LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi
Yang Dibimbing Oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M. Pd
Oleh:
Kelompok 4
Pendidikan Biologi/ Offering A
Anggun Risma Atika
140341600442
140341602754
Faiqotul Mala
140341606168
140341601660
140341601824
A. Topik
Pewarnaan secara gram
B. Tujuan
1. Memperoleh keterampilan pewarnaan sel bakteri secara Gram
2. Untuk menentukan sifat Gram dari bakteri yang diperiksa
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari, tanggal
Tempat
D. Dasar Teori
Bakteri merupakan organisme prokariot. Umumnya ukuran bakteri sangat
kecil, bentuk tubuh bakteri baru dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
(Waluyo, 2004). Sel bakteri memiliki panjang yang beragam, sel beberapa spesies
dapat berukuran 100 kali lebih panjang dari pada sel spesies yang lain. Bakteri
merupakan makhluk hidup dengan ukuran antara 0,1 sampai 0,3 m. Bentuk
bakteri bermacam macam yaitu elips, bulat, batang dan spiral. Bakteri lebih
sering diamati dalam olesan terwarnai dengan suatu zat pewarna kimia agar
mudah diamati atau dilihat dengan jelas dalam hal ukuran, bentuk, susunan dan
keadaan struktur internal dan butiran. Sel sel individu bakteri dapat berbentuk
seperti bola/elips, batang (silindris), atau spiral (heliks) (Pelczar & Chan, 2007).
Pewarnaan bakteri bertujuan untuk memudahkan melihat bakteri dengan
mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, mengetahui sifat-sifat fisik
dan kimia yang khas dari pada bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan
kontras mikroorganisme dengan sekitarnya. Teknik pewarnaan warna pada bakteri
dapat dibedakan menjadi tiga macamya itu pengecatan sederhana, pengecatan
diferensial dan pengecatan struktural. Pemberian warna pada bakteri atau jasadjasad renik lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan
tipis, atau olesan, yang sudah difiksasi, dinamakan pewarnaan sederhana.
Prosedur pewarnaan yang menampilkan perbedaan di antara sel-sel mikroba atau
bagian-bagian sel mikroba disebut teknik pewarnaan diferensial (Pelczar&
Chan, 2007). Pewarnaan sel bakteri secara Gram merupakan salah satu prosedur
yang penting dan paling banyak digunakan dalam klasifikasi bakteri. Melalui
metode ini, bakteri dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu bakteri
gram positif yang berwarna ungu pada akhir pewarnaan dan bakteri Gram
negative yang berwarna merah pada akhir pewarnaan .karena kemampuan
membedakan suatu kelompok bakteri tertentu dari kelompok lainnya, maka
pewarnaan ini juga disebut pewarnaan diferensial (Hastuti, 2015)
Penyebab terjadinya dua golongan bakteri yaitu Gram positif dan Gram
negatif ialah setelah diberi zat pewarna fenomenanya ini, berhubungan dengan
struktur dan komposisi dinding sel. Perbedaan ketebalan antara kedua golongan
itu dapat merupakan hal yang penting; dinding sel bakteri Gram negatif pada
umumnnya lebih tipis dari yang dimiliki bakteri Gram positif. Presentasi
kandungan lipid bakteri Gram negatif lebih tinggi daripada Gram positif.
Kenyataannya dalam eksperimen pengecatan mennjukkan bahwa perlakuan
dengan alkohol mengeskstrak lipid, yang menyebabkan poisitas atau permeabilitas
dinding sel meningkat. Dengan demikian, kompleks karbol gentian violet dan
lugol dapat disari keluar dan bakteri Gram negatif terwarnakan. Keterangan lain
yang hampir sama juga mendasarkan pada perbedaan permeabilitas antara kedua
golongan bakteri itu, yaitu pada bakteri Gram negatif kandungan peptidoglikan
jauh lebih sedikit sehingga kerapatan jalinannya jauh lebih sedikit daripada
bakteri gram posiif. Pori-pori dalam peptidoglikan bakteri Gram negatif tetap
masih cukup besar untuk dapat disari keluar kompleks karbol gentian violet dan
lugol. Selanjutnya, bila sel-sel Gram psitif diperlakukan dngan lisozim untuk
menyingkirkan dinding selnya, sisa strukturnya yang disebut protoplas atau sel
tanpa dinding akan tercatat juga oleh kompleks karbol gentian violet dan lugol.
Tetapi, sel ini mudah dihapuskan oleh alkohol. Kenyataan ini menunjukkan bahwa
struktur dinding sel bakteri Gram positif itu yag menjadi tempat tertahannya zat
pewarna pertama yaitu karbol gentian violet. (Razali, 1987).
E. Alat dan Bahan
Alat:
1.
2.
3.
4.
5.
Mikroskop
Kacabenda
Mangkuk pewarna
Kawat penyangga
Pipet
Bahan:
6. Pinset
7. Lampu spiritus
8. Botol penyemprot
9. Jarum inokulasi lurus
10. Jarum inokulasi kolong
1. Aquades steril
2. Biakan murni bakteri
3. Larutan Ammonium
Oksalat Kristal Violet
4. Kertas penghisap
5. Korek api
6. Alkohol 95 %
7. Lisol
8. Sabun cuci
9. Larutan Safranin
10. Larutan Iodium
11.
