Anda di halaman 1dari 10

MODUL AJAR

ILMU PENGETAHUAN ALAM


DAN SOSIAL (IPAS) FASE C
KELAS V

SEKOLAH DASAR NEGERI KEMBANGSRI


KECAMATAN NGORO KABUPATEN MOJOKERTO
TAHUN 2023
A. INFORMASI UMUM
1. Identitas
Satuan Pendidikan : SDN Kembangsri
Nama Penyusun : Muhammad Yusuf, S. Pd
Fase / Kelas : C/ V (Lima)
Materi Pokok : Cahaya dan Sifatnya
Alokasi Waktu :
2. Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, Gotong Royong dan Kreatif
B. KOMPETENSI INTI
1. Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik bisa mendemostrasikan percobaan sederhana untuk membuktikan sifat cahaya.
2. Peserta didik bisa menjelaskan sifat-sifat cahaya berdasarkan hasil pengamatan atau percobaan.
Kata Kunci : Cahaya
Materi Ajar : Sifat dan karakteristik cahaya
Alat dan Bahan :
1. Referensi percobaan sederhana Sifat–sifat Cahaya (Lampiran 1)
2. Perlengkapan peserta didik: penutup mata; alat tulis; alat mewarnai; cermin datar; senter; gelas;
perlengkapan lainnya sesuai referensi.
3. Kertas undian berisi sifat-sifat cahaya
Pengaturan Siswa : Berkelompok
Strategi Pengajaran :
1. Orientasi topik
2. Aktivitas eksplorasi
3. Demonstrasi percobaan sederhana
4. Diskusi bersama teman
5. Refleksi bersama
2. Asesmen Pembelajaran :
Diagnostik :
Formatif : (Lampiran 1)
Sumatif :
3. Pertanyaan Pemantik :
1. Bagaimana cahaya merambat?
2. Mengapa ada bayangan? Apa yang memengaruhi bentuk bayangan?
3. Mengapa kita bisa melihat bayangan kita di cermin?
4. Bagaimana pelangi terbentuk?
4. Kegiatan Pembelajaran :
Pendahuluan :
1. Meminta peserta didik untuk menyiapkan dan mengucapkan salam.
2. Mengajak semua peserta didik berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
3. Menanyakan kehadiran peserta didik.
4. Menyapa peserta didik yang terlihat belum siap menerima pelajaran untuk membangun
kedekatan dengan peserta didik.
5. Memberikan pertanyaan – pertanyaan pemantik untuk menciptakan rasa ingin tahu peserta didik
dan menjelaskannya bahwa pertanyaan – pertanyaan tersebut akan dibahas pada kegiatan
pembelajaran.
6. Mengajak peserta didik melakukan permainan yang berkaitan dengan cahaya dan penglihatan,
yaitu: Menebak benda dengan mata tertutup. Peserta didik meraba sebuah benda yang disimpan
di dalam kotak. Kemudian, menebak benda apa yang mereka raba.
7. Melanjutkan kegiatan dengan diskusi mengenai indra yang dipakai (atau tidak dipakai) saat
melakukan permainan di atas, seperti:
Mengapa kalian tidak bisa melihat ketika memakai penutup mata? (pertanyaan ini untuk
mengaitkan proses melihat dengan cahaya)
8. Menggali pengetahuan awal peserta didik mengenai cahaya. Menanyakan apa yang ingin mereka
ketahui saat belajar bab ini.
9. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam bab ini dan mengelaborasikannya
dengan apa yang ingin diketahui peserta didik tentang cahaya.
Kegiatan Inti :
1. Mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan literasi dengan bahan bacaan peserta didik
(Lampiran 5) pada Buku Siswa.
2. Mendiskusikan bersama peserta didik mengenai sifat-sifat cahaya yang ada pada Buku Siswa.
Sifat-sifat ini sering mereka alami dalam kehidupan sehari - hari.
3. Setelah peserta didik mulai mengenal sifat-sifat cahaya, Guru membagi peserta didik ke dalam 5
kelompok sesuai dengan jumlah sifat – sifat cahaya yang ada di Buku Siswa.
4. Memberikan penjelasan kepada peserta didik mengenai kegiatan kelompok yang akan mereka
kerjakan sesuai panduan di Buku Siswa.
5. Sebelum memulai kegiatan, arahkan peserta didik untuk membuat tabel pengamatan (Lampiran
3/Asesmen formatif) sebagai Lembar Kerja Peserta Didik di buku tugasnya. Tabel tersebut
dipergunakan untuk menuliskan hasil pengamatan. Jumlah baris dalam tabel disesuaikan dengan
jumlah kelompok.
6. Meminta perwakilan kelompok untuk mengambil kertas undian yang akan menentukan sifat
cahaya yang perlu mereka buktikan. Kertas undian yang diperoleh, tidak diberitahukan kepada
anggota kelompok lain.
7. Peserta didik melakukan demonstrasi di depan teman-temannya. Kelompok lain mengamati dan
menebak sifat cahaya.
8. Peserta didik menuliskan hasil pengamatannya pada tabel yang telah disiapkan sebelumnya.
Penutup :
1. Mengoreksi Lembar Kerja Peserta Didik dan mendiskusikan hasilnya bersama – sama.
2. Memberi penguatan dan kesimpulan mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
5. Refleksi Peserta Didik :
Mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut.
1. Bagaimana perasaan kalian setelah mencoba menjadi ilmuwan?
2. Bagaimana perasaan kalian ketika teman kalian berhasil menebak sifat cahaya dari
percobaan yang kalian siapkan?
3. Apa kesulitan yang kalian hadapi saat melakukan kegiatan ini? Bagaimana kalian mengatasinya?
4. Apakah kalian puas terhadap hasilnya? Adakah yang ingin kalian perbaiki dari
pekerjaan kelompok kalian?
5. Bagaimana cahaya merambat?
6. Mengapa kalian memiliki bayangan? Dan mengapa bayangan tubuh kalian dapat berubah-ubah?
7. Mengapa kalian bisa melihat bayangan di cermin?
8. Bagaimana pelangi terbentuk?
9. Apakah sifat cahaya yang paling sering kalian rasakan sehari-hari?
10. Bagaimana cahaya berperan terhadap penglihatan kita?
C. Lampiran
1. Referensi percobaan sederhana Sifat–sifat Cahaya
2. Asesmen Formatif
3. Bahan Bacaan Pendidik Dan Peserta Didik
Lampiran 1

