Anda di halaman 1dari 18

Tugas Mata Kuliah Konsep Pendidikan IPA Dalam AlQuran

Matahari dan Bulan Dalam


Perspektif Al-quran

Oleh :
1. EKA NOVITA HUSEIN
NIM 1309200170002
2. VEGA SORAYA
NIM 1309200170032

Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala


Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Darussalam, Banda Aceh
2014
KATA PENGANTAR

Puji beserta Syukur kepada Allah swt. yang mana Allah swt yang telah memberikan
rahmat beserta hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Matahari Dan Bulan Dalam Perspektif Al-Quran tepat pada waktunya demi
memenuhi tugas mata kuliah Konsep Pendidikan IPA dalam Al-Quran.
Selawat berangkaian salam kita sanjung sajikan kepangkuan alam Nabi kita
Muhammad saw beserta sahabat dan keluarganya. Ucapan terimakasih penulis sampaikan
kepada dosen mata kuliah Konsep Pendidikan IPA dalam Al-Quran yang telah
membimbing penulis hingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan arahan yang beliau
sampaikan.
Mungkin terdapat kesalahan baik isi maupun materi makalah ini penulis mohonkan
beribu maaf. Sebab dari itu kritik dan saran yang kontruktif supaya dimasa mendatang
penulis dapat memperbaiki kesalahan.

Banda Aceh, 26 September 2014

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw bukan hanya sebagai
bukti akan kerasulan beliau saja, akan tetapi di dalamnya terdapat satu rahasia yang
tidak mungkin dapat diungkapkan melainkan tanpa pemikiran yang sungguh-sungguh.
Di dalam Al-Quran, ada lebih dari 750 ayat yang menunjuk kepada fenomena alam,
dan manusia diminta untuk dapat memikirkannya agar dapat mengenal Tuhan lewat
tanda-tandaNya.
Al-Quran menyuruh manusia mempelajari sistem dan skema penciptaan,
keajaiban-keajaiban alam, sebab-sebab dan akibat-akibat seluruh benda yang ada,
pendeknya seluruh tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di alam. Merenungkan
seluruh aspek-aspek penciptaan dan menyuruh manusia menggunakan nalar untuk
menemukan rahasia-rahasia alam.
Dalam makalah ini, kami akan memaparkan sebagian dari ayat Al-Quran yang
berkaitan dengan hal tersebut, yaitu bagaimana Al-Quran menceritakan baik itu secara
eksplisit maupun implisit tentang penciptaan alam semesta ini.
Dalam Surat Yunus ayat 5, Allah menjelaskan tentang penciptaan
matahari dan bulan, tentang garis edar keduanya dan perintah Allah kepada
hamba-Nya untuk menyembah dan meng-esakanNya. Serta balasan Allah yang
diberikan bagi hambanya yang bertakwa.
Jika diperhatikan pula benda-benda angkasa lainnya yang jutaan banyaknya,
dengan jarak dan besar yang berbeda-beda, serta kecepatan gerak yang berbeda pula,
semua berjalan dengan teratur rapi, semua itu akan menambah keyakinan kita tentang
besarnya kekuasaan Allah yang menciptakan dan mengatur makhluk Nya ". Dengan
memperhatikan semua itu, tak akan ada kata-kata lain yang keluar duri mulut orang

yang beriman , selain ucapan "Allahu Akbar, Allah Maha Besar, lagi Maha Besar
kekuasaan-Nya".
Berdasarkan pengaturan dan ketetapan Allah yang berlaku bagi benda-benda
angkasa itu, peraturan yang disebut "sunatullah", maka tidaklah mungkin terjadi
tabrakan

