Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

PERENCANAAN TRANSMISI DAN POROS


MESIN PENGGILING PAKAN TERNAK
(LIMBAH TULANG KERING)

Disusun oleh :
NAMA/NIM

: YAHYA ADE KURNIAWAN / 131195

JURUSAN : TEKNIK MESIN PRODUKSI

AKADEMI TEKNOLOGI WARGA SURAKARTA


JL. Raya Solo-Baki KM 2 Kwarasan, Solo Baru,
Sukoharjo tlp. 0271-621176621178

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sekarang ini
memberi dampak yang baik serta sangat besar bagi manusia dalam berbagai bidang kehidupan.
Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya peralatan yang telah diciptakan oleh manusia
dengan berbagai model bentuk serta kemampuan pakai yang relative unggul di bandingkan
dengan peralatan peralatan yang konvensional.
Mesin penggiling pakan ternak (limbah tulang kering) adalah sebuah mesin yang digunakan
untuk pembuatan tepung guna campuran pakan ternak. Sebelum adanya mesin penggiling pakan
ternak (limbah tulang kering) ini, pengusaha budidaya perikanan di indonesia sulit menentukan
pakan yang tepat. Pakan terdiri dari dua macam, yaitu pakan alami dan pakan buatan. Diantara
kedua jenis pakan tersebut, terdapat kelebihan dan kekurangannya. Oleh sebab itu, peternak
perlu memperhatikan perbedaan kedua jenis pakan tersebut agar dapat menentukan saat yang
tepat untuk menggunakan pakan alami atau pakan buatan. Dengan pesatnya budidaya perikanan
di Indonesia, membuat kebutuhan pakan ikan tersebut meningkat. Sehingga apabila hanya
mengandalkan pakan alami saja, tidak akan mencukupi kapasitas pakan ikan tersebut. Untuk itu,
banyak petani budidaya ikan menggunakan pakan buatan, sebagai tambahan untuk pakan ikan.
Pakan buatan tersebut akan memanfaatkan limbah tulang kering yang di buang, karena
kandungan protein di dalam tulang tersebut cukup tinggi dan baik untuk pertumbuhan hewan
ternak ikan.
Seiring dengan meningkatnya permintaan pakan ternak yang berkualitas di pasaran, membuat
pakan ternak tersebut semakin mahal. Hal inilah yang mendorong penulis untuk membuat sebuah
mesin pembuat campuran pakan ikan, yang dapat dipergunakan oleh pengusaha budidaya
perikanan, terutama untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah. Mesin ini kiranya akan
diserahkan kepada Ibu ENDANG PURWANINGSIH, selaku pemilik usaha budidaya pembibitan
dan perikanan air tawar. Alamat perusahaan: Tubokartu RT.03 RW.08 Kel. Tubokarto, Kec.
Pracimantoro, Kab. Wonogiri.
JUDUL TUGAS AKHIR

Dalam bahasan yang telah dijelaskan di atas maka kami memilih jalur Tugas Akhir pembuatan
alat, judul PERENCANAAN TRANSMISI DAN POROS MESIN PENGGILING PAKAN
TERNAK (LIMBAH TULANG KERING), Maka alasan penulis membuat judul tersebut
adalah :
Penulis ingin mengetahui lebih rinci tentang PERENCANAAN TRANSMISI DAN
POROS MESIN PENGGILING PAKAN TERNAK (LIMBAH TULANG KERING),
Agar penulis dapat menerapkan ilmu yang diberikan secara teori maupun praktek ,
dan penulis berharap dapat mengetahui secara detail hasil dari proses tersebut agar
bisa saling mendukung.
B. BATASAN MASALAH
Batasan masalah yang akan digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Menentukan Jenis motor yang digunakan.


Menentukan daya giling batu gerinda yang tepat.
Menentukan komponen-komponen yang digunakan.
Menjelaskan Fungsi dari komponen-komponen yang digunakan.

C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara kerja mesin penggiling pakan ternak (limbah tulang kering)?
2. Bagaimana langkah-langkah pembuatan perkakas giling?
3. Merancang mesin penggiling pakan ternak yang memberikan manfaat sebagai produksi
campuran pakan.