REFERENSI PERCOBAAN SEDERHANA SIFAT – SIFAT CAHAYA

Bagaimana Cahaya yang Terlihat?


Alat dan bahan: Cara kerja:
 Kertas karton (bisa juga  Buatlah lubang dengan ukuran dan posisi yang sama di bagian
memakai dus bekas) 2 atau bawah kertas atau dus.
3 buah;  Simpan kertas gelap sebagai alas.
 Benda yang bisa dipakai  Susunlah kertas atau dus di atas alas dengan posisi berdiri dan
untuk pijakan kertas, seperti lubang yang sejajar seperti pada gambar. Gunakan pijakan
lilin malam atau batu; jika memakai kertas karton agar bisa berdiri tegak.
 Gunting atau pisau kertas;  Arahkan senter ke dalam lubang.
 Senter;  Amati cahaya yang terlihat pada kertas alas. Bagaimana
 Kertas warna hitam menurutmu sifat cahaya pada percobaan ini?
(atau warna gelap);
 Penggaris.

Ke mana Cahayanya?
Alat dan bahan: Cara kerja:
 Cermin datar minimal  Posisikan cermin dan senter seperti pada gambar. Jika
2 buah; memungkinkan aturlah agar kondisi ruangan menjadi lebih
 Senter. gelap.
 Amati arah cahaya dari senter. Bagaimana menurut kalian
sifat cahaya pada percobaan ini?
 Jika memiliki cermin lebih dari 2 buah, lakukanlah modifikasi
dari percobaan ini sesuai kreativitas kalian.

