LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah hak azasi setiap warga Indonesia sekaligus investasi bagi mereka yang
harus selalu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh tiap individu dan juga oleh seluruh
komponen bangsa sehingga masyarakat dapat hidup sehat sejahtera demi terciptanya derajat
kesehatan yang optimal, hal ini sebagaimana dijelaskan pada UUD 1945 pasal 28 H ayat 1 dan
UU no 36 tahun 2006 tentang kesehatan (Depkes, 2006).
Kesehatan sekolah dalam Undang-Undang no. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 79
menyatakan bahwa Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik belajar, tumbuh
dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi Sumber Daya Manusia yang
berkualitas (Kementerian pendidikan dan kebudayaan, 2012).
Siswa atau pelajar adalah generasi yang suatu saat nanti akan menjadi penerus
kelangsungan bangsa ini. oleh karena itu, pendidikan kesehatan seharusnya sejak dini
ditanamkan. Sekolah mempunyai peran untuk menyampaikan pengetahuan tentang kesehatan,
baik secara langsung kepada siswa dan siswinya ataupun melalui masyarakat umum (Tim
Pembina UKS, 2010).
Usaha kesehatan sekolah merupakan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan anak di usia sekolah, baik itu TK, SD, SMP, bahkan SMA. Selain itu UKS juga
merupakan bentuk kesehatan masyarakat yang berada pada lingkungan sekolah (Soenarjo, 2002).
Usaha kesehatan sekolah memiliki tiga bidang pelayanan ataupun yang sering kita sebut
sebagai trias UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan kehidupan lingkungan
sekolah sehat. dari pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa UKS yang baik tidak
hanya dapat memberikan pertolongan pertama bagi siswa yang sakit saja, tetapi mampu dan
dapat memberikan pendidikan kesehatan serta membuat lingkungan sekolah menjadi lingkungan
yang sehat (Tim Pembina UKS, 2010).
Dalam pelaksanaan program UKS itu sendiri dikenal masih kurang sesuai dengan yang
diharapkan, kegiatan pendidikan kesehatan lebih bersifat pengajaran, penambahan pengetahuan
dan kurang menekankan pada segi praktis yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Pelayanan kesehatan untuk peserta didik seperti promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative.
Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah sehat lebih ditekankan pada lingkungan fisik, mental
dan sosial. Koordinasi dalam pelaksanaan program yang belum terjalin dengan baik pada setiap
jenjang Tim Pembina UKS, sehingga diperlukan pemberdayaan Tim Pembina UKS dan Tim
Pelaksana dalam rangka memantapkan pelaksanaan program UKS ke depannya.
Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa
pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia yang seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Diantara tujuan tersebut terdapat tujuan yang menyangkut
kesehatan baik kesehatan jasmani maupun kesehatan mental sosial, dimana keduanya sangat
mempengaruhi terwujudnya manusia Indonesia yang seutuhnya (Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2012).
BAB II
METODE
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan observasi serta diskusi.
Metode observasi dilakukan dnegan magang di SD Negeri 1 Mangunsari, kecamatan
Sawangan, Kabupaten Magelang. Pada saar magang di sekolah tersebut peneliti akan menilai
keadaan UKS serta peran UKS dalam menjalankan fungsinya yang dimiliki oleh Sekolah Dasar
tersebut.
Penilaian yang dilakukan oleh peneliti ini meliputi 2 macam aspek
1. Kelengkapan UKS
Dilakukan dengan menilai kelengkapan sarana yang ada di suatu UKS seperti kotak
P3K beserta obat-obatan, tempat tidur, meja kursi serta keadaan UKS yang bersangkutan.
2. Kemampuan UKS untuk melaksanakan trias UKS
Trias UKS yang dimaksud adalah pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan,
serta kehidupan lingkungan sekolah yang sehat. penilaian trias UKS ini dilakukan dengan
menilai beberapa hal yang seharusnya ditemukan di lingkungan sekolah diantaranya
adalah:
-
Diskusi atau Tanya jawab dilakukan dengan guru pembimbing UKS serta Kepala Sekolah
di SD yang berpotensial untuk dilakukan intervensi. Diskusi dilakukan setelah melakukan
observasi disekitar sekolah tersebut. Diskusi dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah
kesehatan apa saja yang terdapat di sekolah tersebut.
