Anda di halaman 1dari 17

EVALUASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI

DI SMK NEGERI 1 PALEMBAYAN

DONI GUSTION

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode September 2012

PERSETUJUAN PEMBIMBING

EVALUASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI


DI SMK NEGERI 1 PALEMBAYAN

Doni Gustion

Artikel ini disusun berdasarkan tesis Doni Gustion untuk persyaratan wisuda
periode September 2012 yang telah direviu dan disetujui oleh kedua
pembimbing

Padang, 25 September 2012

EVALUASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI


EVALUASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DI SMK NEGERI 1 PALEMBAYAN
1

Doni Gustion , Jalius Jama , Fahmi Rizal


Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
FT Universitas Negeri Padang
Email:
dgustion@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan context, input,
process, product program praktik kerja industri di SMK Negeri 1
Palembayan. Penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan
model
CIPP. Metodologi yang digunakan adalah metode kombinasi (Mixed
Methods) dengan desain urutan pembuktian (Sequential Explanatory).
Penelitian dilaksanakan di SMK negeri 1 Palembayan. Informan
penelitian adalah ketua prakerin, bendahara prakerin, guru
pembimbing, pembimbing industri dan siswa. Teknik pengumpulan
data melalui observasi, kuesioner/angket, dan wawancara.
Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa tingkat ketercapaian
program prakerin pada variabel context program prakerin di SMK
Negeri 1 Palembayan sebesar 89.42% dengan kategori baik. Variabel
input program prakerin di SMK Negeri 1 Palembayan sebesar
84,51% dengan kategori baik. Variabel process program prakerin di
SMK Negeri 1 Palembayan sebesar 83,34% dengan kategori baik.
Variabel product program prakerin di SMK Negeri 1 Palembayan
sebesar 86,88% dengan kategori baik.
Abstract
This study was aimed at describing the context, inputs, processes, and
products, at internship program at SMK Negeri 1 Palembayan. This
study was an evaluation research model of CIPP. The methodology
used was a combination of method (Method Mix) by order of the
design verification (Sequential Explanatory Notes). The experiment
was conducted at SMK 1 Palembayan. Informants prakerin research
were chairman of prakerin, treasurer prakerin, teachers, mentors and
industry students. The technique of collecting data was observation, it
was questionnaires, and interviews. Based on the analysis of the data
found that the level of achievement of the program in the context of
variable prakerin prakerin program at SMK Negeri 1 Palembayan
was 89.42% with a good category. Input variables prakerin program
at SMK Negeri 1 Palembayan was 84.51% with a good category.
Prakerin process variables program in SMK Negeri 1 Palembayan

was 83.34% with a good category. Variable products prakerin


program at SMK Negeri 1 Palembayan was 86.88% with a good
category.
Kata kunci: evaluasi, prakerin, CIPP
Pendahuluan
Tujuan Pendidikan Nasional menurut UU No. 20 Tahun 2003 (Pasal 1)
Sistem Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat jasmani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis. Kemudian Peraturan Pemerintah No.19
Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional menjelaskan Sekolah
Menengah Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang
mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk jenis pekerjaan
tertentu.
SMK sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan
dalam penjelasan Pasal 15 UU SISDIKNAS, merupakan pendidikan menengah
yang bertujuan: 1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif,
mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia
usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan
kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, 2) Menyiapkan peserta
didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi,
beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam
bidang keahlian yang diminatinya, 3) Membekali peserta didik dengan ilmu
pengetahuan, teknologi,
dikemudian hari baik

dan

seni,

agar

mampu

mengembangkan

diri

33

secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 4)


Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilih.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) didirikan untuk mengantisipasi
kebutuhan tenaga kerja menengah yang berkualitas dan siap pakai di dunia usaha
dan dunia industri, yang tujuan utamanya adalah menyiapkan peserta didik
memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesionalisme. Lulusan
SMK yang dihasilkan harus memiliki kompetensi keahlian kejuruan sesuai
dengan program keahlian masing-masing serta siap bersaing di dunia kerja.
Mengacu pada tujuan pendidikan dan keadaan yang disebutkan di atas,
maka Sekolah Menengah Kejuruan melakukan inovasi atau reformasi, salah
satunya melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda. Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional
yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara pendidikan di sekolah dan
industri yang diperoleh melalui kegiatan langsung di dunia kerja untuk mencapai
suatu tingkat keahlian profesional. Keahlian profesional tersebut hanya
dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat.
Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana
saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai
melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu
tersebut (Saifudin:
2009).
Wujud Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda adalah Praktik Kerja
Industri. Praktik Kerja Industri diharapkan bisa memenuhi kebutuhan tenaga
kerja yang

profesional di bidangnya dan dapat menciptakan tenaga kerja yang professional,


dimana peserta didik yang melaksanakan Praktik Kerja Industri diharapkan
dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajarinya di industri.
Wardiman Djoyonegoro (1999:75) menyatakan, tujuan Praktik Kerja Industri
adalah : 1) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesioanl,
tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja
yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan, 2) memperkokoh Link and
Macth antara sekolah dengan dunia usaha/industri, 3) meningkatkan efesiensi
proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja berkualitas profesional, 4) memberi
pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri, persoalan yang dihadapi oleh
Sekolah

Menengah

Kejuruan

sesuai ha s il k a jia n ya ng d i la k uka n

o le h Mar d i Ra s yid ( 200 8: 2 15) ad a la h industri yang menjadi


mitra sekolah belum mampu ikut merencanakan kegiatan belajar peserta
didik

da la m me mbent uk pro fes io na lis me siswa. Hal yang sama

ditenggarai oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (1996) bahwa


terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri, yaitu:
1) Keragaman tingkat kesiapan dan kemajuan SMK, 2) belum dimiliki struktur
jabatan dan keahlian yang baku pada industri,
3) belum adanya alokasi biaya pengembangan sumber daya manusia di industri,
4)

belum

dimilikinya

persepsi

bahwa

Praktik

Kerja

Industri

dapat

menguntungkan industri yang bersangkutan, 5) belum dimilikinya kesadaran


oleh industri tentang peningkatan efisiensi, keefektivan dan kualitas.

Pendidikan Sistem Ganda Merupakan program nasional yang wajib


dilaksanaknan oleh setiap SMK. Di Sumatera Barat terdapat 168 SMK yang terdiri
dari 108 sekolah negeri dan 60 sekolah swasta (Dinas Pendidikan Sumbar:
2009). Dari jumlah SMK di Sumatera Barat tersebut semua sekolah
melaksanakan Praktik Kerja Industri sesuai dengan program sekolah masingmasing. Salah satu SMK yang melaksanakan

Praktik

Kerja

Industri

tersebut adalah SMK Negeri 1


Palembayan.
Dalam pelaksanaannya yang diawali persiapan meliputi pembentukan
kepanitiaan, penyiapan semua perlengkapan administrasi, pendataan peserta,
sosialisasi, pencarian tempat industri, pembekalan dan penunjukan guru
pembimbing. Kemudian pelaksanaan di industri yang meliputi kegiatan
mengantar peserta ke industri, monitoring oleh guru pembimbing, penjemputan
peserta didik dari industri. Di akhir Praktik Kerja Industri peserta didik
mendapat penilaian dari Industri dan sertifikat sebagai tanda telah memiliki
pengalaman industri dan kesiapan kerja.
SMK Negeri 1 Palembayan berdiri pada tahun 2004, pada awalnya hanya
membuka 2 (dua) jurusan yaitu, 1) Teknik Otomotif sekarang bernama Teknik
Kendaraan Ringan (TKR), 2) Teknik Audio Video, pada tahun ajaran 2009/2010
SMK Negeri 1 Palembayan menambah satu jurusan lagi yaitu Teknik Sepeda
Motor (TSM), dan pada tahun ajaran 2011/2012 SMK Negeri 1 Palembayan
kembali membuka

jurusan Teknik Multi Media (TMM). Prakerin di SMK

Negeri
1 Palembayan pertama kali dilaksanakan pada tahun 2006. Pada tahun 2011
kemaren SMK Negeri 1 Palembayan sudah melaksanakan prakerin sebanya 6