F. Prosedur
a.
b.
c.
d.
e.
Teteskan
aquades menggunakan jarum inokulasi ujung kolong diatas kaca benda
f.
g. inokulasi lurus dipanaskan hingga membara, dan medium dilewatkan pada
Jarum
nyala api
h.
i.
Tunggu jarum inokulasi lurus sedikit dingin sekitar 15 detik, kemudian inokulum
yang akan diamati diambil menggunakan jarum inokulasi lurus
j.
k.
Inokulum yang akan diamati diletakkan diatas tetesan aquades pada kaca benda
l.
yang sudah disiapkan, ratakan perlahan dan tunggu sampai kering
m.
n.
Dilakukan fiksasi dengan cara dilewatkan sediaan tersebut diatas nyala api
dengan cepat
o.
p.
Sediaan diletakkan di atas kawat penyangga yang berada di atas mangkuk pewarna
q.
r.
Larutan Ammonium Oksalat Kristal Violet diteteskan di atas sediaan tersebut,
ditunggu selama 1 menit
s.
t.
Kelebihan zat warna dibuang ke mangkuk dengan cara disemprot air, kemudian
u.
di lap
v.
w.
x.
Kelebihan iodium dibuang ke mangkuk dengan cara disemprot air, kemudian di
y.
lap
z.
Alkohol 95% diteteskan di atas sediaan, kemudian dibiarkan selama 1 menit
aa.
ab.
Kelebihan alcohol dibuang ke mangkuk dengan cara disemprot air, kemudian di
ac.
lap
ad.
ae. safranin diteteskan di atas sediaan, kemudian ditunggu selama 30 detik
Larutan
af.
Kelebihan
larutan safranin dibuang ke mangkuk dengan cara disemprot air,
ag.
kemudian di lap
ah.
a.
o.
Koloni
e.
i.
I
I
f.
j.
ap.
Sel
Coccus
g.
Merah
d.
al.
Sifat
Gram Bakteri
h.
am.
Bakteri
an.
Gram Negatif
l.
Bakteri
ao. Analis
is
Coccus
k.
Merah
Gram Negatif
Data:
Pada pengamatan sel bakteri, digunakan 2 koloni
yang
mengindikasikan
sifat
gram
bakteri
negatif.
bahwa baik koloni satu maupun koloni dua yang diambil dari hasil biakan
pada media lempeng merupakan gram negatif. Ini didasarkan pada hasil
akhir pewarnaan yang menghasilkan warna merah. Hal tersebut
dikarenakan zat pewarna lembayung dan iodine membentuk senyawa
kompleks. Volk (1984), menyatakan bahwa pada beberapa marga, bakteri
melepaskan zat pewarna dengan mudah apabila dicuci menggunakan
alcohol dan zat pewarna akan tetap bertahan pada bakteri yang lain. Ini
dimungkinkan karena antara gram positif dan gram negatif memiliki
perbedaan yang mendasar dalam hal ketebalan dinding selnya. Pada
bakteri negatif atau gram negatif dinding selnya memiliki struktur yang
lebih tipis sehingga warnanya akan pudar ketika dicuci dengan alkohol dan
berubah menjadi berwarna merah, sedangkan pada gram positif memiliki
struktur dinding sel yang lebih tebal sehingga warnanya tetap bewarna
ungu (Pelczar, 1986).
as.
Selanjutnya,
penambahan
safranin
berguna
sebagai
pewarna pada pengamatan bakteri ini. Hal ini terkait dengan hubungan
antara bakteri dan zat pewarna basa yang menonjol yang disebabkan asam
nukleat dalam jumlah besar dalam protoplasma sel bakteri. Jadi, jika
bakteri diberi warna, muatan negatif dalam asam nukleat bakteri akan
bereaksi dengan ion positif dalam zat pewarna basa. Sebaliknya, zat
pewarna asam akan ditolak oleh muatan negative bakteri secara
menyeluruh (Pelczar, 1986). Jadi, ketika bakteri diolesi dengan zat
pewarna, asam akan menghasilkan pewarnaan pada daerah latar belakang
saja.
I. Simpulan
at.
Dari
praktikum
yang
telah
dilakukan
maka
dapat
pewarna telah dicuci dengan alkohol 95% disebut organisme Gramnegatif, sedangkan yang dapat menahan zat pewarna disebut grampositif.
2. Sifat apalagi, selain kemampuan menyerap warna gram yang ditemukan pada
bakteri gram positif dan negatif?
ax. Jawab: Kebanyakan bakteri gram-positif mudah dimatikan oleh
penisilin, gramisidin, atau lembayung
Press
Pelczar, M. J., Chan, E.C.S, 2007, Elements of Microbiology. Mc Graw Hill
ba.
bb.
bc.
bd.
L. Lampiran
be.
bf.