BAB III
HASIL OBSERVASI
1. Fakta-fakta yang ditemukan di SD Negeri Mangunsari 1
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri Mangunsari 1 secara
keseluruhan lingkungan SD tersebut belum tertata dengan rapi. Sekolah yang bertempat di jalan
tembus blabak boyolali km 5 desa mangunsari, kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang,
provinsi jawa tengah. Sekolah berada di tanah yang luasnya 5450 m 2 merupakan kepemilikan
desa setempat. Disini terdapat 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 gedung
perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang tamu, 1 ruang dapur, 1 gudang, 8 Kamar mandi siswa dan
kamar mandi guru, 1 ruang laboratorium, 1 musholla,
Mangunsari 1 memiliki kotak P3K, tetapi isi dari kotak tersebut tidak lengkap termasuk juga
untuk persediaan obat-obatan. Untuk prasarana di UKS tersebut seperti tempat tidur, meja,
lemari, kursi sudah ada, tetapi UKS tersebut tidak terurus dan kurang rapi.
Hasil yang diperoleh saat melakukan observasi di SD N Mangunsari 1 mengenai
kemampuan sekolah tersebut menjalani trias UKS. Pada SD N Mangunsari 1 dalam hal
kemampuan melaksanakan trias UKS sangat minim sekali, bahkan dapat dikatakan sama sekali
tidak memiliki program dalam kemampuan melaksanakan trias UKS. Hal tersebut terbukti dari
lingkungan sekolah tidak memiliki poster sebagai promosi kesehatan yang berisi himbauan
ataupun larangan yang berada disekitaran sekolah tersebut, tidak memiliki sarana cuci tangan
dan sabun tangan untuk mencuci tangan bagi peserta didik di sekolah tersebut, serta tidak
tersedianya toilet yang bersih dan nyaman untuk digunakan bagi peserta didik di sekolah
tersebut.
lemari pakaian sholat (sarung, mukenah dan sajaddah) tidak tersusun rapi.
Disekolah ini memiliki 8 kamar mandi yang kebersihannya sangat memprihatinkan
dahulu
Isi kotak P3K tidak lengkap
Belum tersedianya sarana untuk membiasakan anak hidup sehat, seperti tempat
mencuci tangan dan sabun untuk mencuci tangan bila anak ingin makan
Belum pernah dilakukan pelatihan dokter kecil
Manajemen UKS yang seadanya disebabkan karena terbatasnya sumber daya baik
peserta didik.
Belum tersedianya majalah dinding sebagai media untuk promosi kesehatan serta
berbagi informasi.
Penataan ruang untuk UKS, sehingga diharapkan akan didapatkan ruang UKS yang
BAB IV
INTERVENSI DAN HASIL
Penataan ruang UKS dilakukan untuk mendapatkan ruang UKS yang nyaman dan bersih.
Karena ruang UKS yang sudah ada tidak terawatt dan tidak tersusun rapi. Dengan
dilakukan penataan ruangan UKS maka akan didapatkan kondisi ruang yang ideal untuk
perawatan anak yang sakit serta memberikan informasi kesehatan terhadap seluruh warga
sekolah.
-
Mengadakan UKS yang dapat memberikan pelayanan kesehatan tentunya harus memiliki
peralatan yang dapat digunakan sebagai pertolongan pertama. Peralatan yang diperlukan
diantaranya adalah larutan povidone, kasa steril, kapas, handsaplas, alcohol serta revanol
Kendala utama dalam pengadaan peralatan tersebut adalah dana, oleh sebab itu saya
menggunakan dana pribadi untuk membantu pengadaan peralatan tersebut.
-
Majalah dinding digunakan sebagai sumber informasi kesehatan ataupun sebagai media
yang dapat mengajarkan warga sekolah tentang pola hidup bersih dan sehat. seperti yang
kita ketahui majalah ini dapat dijadikan sebagai media promosi kesehatan di sekolah
tersebut.