(enam) kali. Pada tahun 2006, 2007, 2008 prakerin dilaksanakan di kelas III
semester V, sejak tahun 2009, 2010, 2011 prakerin dilaksanaka di kelas II
semester IV.
Dari observasi awal yang dilakukan pada bulan Desember 2011 dengan
kepala sekolah, wakil bidang kurikulum, wakil bidang hubungan masyarakat dan
beberapa orang siswa yang telah melaksanakan prakerin di SMK Negeri 1
Palembayan dan banyak sekali masalah yang dihadapi antara lain, 1) sulitnya
mencarikan

tempat

prakerin,

hal

ini

disebabkan

oleh

banyaknya

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Sumatera Barat atau bahkan
luar propinsi bersaing untuk menempatkan siswa mereka di

industri yang

sesuai dengan standar prakerin, 2) materi pembekalan yang diberikan kepada


siswa kurang memperhatikan acuan yang ada dalam kurikulum/silabus prakerin,
3) kurangnya monitoring terhadap siswa yang ada di industri, 4) tidak adanya
monitoring bagi siswa yang berada di luar kota, sehingga komunikasi antara
pihak industri dan sekolah jadi terputus, 5) sistem penilaian/evaluasi belum
terlaksana dengan baik,
6) evaluasi program prakerin di SMK Negeri 1 Palembayan belum pernah
dilakukan.
Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah 1) Mendeskripsikan
konteks (context) yang ada dalam program praktik kerja industri SMK Negeri 1
Palembayan ditinjau dari tujuan program, dan lingkungan tempat program
prakerin, 2) Mendeskripsikan masukan (input) yang ada dalam program praktik
kerja industri SMK Negeri 1 Palembayan ditinjau dari sarana prasarana
pendukung, sumber dana prakerin dan relevansi prakerin degan kebutuhan siswa,

3) Mendiskripsikan proses (process) pelaksanaan praktik kerja industri SMK


Negeri 1 Palembayan ditinjau dari persiapan, pelaksanaan, monitoring,
penjemputan dan hambatan pelaksanaan program prakerin, 4) Mendeskripsikan
hasil (product) yang telah dicapai dari program prakerin SMK Negeri 1
Palembayan ditinjau dari nilai Prakerin siswa dan nilai ujian
kompetensi.

Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan

model Context,

Input, Process, Product (CIPP). Sukmadinata (2009:121) menyatakan penelitian


evaluatif diperlukan untuk merancang, menyempurnakan dan menguji pelaksanaan
suatu praktik. Dalam hal ini peneliti mengevaluasi program prakerin di SMK
Negeri 1
Palembayan yang yang ditinjau dari Context, Input, Process, Product (CIPP).
Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui gambaran pelaksanaan Praktek Kerja
Industri di SMK Negeri 1 Palembayan. Metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Metode Kombinasi (Mixed Metod) dengan desain Urutan
Pembuktian (Sequential Explanatory). Sugiyono (2011:415) menyatakan metode
penelitian yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif secara
berurutan, dimana pada tahap awal dilakukan dengan menggunakan metode
kuantitatif dan tahap ke dua menggunakan metode kualitatif. Metode kuantitatif
berperan untuk

memperoleh data kuantitatif yang terukur

yang

dapat

bersifat deskriptif, komparatif asosiatif dan metode kualitatif berperan untuk


membuktikan, memperdalam, memperluas, memperlemah dan menggugurkan
data kuantitatif yang telah diperoleh pada tahap awal. Penelitian ini
dilaksanakan

di SMK Negeri 1 Palembayan, kabupaten Agam. Informan penelitian ini adalah


Ketua Prakerin, Bendahara Prakrin, Guru Pembimbing, Pembimbing Industri dan
siswa SMK Negeri 1 Palembayan yang duduk di kelas XII semua program studi
keahlian yang telah melaksanakan prakerin pada 1 Maret-15 Juni 2011 tahun
pelajaran 2011-2012 pada semester IV (empat) tahun ajaran 2010/2011. Teknik
pengumpulan data evaluasi program Praktik Kerja Industri siswa SMK Negeri 1
Palembayan dikumpulkan dengan menggunakan data primer
observasi,

yaitu, 1)

