Anda di halaman 1dari 19

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sejak bumi terbentuk 4,5 milyar tahun yang lalu, selalu ada separuh
bagian bumi yang terpapar cahaya matahari dan mengalami siang serta separuh
lagi yang tidak dan mengalami malam. Setiap hari kita mengalami perputaran
siang dan malam dan sering kali kita hanya menjalani aktivitas kita tanpa pernah
ingin tahu bagaimana prosesnya. Perputaran waktu bagi manusia adalah bagian
dari perjalanan hidup manusia di Bumi. Akan tetapi bagaimana siang dan malam
bisa terjadi? Sederhananya mungkin kita akan menjawab, siang terjadi kala
matahari terbit dan malam menjelang ketika sang surya masuk ke peraduannya.
Namun, apa yang menyebabkan demikian?
Sebenarnya sederhana saja, semua akan terjawab di dalam Al-Quran. Al-
Quran merupakan sumber rujukan abadi ilmu pengetahuan modern. Jumlah ayat-
ayat ilmiah dalam Al-Quran mencapai sekitar 750 ayat yang di dalamnya telah
mencakup berbagai cabang ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, Al-Quran telah
memberikan isyarat tentang semua ilmu pengetahuan ilmiah yang ada. Karena itu,
dalam makalah ini, kami akan mengkaji pergantian siang dan malam di dalam Al-
Quranul Karim.


2

1.2 Tujuan Makalah
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana terjadinya pergantian
siang malam.
2. Untuk memberikan pengetahuan tentang hubungan pergantian siang
malam dengan Al-Quran.
3. Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
4. Untuk menunjukkan dan membuktikan kekuasaan Allah SWT
5. Untuk menumbuhkan minat manusia dalam mempelajari ilmu
pengetahuan.
6. Menambah ilmu pengetahuan manusia
7. Mengetahui hubungan Alam dengan Al-Quran
8. Memberikan pengetahuan hubungan ilmu astronomi dengan Al-Quran.







3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pergantian Siang Malam
Pergantian merupakan kata imbuhan, yang memiliki kata dasar ganti.
Ganti didefinisikan sebagai sesuatu yang menjadi penukar yg tidak ada atau
hilang, spt sulih, pampas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pergantian adalah pertukaran; pergiliran; peralihan; perubahan, (sumber:
http://kbbi.web.id/ganti).
Siang adalah adalah waktu ketika jam berada pada posisi 12:00. Siang
dalam penggunaan aktivitas sehari-hari adalah waktu yang berada di antara pukul
11.00 sampai pukul 14.00. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, siang
didefinisikan sebagai bagian hari yang terang (yaitu dari matahari terbit sampai
terbenam) atau waktu antara pagi dengan petang, (sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Siang).
Malam adalah adalah waktu setelah matahari terbenam hingga matahari
terbit. Malam juga dapat didefinisikan sebagai suatu masa (waktu) di mana sebuah
tempat sedang berada pada posisi yang tidak berhadapan dengan matahari, dan
oleh karenanya menjadi gelap. Pada saat belahan planet bumi sedang mengalami
waktu malam hari ini, belahan lainnya akan mengalami waktu siang hari. Malam
hari kadang-kadang didefinisikan sebagai waktu antara tenggelamnya Matahari di
ufuk (horizon) sebelah barat sampai munculnya matahari di ufuk sebelah timur
pada keesokan harinya, (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Malam).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat didefinisikan bahwa
pergantian siang malam adalah peralihan atau pertukaran antara waktu matahari
terbit sampai terbenam (bagian yang terang) dan waktu setelah matahari terbenam
hingga matahari terbit (bagian yang gelap).

4

2.2 Proses Terjadinya Pergantian Siang Malam
Pergantian siang dan malam yang terjadi setiap hari disebabkan oleh dua
hal utama. Pertama, karena sumber cahaya kuat di Tata Surya hanya ada satu,
yaitu Matahari. Yang kedua adalah karena Bumi berputar pada porosnya (rotasi
bumi).
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Kala rotasi adalah
waktu yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk berputar pada porosnya. Sekali
berotasi bumi memerlukan waktu 23 jam 56 menit atau 24 jam kurang 4 menit.
inilah yang menyebabkan adanya tahun kabisat dimana perbedaan waktu 4 menit
tersebut membuat jumlah hari pada bulan februari ditahun kabisat berjumlah 29
hari.
Sejak Bumi terbentuk 4,5 milyar tahun yang lalu, selalu ada separuh
bagian Bumi yang terpapar cahaya Matahari dan mengalami siang serta separuh
lagi yang tidak dan mengalami malam. Namun karena Bumi berputar pada
porosnya (disebut gerak rotasi), semua wilayah di Bumi jadi mengalami siang dan
malam secara bergantian. Sebenarnya ada banyak bintang dan terkadang
ada Bulan Purnama yang menerangi langit malam. Namun kondisinya tetaplah
gelap karena cahaya seluruh benda langit tersebut tidaklah cukup kuat untuk
mengubah malam hari menjadi terang benderang.
Perputaran Bumi pada porosnya menyebabkan terjadinya siang dan
malam. Bumi adalah salah satu planet yang mengitari Matahari dan ia juga
mengitari dirinya sendiri. Bumi membutuhkan waktu 24 jam untuk menyelesaikan
perputaran pada porosnya, dan inilah yang dikenal sebagai 1 hari bagi manusia.
Selama 24 jam waktu Bumi berputar mengitari porosnya, ada kalanya sebagian
wajah Bumi berhadapan dengan Matahari dan inilah area yang mengalami
siang. Dan kemudian seiring dengan perputaran Bumi, wajah yang tadinya
berhadapan dengan Matahari kemudian berputar dan membelakangi Matahari
sehingga sisi wajah Bumi yang tidak disinari Matahari ini mengalami malam hari.
5

Bagi sebagian orang, mungkin akan berpikir mataharilah yang tampak
bergerak di langit sehingga terbit di timur dan tenggelam di barat. Pada
kenyataannya ini disebabkan oleh perputaran Bumi. Matahari tampak terbit di
Timur karena Bumi bergerak ke arah timur dan menuju ke barat ketika Matahari
tampak terbenam. Kalau dilihat dari Kutub Utara, maka perputaran Bumi ini
tampak berlawanan arah jarum jam dan kita akan melihat kalau siang dan malam
menyapu bola Bumi dari Timur ke Barat. Tetapi ada yang menarik!. Bagi kita
yang hidup di ekuator Bumi, panjang siang dan malam bisa dikatakan hampir
sama yakni rata-rata 12 jam. Dan berbagai lokasi di bumi juga mengalami rata
rata disinari Matahari 12 jam per harinya. Tapi, panjang siang hari yang dialami
di lokasi-lokasi tertentu pada waktu tertentu di sepanjang tahun sebenarnya
berbeda. Ada kalanya suatu lokasi di utara / selatan mengalami siang / malam
yang panjang.

Kemiringan poros Bumi 23,5. Kredit : Solar Walk
Kita tahu bahwa Bumi berputar pada porosnya dan perputaran itu
menyebabkan terjadinya siang dan malam. Tetapi, poros atau sumbu Bumi ini
ternyata memiliki kemiringan 23,5. Sudut kemiringan tersebut dihitung dari
perpotongan bidang ekuatorial Bumi dan bidang orbit Bumi terhadap
Matahari. Kemiringan poros Bumi ini juga memberi pengaruh pada musim di
6

Bumi dan menyebabkan terjadinya perubahan musim (panas, dingin, gugur dan
semi).

Ketika Bumi bergerak mengelilingi Matahari (revolusi bumi), porosnya ini
akan mengarah ke titik yang sama di angkasa. Dalam mengelilingi Matahari,
Bumi tidaklah berotasi dengan tegak melainkan sedikit miring (sekitar 23,5
derajat). Kemiringan tersebut menyebabkan tidak seluruh permukaan Bumi
mendapatkan panjang siang dan malam yang sama dalam waktu satu tahun. Di
bola langit, titik itu berada dekat dengan Polaris si Bintang Utara. Artinya akan
ada saat dimana salah satu belahan Bumi yang 23,5 lebih dekat ke Matahari atau
lebih jauh dari Matahari selama Bumi mengitari sang Surya selama 365,25 hari
atau 1 tahun.
Pada satu saat, wilayah yang terletak jauh dari ekuator Bumi akan
mengalami siang yang lebih panjang dari malamnya. Kemudian hal yang
sebaliknya terjadi 6 bulan kemudian. Itulah mengapa negara-negara yang terletak
jauh dari ekuator (misalnya Jerman, Amerika Serikat, dan Australia) memiliki
empat musim dalam setahun, yaitu musim dingin, semi, panas, dan gugur.
Berbeda halnya dengan di Indonesia yang hanya memiliki dua musim saja selama
setahun, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
7

Kemiringan sumbu rotasi Bumi menyebabkan empat musim di negara
yang terletak jauh dari ekuator. Di bagian kutub-kutub Bumi bahkan terjadi hal
yang lebih ekstrim. Siapapun yang tinggal di sana akan mengalami siang hari
yang terjadi selama 6 bulan dan malam hari yang terjadi selama 6 bulan juga.
Itulah mengapa di kutub sangat dingin dan ada banyak es. Jadi, sungguh
menguntungkan karena kita tinggal di Indonesia yang berada di sekitar ekuator.

Perubahan musim dan lamanya siang dan malam. Kredit : Solar Walk
Ada saatnya ketika kutub utara Bumi kemiringannya lebih dekat ke
Matahari dan pada saat ini bumi belahan utara lebih banyak mendapat sinar
Matahari. Tanggal 20 atau 21 Juni merupakan titik balik musim panas atau
summer solstice yang menandai awal musim panas di Belahan Bumi Utara
sekaligus siang terpanjang di belahan utara atau titik musim dingin bagi belahan
selatan. Sementara di kutub selatan, kemiringan poros Bumi menempatkannya
menjauh dari Matahari sehingga di area ini mengalami musim dingin dengan
siang yang lebih pendek.
Pada bulan Desember, kemiringan kutub utara justru menjauh dari
Matahari dan kali ini giliran kutub selatan yang lebih dekat ke Matahari sehingga
8

area belahan selatan mengalami musim panas dan mengalami siang yang panjang.
Sedangkan di Utara mengalami sebaliknya yakni musim dingin dengan panjang
siang yang pendek. Titik balik musim dingin atau winter solstice bagi Bumi
belahan utara biasanya terjadi tanggal 21 atau 22 Desember yang sekaligus juga
menjadi titik balik musim panas bagi belahan selatan.
Dua kali dalam setahun, 21 Maret dan 23 September, saat Matahari di
Ekuinoks (perpotongan dua garis ekliptika dan ekuator langit), maka lamanya
siang dan malam akan sama yaitu masing-masing 12 jam. Ketika di ekuinoks,
poros Bumi tidak mengarah ke Matahari. Titik balik musim semi atau vernal
equinox di Bulan Maret juga merupakan penanda transisi dari malam selama 24
jam ke siang selama 24 jam di kutub Utara. Dan titik balik musim gugur atau
autumnal equinox di bulan September menjadi penanda kutub utara akan
memasuki malam yang panjang ketika Matahari tidak pernah terbit sedangkan di
kutub selatan akan mengalami masa sebaliknya yakni ketika Matahari tidak
pernah tenggelam.