antara

matahari

dan

bulan,

dan

tidak

pula

malam

mendahului

siang. Semuanya akan berjalan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Nya. Masing-masing berjalan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Masingmasingnya tetap bergerak menurut garis edarnya yang telah ditetapkan Allah baginya.
Betapa kecilnya kekuasaan manusia, dibanding dengan kekuasaan Allah yang
menciptakan dan mengatur perjalanan benda-benda angkasa itu sehingga tetap berjalan
dengan tertib. Manusia telah membuat bermacam-macam peraturan lalu lintas di jalan
raya dilengkapi dengan rambu-rambu yang beraneka ragam. Akan tetapi kecelakaan
lalu lintas di jalan raya tetap terjadi di mana-mana.
B. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mempelajari
konsep konsep IPA dalam Alquran, khususnya konsep yang berhubungan dengan
penciptaan matahari dan bulan sesuai dengan surah Yunus ayat 5.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Akal Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan
Dalam banyak ayat, al-Quran telah menganjurkan dan mendorong umat manusia
agar mempergunakan akal dan fikirannya untuk menemukan rahasia-rahasia Allah yang
ada di alam yang fana ini. Dengan menggunakan akal dan fikiran tersebut diharapkan ilmu
pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahui dan masih tersembunyi akan dapat terkuak,
yang pada akhirnya dapat dikembangkan guna kepentingan masyarakat luas.
Perintah al-Quran untuk mengembangkan ilmu pengetahuan (sains) ini tidak hanya
terbatas pada term aql saja, tetapi menggunakan beberapa term yang beraneka ragam, di
antaranya (i)tadzabbara, merenungkan sesuatu yang tersurat dan yang tersirat;
(ii)tafakkara, berefleksi,
(iii) faqiha, mengerti

berfikir

secara

tentang

mendalam;

dan

menemukan

(iv) tadzakkara,

hukum-hukum

mengingat,

alam;

memperoleh

peringatan, mendapat pelajaran, memperhatikan dan mempelajari; (v) fahima, memahami


dalam bentuk pemahaman yang mendalam; (vi) nadzara, melihat secara abstrak, dalam
arti merenung.
Perintah untuk intidhar terhadap alam semesta, baik terhadap mahkluk yang hidup
maupun tak bernyawa, seperti dalam QS. al-Ghasiyah/88: 17-20, jaminan bahwa hukumhukum alam yang mengendalikan alam semesta ini tidak berubah mengandung suatu janji
bahwa apabila kita mengikuti perintah Allah untuk berintidhar, kita akan menemukan
sebagian dari hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya itu, dan kita akan menguasai sains
dan akan mampu mnegembangkan teknologi bagi kebahagiaan umat manusia manusia.
Allah sengaja memaparkan semua ciptaan-Nya secara khusus, sebab bagi orang
berakal tentunya akan memikirkan apa-apa yang ada disekitarnya. Seseorang akan
memperhatikan unta yang dimilikinya. Pada saat ia mengangkat pandangannya ke atas, ia
melihat gunung. Jika ia memalingkan pandangannya ke kiri dan ke kanan tampak
disekelilingnya

gunung-gunung.

Dan

jika

ia

meluruskan

pandangannya

atau

menundukkannya ia akan melihat bumi yang terhampar. Bagi orang Arab dalam
kesehariannya, mereka tentu akan melihat kesemuanya itu. Oleh sebab itu Allah
memerintahkan mereka agar memikirkan seluruh kejadian benda-benda tersebut .
Berdasarkan kenyataan ini, Nampak bahwa al-Quran dengan perintah yang
diulang-ulang

