Sejak pertengahan tahun 2012 beberapa daerah di Indonesia digemparkan dengan
sebagian warganya yang mengalami gatal-gatal, tubuh serta lengan terasa panas akibat cairan beracun dari tomcat. Belum lama ini tepatnya di Kabupaten Lebak, Banten juga sebagian tomcat. Lalu apakah tomcat itu? Kenapa bisa menyerang manusia? Terus kenapa baru akhirakhir ini dijumpai? Seperti Apakah Tomcat? Tomcat sejatinya adalah serangga yang disebut Rove Beetle atau Kumbang Rove. Ukurannya cukup kecil, antara 7-8 mm. Memiliki sayap namun tersembunyi. Badan bewarna oranye bagian bawah perut (abdomen) dan kepala berwarna gelap. Bila merasa terancam akan menaikan bagian perut sehingga nampak seperti kalajengking. Ada 622 spesies yang terdapat di dunia. Tomcat tertarik pada cahaya di malam hari. Racun Dalam Tubuh Tomcat Serangga kelompok kumbang ini tidak mengigit atau menyengat, tapi darah mereka mengandung racun kuat yang dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Tomcat akan mengelurakan cairan secara otomatis bila bersentuhan dengan kulit manusia. Kumbang tersebut juga akan mengeluarkan cairan racunnya pada benda-benda seperti baju, handuk atau benda-benda lainnya. Jika kumbang mengeluakan racun dan terkena manusia akan terserap kulit dan membentuk luka seperti herpes. Bagian yang luka, tengahnya bernanah dengan diameter 2 sentimeter dan terus membesar bila tidak ditanggulangi. Bersentuhan dengan kumbang ini saat merayap atau tidur, atau memukulnya layaknya membunuh nyamuk atau lalat malah akan menyebabkan iritasi kulit yang serius. Gejala awal yang muncul berapa kemerahan pada kulit, dan sensasi membakar. Gejala ini diikuti dengan iritasi yang menyakitkan dan gatal-gatal dengan pustula (bintil bernanah) yang meluas dan kulit melepuh setelah 4 hari. Tips Saat Terkena Racun Tomcat Berikut ada beberapa tips saat terkena racun tomcat: 1. Basuh kulit dan cuci dengan sabun pada bagian yang terkena sengatan tomcat dengan air steril yang mengalir. 2. Kompres kulit dengan cairan antiseptik, antihistamin, atau memakai lidah buaya untuk meringankan gejala pada daerah yang terkena. Selain itu, berikan salep
hydrocortisone 1% atau salep betametasone+antibiotik neomycin sulfat-3 kali sehari
atau salep acyclovir 5%. 3. Hindari menggaruk luka. Racun bisa berpindah ke bagian kulit melalui cairan di luka. Jika luka terjadi pada area mata dan selaput lendir, sebaiknya segera ke dokter. Sejatinya tomcat adalah predator berbagai hama seperti wereng. Tomcat berkeliaran bebas masuk ke rumah-rumah karena kerusakan lingkungan yang dimulai dengan perubahan lahan pertanian menjadi pemukiman serta pemakaian pestisida. Di sisi lain, burung sebagai predator utama tomcat mulai berkurang. Namun, tomcat juga menguntungkan bagi petani karena mampu membunuh wereng. Adapun pencegahan dari serangan serangga ini, bila memungkinkan, jendela rumah diberi kasa nyamuk agar jenis binatang tersebut tidak, tak perlu dibasmi dengan pestisida kimia. Apabila kita ingin membunuh tomcat, masukan dulu binatang tersebut di dalam plastik, baru kemudian kita bisa membunuhnya. Hal tersebut untuk menghindari dari kontak langsung dengan racun yang terdapat dalam tubuh tomcat.