Anda di halaman 1dari 15

ROTASI BUMI

1. Pengertian Rotasi

Rotasi bumi adalah pergerakan bumi yang berputar pada porosnya. Perputaran bumi pada
porosnya ini adalah gerakan harian. Selain bumi, bulan yang merupakan satelit dari bumi
juga melakukan perputaran pada porosnya.

2. Proses Rotasi Bumi

Proses rotasi bumi secara umum adalah perputaran bumi pada porosnya. Arah rotasi ini
menyebabkan berbagai dampak yang dapat kita rasakan dari bumi. Salah satu diantaranya
adalah kita bisa menjumpai malam dan siang, meskipun panjang malam dan siang antara
satu tempat dengan tempat yang lain berbeda- beda.

3. Dampak Rotasi Bumi

Rotasi bumi menimbulkan berbagai macam dampak yang bisa kita rasakan. Jika revolusi
bumi memberikan dampak berupa penanggalan masehi dan dalam bentuk tahunan, maka
rotasi bumi mengakibatkan terjadinya waktu harian. Maksudnya, rotasi bumi ini
menyebabkan terjadinya siang dan malam sehingga akan terbentuk satu waktu harian.
Selain terjadinya siang dan malam, rotasi bumi juga menimbulkan banyak sekali akibat,
yaitu:

a. Terjadinya siang dan malam

Siang merupakan satu kondisi dimana sinar matahari dapat kita tangkap secara bebas.
Sementara malam hari adalah kebalikan dari siang hari, pada malam hari kita tidak dapat
melihat benda- benda yang ada di bumi tanpa bantuan alat penerangan, tentu saja kondisi
bumi saat itu sedang gelap dan tanpa penerangan cahaya matahari. Munculnya fenomena
siang dan malam adalah akibat dari rotasi bumi. Ketika bumi berputar, bagian bumi atau
belahan bumi yang menghadap ke arah matahari ini mengalami kondisi siang hari.
sementara belahan bumi satunya, yakni sisi sebaliknya tidak mendapatkan sinar matahari
dan sedang dalam kondisi malam hari.

b. Terjadinya perubahan waktu

Dampak selanjutnya dari adanya rotasi bumi adalah terjadinya perubahan waktu. Ketika
kita menelfon pada siang hari, mungkin di Amerika masih malam hari. hal ini membuktikan
adanya perbedaan waktu yang sangat signifikan antara Indonesia dengan Amerika. Tidak
hanya itu, bahkan di Indonesia saja kita mengenal pembagian tiga daerah waktu, yakni
Waktu Indonesia Timur, Waktu Indonesia Tengah, dan Waktu Indonesia Barat. Sebenarnya
pembagian waktu di dunia ini adalah berdasar pada garis bujur nol derajat. Di daerah yang
dilewati oleh garis bujur nol derajat ini dibangun sebuah tuku peringatan waktu, yakni
terletak di kota Greenwich

c. Bentuk bumi menjadi bulat dengan pepat di kedua kutubnya

Rotasi bumi juga mempengaruhi bentuk dari planet bumi itu sendiri. Salah satunya adalah
menyebabkan bentuk planet bumi tidak bulat sempurna. Namun bentuk planet bumi yang
ada adalah bulat dengan pepat di kedua kutubnya. Hal ini tidak lain dan tidak bukan karena
gaya- gaya yang dihasilkan dari rotasi bumi ini. Bahkan tidak hanya bumi saja, namun
planet lain pun juga demikian.

d. Terjadinya pembelokan arah angin

Dampak berikutnya adalah menyebabkan pembelokan arah angin. Dengan adanya rotasi
bumi, maka arah angin bisa dibelokkan sehingga tidak hanya satu daerah saja yang dapat
terkena angin, namun juga daerah lainnya juga dapat merasakan adanya angin. Terutama
bila angin yang terjadi adalah angin yang bersifat merugikan. Angin yang dibelokkan akan
mempunyai tingkat kecepatan yang berkurang, sehingga dapat mengurangi resiko
kerusakan yang ada.