Usaha kesehatan sekolah yang baik akan memiliki visi dan misi yang jelas. Dimana visi
dan misi nantinya akan menjadi pedoman untuk terus memajukan UKS yang ada di SD N
Mangunsari 1.
-
Pelatihan kader UKS atau dokter kecil akan dilakukan sebanyak 2 sesi. Pelatihan ini
bertujuan untuk menghasilkan dokter kecil yang tanggap terhadap masalah kesehatan
disekolahnya, mampu memberikan pertolongan pada teman yang sakit, serta dapat
memberikan ataupun mengajarkan tentang masalah-masalah kesehatan.
Diharapkan
nantinya kader-kader atau dokter kecil tersebut dapat bebagi ilmunya kepada muridmurid yang lain. pelatihan ini lebih fokus pada pengenalan tentang UKS, masalah
kesehatan dilingkungan sekolah, berpakaian rapi ke sekolah, pengenalan terhadap obatobatan yang tersedia disekolah serta pembiasaan pola hidup bersih dan sehat kepada
murid-murid di sekolah.
-
Melakukan penyuluhan
Melakukan penyuluhan tentang UKS yang sebenarnya dari kelas ke kelas, dimulai dari
kelas 1 sampai kelas VI. Hal ini dilakukan karena pada SD N Mangunsari 1 masih
kurang dengan arti UKS serta pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Respon peserta kegiatan
Respon yang diberikan dari guru-guru serta murid-murid di SD N Mangunsari 1
mengikuti pelatihan dan murid-murid yang tidak ikut pelatihan sangat bagus dan antusias.
Mereka antusias dalam setiap dilakukannya intervensi yang diberikan oleh Dokter Muda. Bahkan
mereka berharap kegiatan dapat terus dilakukan.
terhadap kecelakaan.
Terdapatnya usaha promosi kesehatan di SD N Mangunsari 1
Terbentuknya kader pelaksanaan UKS yang dapat terus menyumbangkan ilmunya
untuk diterapkan
Terciptanya toilet yang bersih walaupun bentuknya tidak dapat direnovasi karena
keterbatasan biaya
Meningkatnya pengetahuan warga sekolah baik itu guru, murid, petugas kebersihan,
BAB V
PEMBAHASAN
Program Usaha Kesehatan Sekolah yang kita kenal dengan Trias UKS merupakan
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat adalah hal
yang paling penting untuk mewujudkan peserta didik yang cerdas dan sehat. pembinaan dan
perkembangan itu sendiri merupakan upaya pendidikan dan kesehatan yang nantinya akan
dilaksanakan terpadu, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan dan
melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan kita sehari-hari.
Saat ini banyak sekolah yang menganggap bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah
sehat namun belum tentu memenuhi kriteria dari sekolah sehat. Dimana sekolah sehat
merupakan sekolah yang berhasil membantu muridnya untuk berprestasi dengan mengutamakan
aspek kesehatan. Adapu kriteria sekolah sehat tersebut adalah:
1. Memiliki program pendidikan dan pelayanan kesehatan (health education and
2.
3.
4.
5.
treatment)
Makanan sehat (healthy eating)
Pendidikan olahraga (physical activity)
Pendidikan mental (emotional health and well being)
Program lingkungan sekolah sehat dan aman (safe and healthy environment)
Jika suatu sekolah telah melaksanakan kriteria kelima diatas secara konsisten dan terusmenerus, maka baru dapat dikatakan sebagai sekolah sehat. Di Indonesia sendiri konsep sekolah
sehat telah diringkas menjadi trias UKS. Untuk definisi UKS sendiri menurut Depkes RI tahun
2006 adalah suatu wadah untuk mengajar serta belajar untuk meningkatkan kualitas serta
kemampuan hidup sehat sehingga meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Usaha kesehatan yang dilakukan disekolah akan menjadi sebuah upaya kesehatan
masyarakat yang sangat efektif. Hal tersebut menurut Hidayati, 2012 disebabkan :
1. Merupakan masyarakat yang terorganisir sehingga mudah dicapai dalam rangka
pelaksanaan usaha-usaha kesehatan masyarakat.