banyak

berisi

tentang

perintah

yang

menyuruh

manusia

untuk

memperhatikan alam semesta (kosmos), yang penuh dengan tanda-tanda yang harus
diperhatikan, diteliti, dan dipikirkan, agar dapat diketahui rahasia-rahasia yang terkandung
di balik tanda-tanda itu. Sehingga menjadi jelas pula, bahwa al-Quran sebenarnya banyak
memberikan informasi tentang masalah sains modern. Hal ini akan semakin jelas dan nyata
apabila dibuktikan lewat intidhar atau observasi terhadap gejala-gejala alam itu sendiri,
yang dinyatakan sebagai ayat (tanda-tanda) kekuasaan Allah swt.
Intidhar atau observasi terhadap alam ini menjadi penting karena beberapa
alasan, pertama, ciptaan Allah yang disebut sebagai alam semesta ini berisikan tentang
tanda-tanda dan bukti serta pameran dari kekuasaan-Nya; kedua, karena menafsirkan ayatayat al-Quran tidaklah mudah.
B. Alam Semesta (Langit) Beserta Isinya
Langit atau yang dalam bahasa Arab biasa disebut sebagai al-sama (jamak: alsamawat) dalam al-Quran terulang sebanyak 310 kali yang tersebar dalam beberapa surat.
Dengan perincian, dalam bentuk mufrad (al-sama) sebanyak 120 kali, dan dalam bentuk
jamak (al-samawat) sebanyak 190 kali. Langit biasanya dimaknai sebagai sesuatu yang
tampak terbentang di atas bumi.
Louis Maluf dalam al-Munjid mendefinisikan al-sama/langit sebagai sesuatu
yang kita lihat berada di atas kita, seperti atap yang berwarna biru, yang melingkupi bumi
atau sesuatu yang melingkupi bumi dari angkasa yang luas
Langit yang luasnya tak terjangkau oleh perhitungan manusia itu, ternyata
bukanlah ruang kosong, tetapi berisi bermacam-macam benda, baik benda yang tergolong
besar seperti bintang-bintang, matahari, bulan, planet-planet, satelit dan sebagainya, juga
benda-benda yang tergolong kecil, seperti atom-atom, molekul-molekul dan sebagainya.
Benda-benda itu pun tidak hanya diam dan tenang, tetapi semuanya beredar pada orbitnya
masing-masing secara seimbang dan serasi sesuai dengan qadar Allah sampai waktu yang
ditentukan.

1. MATAHARI
Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak
rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta
kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh
manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai
bintang kecil jenis G. Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan
ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena
gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar
kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar,
karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.
Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga
di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing
fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas
menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton,
dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.
Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa
matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke
permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter
persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua.
Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang
diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang
sekitar 14.000 juta tahun lalu.
Jarak matahari dengan Bumi dengan notasi ilmiah
Jarak matahari ke bumi adalah 93.000.000 mil. Jarak ini dipakai sebagai satuan
astronomi. Satu satuan astronomi (Astronomical Unit = AU) adalah 93 juta mil = 148 juta

km. Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kira-kira 112 kali diameter Bumi.
Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Cahaya matahari menempuh masa 8

menit untuk sampai ke Bumi dan cahaya matahari yang terang ini dapat mengakibatkan
siapapun yang memandang terus kepada matahari menjadi buta.
Suhu Permukaan Matahari
Menurut perhitungan para ahli, temperatur di permukaan matahari sekitar 6.000 C
namun ada juga yang menyebutkan suhu permukaan sebesar 5.500 C. Jenis batuan atau
logam apapun yang ada di Bumi ini akan lebur pada suhu setinggi itu. Temperatur tertinggi
terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta derajat Celsius
namun disebutkan juga kalau suhu pada intinya 15 juta derajat Celsius. Ada pula yang
menyebutkan temperatur di inti matahari kira kira sekitar 13.889.000 C. Menurut JR
Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi
pada permukaan matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H Helmholz, panas itu
berasal dari menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan bahwa panas tersebut
berasal dari reaksi-reaksi termonuklir yang juga disebut reaksi hidrogen helium sintetis.
Perputaran Matahari
Karena Matahari tidak berbentuk padat melainkan dalam bentuk plasma,
menyebabkan rotasinya lebih cepat di khatulistiwa daripada di kutub. Rotasi pada wilayah
khatulistiwanya adalah sekitar 25 hari dan 35 hari pada wilayah kutub. Setiap putaran dan
mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi. Terdapat julangan gas teramat panas yang
dapat mencapai hingga beribu bahkan berjuta kilometer ke angkasa. Semburan matahari
sun flare ini dapat mengganggu gelombang komunikasi seperti radio, TV dan radar di
Bumi dan mampu merusak satelit atau stasiun angkasa yang tidak terlindungi. Matahari
juga menghasilkan gelombang radio, gelombang ultra-violet, sinar infra-merah, sinar-X,
dan angin matahari yang merebak ke seluruh tata surya.