e. Terjadinya gerak semu harian matahari

Rotasi bumi ternyata juga dapat mendatangkan dampak gerakan semu matahari. Namun
gerak semu matahari akibat adanya rotasi bumi ini disebut dengan gerak semu harian
matahari. Hal ini karena gerak semu matahari akibat rotasi bumi ini berlangsung setiap hari.
yang dimaksud dengan gerak semu harian matahari ini posisi matahari yang selalu berubah-
ubah. Misalnya ketika pagi hari matahari berada di sebelah timur dan ketika sore hari
matahari berada di sebelah barat. Posisi matahari yang berbeda- beda tersebut juga
mengakibatkan bayangan benda berbeda- beda.

f. Kalender Masehi

Penanggalan Masehi bukan saja karena revolusi bumi saja, namun juga karena adanya
rotasi Bumi. Hal ini karena penanggalan yang sangat rinci juga menyertakan waktu yang
sangat spesifik, seperti satuan jam, menit dan detik. Jadi, hal ini juga berhubungan dengan
rotasi bumi.

g. Pembagian waktu dunia

Pembagian waktu ini tentunya juga menyangkut daerah-daerah yang tidak terletak pada
garis bujur atau garis meridian. Contohnya adalah daerah yang berada di belahan bumi
kanan akan mengalami pasi lebih dahulu daripada daerah yang berada di belahan bumi kiri.

h. Terjadinya perbedaan ketebalan atmosfer

Rotasi bumi juga berdampak pada ketebalan lapisan atmosfer. Sehingga atmosfer yang ada
di bumi mempunyai ketebalan berbeda beda di setiap daerahnya.

i. Terjadinya perubahan arah angin

Seperti yang sudah diterangkan di atas mengenai terjadinya pembelokan angin. Rotasi bumi
membuat arah angin mengalami perubahan.

j. Adanya perbedaan percepatan gravitasi

Rotasi bumi ternyata juga menyebabkan terjadinya perbedaan percepatan gravitasi.


Percepatan gaya gravitasi ini akan berpengaruh pada berbagai hal, misalnya pasang surut
air laut.

k. Terjadinya gaya coriolis

Rotasi bumi juga dapat menimbulkan berbagai gaya, seperti gaya Coriolis.

l. Berfungsinya satelit buatan


Rotasi bumi juga dapat membuat satelit buatan menjadi berfungsi dengan semestinya.
Satelit- satelit buatan manusia dibuat dengan tujuan untuk bidang komunikasi dan
informasi. Sehingga ketika bumi berputar maka daerah yang dijangkau satelit bisa berganti-
ganti, dan satelit bisa menyampaikan informasi kepada berbagai daerah. Selain itu,
terdapatnya jet lag yang kita lihat ketika naik pesawat adalah akibat dari adanya rotasi bumi

4. Manfaat Rotasi Bumi

Beberapa manfaat yang bisa kita rasakan dari adanya rotasi bumi antara lain adalah sebagai
berikut:

a. Adanya pergantian siang dan malam

Dalam manajemen waktu, yang paling dasar adalah pembagian waktu untuk bekerja dan
beristirahat. Waktu siang hari merupakan waktu yang sangat tepat untuk melakukan
berbagai kegiatan. Selain karena kita tidak memerlukan pencahayaan buatan, udara di siang
hari cukup bagis untuk manusia dalam beraktivitas. Setelah beraktivitas, manusia
memerlukan waktu untuk sejenak rileks dan beristirahat setelah selesai melakukan berbagai
aktivitas, dan malam hari adalah pilihan yang tepat. Hal ini selain karena ketika malam hari
penglihatan kita tidak bisa maksimal, udara juga tidak terlalu mendukung. Dengan adanya
malam dan siang hari maka manusia bisa melakukan berbagai macam aktivitas dan
beristirahat dengan porsi yang sangat cukup.

b. Adanya perbedaan waktu

Manfaat selanjutnya adalah terjadinya perbedaan waktu antara satu tempat dengan tempat
yang lain. Mengapa perbedaan waktu disebut sebagai manfaat? Ya, karena hal ini secara
tidak langsung berdampak pada berbagai hal. Sistem komunikasi yang canggih dapat
digunakan dengan maksimal dan kualitas bagus ketika penggunaannya bergiliran. Apabila
tidak ada perbedaan waktu, maka semua wilayah di bumi mengalami siang hari dan malam
hari bersamaan. Siang hari adalah waktunya orang bekerja. Ketika selurih dunia
memanfaatkan sistem informasi tersebut di jam sibuknya dalam waku bersamaan, kita bisa
membayangkan apa yang terjadi. Mungkin akan sering terjadi trouble karena over dalam
penggunaan. Demikian halnya dengan transportasi tentu akan membuat penjadwalan
menjadi kacau balau.
c. Terjadinya gerak semu harian matahari