Bisakah Kalian Melihatnya?


Alat dan bahan: Cara kerja:
 Benda bening (bisa kaca,  Siapkan benda yang akan dipakai sebagai objek lihat di
mika atau plastik bening); bagian tengah meja.
 Benda buram atau  Simpan benda bening di depan benda. Apakah kalian masih
sedikit tembus cahaya bisa melihat benda tersebut?
(bisa kain tipis, kertas  Nyalakan senter dan arahkan menuju benda bening. Amati apa
buram atau plastik putih, yang terjadi pada cahaya senter.
dan sebagainya);  Ulangi langkah 2 dan 3 dengan benda buram dan tak tembus
 Benda tak tembus cahaya cahaya. Bagaimana menurut kalian sifat cahaya pada percobaan ini?
(bisa dus, dan
sebagainya);
 Benda yang bisa dipakai
sebagai objek lihat (bisa
pensil, tempat minum,
mainan, dan
sebagainya);
 senter.
Benda yang Bengkok
Alat dan bahan: Cara kerja:
 Gelas bening;  Isi gelas bening dengan air.
 Gelas yang tidak  Masukkan benda, seperti penggaris, sendok, dan sebagainya
bening (tidak tembus dalam gelas.
cahaya);  Amati bentuk benda dari atas gelas dan samping gelas. Apa
 Penggaris, sendok, yang kalian amati?
sedotan, atau bahan lainnya  Sekarang ambil gelas yang tidak bening.
yang bisa dicelupkan  Tempelkan koin di dasar gelas menggunakan selotip.
dalam gelas; Tujuannya untuk mencegah koin bergeser.
 Koin;  Carilah posisi di mana kalian bisa melihat ke dalam gelas,
 Selotip; tetapi tidak bisa melihat koin.
 Air.  Setelah mendapatkan posisinya, minta bantuan teman kalian untuk
menuangkan air ke dalam gelas dengan perlahan. Apa yang
sekarang kalian amati dalam gelas?
 Bagaimana menurut kalian sifat cahaya pada percobaan ini?

Warna Warni Cahaya


Alat dan bahan: Cara kerja:
 Cermin datar kecil;  Masukkan cermin datar ke dalam gelas.
 Gelas bening;  Isi gelas dengan air.
 Kertas putih;  Nyalakan senter dan arahkan ke cermin dalam gelas.
 Prisma (jika ada);  Pantulkan sinar ke kertas putih atau tembok putih. Amati sinar
 Senter; yang kalian lihat.
 Air.  Jika ada prisma, simpan prisma di dekat tembok putih atau
kertas putih.
 Jika saat kalian melakukan percobaan, sinar Matahari sedang
bersinar terik, cobalah juga menggunakan sinar Matahari sebagai
pengganti senter.
 Nyalakan senter dan arahkan ke prisma. Amati sinar yang kalian
lihat. Bagaimana menurut kalian sifat cahaya pada percobaan
ini?

Bayangan Kecil dan Besar


Alat dan bahan: Cara kerja:
• mainan, bola, gelas keramik,  Lakukan percobaan ini pada meja yang merapat dengan dinding.
penghapus papan tulis, atau  Simpan benda di atas meja dengan jarak 10 - 15 cm dari tembok.
benda kecil lain yang tak Pastikan posisi benda tidak berubah-ubah.
tembus cahaya dan bisa  Simpan senter di atas meja dengan jarak 10 cm dari benda. Amati
berdiri tegak; ukuran bayangan yang terbentuk. Gunakan penggaris untuk
• senter; mengukur tinggi bayangan jika dibutuhkan.
• penggaris.  Dengan jarak yang masih sama, angkat senter dan arahkan ke
benda dari atas. Amati ukuran bayangan yang terbentuk. Gunakan
penggaris untuk mengukur tinggi bayangan jika dibutuhkan.
 Lakukan langkah 3 dan 4 dengan jarak senter terhadap benda
diubah menjadi 20 cm dan 30 cm.
 Kalian juga bisa mengatur sendiri posisi dan jarak senter.
Amati bayangan yang terbentuk jika kalian mencoba dari posisi
yang berbeda-beda.
 Apa yang bisa kalian simpulkan mengenai sifat bayangan
pada percobaan ini?
Lampiran 2