2.3 Pergantian Siang Malam Dalam Q.S Ali Imran Ayat 190
Dalam Al-Quran banyak terdapat ayat-ayat yang menyerukan manusia
untuk memperhatikan, merenung dan memikirkan penciptaan Allah baik yang di
langit, bumi maupun diantara keduanya. Diantara ayat-ayat yang menerangkan
tentang hal tersebut yaitu Q.S Ali Imran ayat 190.
Salah satu cara mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan
membaca dan merenungkan ayat-ayat-Nya, serta mensyukuri apa yang terbentang
di alam semesta. Allah menyuruh manusia untuk merenungkan alam, langit dan
bumi.Langit yang melindungi dan bumi yang terhampar tempat manusia hidup.
Juga memperhatikan pergantian siang dan malam. Semuanya itu penuh dengan
ayat-ayat, tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

9

Lafal dan Terjemah Q.S Ali Imran Ayat 190


Terjemahan:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS. Ali
Imran:190)

Mufrodat:

: sesungguhnya

: malad

: penciptaan ( Perkiraan & penyusunan yang menunjukan pada tatanan yang


mantap).

: langit

: dan bumi

: dan silih berganti


: malam
: dan siang
: sungguh terdapat tanda-tanda (sungguh yang merupakan tanda yang
menunjukkan adanya Allah dan kekuasaannya).

gnaro - oaao gnar


: Bentuk tunggal dari Lubbun yang artinya berakal.

Uraian dan Tafsir ayat:
Dalam ayat 190 menjelaskan bahwa sesungguhnya dalam tatanan langit dan
bumi serta keindahan perkiraan dan keajaiban ciptaan-Nya juga dalam silih
bergantinya siang dan malam secara teratur sepanjang tahun yang dapat kita
10

rasakan langsung pengaruhnya pada tubuh kita dan cara berpikir kita karena
pengaruh panas matahari, dinginnya malam, dan pengaruhnya yang ada pada
dunia flora dan fauna merupakan tanda dan bukti yang menunjukkan keesaan
Allah, kesempurnaan pengetahuan dan kekuasaan-Nya.
Langit dan bumi dijadikan oleh Al-Khaliq tersusun dengan sangat
tertib.Bukan hanya semata dijadikan, tetapi setiap saat nampak hidup. Semua
bergerak menurut aturan.
Silih bergantinya malam dan siang, besar pengaruhnya atas hidup kita dan
segala yang bernyawa. Kadang-kadang malam terasa panjang dan sebaliknya.
Musim pun silih berganti. Musim dingin, panas, gugur, dan semi.Demikian juga
hujan dan panas. Semua ini menjadi tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah
bagi orang yang berpikir. Bahwa tidaklah semuanya terjadi dengan sendirinya.
Pasti ada yang menciptakan yaitu Allah SWT.
Dalam Tafsir J alalain diterangkan bahwa di dalam penciptaan langit dan
bumi serta segala keajaiban yang ada pada keduanya dan berbagai perbedaan
siang dan malam dari segi datang dan perginya maupun dari segi lebih dan kurang
temponya, semua itu merupakan bukti-bukti yang menunjukkan kekuasaan Allah
SWT bagi Ulil Albab, yakni orang-orang yang punya akal. Ulil Albab adalah
orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk,
maupun berbaring. Artinya ingat dan menyebut-nyebut Allah dalam setiap
keadaan. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa juga disebut Ulil Albab adalah
orang-orang yang melaksanakan sholat sesuai dengan kemampuan.Dan Ulil Albab
adalah orang-orang yang berfikir tentang penciptaan langit dan bumi untuk
mendapatkan bukti atas kekuasaan pembuatnya. Lalu mereka berkata Rabbana, ya
Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan ciptaan yang kami lihat itu sebagai perkara
yang sia-sia. Justru kami melihatnya sebagai bukti atas kesempurnaan kekuasaan-
Mu. Subhaanaka, Maha Suci Engkau, Engkau suci dari segala kesia-siaan.
Allah SWT berfirman: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
11

duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari
siksa neraka. (QS. Ali Imran 190-191)
Pada ayat 191 mendefinisikan orang-orang yang mendalam pemahamannya
dan berpikir tajam (Ulul Albab), yaitu orang yang berakal, orang-orang yang mau
menggunakan pikirannya, mengambil faedah, hidayah, dan menggambarkan
keagungan Allah.Ia selalu mengingat Allah (berdzikir) di setiap waktu dan
keadaan, baik di waktu ia beridiri, duduk atau berbaring. Jadi dijelaskan dalam
ayat ini bahwa ulul albab yaitu orang-orang baik lelaki maupun perempuan yang
terus menerus mengingat Allah dengan ucapan atau hati dalam seluruh situasi dan
kondisi.
Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa objek dzikir adalah Allah,
sedangkan objek pikir adalah makhluk-makhluk Allah berupa fenomena alam.Ini
berarti pengenalan kepada Allah lebih banyak didasarkan kepada kalbu, Sedang
pengenalan alam raya oleh penggunaan akal, yakni berpikir. Akal memiliki
kebebasan seluas-luasnya untuk memikirkan fenomena alam, tetapi ia memiliki
keterbatasan dalam memikirkan Dzat Allah, karena itu dapat dipahami sabda
Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Nuaim melalui Ibn Abbas,

Pikirkan dan renungkanlah segala sesuatu yang mengenai makhluk Allah
jangan sekali-kali kamu memikirkan dan merenungkan tentang zat dan hakikat
Penciptanya, karena bagaimanapun juga kamu tidak akan sampai dan tidak akan
dapat mencapai hakikat Zat Nya.
Orang-orang yang berdzikir lagi berfikir mengatakan: "Ya Tuhan kami,
tidaklah Engkau menciptakan makhluk ini semua, yaitu langit dan bumi serta
segala isinya dengan sia-sia, tidak mempunyai hikmah yang mendalam dan tujuan
yang tertentu yang akan membahagiakan kami di dunia dan di akhirat,
sebagaimana disebar luaskan oleh sementara orang-orang yang ingin melihat dan
12

menyaksikan akidah dan tauhid kaum muslimin runtuh dan hancur. Maha Suci
Engkau Ya Allah dari segala sangkaan yang bukan bukan yang ditujukan kepada
Engkau. Karenanya, maka peliharalah kami dari siksa api neraka yang telah
disediakan bagi orang-rang yang tidak beriman. Ucapan ini adalah lanjutan
perasaan sesudah dzikir dan pikir, yaitu tawakkal dan ridha, berserah dan
mengakui kelemahan diri.Sebab itu bertambah tinggi ilmu seseorang, seyogyanya
bertambah pula dia mengingat Allah.Sebagai tanda pengakuan atas kelemahan diri
itu, dihadapan kebesaran Tuhan.
Dalam Tafsir I bnu Abbas diterangkan bahwa Allah SWT dalam ayat di atas
menerangkan tanda kekuasaan-Nya kepada kaum kafir Makkah karena
sebelumnya mereka telah meminta bukti kepada Nabi Muhammad saw. atas apa
yang beliau katakan. Maka Allah SWT menurunkan firman-Nya: Sesungguhnya
di dalam penciptaan langit, artinya sesungguhnya di dalam apa yang diciptakan
oleh Allah SWT di langit berupa para malaikat, matahari, bulan, dan bintang-
bintang, serta awan; dalam penciptaan bumi, artinya penciptaan bumi dan apa
yang diciptakan di bumi seperti gunung-gunung, lautan, tanaman, dan hewan;
dalam perbedaan siang dan malam yaitu dalam pergantian siang dan malam;
semua itu benar-benar merupakan bukti-bukti keesaan Allah SWT bagi Ulil
Albaab, yakni orang-orang yang punya akal. Lalu Allah memberikan sifat kepada
Ulil Albab, yaitu orang-orang yang mengingat Allah dengan melaksanakan sholat
secara berdiri jika dia mampu, dengan cara duduk jika tidak mampu berdiri, dan
dengan cara berbaring jika tidak mampu berdiri maupun duduk. Dan ulil Albab
itu selalu berfikir tentang keajaiban penciptaan langit dan bumi lalu berkata Ya
Rabbana, Wahai Tuhan kami, tidaklah yang Engkau ciptakan itu sia-sia.
Subhaanaka, Maha Suci Engkau, mereka mensucikan Allah, maka bebaskanlah
kami dari adzab neraka. Tolaklah dari kami adzab neraka.
Dalam Tafsir Al Qurthuby dijelaskan bahwa dalam penghujung surat Ali
Imran ini Allah SWT memerintahkan untuk memperhatikan dan mencari bukti-
bukti dalam tanda-tanda kekuasaan-Nya agar keimanan umat ini bersandar kepada
bukti yang meyakinkan atas kebenaran dan kekuasaan Allah SWT. Bukan
13

keimanan yang dibangun dengan taqlid semata. Ulil Albab adalah orang-orang
yang menggunakan akal untuk memperhatikan bukti-bukti kekuasaan Allah SWT.
Al Qurthuby mengutip hadits riwayat Aisyah r.a. yang berkata: Ketika turun ayat
ini kepada Nabi saw. beliau bangun untuk shalat. Pagi itu Bilal datang untuk
mengumandangkan adzan maka Bilal melihat beliau saw sedang menangis. Bilal
bertanya: Wahai Rasulullah, mengapa engkau menangis padahal Allah SWT telah
mengampuni dosa-dosamu yang lalu maupun yang akan datang! Maka Rasulullah
saw. bersabda: Hai Bilal, apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang
bersyukur? Dan bagaimana saya tidak menangis ? Sungguh Allah telah turunkan
pada malam ini ayat : inna fi khalqis samaawaati wal ardli wakhtilafil laili wan
nahaar la aayatil liulil albaab. Kemudian beliau saw bersabda: Alangkah rugi
dan celakalah orang yang membaca ayat ini dan tidak berfikir
merenungkannya!. Disunnahkan setiap bangun malam memulai dengan
membaca sepuluh ayat terakhir surat Ali Imran (ayat 190-200) sebagai ittiba
kepada Rasulullah saw.
Kandungan Hukum
Pada QS. Ali-Imran ayat 190-191 di dalamnya memiliki kandungan
hukum yaitu Allah mewajibkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu dan
memerintahkan untuk mempergunakan pikiran untuk merenungkan alam, langit
dan bumi (yakni memahami ketetapan-ketetapan yang menunjukkan kepada
kebesaran Al-Khaliq, pengetahuan) serta pergantian siang dan malam. Yang
demkian ini menjadi tanda-tanda bagi orang yang berpikir, bahwa semua ini
tidaklah terjadi dengan sendirinya. Kemudian dari hasil berpikir tersebut, manusia
hendaknya merenungkan dan menganalisa semua yang ada di alam semesta ini,
sehingga akan tercipta ilmu pengetahuan.

Aspek Tarbawi
Dari ayat di atas dapat diambil aspek tarbawinya yaitu sebagai berikut :
1. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
2. Akal manusia hendaknya digunakan untuk memikirkan, menganalisa,
dan menafsirkan segala ciptaan Allah.
14

3. Dalam belajar tidak diperbolehkan memikirkan Dzat Allah, karena
manusia mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut dan dikhawatirkan
akan terjerumus dalam berpikir yang tidak sesuai.
4. Jika seseorang memiliki renungan, ia memiliki pelajaran dalam segala
perkara.
5. Hendaknya manusia mempercayai bahwa semua penciptaan Alah tidak
ada yang sia-sia.