Manfaat yang selanjutnya adalah adanya gerak semu harian matahari. Mengapa adanya
gerak semu harian matahari dikatakan sebagai manfaat? Ya, tentu saja karena hal ini bisa
dijadikan patokan dalam penentuan waktu harian. Sebelum adanya jam, penentuan waktu
menggunakan posisi matahari dan juga bayangan benda. Jika bayangan benda lebih
panjang, maka hal ini menandakan bahwa malam akan segera tiba. salah satu yang paling
membutuhkan kejelasan waktu adalah orang Islam. Hal ini karena muslim melakukan
ibadah lima kali sehari dalam waktu- waktu yang telah ditentukan. Peggunaan posisi
matahari dan bayangan benda dalam menentukan waktu sholat sudah dilakukan sejak
zaman Rasulullah Muhammad SAW. Nabi Muhammad lah yang mengajarkan tentang
waktu- waktu sholat dan cara membacanya melalui sinar matahari dan bayangan benda.

REVOLUSI BUMI

1. Pengertiaan Revolusi Bumi

Revolusi bumi adalah aktivitas bumi dalam mengitari matahari sebagai pusat tata surya.
Arah revolusi bumi jika dilihat dari udara berarah negatif, yaitu berlawanan arah jarum jam.
Lintasan revolusi berbentuk elips, sehingga saat terjadi jarak terjauh antara bumi dan
matahari dinamakan apogea dan suatu saat juga akan terjadi jarak terdekat antara bumi dan
matahari yang dinamakan perigea. Lintasan revolusi bumi membentuk bidang edar yang
dinamakan ekliptika. Lama revolusi bumi adalah 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik atau 365
1/4 hari. Rentan wktu revolusi bumi ini digunakan untuk menghitung waktu satu tahun
yang dianggap 365 hari. Untuk mencocokkan dengan waktu revolusi, maka setiap 4 tahun
sekali ditambah satu hari di bulan Februari. Tahun yang memiliki 366 hari ini dinamakan
tahun kabisat contohnya adalah tahun 2004, 2008, 2012 dan seterusnya.

2. Proses Revolusi Bumi

Bumi memerlukan waktu sekitar 365 hari untuk sekali melakukan revolusi bumi atau
mengorbit matahari. Kedudukan bumi dalam proses revolusi bumi tidaklah tetap. Apabila
kita perhatikan datangnya sinar matahari pada bulan Maret, Juni, September, dan desember
arah sinar datangnya matahari tidaklah tetap. Pada saat tanggal 21 Maret, matahari berada
pada garis lintang nol derjat khatulistiwa. Pada tanggal 21 Juni, matahari berada pada garis
balik utara. Kemudian pada tanggal 23 September matahari kembali lagi ke khatulistiwa.
Untuk tanggal 22 Desember, matahari berada pada garis balik selatan. Pergeseran-
pergeseran yang dialami matahari tersebut adalah pergeseran semu atau pergeseran yang
tidak nyata. Disebut seperti itu karena sebenarnya yang berak bukanlah matahari,
melainkan bumi yang melakukan revolusi dengan sumbu rotasi yang miring. Bidang
khatulistiwa bumi membentuk sudut 23 derjat dengan bidang peredaran bumi. Karena
kedudukannya yang demikian, maka sinar matahari tidak selalu menyinari bumi yang sama,
tetapi berubah-ubah sesuai dengan kedudukan bumi pada saat ini. Hal ini cukup
membuktikan bahwa bumi melakukan revolusi.

3. Akibat Revolusi Bumi

a. Terjadinya gerak semu matahari

Gerak semu matahari merupakan posisi matahari yang berubah- ubah karena posisinya
yang berganti. Sebenarnya yang bergerak bukanlan matahari, melainkan Bumi yang
melakukan revolusi dengan sumbu rotasi yang miring.

