1. Normalisasi
A. Teknik Normalisasi
Dengan normalisasi, kita ingin mendesain database relational
yang terdiri dari tabel tabel berikut.
Berisi data yang diperlukan
Memiliki sesedikit mungkin redudansi
Mengakomodasi banyak nilai untuk tipe data yang
diperlukan
Mengefesiankan update
Menghindari kemungkinan hilangnya data secara tidak
sengaja
Alasan utama dari normalisasi database sampai ke bentuk normal
ketiga
adalah menghilangkan kemungkinan adanya insertion
anomalies, deletion anomalies, dan update anomalies. Tipe tipe
data tersebut sangat mungkin terjadi pada database yang tidak
normal.
Insertion
anomalies
adalah
sebuak
kesalahan
penempatan informasi entry data baru ke seluruh
tempat
dalam database dimana informasi tersebut
perlu disimpan.
Deletion anomalies adalah sebuah kesalahan dalam
penghapusan informasi pada data base harus dilakukan
dengan penghapusan informasi tersebut dari beberapa
tempat di dalam database.
Sedangkan dalam melakukan update informasi,
kesalahan juga dapat terjadi ketika kita melakukan
update ke seluruh tempat yang menyimpan informasi
tersebut. Kesalahan ini disebut update anomalies.
Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain
logika basis data yang relasional yang tidak secara langsung
berkaitan dengan data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan
standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Beberapa
kondisi yang diujikan pada proses normalisasi.
1. Menambah data / insert
2. Mengedit / mengupdate
3. Menghapus / delete
4. Membaca / retrieve
Kelemahan :
1. Insert : Ingin memasukkan supplier tanpa transaksi?
2. Delete : Menghapus transaksi -> supplier terhapus
3. Update : Mengganti satu nama supplier -> lainnya menjadi tidak
benar
4. Redudancy : Jumlah hasil perhitungan qty*harga
Bentuk 2NF :
KdFaktur
KdFaktur, KodeBrg
Bentuk BCNF
KdFaktur
KdSup
KdFaktur, KodeBrg
KodeBrg
2. Denormalisasi