2. Dapat bertindak sebagai agent of change di lingkungan. Karena saat usia dini mudah
untuk dibina serta diberi pengarahan.
Pembentukan UKS yang aman serta nyaman sangat dibutuhkan dalam suatu proses
pendidikan disekolah. Dimana suatu Usaha Kesehatan Sekolah harus mengacu pada trias UKS,
yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta lingkungan yang bersih dan sehat
(Notoatmojo, 2009).
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) menurut Kementrian pendidikan dan kebudayaan
(2012) bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan
meningkatkan perilaku hidup besih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
yang harmonis dan optimal. Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah untuk memupuk
kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang didalamnya
mencakup:
a. Memiliki pengetahua, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup
sehat, serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan disekolah dan
lingkungan bermasyarakat
b. Sehat, baik dalam bentuk fisik, mental, social maupun lingkungan
c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan
narkoba, alcohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan
masalah social lainnya.
Jam (WIB
Tanggal
Senin
06.30
10-08-2015
07.15 08.00
KEGIATAN
09.00 10.30
10.30 12.15
12.30 13.30
13.30 15.00
itu sendiri.
Mendapatkan rencana kegiatan yang akan dilakukan serta persiapan sudah mulai
berjalan untuk memulai dilakukan intervensi esok harinya.
Hari
Jam (WIB
Tanggal
Selasa
06.45
11-08-2015
07.00 08.45
09.30 10.30
11.00 12.15
12.30-13.00
13.00 14.30
KEGIATAN
Tiba disekolah
Penyuluhan PHBS dan UKS kelas 1
Penyuluhan PHBS dan UKS kelas II
Penyuluhan PHBS dan UKS kelas III dilanjutkan
dengan ISHOMA
Menjengut siswa kelas III yang telah sakit selama 4
hari
Menemui wali kelas IV untuk mengadakan kegiatan
pelatihan dokter kecil serta meminta izin untuk
melakukan seleksi kader untuk esok harinya dan
menjelaskan rencana kegiatan yang dilakukan
Pengetahuan baru bagi murid dan petugas kebersihan yang mendapatkan penyuluhan
Melakukan pelengkapan sarana kesehatan yang membantu terwujudnya program dari
UKS
Sekolah memiliki majalah dinding yang berisikan tentang info-info kesehatan
Mendapatkan izin untuk menyeleksi kandidat dokter kecil serta dilatih
Hari
Jam (WIB
Tanggal
Rabu
06.45
12-08-2015
07.00-08.45
09.30-10.30
11.00-12.15
12.15-13.00
KEGIATAN
Tiba disekolah
Penyuluhan PHBS dan UKS kelas V
Penyuluhan PHBS dan UKS serta memberikan materi
tentang dokter kecil di kelas IV untuk persiapan test
13.00-16.00
Hasil yang diperoleh hari ini :
UKS
Mendapatkan calon kandidat dokter kecil untuk dilatih dalam kegiatan esok hari.
Hari
Jam (WIB
Tanggal
Kamis
06.45
KEGIATAN
Tiba disekolah
13-08-2015
07.00-08.00
Mempersiapkan
intervensi
yang
akan
dimulai
09.45-12.15
12.30-13.00
13.00-14.30
Hari
Jam (WIB
Tanggal
Jumat
06.45
14-08-2015
07.00-08.45
09.30-10.00
10.15-11.00
KEGIATAN
Tiba disekolah
Memberikan sisa materi dokter kecil
ISHOMA
Membersihkan ruangan Unit Kesehatan Siswa dan
menata dengan rapi
11.00-11.45
Pengetahuan baru bagi murid dan petugas kebersihan yang mendapatkan penyuluhan
Melakukan perlengkapan sarana kesehatan yang membantu terwujudnya program dari
UKS
Hari
Jam (WIB
Tanggal
Sabtu
06.45
15-08-2015
07.00-09.30
KEGIATAN
Tiba disekolah
Memberikan edukasi kepada kantin dan pedagang di
sekitar SD N Mangunsari 1 tentang kantin sehat dan
09.30-10.00
10.15-12.15
makanan sehat
Istirahat
Berdiskusi dengan kepala sekolah serta wali kelas
tersebut mengenai hasil kegiatan hari ini serta
sekolah
Memasang media promosi kesehatan serta box P3K
yang diberikan kepada SD N Mangunsari 1 sebagai
bentuk produk intervensi
PRODUK
Produk yang dihasilkan oleh kegiatan elektif ini adalah:
1. Modul dokter kecil
Modul ini berisikan tentang pertolongan sederhana yang harus dilakukan disekolah.