b. Terjadinya perbedaan waktu siang dan malam

Akibat dari adanya revolusi bumi adalah terjadinya perbedaan waktu antara siang dan
malam. Sebenarnya terjadinya siang dan malam ini adalah akibat rotasi Bumi (yakni
perputaran Bumi pada porosnya), namun revolusi bumi juga berpengaruh terhadap
perbedaan waktu atau lamanya siang dan juga malam. Perbedaan lama waktu siang dan
malam ini terjadi sebagai akibat dari kombinasi antara revolusi bumi dan kemiringan
sumbu bumi terhadap bidang ekliptika. Keadaan yang demikian ini sangat jelas terlihat
ketika kita berada di sekitar kutub bumi, yakni kutub utara maupun kutub selatan.
Perbedaan waktu atau lamanya siang dan malam ini dibagi menjadi tiga bagian waktu atau
periode, yakni 21 Maret – 23 Desember, 23 Seotember – 21 Maret, dan 21 Maret – 23
September. Penjelasan lebih detail mengenai periode- periode tersebut adalah sebagai
berikut:

Periode 21 Maret hingga 23 Desember, terjadi peristiwa berikut ini:

• Kutub utara mendekati matahari, sementara kutub selatan menjauhi matahari

• Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan
• Waktu siang hari di belahan bumi utara lebih lama daripada waktu siang di belahan bumi
selatan

• Beberada daerah di sekitar kutub utara mengalami siang hari selama 24 jam, dan beberapa
daerah di sekitar kutub selatan mengalami malam hari selama 24 jam

• Apabila diamati dari wilayah khatulistiwa, tampak matahari bergeser ke arah utara

• Kutub utara paling dekat dengan matahari adalah pada tanggal 21 Juni. Ketika tanggal ini
dilakukan pengamatan, maka tampak matahari bergeser 23,5 derajat ke arah utara.

Periode 23 September hingga 21 Maret, terjadi peristiwa berikut ini:

• Kutub selatan lebih dekat dengan matahari, sedangkan kutub utara lebih jauh dengan
matahari

• Belahan bumi bagian selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan
bumi utara

• Lama waktu siang hari di belahan bumi selatan lebih panjang daripada di belahan bumi
utara

• Beberapa daerah di sekitar kutub utara mengalami waktu malam hari selama 24 jam, dan
beberapa daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang hari selama 24 jam

• Apabila diamati dari khatulistiwa, maka matahari terlihat bergeser ke arah selatan

• Kutub selatan paling dekat dengan matahari adalah pada tanggal 22 Desember. Ketika
tanggal ini dilakukan pengamatan, maka tampak matahari bergeser 23,5 derajat ke arah
selatan.

Periode 21 Maret hingga 23 September, terjadi peristiwa berikut ini:

• Kutub utara dan kutub selatan mempunyai jarak yang sama ke matahari

• Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari yang sama banyak

• Panjang siang dan malam di seluruh permukaan Bumi sama

• Dari daerah khatulistiwa, tampak matahari berada di atas kepala


c. Terjadinya perubahan musim di Bumi

Jadi, adanya musim yang berbeda- beda di bumi ini tidak lain adalah akibat adanya revolusi
Bumi. Kita tahu bahwa di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan mempunyai empat
musim, yakni musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Keempat musim
tersebut datang silih berganti secara beraturan.

• Pada tanggal 21 Maret, belahan bumi utara dan selatan mendapatkan penyinaran matahari
dalam jumlah yang sebanding. Artinya, porsi sinar matahari di kedua belahan bumi adalah
sama.

• Ketika tanggal 21 Juni, matahari tepat berada di utara dan kemudian berangsur- angsur
bergerak ke arah selatan. Akibatnya belahan bumi utara mendapatkan penyinaran matahari
yang berkurang dan mengakibatkan musim panas. Sementara belahan bumi selatan mulai
mendapatkan penyinaran yang lebih sehingga terjadilah musim dingin.

• Pada tanggal 23 September ini matahari sudah mencapai khatulistiwa lagi, akibatnya
belahan bumi utara hanya memperoleh sedikit penyinaran. Hal ini mengakibatkan belahan
bumi utara mengalami musim gugur. Dan belahan bumi selatan mengalami musim semi,
karena sinar matahari yang diterima semakin banyak.