Dari QS Ali Imran ayat 190, dapat disimpulkan bahwa pergantian siang
malam merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT. Pergantian siang
malam merupakan salah satu fenomena alam (ciptaan Allah), dan akal manusia
hendaknya digunakan untuk memikirkan, menganalisa, dan menafsirkan
fenomena alam tersebut (pergantian siang malam). Dengan adanya fenomena
yang ada di dunia ini akan membawa orang-orang yang berakal yang
memikirknnya akan menyadari keagungan Allah SWT. Melalui upaya inilah
manusia dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan hidup. Dalam QS Ali
Imran ayat 190, manusia diperintahkan untuk memperhatikan alam semesta
dengan menggunakan akalnya sehingga mencapai kesimpulan bahwa di balik
keteraturan alam semesta terdapat Al-Khaliq, Tuhan sang Maha Pencipta segala
sesuatu, yaitu Allah Swt.

2.4 Pembuktian Kebenaran Al-Quran Berdasarkan IPTEK
Gambar berikut ini adalah foto yang diambil oleh beberapa satelit Wahana
Luar Angkasa Amerika Serikat, NASA, tepat diatas Benua Afrika bagian utara
dan Eropa. Terlihat lampu-lampu masih menyala di bagian Bumi yang masih
gelap.

15



Foto ini memberikan gambaran yang menakjubkan tentang fenomena
bercampurnya antara siang dan malam. Ada benang yang sangat tipis yang
memisahkan malam dan siang di perbatasan antara keduanya. Fenomena yang
membuat kagum para ilmuwan. Dan tidak ada bahasa yang cocok untuk
menggambarkan fenomena unik ini kecuali firman Allah Taala:


Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang
diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan-Nya) bagiorang-orang yang bertakwa. (QS Yunus (10) : 6)
Selain ayat tersebut, pergantian siang malam juga terdapat dalam beberapa
ayat berikut ini:
1. QS Al-Hajj (22) : 61


Artinya:
Demikianlah karena Allah (kuasa) memasukkan malam ke dalam siang dan
memasukkan siang ke dalam malam dan sungguh, Allah Maha Mendengar
lagi Maha Melihat.
16

2. QS Faathir (35): 13


Artinya:
Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam
malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan
menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah
Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru
(sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.

3. QS Al-Jaatsiyah (45) : 5

)
Artinya:
dan pada pergantian malam dan siang, dan hujan yang diturunkan Allah dari
langit, lalu dengan (air hujan) itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering);
dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang berakal.

4. QS Al-Israa (17) : 12


Artinya:
Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kekuasaan Kami),
kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu
terang benderang, agar kamu (dapat) mencari karunia dari Tuhanmu, dan agar
kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Dan segala sesuatu
telah Kami terangkan dengan jelas.

17

Sesungguhnya ayat-ayat tersebut merupakan contoh lain dari kebenaran
Al-Quran yang mengungkapkan terjadinya pergantian siang dan malam. Itu
adalah tanda kebesaran dan kekuasaan Allah yang terdapat pada makhluk-Nya.

2.5 Hikmah Pergantian Siang Malam
Terjadinya pergantian siang malam memiliki arti dan manfaat tersendiri
bagi seluruh makhluk di bumi, baik makhluk hidup maupun makhluk mati. Hal ini
sesuai dengan makna QS Al-Qashash (28): 73, yakni: Dan karena rahmat-Nya,
Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu bristirahat pada malam itu
dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar
kamu bersyukur kepada-Nya.
Adapun manfaat siang hari bagi makhluk hidup:
1. Bagi manusia, untuk beraktivitas, mencari nafkah, mencari ilmu, bersosialisai
dan lainnya
2. Bagi hewan, beraktivitas, mencari makan, berinteraksi dengan hewan lain,
beristirahat untuk hewan tertentu dan sebagainya.
3. Bagi tumbuhan, berfotosintesis, menyegarkan udara dengan membantu
sirkulasi oksigen, dan sebagainya.
Manfaat malam hari bagi makhluk hidup
1. Bagi manusia,waktu istirahat, waktu beribadah malam, berkumpul bersama
keluarga, mengerjakan pr bagi pelajar, dan sebagainya.
2. Bagi hewan, mencari makan, beristirahat untuk hewan tertentu, beraktivitas
untuk hewan nocturnal.