2) Kuesioner/Angket, dan 3) wawancara. Pengumpulan data sekunder dilakukan


dengan studi dokumentasi. Dokumentasi yang dikumpulkan berupa arsi-arsip
pelaksanaan program prakerin di SMK Negeri 1 Palembayan. Uji coba instrumen
dilakukan pada siswa yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Analisis data
uji coba dilakukan dengan komputerisasi melalui program analisis SPSS
(Statistical Product and Service Solution) versi 17. Hasil uji coba selanjutnya
dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir pernyataan dari
masing-masing indikator dan variabel.

Hasil dan Pembahasan


1. Konteks dalam program prakerin di SMK Negeri 1 Palembayan ditinjau dari
tujuan program dan lingkungan program
Dari angket yang disebarkan kepada 62 orang responden yang terdiri dari
10 butir pernyataan diperoleh skor total 2772 dan dibandingkan dengan total
skor ideal maksimum 3100, maka tingkat ketercapaian sebesar 89,42% berada
pada kategori baik.

Berdasarkan temuan di atas, ternyata temuan secara kualitatif berada


pada kategori sangat baik. Artinya tujuan program prakerin di SMK Negeri 1
Palembayan dapat meningkatkan kompetensi produktif siswa, meningkatkan
disiplin kerja siswa, meningkatkan kompetensi keahlian siswa, Siswa/i
memperoleh pengalaman kompetensi produktif sesuai dengan bidang keahlian
yang dimiliki, dan dapat menambah ilmu pengetahuan siswa/i.
Berkaitan dengan indikator lingkungan tempat program prakerin hasil
wawancara

peneliti

dengan

responden

yang

mengemukakan

bahwa

lingkungan industri prakerin sudah sesuai dengan kompetensi keahlian siswa


dan dapat meningkatkan kompetensi produktif siswa. Artinya lingkungan
tempat program prakerin sangat sesuai dengan kompetensi keahlian siswa/i,
Industri Pasangan (IP) memiliki fasilitas sesuai dengan standar kompetensi,
Pihak industri memberikan respon positif terhadap siswa prakerin, Industri
Pasangan (IP) tempat prakerin sesuai dengan permohonan siswa/i, lingkungan
tempat siswa/i prakerin dapat menerima siswa/i dengan baik.
Dari hasil data kuantitatif dan kualitatif pada variabel context
membuktikan bahwa tujuan program prakerin dan lingkungan tempat program
prakerin dapat meningkatkan kompetensi keahlian siswa, sehingga para siswa
siap untuk bekerja ke dunia industri setelah tamat nantinya.

2. Masukan dalam program prakerin di SMK Negeri 1 Palembayan ditinjau dari


sarana prasarana pendukung, sumber dana, dan relevansi pelaksanaan program
dengan kebutuhan siswa

Dari angket yang disebarkan kepada 62 orang responden yang terdiri dari
16 butir pernyataan diperoleh skor total 4192 dan dibandingkan dengan total
skor ideal maksimum 4960, maka tingkat ketercapaian sebesar 84,51% berada
pada kategori baik. Berikut ini akan dibahas setiap indikator pada komponen
masukan dalam program prakerin di SMK Negeri 1 Palembayan.
Hal ini juga didukung dari pernyataan siswa kepada peneliti bahwa
untuk indikator masukan dapat meningkatkan kompetensi produktif. Siswa
juga mendapatkan hal yang tidak dipelajari di sekolah mereka dapatkan
selama di industri sehingga menambah wawasan mereka tentang kompetensi
keahlian. Depdiknas (2005:3) menyatakan klasifikasi industri antara lain: a)
memiliki fasilitas sesuai dengan standar kompetensi, b) bidang usaha yang
sesuai dengan kompetensi siswa.