• Ketika tanggal 22 Desember, matahari berada pada kedudukan paling selatan dan
sekarang mulai bergerak ke arah utara. Daerah di bagian bumi utara mulai mendapatkan
sinar matahari yang bertambah, dan sebaliknya di belahan bumi selatan mulai berkurang
sinar mataharar matahari yang bertambah, dan sebaliknya di belahan bumi selatan mulai
mendapatkan sinya. Akibatnya di belahan bumi selatan mengalami musim panas dan
belahan bumi utara mengalami musim dingin Nah, inilah siklus pergantian musim di
permukaan Bumi. Namun khusus di wilayah khatulistiwa yang tidak menjumpai empat
musim yang demikian melainkan hanya dua musim saja, yakni musim penghujan dan
kemarau seperti di Indonesia

d. Adanya rasi bintang yang tampak berbeda di setiap bulannya

Rasi bintang kerap kali dikaitkan dengan nasib seseorang. ilmu yang mempelajari hal
demikian itu disebut dengan astrologi. Ada sebagain manusia yang percaya dengan
astrologi, namun sebagian orang tidak mempercayai astrologi karena bertentangan dengan
ilmu agama. Perbedaan bentuk atau kenampakan rasi bintang ini sebenarnya karena posisi
kita adalah sebagai pengamat di Bumi. Sehingga ketika bumi mengalami pergerakan atau
pergeseran posisi, maka kenampakan rasi bitang pun juga akan berbeda. Seperti halnya kita
mengamati benda yang sama namun dari titik sudut yang berbeda, maka benda tersebut
akan tampak berbeda.

e. Penetapan kalender masehi

Revolusi bumi akan berpengaruh pada penetapan kalender masehi. Berdasarkan pada
pembagian bujur, yakni bujur barat dan bujur timur maka ditetapan bahwa batas
penanggalan internasional adalah bujur 180 derajat. Hal ini berakibat bahwa apabila di
belahan timur bujur 180 derajat tanggal 10 maka di belahan barat bujur 180 derajat masing
tanggal 9, seperti meloncat satu hari. perhitungan kalender masehi mengacu pada periode
revolusi bumi yang mana satu tahun sama dengan 362, 25 hari.

4. Kaitan Rotasi Bumi dengan Revolusi Bumi

Gerakan yang melingkat mengelilingi matahari terjadi selama satu tahun, yakni selama 365,
2425 hari. sehingga hal ini menyebabkan revolusi bumi tidak pas dengan pergerakan bumi
pada poros atau sumbunya (rotasi bumi). Dari peristiwa inilah lahir yang namanya tahun
kabisat yang datangnya setiap empat tahun sekali (terkecuali pada hitungan seratus yang
tidak bisa dibagi 400).

GERHANA BULAN

Fenomena gerhana bulan ini merupakan fenomena tertutupnya bulan oleh bayangan dari
bumi sehingga bulan akan nampak terkikis hingga akhirnya hilang seperti tidak terlihat lagi.
Fenomena gerhana bulan ini terjadi ketika posisi bulan, bumi, dan matahari berada pada
satu garis lurus. Gerhana bulan dapat terjadi ketika sebagian atau seluruh penampakan
bulan tertutup oleh bumi. Akibatnya cahaya matahari tidak dapat dipantulkan oleh bulan
ke bumi karena terhalang oleh posisi bumi.

1. Proses Terjadinya Gerhana Bulan

Proses terjadinya gerhana bulan ini sebagai berikut:

1. Dimulai ketika bulan yang bersinar terang tiba-tiba tertutup sedikit demi sedikit oleh
bayangan hitam. Bayangan hitam tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah bayangan
dari bumi sendiri.
2. Setelah itu lama-kelamaan bulan yang bulat tadi akan tertutup semakin lama semakin
banyak hingga bulan hanya terlihat sebagian dan semakin lama bumi akan terlihat
meyabit.
3. Setelah mulai menjadi menyabit, lama- kelamaan bulan akan tampak menghilang
karena tertutup penuh oleh bayangan bumi. Ketika saat inilah kita tidak dapat melihat
bulan dan bulan seperti menghilang.
4. Setelah bulan tertutup semua dan tampak seperti menghilang, kemudian kita akan
menyaksikan bulan kembali muncul dari arah yang pertama kali bulan itu menghilang.
Munculnya bulan ini dimulai dari bentuk bulan tersebut sabit, setelah itu bulan tersebut
semakin lama akan semakin kelihatan dan menjadi setengah, dan semakin lama akan
semakin utuh sehingga tampak lagi seperti semula.