Modul ini di berikan kepada setiap anak yang telah terpilih dan melakukan pelatihan dokter kecil
serta diberikan kepada guru pembimbing.
2. Majalah dinding
Majalah dinding diberikan kepada Kepala sekolah SD N Mangunsari 1 untuk
ditempelkan disekitar sekolah yang mudah dilihat oleh warga sekolah. Majalah dinding
ini tidak hanya untuk menempelkan visi dan misi UKS tetapi juga untuk menempelkan
poster dan media informasi kesehatan lainnya. Diharapkan dengan adanya majalah
dinding tersebut meningkatkan semangat membaca dan rasa ingin tahu peserta didik.
3. Visi dan Misi UKS
Visi dan misi merupakan tolak ukur sebagai Usaha Kesehatan Sekolah yang baik. Visi
dan misi akan menjadi panduan bagi pihak sekolah untuk terus memajukan UKS yang
ada di sekolah serta dijadikan sebagai bahan evaluasi ketika dokter kecil melakukan
kegiatan.
4. Buku Registrasi dan Kegiatan UKS
Buku registrasi dan kegiatan UKS berfungsi sebagai media untuk mencatat siswa yang
sedang sakit serta pertolongan pertama yang telah diberikan. Hal ini sangat penting
karena jika suatu saaat ada anak yang sakit dan kambuh-kambuhan maka guru-guru di
sekolah dapat cepat melakukan pertolongan. Kemudian buku kegiatan UKS dapat
digunakan sebagai bahan pencatatan ketika ada kegiatan disekolah yang melibatkan
UKS.
5. Media Promosi Kesehatan
Media promosi kesehatan ini diberikan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan
tentang pola hidup bersih dan sehat bagi para peserta didik dan juga memacu agar peserta
didik tertarik untuk membaca.
DAFTAR PUSTAKA
Azrimadaliza, Nizwardi A, Defriman D, Masrizal DM. 2009. Pembina Usaha Kesehatan Sekolah
SMP Negeri 22 Padang tahun 2009.
Hanim D, Yuliastuti E, Marhamah, Nurchasanah. 2008. Menjadikan UKS sebagai Upaya
Promosi Tumbuh Kembang Anak Didik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan. 2012. Pedoman Pembinaan Dan Pengembangan
Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.
Konsultan Manajemen Nasional Bidang Pengembangan Program, 2010, Juknis Kegiatan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).
Martianto Drajat. 2008. Menjadikan UKS sebagai upaya promosi tumbuh kembang anak didik.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Martunus, 2013. Peran Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah Dalam Menciptakan
Lingkungan Sekolah Yang Sehat. Jurnal Fisip Unmul, 100 (121) ; 23.
Notoatmojo, S., 2009. Pendidikan Promosi dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmojo, S., 2010. Metodologi Pendidikan Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Soenarjo, 2002. Usaha Kesehatan Sekolah. Bandung : Rosdakakarya.
Tim Pembina UKS Provinsi Jawa Barat. 2008. Pedoman Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah
Untuk Guru di Jawa Barat, Bandung : Dinkes Provinsi Jawa Barat.
Tim Pembina UKS. 2010. Panduan Pelaksanaan UKS, Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
LAMPIRAN
Gambar
Foto bersama Dokter Kecil SD N Mangunsari 1
3.
Gambar 4.
Pelatihan Dokter Kecil