3. Proses dalam program prakerin di SMK Negeri 1 Palembayan ditinjau dari


persiapan, pelaksanaan, monitoring, penjemputan dan hambatan prakerin
Dari angket yang disebarkan kepada 62 orang responden yang terdiri dari
29 butir pernyataan diperoleh skor total 7493 dan dibandingkan dengan total
skor ideal maksimum 8990, maka tingkat ketercapaian sebesar 83,34% berada
pada kategori baik. Berikut ini akan dibahas setiap indikator pada komponen
proses dalam program prakerin di SMK Negeri 1 Palembayan.
Hal ini didukung pernyataan ketua prakerin

bahwa, Sebelum

menerjunkan siswa kelapangan tim prakerin mengadakan pembekalan terlebih


dahulu,
sebelum

pembekalan

merupakan

kegiatan

yang

wajib

diikuti

siswa

berangkat prakerin. Materi pembekalan adalah: 1) pengenalan dunia usaha


dan industri, 2) tata tertib di dunia usaha dan industri yang berbeda antara tata
tertib di sekolah, 3) cara pengisian jurnal yang berguna sebagai laporan bagi
siswa saat guru pembimbing melaksanakan monitoring, 4) cara membuat
laporan, agar siswa dapat melaporkan kegiatan selama prakerin.
Wahyu Nurhajatmo (2008:222) menyatakan, sebelum siswa diterjunkan
untunk melaksanakan praktik kerja industri maka kepada siswa perlu
diberikan pembekalan. Adapun materi pembekalan adalah: 1) orientasi dunia
usaha dan industri, 2) tugas dan kewajiban siswa prakerin di dunia usaha dan
industri, 3) petunjuk pengisian buku prakerin seperti jurnal prakerin,
pembuatan laporan dan sebagainya, 4) pembenahan sikap siswa selama berada
di industri, dan 5) pelatihan mengenai budi pekerti. Adapun petugas petugas
yang memberikan pembekalan terdiri atas guru sekolah dan instruktur dan
intitusi pasangan, serta majelis sekolah. Menurut Depdikbud (2009) hal-hal
yang menjadi focus pembekalan antara lain: 1) pelaksanaaan program
prakerin yang dituangkan dalam jurnal yang mereka bawa, 2) tata tertib atau
aturan yang berlaku di dunia kerja dimana mereka berada, 3) menjaga atau
memelihara nama baik sekolah.
Untuk menguatkan hasil temuan peneliti, data ini juga didukung oleh
pernyataan

instruktur

dilapangan

bahwa

nilai

diberikan

berdasarkan

kemampuan siswa masing-masing terutama sikap, disiplin, sopan santun


selama prakerin berlangsung, dan diakhir prakerin diadakan uji kompetensi
kepada siswa baik teori maupun praktik.

Data ini juga didukung pernyataan guru pembimbing bahwa saat


melakukan monitoring guru menanyakan keadaan siswa, kesehatannya,
dan apa saja pengalaman serta skil yang telah mereka dapatkan. Guru
pembimbing

pada

saat

monitoring

belum

menggunakan

instrument

monitoring.

4. Hasil yang telah dicapai dari program prakerin di SMK Negeri 1 Palembayan,
ditinjau dari hasil prakerin dan hasil uji kompetensi
Berdasarkan data komponen hasil diperoleh skor total 1077,40 dan
dibandingkan dengan total skor ideal maksimum 1240, maka tingkat
ketercapaian sebesar 86,88% berada pada kategori baik. Berikut ini akan
dibahas setiap indikator pada komponen hasil dalam program prakerin di
SMK Negeri 1 Palembayan.
Djudju Sudjana (2008:56) menyatakan, evaluasi produk mengukur dan
menginterpretasikan pencapaian program selama pelaksanaan program dan
pada akhir program yaitu berupa keluaran yang dihasilkan. Terkait dengan
produk yang dihasilkan dalam hal ini tentunya nilai yang mereka dapatkan
setelah program prakerin berakhir dan nilai uji kompetensi berdasarkan
kemampuan dan skil dari masing-masing siswa.
Menurut Dikmenjur (2005:9) evaluasi pelaksanaan praktik kerja
industri dilakukan di industri, sebagai bukti bahwa telah terlaksananya
evaluasi kompetensi prakerin siswa memperoleh sertifikasi dari industri.
Sedangkan menurut Nokler dalam Tatang (2000:35) menyatakan instruktur
memberikan