2. Fase-fase bulan

Fase bulan merupakan perubahan bentuk bulan yang berubah-ubah jika dilihat dari bumi.
Kedudukan bulan terhadap matahari dan juga bumi sendiri terbagi menjadi tiga posisi,
yakni:

1. Kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan yang menghadap
ke bumi berwarna gelap atau tidak tampak. Pada aspek konjugasi ini dapat terjadi
gerhana matahari karena cahaya matahari yang menuju ke bumi terhalang oleh bulan,
sehingga berakibat kita tidak dapat melihat bulan menjadi bercahaya.
2. Pada aspek oposisi ini kedudukan bulan berlawanancarah dengan matahari jika dilihat
dari bumi. Pada saat aspek oposisi ini bulan akan tampak sebagai bulan purnama, yakni
bulat penuh. Pada kedudukan ini bulan terbit pada saat matahari terbenam, dan bulan
akan terbenam pada saat matahari sudah terbit.
3. Kedudukan bulan yang ketiga adalah kuarter. Pada aspek kuarter ini kedudukan bulan
berada tegak lurus terhadap garis penghubung antara bumi dengan matahari. Pada aspek
kuarter ini bulan memperlihatkan fase perbani (yakni setengah bulan yang terang).
Dalam periode satu bulan, terjadi dua kali kedudukan kuarter pada bulan, yakni kuarter
pertama ketika bulan tampak bertambah besar. Dan kuarter kedua ketika bulan tampak
mengecil. Terdapat lima fase bulan yang terjadi dalam satu periode revolusi bulan, yaitu
bulan baru (newmoon), bulan sabit pertama (waxing crescent), bulan seperempat
pertama (first quarter), bulan purnama (full moon), dan bulan seperempat ketiga (third
quarter).
3. Jenis-jenis Gerhana Bulan

Gerhana bulan total


Gerhana bulan total merupakan gerhana bulan dimana semua bagian dari bullan akan
tertutup oleh bayangan bumi, sehingga bulan akan tampak tertutup semua. Gerhana bulan
total ini dibedakan lagi menjadi dua macam yakni gerhana bulan total dan gerhana bulan
total +.

 Gerhana bulan total adalah gerhana yang terjadi pada saat bulan berada tepat pada
daerah NTT, dan pada saat yang demikian warna bulan menjadi merah namun warna
merah tersebut tidaklah rata.
 Gerhana bulan total + adalah gerhana yang terjadi pada saat bulan melalui titik pusat
daerah umbra, dan pada saat ini warna bulan menjadi merah merata. Pada saat seperti
ini bulan akan tampak menakjubkan sekaligus mengerikan jika dipandang dari bumi.

Gerhana bulan sebagian


Pada gerhana sebagian ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari.
Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lainnya berada di daerah atau area penumbra.

Gerhana bulan penumbra


Gerhana bulan penumbra berarti seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Dengan
demikian bulan masih dapat terlihat oleh manusia yang berada di bumi meskipun samar-
samar. Umbra merupakan daerah diantara bumi dan juga bulan yang tidak terkena cahaya
matahari atau yang gelap. Penumbra merupakan daerah diantara bumi dan juga bulan
namun yang terkena sinar matahari atau daerah di antara bumi dan matahari yang masih
tersinar oleh sinar matahari.

4. Cara Melihat Proses Terjadinya Gerhana Bulan


Diperkirakan gerhana bulan bisa terjadi hingga sejumlah lima kali. Namun gerhana bulan
total lebih jarang terjadi daripada gerhana bulan sebagian maupun penumbra. Jika terjadi
gerhana matahari, kita tidak boleh melihat secara langsung tanpa menggunakan alat
pengaman. Namun berbeda halnya dengan gerhana bulan. Pada saat melihat gerhana bulan,
kita diperbolehkan melihat secara langsung karena sinar dari bulan tidak mengandung
radiasi kuat seperti yang dimiliki oleh matahari. Sehingga manusia yang ada di bumi bisa
melihatnya dengan aman
5. Dampak Akibat Gerhana Bulan

1. Naiknya permukaan air laut

Gerhana bulan dapat menyebabkan naiknya permukaan air laut akibat gravitasi
bulan sehingga terjadi fenomena air laut pasang. Jika gerhana bulan yang terjadi merupakan
gerhana total, biasanya fenomena pasang ini akan berlangsung selama tiga hari ke depan
dengan ombak yang keras, bahkan dapat menyebabkan banjir.