Bumi terlindungi daripada angin matahari oleh medan magnet bumi, sementara
lapisan ozon pula melindungi Bumi daripada sinar ultra-violet dan sinar infra-merah.

Terdapat bintik matahari yang muncul dari masa ke masa pada matahari yang
disebabkan oleh perbedaan suhu di permukaan matahari. Bintik matahari itu menandakan
kawasan yang kurang panas berbanding kawasan lain dan mencapai keluasan melebihi
ukuran Bumi. Kadang-kala peredaran Bulan mengelilingi bumi menghalangi sinaran
matahari yang sampai ke Bumi, oleh itu mengakibatkan terjadinya gerhana matahari.
Gerakan Matahari
Matahari mempunyai dua macam gerakan sebagai berikut :
Rotasi mengelilingi sumbunya, lamanya 25 1/2 hari satu kali putaran. Gerakan rotasi
dapat dibuktikan dengan terlihat noda-noda hitam di bagian inti yang kadang-kadang
berada

di

sebelah

kanan

dan

kira-kira

minggu

berada

di

sebelah

kiri.

Bergerak di antara gugusan-gugusan bintang. Selain berotasi, matahari bergerak diantara


gugusan bintang dengan kecepatan 20 km per detik, pergerakan itu mengelilingi pusat
galaksi.
Manfaat matahari
Matahari mempunyai fungsi yang sangat penting bagi bumi. Energi pancaran matahari
telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan, membuat udara dan air di bumi
bersirkulasi,

tumbuhan

bisa

berfotosintesis,

dan

banyak

hal

lainnya.

Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batu bara dan
minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan
malam, tahun serta mengontrol planet-planet lainnya. Tanpa matahari, sulit dibayangkan
kalau akan ada kehidupan di bumi.
2. BULAN

Para Astronom telah mengadakan observasi mengenai peredaran benda-benda


angkasa, yang pada intinya mereka sepakat bahwa benda-benda langit itu beredar pada
orbitnya masing-masing, di samping ada yang berputar pada porosnya sendiri.
Bulan adalah sebuah bola batu yang berputar di angkasa. Jarak bulan dari bumi
kurang lebih 380.000 kilometer. Bulan adalah satelit bumi. Satelit adalah benda apapun
yang mengintari benda lainnya.bulan memerlukan waktu sekitar satu bulan (kurang lebih
30 hari) untuk mengitari bumi. Perjalanan bulan mengitari Bumi yang terus menerus
disebut orbit.

A. Bulan di malam hari


Bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri, namun Bulan terlihat bersinar karena
memantulkan cahaya dari Matahari. Bulan berbentuk dari sebuah bola, tetapi jika kita
mengamati

Bulan selama satu bulan, akan terlihat perubahan bentuknya. Hal ini

terjadi karena pada saat bulan mengorbit bumi, Matahari menyinari bagian- bagian
yang berlainan pada sisi yang kita lihat.

.
B. Fase fase Bulan

Ketika Bulan berada diantara Matahari dan Bumi, maka Bulan tidak akan
terlihat, karena sisi Bulan yang menghadap Bumi tidak terkena cahaya Matahari. Fase
ini disebut Bulan muda. Seiring dengan perjalanan Bulan pada orbit Bumi, semakin
banyak bagian Bulan yang terlihat setiap malam. Kurang lebih setengah bulan masa
orbit Bulan terhadap Bumi, seluruh bagian Bulan akan menghadap Bumi dan Bulan
akan nampak utuh dan bercahaya oleh sinar Matahari. Fase ini yang dinamakan fase
bulan purnama.dan fase Bulan pun berlanjut sampai kembali ke fase berikutnya.