nilai

terhadap

hasil

pekerjaan

latihan

dan

berperan

serta

dalam penyelenggaraan ujian.

Simpulan, implikasi dan saran


1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka penelitian evaluasi
dengan model Context (konteks), Input (masukan), Process (proses), Product
(hasil) (CIPP) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Konteks
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri di SMK Negeri 1 Palembayan pada
komponen konteks berada pada kategori baik dengan tingkat ketercapaian
89,42%.
b. Masukan
Pada komponen masukan pelaksanaan praktek kerja industri di SMK Negeri 1
Palembayan berada pada kategori baik dengan tingkat ketercapaian 84,51%.
c. Proses
Pada komponen proses pelaksanaan praktek kerja industri di SMK Negeri 1
Palembayan berada pada kategori baik dengan tingkat ketercapaian 83,34%.
d. Hasil
Pada komponen hasil pelaksanaan praktek kerja industri di SMK Negeri 1
Palembayan berada pada kategori baik dengan tingkat ketercapaian 86,88%.

2. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan penelitian,
ditujukan kepada,

a)

Pemerintah

maka implikasi penelitian ini

Kabupaten

Agam

khususnya

Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olah Raga, b) Pihak Sekolah, c) Waka Humas &
Industri dan Pokja Prakerin, d) Guru pembimbing, e) Industri, f) Siswa.

3. Rekomendasi
Peneliti

memberikan

rekomendasi

kepada

pihak-pihak

yang

berkepentingan dalam prakerin di SMK Negeri 1 Palembayan yaitu, a) Perlu


dilakukan pendataan industri yang sesuai dengan program studi dan kerja sama
antara sekolah dengan industri, b) Perlu dilakukan pembekalan untuk guru
pembimbing, c) Perlu dilengkapi instrumen kegiatan monitoring, d) Perlu
diadakan magang kerja di industri bagi guru-guru produktif, e) Melengkapi
sarana praktek di sekolah, dan f) Menanamkan kedisiplinan sejak kelas 1.

Daftar Rujukan
Depdiknas. 2005. Panduan Praktik Kerja Industri. Jakarta: Dikmenjur.
Dikmenjur. 2005. Pendidikan Sistem Ganda. Jakarta: Depdiknas.
Djudju Sudjana. 2008. Evaluasi Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT. remaja
Rosdakarya.
Mardi Rasyid. 2008. Dukungan Industri terhadap Keberhasilan Pendidikan
Sistem
Ganda di Sumatera Barat. Forum Pendidikan, UNP No. 01 Tahun XXIII hal.
53-67.
Saifuddin, Muhammad Ali. 2009. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda.
Online http://forumguru.blokspot.com.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfa


Beta.
Sukmadinata. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaa Rosdakarya.
Wahyu Nurhajatmo. 2008. Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan
Sistem
Ganda di Sekolah Kujuruan, Jurusan Administrasi Negara. Tesis. FISIP
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Wardiman Djoyonegoro. 1998. Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta. Jayakarta: Agus Offset.

Persantunan: Artikel ini diolah dari tesis Doni Gustion dengan judul Evaluasi
Program Praktik Kerja Industri Di SMK Negeri 1 Palembayan. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing I Prof. Drs. Jalius Jama, M.Ed.
Ph.D dan Pembimbing II Dr. Fahmi Rizal, M.Pd, MT yang telah berkenan
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian artikel ini.

Anda mungkin juga menyukai