2. Penurunan suhu udara

Di beberapa kawasan tertentu, gerhana bulan menyebabkan kondisi yang berbeda pada
hewan liar selama fenomena itu berlangsung. Beberapa mitos menyebutkan bahwa gerhana
bulan memberikan dampak pada kehamilan namun belum ada penelitian yang
membuktikannya.

GERHANA MATAHARI

1. Pengertian Gerhana Matahari

Gerhana matahari adalah kejadian dimana matahari tertutup oleh bulan karena pada saat itu
posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Sehingga ketika gerhana
matahari tersebut terjadi, kondisi bumi akan gelap gulita. Meskipun gerhana matahari ini
terjadi pada pasi hari, sing hari atau sore hari, namun kondisi bumi akan seperti malam hari
karena tidak adanya cahaya matahari yang menyinari bumi. Hal inilah yang menjadi daya
tarik tersendiri ketika terjadinya gerhana matahari. Namun terjadinya matahari ini biasanya
hanya di beberapa wilayah tertentu dan kondisi bulan menutupi matahari ini hanya
berlangsung beberapa menit saja.

2. Proses Terjadinya Gerhana Matahari

Proses terjadinya gerhana matahari ini ada beberapa tahap. Sebelumnya akan dijelaskan
mengapa posisi matahari, bumi, dan juga bulan bisa satu garis lurus. Hal ini karena bumi
berevolusi mengitari matahari, dan bulan yang berkedudukan sebagai satelit bumi bergerak
mengitari bumi setiap harinya atau yang dinamakan revolusi bulan. Karena sama- sama
berputar atau berevolusi mengelilingi targetnya masing- masing, maka bisa saja suatu saat
ketiganya berada dalam satu garis lintasan yang lurus.
Gerhana matahari sendiri ketika akan menuju total maka melalui beberpa tahapan, yaitu:

a. Awalnya ketika detik- detik dan belum terjadi apa- apa, kita akan merasakan dan melihat
bahwa langit biru yang cerah akan sedikit tampak redup seperti kehilangan satu level
kecerahannya.

b. Kemudian ketika akan memulai proses gerhaana, akan datang bayangan hitam yang
perlahan- lahan menuju matahari. Bayangan hitam tersebut tidak lain dan tidak bukan
adalah bayangan bulan yang akan menutupi matahari tersebut.

c. Selanjutnya bayangan bulan yang terlihat berwarna hitam yang baru saja kelihatan
berukuran kecil tersebut akan semakin besar dan akan semakin meutupi matahari yang
bersinar dengan terang sehingga matahari perlahan lahan akan tampak menyabit.

d. Setelah itu matahari yang sudah menyabit tersebut akan semakin tertutup hingga
bayangan hitam tersebut menutup seluruh matahari. Pada fase ini seluruh permukaan bumi
yang dilintasi bulan tersebut akan menjadi gelap gulita seperti malam hari dengan tiba- tiba.
Namun gelap inipun hanya terjadi beberapa menit saja. Pada fase ini sinar radiasi matahari
yang sampai bisa dirasakan ke bumi akan sangat berbahaya. Sinar radiasi ini akan bisa
mengenai mata ketika kita dengan mata telanjang atau kacamata biasa menlihat proses
gerhaa tersebut dengan mata telanjang dan tanpa pengaman khusus sama sekali.

e. Setelah melewati fase gerhana matahari total, maka secara perlahan- lahan bayangan
bulan yang berwarna hitam tersebut akan meinggalkan matahari dan matahari akan nampak
seperti menyabit kembali.

f. Setelah matahari menyabit untuk kedua kalinya, maka bayanag bulan yang berwarna
hitam tersebut semakin lama akan semkin hilang, sehingga matahari akan kembali bersinat
tanpa dihalangi oleh satu apapun.

3. Jenis-jenis Gerhana Matahari

Secara umum, gerhana matahari dapat dibedakan menjadai empat jenis, yaitu:

Gerhana matahari total

Gerhana matahari total ini terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan matahari ditutup
sepenuhnya oleh piringan bulan.

Gerhana matahari sebagian


Gerhana matahari sebagian ini terjadi apabila piringan bulan di saat puncak gerhana hanya
menutup sebagian dari piringan matahari saja. Pada fase gerhana ini selalu ada bagian dari
piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan.