C. Gerhana Bulan
Pada bulan penuh, letak Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, namun
letak ketiganya tidak berada pada satu garis lurus. Di saat ketiganya terletak pada satu
garis lurus yang mana cahaya Matahari menuju Bulan terhalang oleh Bumi maka
bayangan Bumi menutupi Bulan, hal inilah yang disebut gerhana Bulan.

D. Gravitasi dan pasang surut


Gravitasi adalah gaya tarik menarik suatu benda
terhadap benda lain. Gaya gravitasi Bumi menarik Bulan.
Gaya mi menyebabkan Bulan tetap berada pada posisinya
mengorbit Bumi. Pada saat yang sama, gravitasi Bulan
menarik Bumi, namun gaya ini tidak terlalu kuat untuk
mengubah posisi Bumi di angkasa. Walaupun demikian
gaya gravitasi Bulan ini mampu menarik permukaan
lautan

di

Bumi.

Gravitasi

Bulan

terhadap

Bumi

menyebabkan terjadinya pasang di laut.


E. Keadaan Bulan
Bulan adalah tempat yang sunyi dan kosong. Tidak ada udara maupun air,
karena gravitasi Bulan tidak cukup kuat untuk menahannya. Di bagian Bulan yang
terkena sinar Matahari, suhunya bisa amat panas, mencapai Iebih dan 100C. Di sisi
gelap Bulan yang tidak terkena sinar Matahani, bisa jadi suhu di sana dua kali Iebih
dingin jika dibandingkan dengan suhu di tempat terdingin di Bumi ini.

F. Siang dan malam


Siang dan malam terjadi karena Bumi berputar atau berotasi pada porosnya. Bumi
memerlukan waktu 24 jam untuk sekali berotasi. Setengah dari waktu tersebut, pada
saat satu sisi Bumi menghadap Matahari, terjadilah siang hari, sedang sisi Bumi
lainnya mengalami malam hari. Demikianlah seterusnya secara bergantian seluruh
bagian Bumi mengalami siang dan malam. Bulan memerlukan waktu kurang Iebih satu
bulan untuk berotasi.
G. Terbentuknya Bulan
Terbentuknya Bulan Sekitar 4.600 juta tahun yang lalu, kumpulan gas dan debu di
ruang angkasa yang terus berputar rnengelilingi Matahari, menjadi padat dan

membentuk Bulan dan Bumi. Ruang angkasa merupakan tempat yang kacau, ratusan
juta tahun setelah Bulan terbentuk, batu-batu ruang angkasa sering menabrak Bulan.
Hal inilah yang membentuk banyaknya kawah di permukaan Bulan.

H. Manusia di Bulan
Para astronot mendarat di permukaan Bulan yang dinamai Sea of Tranquility.
Walau mengenakan pakaian yang berat, mereka menyadari bahwa ternyata meloncatloncat Iebih rnudah dibandingkan berjalan karena tidak adanya gaya gravitasi di Bulan.
Di dalam helm mereka, para ostronot menggunakan earphone dan mikrofon, sehingga
mereka dapat saling berbicara dan berhubungan dengan pesawat induk dan para
ilmuwan di Bumi. Suara tidak bisa sampai dengan sendirinya ke Bulan. Tidak ada
udara yang menghantarkannya

I. Pemetaan Bulan
Antara tahun 1959 dan 1972, pesawat tanpa awak, pesawat pengorbit, dan enam
misi ke Bulan telah mempelajari banyak hal tentang Bulan. Soviet mengirim dua
kendaraan yang dikendalikan dan jarak jauh yang disebut Lunokhod. Lunokhod 1
berkeliling Iebih dan sepuluh kilometer. Dan gambar yang diambil dapat dibuat peta
hampir seluas 80.000 meter persegi di permukaan Bulan
Sebelum ilmuwan mengetahui mengenai fakta tentang matahari dan bulan serta
cara mereka berotasi dan berevolusi, Al-Quran sudah menjelaskan tentang ini pada
surat Yunus ayat 5.







Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan
tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan
hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

Kebenaran ini sebagai bukti bahwa Al-Quran semata-mata wahyu Allah SWT
kepada Rasul-Nya Muhammad SAW. Al- Qur'an mendahului ilmu pengetahuan
(sains). Wallahu alam bish shawab.

TAFSIRNYA
Ayat ini masih merupakan lanjutan dari uraian tentang kuasa Allah swt. Serta
ilmu dan hikmah-Nya dalam mencipta, menguasai dan mengatur alam raya.
Agaknya ia ditempatkan disini antara lain untuk meningkatkan bahwa kalau
matahari dan bulan saja diatur-Nya, maka tentu lebih-lebih lagi manusia. Bukankah
seluruh alam raya diciptakannya untuk dimanfaatkan manusia (baca antara lain QS.
Luqman : 20). Melalui ayat ini Allah menegaskan bahwa: Dialah bukan selain-Nya
yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah yakni tempat-tempat baginya yakni bagi perjalanan bulan itu
atau bagi perjalanan bulan dan matahari itu, supaya kamu mengetahui bilangan
tahun dan perhitungan waktu. Allah tidak menciptakan hal yang sangat agung itu
melainkan dengan haq. Dia menjelaskan dari saat ke saat dan dengan aneka cara
ayat-ayat yakni tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan-Nya kepada orang-orang
yang terus menerus ingin mengetahui (sebagaimana dipahami dari bentuk kata kerja
masa kini yang digunakan oleh kata terakhir ayat ini).
PENJELASAN
Setelah Allah Taala menyebutkan ayat-ayat yang menunjukan keberadaanNya dengan penciptaan langit dan bumi, termasuk system yang begitu rapi, maka di
sini Allah menyebutkan bermacam-macam ayat Kauniyah. Yakni, ayat-ayat yang
berkaitan dengan alam semesta, yang menunjukan atas hal tersebut. Juga

menunjukan bahwa Allah-lah yang telah menciptakan semua itu dengan sangat
rapih dan baik sekali. Keterangan itu merupakan rincian dan penjelasan dari
pernyataan sebelumnya, yang Allah sampaikan dengan cara yang indah sekali dan
susunan bahasa yang mengagumkan.
Di sini juga terdapat aspek keilmiahan Al-Quran. Bahwasanya para ilmuwan
saat ini (dan sebagaimana yang kita pelajari) bahwa bulan dan bumi itu berputar
pada porosnya dengan orbit terentu sehingga bumi, bulan, dan planet itu dengan
izin Allah tidak akan saling berbenturan. Coba kita lihat lagi Surat Yunus ayat 5.
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkanNya orbit-orbit (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui
bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian
itu melainkan dengan hak (benar). Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya)
kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. Yunus: 5)
Ternyata dalam Al-Quran pun telah disebutkan bahwasanya bulan itu
berputar pada orbitnya. Dalam ayat ini juga disebutkan fungsi dari peredaran
(revolusi) bulan yaitu untuk mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu.
Dalam sains kita mengenal adanya manfaat dari rotasi dan revolusi yaitu:
1. Pengaruh Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Akibat yang ditimbulkan oleh
rotasi bumi adalah:
terjadinya siang dan malam.
terjadinya gerak semu harian matahari.
terjadinya perbedaan waktu.
2. Pengaruh Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah perputaran bumi mengelilingi matahari. Pengaruh revolusi
bumi adalah:
terjadinya pergantian musim
terjadinya perubahan lamanya siang dan malam
terjadinya gerak semu tahunan matahari
terjadinya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan

Pada zaman dahulu, kaum petani juga memanfaatkan pergantian rasi bulan
untuk menentukan musim tanam, musim panen, dan yang sejenisnya. Rasi bintang
juga digunakan bagi nelayan untuk menentukan arah mata angin.
Tahun Masehi atau Tahun Syamsiyah adalah tahun yang didasarkan atas
perhitungan waktu lamanya bumi mengelilingi matahari, yaitu 361 1/4 hari.
Seingga tahun masehi atau tahun syamsiyah juga disebut tahun matahari.
3. Pengaruh Rotasi Bulan
Rotasi bulan adal perputaran bulan pada porosnya. Kala rotasi bulan adalah sama
dengan kala revolusinya, yaitu 29,5 hari atau 1 bulan. Akibatnya adalah bulan yang
menghadap ke bumi selalu sama. Separo permukaan bulan yang lain tidak pernah
terlihat dari bumi.
4. Pengaruh Revolusi Bulan
4. Revolusi bulan adalah perputaran bulan mengelilingi bumi. Bulan dapat
memantulkan cahaya dari matahri ke bumi. Bulan akan tampak dari bagian bumi
yang mengalami malam hari. Revolusi bulan mengakibatkan bulan tampak dari
bumi berubah-ubah dari hari ke hari. Selain itu revolusi bulan dapat menyebabkan
pasang surut air laut yang dapat dijadikan pedoman bagi nelayan yang hendak
berlayar.
Tahun Kamariyah atau Tahun Hijriyah adalah tahun yang didasarkan atas
perhitungan waktu lamanya bulan mengelilingi bumi, yaitu 29 1/2 hari. Jumlah hari
dalam satu tahun komariyah adalah 29 1/2 x 12 bulan = 254 hari.
Jadi, sebenarnya ilmu sains modern yang berkembang saat ini sumbernya tidak lain
adalah dari Al-Quran,kitab yang sempurna dan terpelihara kemurniannya.

BAB III
KESIMPULAN
Mari kita lihat perbedaan yang dibuat Al-Quran secara mendetail ketika
mengugkap antara matahari dan rembulan. Sebagaimana yang sudah diketahui,rem
bulan merupakan planet gelap , yang cahanya berasal dari sinar matahari.
Sementara itu matahari merupakan pelita yang amat terang dan kuat sinarnya,
yang mengeluarkan sinar dengan sendirinya dan tidak mengambil sinar dari benda
lain. Ini merupakan hakekat yang sudah diungkap para pak
ar astronomi.
Sementara pemikiran yang berkembang dikalangan orang kuno, bahwa bulan
merupakan planet yang mengeluarkan cahaya dari dirinya sendiri. Hanya saj
a
cahayanya tidak sekuat matahari. Tentu saja ini merupakan pemikiran yang salah.
Karena itu Al-Quran ingin mengalihkan perhatian kita bahwa matahari merupakan
sumber panas, cahaya dan sinar yang terang, sedangkan rembulan tidak seperti
kedudukan matahari, karena ia mengandalkan cahayanya dari pancaran sinar
matahari. Maka firmanNya Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan
rembulan bercahaya. Mahasuci Allah yang telah membuat perbedaan ungkapan
diantara keduanya, sebagaimana Dia membedakan penciptaan diantara keduanya.
Pelajaran yang dapat diambil dari surat Yunus ayat 5 adalah
Penjelasan hikmah penciptaan matahari dan bulan
Penjelasan tentang garis edar keduanya

Disyariatkan untuk mempelajari ilmu hisab dan ilmu falak, karena ber
manfaat bagi kaum muslimin.
Demikianlah makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan penulisan
maupun subtansi dalam penulisannya. Kami mohon saran serta kritik yang
konstruktif guna pembuatan makalah yang selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

AlQurtubi, Syaikh Imam. 2008. Tafsir Al-Qurtubi. Jakarta: Pustaka Azzam


http://hermawanpujakesuma.blogspot.com/2012/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://ngajialquran.wordpress.com/2011/05/30/tafsir-surat-yunus-5
http://tafsiranmanusia.blogspot.com/2013/07/surah-yunus 5.html
http://uraianayatalquran.blogspot.com/2014/04/suruat- surat-yunus-html

Anda mungkin juga menyukai