ASESMEN FORMATIF
LEMBAR KERJA PESERTA
DIDIK

Petunjuk Pengerjaan
1. Tulislah terlebih dahulu identitasmu.
2. Lengkapilah tabel berikut sesuai dengan hasil pengamatanmu. Dan tebaklah sifat – sifat cahaya
yang telah didemonstrasikan oleh kelompok lain.

Nama Peserta Didik :

Kelompok Pengamatan Sifat Cahaya

5
Lampiran 3

BAHAN BACAAN PENDIDIK DAN PESERTA


DIDIK TOPIK A CAHAYA DAN SIFATNYA

1. Cahaya merambat lurus


Gelombang cahaya bergerak dengan arah yang lurus dan tidak dapat berbelok dengan sendirinya.
Apabila cahaya mengenai suatu benda gelap (benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya) maka
cahaya tidak akan dapat melewati benda tersebut.
2. Cahaya bisa dipantulkan
Cahaya dapat dipantulkan apabila mengenai suatu benda. Pada permukaan yang rata, arah sudut
sinar datang akan sama dengan sudut sinar pantul. Namun, pada permukaan yang kasar atau tidak
beraturan, sudut-sudut ini akan memiliki perbedaan. Miskonsepsi yang sering terjadi, yaitu permukaan
yang tidak beraturan tidak memantulkan cahaya. Padahal, cahaya tetap dipantulkan dengan arah yang
berbeda-beda. Kemudian, pantulan cahaya ini ada yang masuk ke mata sehingga kita bisa melihat bentuk
atau objek. Selain itu, miskonsepsi lainnya adalah pantulan cahaya hanya terjadi pada cermin. Semua
benda memantulkan cahaya, inilah yang membuat kita bisa melihat sebuah objek. Namun, untuk melihat
pantulan tersebut bisa dengan percobaan sederhana melalui cermin. Hal ini yang terkadang membuat kita
mengasosiasikan cermin dengan pantulan cahaya.
3. Cahaya bisa menembus benda bening
Ketika cahaya mengenai suatu benda bening (benda yang tidak menyerap dan tidak memantulkan
cahaya), maka cahaya akan menembus benda itu. Biasanya benda bening atau sering disebut benda
transparan dapat meneruskan cahaya. Kita masih dapat melihat benda yang berada di balik benda bening
(seperti kaca, plastic transparan, air) karena ada cahaya yang melewati benda tersebut dan ditangkap oleh
mata kita.
4. Cahaya bisa dibiaskan
Serupa dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki kecepatan rambat yang
berbeda-beda pada medium yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan cahaya dapat dibiaskan. Seperti
contohnya ketika kita melihat sebagian sendok yang terbenam di dalam air. Jika dilihat dari atas, sendok
tampak seperti patah. Hal ini akibat dari kecepatan rambat gelombang cahaya di dalam air lebih lambat
dibandingkan cepat rambat gelombang cahaya di udara.
5. Cahaya bisa diuraikan
Sama halnya dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki panjang gelombang
yang berbeda-beda pula. Seperti misalnya cahaya berwarna merah memiliki panjang gelombang cahaya
berwarna biru. Cahaya putih terdiri dari beberapa gelombang dengan panjang gelombang yang berbeda-
beda. Apabila cahaya berwarna putih ini dilewatkan melalui prisma, maka setiap gelombang cahaya
akan dibiaskan dan terurai menjadi beberapa cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai