Anda di halaman 1dari 4

Variasi regional of S-SISSR dan TMI SST avail-abilities

Ketersediaan variasi regional dari S-VISSR dan SST TMI


Hasil diatas mengidikasikan ketersediaan satelit SST di laut selatan jepang mempunyai hubungan yang
erat dengan kondisi-kondisi cuaca musiman. Untuk mengetahui variasi regional ketersediaan SST untuk area
yang lebih luas,

Gambar 4. Tersedianya SST harian AVHRR, S-VISSR dan TMI pada Februari (a) dan September (b) 2000.
ketersediaan data satu derajat SST area rata-rata harian S-VISSR dan TMI dalam wilayah tumpang tindih 38S
to 38N and 80E to 160W selama perhitungan satu tahun pertama. Diagram waktu lintang ketersediaan SVISSR dan TMI SST ditunjukan pada gambar 5(a) dan (b) dengan plot rata-rata tahunan sebelah kanan. Gambar
5(c) tingkat curah hujan yang yang berasal dari TMI.
Zonal band-band dari ketersediaaan dari maisng-maisng sensor ditunjukan secara berbeda pada gambar
5 (a), (b) sejak ketersediaan SST S-ZISSR terutama bergantung pada keberadaan awan, variasi temporalnya
konsisten dengan migrasi musiman dari Subtropical High(area tanpa awan) dan intertropical convergence zone
(ITCZ, area berawan) pada area ini. Ketersediaan SST S-VISSR relative tinggi sekitar wilyah subtropical dan
ekuator, dengan tiga nilai puncak rata-rata tahunan Antara 60-70 %. Keberadaanya lemah di lintang tengah dad
sekitar zona 10N and 10S; zona selanjutnya memilki nilai yang paling rendah di musim kemarau di setiap
belahan bumi yang berhubungan dengan penigkatan musiman ITCZ dan zona kovergensi pasifik selatan
(SPCZ). Nilai Rata-rata tahunan terendah hanya 30 % di lintang paling utara.

Gambar 5. (a) plot latitude-waktu ketersediaan SST S-VISSR selama periode Oktober 1999 hingga September 2000. (b) latitudewaktu Plot ketersediaan SST TMI selama periode Oktober 1999 hingga September 2000. (c) latitude-waktu plot dari tingkat curah
hujan dari TMI selama periode Oktober 1999 hingga September 2000.

Ciri-ciri zona juga terlihat pada gambar 5.(b), mengindikasikan plot lintang waktu tersedianyaTMI
SST. TMI SST sangat tinggi di wilayah lintang tengah, dengan rata-rata tahunan 80-90 %, terkecuali sekitar 7080% di wilayah paling utara. Nilai yang rendah telihat di wilayah tropis, kecuali di ekuator. Dua rata-rata

rahunan legih rendah sekitar 60-70 % juga terdapat diantara 5S10S and 5N10N, yang mana menunjukan
pergeseran lintang musiman diharapkan dari perlakuan ITCZ . lokasi-lokasi yang ketersediaan bandnya rendah
di wilayah paling utara dan sekitar 5N(S)10N(S) yang mirip dengan band curah hujan seperti itu yang lebih
tinggi ditunjukan pada gambar. 5(c).

Gambar 6. (a) SST tersedianya S-VISSR dan TMI di Samudra Hindia dan tropis selama periode Oktober 1999
hingga September 2000. (b) SST tersedianya S-VISSR dan TMI di laut sekitar benua Maritim selama periode
Oktober 1999 untuk September. 2000. (c) SST tersedianya S-VISSR dan TMI di Samudera Pasifik tropis selama
periode Oktober 1999 hingga September 2000. (d) SST tersedianya S-VISSR dan TMI di Samudera India
Selatan selama periode Oktober 1999 hingga September 2000. (e) SST tersedianya S-VISSR dan TMI di
Samudera Pasifik Selatan selama periode Oktober 1999 hingga September 2000.
variasi-variasi temporal pada band-band presipitasi yang lebih tinggi di wilayah equatorial dapat
dijelaskan dengan istilah variasi musiman ITCZ (Arkin and Janowiak, 1993). Kesesuaian Antara ketersediaan

curah hujan dan presifitasi yang tinggi constant dengan fakta pemulihan SST dari microwave pengukuran radio
meter tidak dapat dilakukan pada kondisi hujan yang lebat karena penutupan dan redaman saluran 10 GHz.
Pada area tropis , nilai puncak presipitasi rata-rata rahunan lebih besar dari puncak selatan, sementara
rata-rata tahunan ketersediaan TMI SST payda kesesuaian lintang sedikit lebih tinggi dari utara di bagian
selatan. Kami simpulkan frekuensi dan konvergensi pada adanya SST dan tingkat presipitasi TMI adalah -0.57
sementara adanya S-VISSR SST dan presipitasi TMI adalah -0.45.

Anda mungkin juga menyukai