbulkan kesulitan berpikir, konsentrasi,
menjadi pelupa. Juga dapat menimbulkan depresi, memperparah kecemasan, emotional
blunting (tidak dapat merasakan senang, sedih atau perasaan lainnya), kehilangan minat,
dan dapat merubah kepribadian. Banyak pengguna jangka panjang yang merasa hidup
seperti zombie.

Anda mungkin juga menyukai