Gerhana matahari cicin

Gerhana matahari cincin ialah gerhana matahari yang terjadi apabila piringan bulan pada
saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari. Gerhana jenis ini
terjadi apabila ukuran piringan bulan lebih kecil daripada piringan matahari.

Gerhana matahari hibrida

Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang bergesar antara gerhana matahari
total dan juga gerhana matahari cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini
muncul sebgai gerhana matahari total, sementara pada titik- titik lain muncul sebagai
gerhana matahari cincin. Gerhana hibrida ini relatif jarang terjadi.

3. Cara Mengamati Gerhana Matahari

Saat terhjadi gerhana matahari, sinar radiasi dari matahari akan mudah sampai ke mata kita
yang ada di bumi. Melihat secara langsung ke area fotosfer matahari atau bagian cincin
terang dari matahari dapat membahayakan karena dapat mengakibatkan kerusakan
permanen pada retina mata. Kerusakan permanen pada retina mata ini dapat terjadi karena
adanya radiasi yang tinggi yang tidak terlihat oleh mata kita yang dipancarkan dari fotosfer
matahari tersebut. Bahkan jika diteruskan, kerusakan pada retina mata tersebut dapat
menjadikan kebutaan.Cahaya dari sinar matahari yang memiliki intensitas sangat tinggi
bisa merusak retina yang letaknya ada di belakang bola mata. Kondisi yang demikian ini
dikenal dengan istilah solar retinopathy dan mampu menyebabkan kerusakan mata yang
permanen. Pupil yang berada di lensa mata tidak bisa bereaksi dengan tepat ketika kita
berada dalam kondisi level kontras yang tinggi, seperti pada saat terjadi gerhana matahari
ini, ketika tiba- tiba langit di sekitar kita berubah menjadi gelap. Bagian pengatur cahaya
yang masuk ke mata denga cara mengatur lebar bukaan iris itu bekerja dengan mengukur
cahaya keseluruhan yang berada di lingkungan sekitar, dan bukan obyek yang paling
terang. Sehingga ketika memandang gerhana matahari yang diselimuti langit gelap pupil
mata justru akan melebar sehingga jumlah cahaya yang masuk dan terfokus di retina mata
menjadi meningkat jumlahnya. Cahaya matahari ketika gerhana matahari berlangsung
ternyata membawa dampak yang merugikan bagi kesehatan mata kita. Perlu pengamanan
untuk kita jetika sedang melihat gerhana matahari agar nantinya mata kita menjadi
terlindungi dan menjadi tidak rusak. Lalu, bagaimana caranya untuk melihat gerhana
matahari agar tetap aman?

4. Tips Melihat Gerhana Matahari dengan Aman

a. Menggunakan kacamata khusus anti radiasi

Kacamata anti radiasi ini adalah kacamata yang dirancang khusus untuk mengamankan
mata agar tidak terkena radiasi dari sinar matahari secara langsung.Satu hal yang perlu
Anda ingat adalah, jangan menggunkan kacamata hitam biasa. Kacamata gelap atau yang
berwarna hitam belum tentu merupakan kacamata yang memiliki anti radiasi terhadap sinar
matahari. Jika kita hanya memakai kacamata hitam biasa, sinar matahari masih bisa
menembus mauk karena sinar matahari ini bersifat kuat. Maka dari itu hindarilah melihat
gerhana matahari ini jika hanya bermodalkan kacamata hitam biasa, karena hal ini akan
menimbulkan kerugian pada Anda sendiri.

b. Menggunakan Teleskop

Teleskop bisa digunakan untuk melihat gerhana matahari, namun dengan trik khusus yaitu
dengan memproyeksikan cahaya dari teleskop ke suatu bidang rata berwarna putih, seperti
mkertas putih ataupun papan berwarna putih. Nah dari sinilah kita dapat melihat proses
terjadinya gerhana matahari dengan aman tanpa merusak mata.

c. Melihat gerhana matahari melalui siaran televisi

Cara yang ketiga ini adalah cara yang paling aman dan paing nyaman kita lakukan. Dan
cara ini dapat dilakukan oleh siapa saja serta dilakukan oleh siapapun yang berada di
wilayah manapun, pasalnya cara yang ketiga ini adalah melihat gerhana matahari dari
siaran televisi.

https://jagad.id/pengertian-gerhana-bulan-proses-terjadi-posisi-dan-akibat/

https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/gerhana-bulan

Anda mungkin juga menyukai