18

BAB III
KESIMPULAN

Pergantian siang malam adalah peralihan atau pertukaran antara waktu
matahari terbit sampai terbenam (bagian yang terang) dan waktu setelah matahari
terbenam hingga matahari terbit (bagian yang gelap).
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Kala rotasi adalah
waktu yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk berputar pada porosnya. Sekali
berotasi bumi memerlukan waktu 23 jam 56 menit atau 24 jam kurang 4 menit.
Peristiwa terjadinya pergantian siang dan malam sudah terlebih dahulu di
jelaskan di dalam Al-Quran sebelum manusia memperoleh Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA). Dalam QS. Ali-Imran ayat 190 di dalamnya memiliki kandungan
hukum yaitu Allah mewajibkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu dan
memerintahkan untuk mempergunakan pikiran untuk merenungkan alam, langit
dan bumi serta pergantian siang dan malam, supaya memahami ketetapan-
ketetapan yang menunjukkan kepada kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Dalam QS. Yunus ayat 6 juga mengungkapkan terjadinya pergantian siang dan
malam merupakan tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Kebenaran Al-
Quran tentang terjadinya pergantian siang dan malam dapat dibuktikan dengan
foto yang diambil oleh beberapa satelit Wahana Luar Angkasa Amerika Serikat,
NASA, diatas Benua Afrika bagian utara dan Eropa.







19

DAFTAR PUSTAKA

Abdushshamad, M. Kamil. 2003. Mukjizat Ilmiah dalam Al-Quran. Jakarta:
AKBAR MEDIA EKA SARANA.
Setiawan, Ebta. Kamus Besar Bahasa Indonesia. KBBI Online 2012-2014 versi
1,3. Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud
(Pusat Bahasa). http://kbbi.web.id/ganti. Diakses 10 September 2014.
Wikipedia, Ensiklopedia Bebas. http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Siang. Diakses 10
September 2014.
Wikipedia, Ensiklopedia Bebas. http://id.wikipedia.org/wiki/Malam. Diakses 12
September 2014.
Yamani, Avivah. 2011. Bagaimana Terjadinya Siang dan Malam?.
http://langitselatan.com/2011/12/04/bagaimana-terjadinya-siang-malam/.
Diakses 12 September 2014.
Trihantoro, Hanief. 2013. Mengapa Ada Siang dan Malam?
http://duniaastronomi.com/2013/10/mengapa-ada-siang-dan-malam/.
Diakses 17 September 2014
Ruswati, dkk. 2011. Makalah Kewajiban Belajar Mengajar ( Tafsir QS. Ali-
Imran Ayat 190-191). http://artkelislam.blogspot.com/2012/11/memahami-
al-quran-surat-ali-imran-ayat.html. Diakses 17 September 2014
http://www.bimbingan.org/apa-manfaatnya-siang-dan-malam-bagi-kehidupan-
manusia-dan-mahluk-hidup-lainnya.htm. Diakses 17 September 2014
Cahyaiman. 2013. Masyaallah, Foto dari Nasa ini Menggambarkan Pergantian
Siang Malam Sebagaimana Ayat Dalam Al Quranul Karim.
http://cahyaimancahayakebenaranislam.wordpress.com/2013/05/06/masya
allah-foto-dari-nasa-ini-menggambarkan-pergantian-siang-malam-
sebagaimana-ayat-dalam-al-quranul-karim/. Diakses 10 September 2014.

Anda mungkin juga menyukai