Anda di halaman 1dari 11

Dongeng Kancil, Gajah

dan Langit Runtuh

Di ceritakan kembali oleh:


Shika Mustikawati

Disuatu pagi yang indah, seperti


biasa si kancil berjalan-jalan dihutan
seorang diri. Dengan lahapnya si
kancil sangat menikmati rerumputan
hutan yang ada.

Belum lama kancil berkeliling


hutan,tiba-tiba langit mendadak gelap
gulita. Mendung yang hitam dan tebal di
sertai angin kencang serta kilat dan
halilintar mengubah langit yang tadinya
cerah menjadi suram.
"wah..sepertinya akan ada badai,aku harus
segera pulang".kata kancil dalam hati.

Kancil pun segera berlari dengan


kencang.
Dia melompati semak,batu,dan ranting
pohon yang menghalangi jalanya.
Tapi tiba-tiba...ketika si kancil
melompati sebuah ranting pohon yang
melintang,dia terperosok dalam
sebuah lubang.
"Grussaaakk...!!".terdengar suara
tubuh si kancil terperosok dan terjatuh
dengan keras.
Ternyata si kancil terjatuh dalam
sebuah lubang jebakan,mungkin para
pemburu yang membuat perangkap
itu.

Dengan susah payah si


kancil berusaha keluar,tapi
karena tubuhnya yang
kecil dia tetap tak bisa
keluar.
Lubang itu terlalu dalam
untuk tubuhnya yang
kerdil.
Setelah mengerahkan
semua tenaga dan
akalnya,ahirnya si kancil
menyerah karena
kelelahan.

Ketika si kancil sedang beristirahat,tiba


ada gajah lewat dan menengok dalam
lubang.
"Wah..wah..wah..kasian betul.
Si kancil yang terkenal banyak akal dan
pandai menghindar,terlihat tak berdaya
terjebak dalam lubang.hahaha..".kata gajah
dengan nada mengejek.
"Woi gajah..siapa yang bilang aku
terjebak?".kancil berkata pada gajah.
"Wah..masih mau berkelit..sudah jelas-jelas
kamu terjebak dalam lubang dan tak bisa
keluar kan?hahaha..".si gajah masih tetap
mengejek.
"Gajah..sebenarnya aku yang harusnya
kasihan sama kamu".kata si kancil membuat
muslihat.
"Kasihan pada ku? Memang aku kenapa?
Aku baik-baik saja..".jawab gajah heran.

"Begini gajah..sebenarnya ini kabar


rahasia,yang hanya hewan-hewan
terpilih saja yang boleh tau".kata kancil.
"Kabar rahasia apa maksud mu cil? Kau
mau mencoba menipuku kan?".gajah
mulai bimbang.
"Kamu mau percaya atau tidak,itu
terserah kamu.
Tapi karena aku masih menganggap mu
sebagai sahabat,dengan suka rela aku
akan kabarkan rahasia ini pada mu".kata
kancil berlagak cuek.

"Begini gajah,apa kamu tau..?


Bahwa sebenarnya hari ini
langit akan
runtuh..makanya aku
bersembunyi di lubang
ini".kata kancil.
"Hah? Langit akan runtuh?
Yang benar saja kamu
cil..".jawab gajah kaget.
"Husstt..jangan keras-keras.
Nanti ada yang mendengar.
Coba kamu lihat langit
itu..sepertinya sebentar lagi
sudah akan runtuh.
Kalau kau ingin selamat
juga,cepat masuk ke lubang
ini bersama ku.
Lubang ini masih muat
kalau cuma untuk kita
berdua".bujuk si kancil.

Gajah pun melihat ke arah langit,terlihat awan


hitam yang bergumpal-gumpal dan kilat yang
menyambar-nyambar.
"Mungkin benar kata si kancil,langit benar-benar
akan runtuh".fikir si gajah dengan wajah pucat
karena ketakutan.
Tanpa fikir panjang,si gajah pun langsung
melompat ke dalam lubang bersama si kancil.
Dia menggigil ketakutan dan menutup mata
dengan kedua telinganya yang lebar.
Si kancil hanya tertawa geli melihat tingkah si
gajah yang besar badan tapi kecil otaknya,hingga
mudah di tipunya.

Setelah beberapa saat menunggu dalam lubang,langit yang


tadinya gelap kembali terang.
Ternyata tak jadi turun hujan badai.
Melihat situasi yang aman,si kancilpun berkata pada gajah.
"Hai gajah..bolehkah aku naik ke punggung mu agar aku
bisa keluar untuk melihat situasi,apakah langitnya jadi
runtuh hari ini atau tidak..
Nanti kalau keadaanya aman,akan aku beritahu pada
mu".kata kancil.
"Terserah kau saja,aku tak mau ke atas.
Aku merasa lebih aman di sini".jawab gajah dengan tetap
menutup matanya dengan telinganya.
Tanpa menunggu aba-aba,si kancil pun langsung melompat
ke punggung gajah kemudian meloncat keluar dari lubang.
Kancil merasa lega ahirnya dia bisa keluar dari lubang itu.
Ahirnya setelah di rasa keadaan aman,kancil pun berteriak
pada gajah

Hai gajah..ternyata langitnya tak jadi


runtuh hari ini,kau boleh keluar
sekarang..
Kau sudah aman..".teriak kancil.
Mendengar teriakan kancil,si
gajahpun mulai membuka mata dan
mendongak kan kepalanya.
Di lihatnya langit kembali cerah dan
awan hitam yang bergumpal telah
hilang.
Lalu, si gajah berniat keluar dari
lubang, namun badannya yang tinggi
dan besar menjadi sulit baginya
untuk keluar. Sang gajah pun baru
menyadri kalau ia telah ditipu oleh
kancil. Ia pun marah sekali dengan
kancil.
Sepanjang perjalanan,si kancil
tertawa sendiri karena geli dengan
gajah yang bisa juga di tipunya.

Anda mungkin juga menyukai