D. TUJUAN PENULISAN
Dengan adanya penulisan laporan ini penulis mempunyai beberapa tujuan diantaranya yaitu :
Tujuan Khusus :

Sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Diploma III Teknik Mesin di

Akademi Teknologi Warga Surakarta.


Mengetahui tentang PERENCANAAN TRANSMISI DAN POROS MESIN
PENGGILING PAKAN TERNAK (LIMBAH TULANG KERING).

Tujuan Umum :

Dapat di gunakan dikalangan pengusaha budidaya perikanan di Indonesia guna

pemberian campuran pakan.


Kami berharap ilmu yang kami peroleh sewaktu kegiatan praktik dan teori dapat
kami terapkan di tengah-tengah masyarakat.

E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas dan untuk mempermudah dalam pembahasan
materi , maka penulis membuat sistematika penulisan laporan Tugas Akhir sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN
Pada bab pertama penulis akan membahas tentang pendahuluan yang
berisikan latar belakang judul tugas akhir,dan sistematika penulisan.

BAB II

LANDASAN TEORI
Pada bab kedua penulis akan membahas tentang landasan teori yang berisikan
desain/gambar yang digunankan,bahan dan alat yang digunakan , rincian biaya
/anggaran,tempat pembuatan alat,jadwal pembuatan tugas akhir,dan kelompok
pembuatan tugas akhir.

BAB III

PENUTUP
Pada bab ketiga penulis membahas tentang penutup yang berisikan permohonan
dan pengesahan yang berhubungan dengan pembuatan tugas akhir.

BAB IV

LAMPIRAN
Pada bab keempat penulis memberikan lampiran yang Isinya antara lain gambar
Mesin Penggiling Pakan Ternak (Limbah Tulang Kering) dan SIUP bukti
penyerahan alat.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Spesifikasi Motor

Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama
dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan stator
terdapat selisih putaran yang disebut slip. Pada umumnya motor induksi dikenal ada dua macam
berdasarkan jumlah fasa yang digunakan, yaitu: motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga
fasa. Sesuai dengan namanya motor induksi satu fasa dirancang untuk beroperasi menggunakan
suplai tegangan satu fasa.
Motor induksi satu fasa sering digunakan sebagai penggerak pada peralatan yang memerlukan
daya rendah dan kecepatan yang relatif konstan. Hal ini disebabkan karena motor induksi satu
fasa memiliki beberapa kelebihan yaitu konstruksi yang cukup sederhana, kecepatan putar yang
hampir konstan terhadap perubahan beban, dan umumnya digunakan pada sumber jala-jala satu
fasa yang banyak terdapat pada peralatan domestik. Walaupun demikian motor ini juga memiliki
beberapa kekurangan, yaitu kapasitas pembebanan yang relatif rendah, tidak dapat melakukan
pengasutan sendiri tanpa pertolongan alat bantu dan efisiensi yang rendah.

Gambar 2.1. Konstruksi Umum Motor Induksi Satu Fasa.


Stator merupakan bagian yang diam sebagai rangka tempat kumparan stator yang terpasang.
Stator terdiri dari : inti stator, kumparan stator, dan alur stator. Motor induksi satu fasa dilengkapi
dengan dua kumparan stator yang dipasang terpisah, yaitu kumparan utama (main winding) atau
sering disebut dengan kumparan berputar dan kumparan bantu (auxiliary winding) atau sering
disebut dengan kumparan start.
Rotor merupakan bagian yang berputar. Bagian ini terdiri dari : inti rotor, kumparan rotor dan
alur rotor. Pada umumnya ada dua jenis rotor yang sering digunakan pada motor induksi, yaitu
rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar (squirrel cage rotor).

B. Spesifikasi Batu Gerinda (Grinding Wheels)

Batu gerinda banyak digunakan di bengkel-bengkel pengerjaan logam. Batu gerinda


sebetulnya juga menyayat seperti penyayatan pada pisau milling, hanya penyayatannya sangat
halus, dan tatalnya tidak terlihat seperti milling. Tatal hasil penggerindaan ini sangat kecil seperti
debu.
Dari berbagai bentuk batu gerinda sebenarnya bahan utamanya hanya terdiri dari dua jenis
pokok, yaitu butiran bahan asah/pemotong(abrasive) dan perekat (bond). Fungsi batu gerinda
sebagai berikut.
1. Untuk penggerindaan silindris, datar dan profil.
2. Menghilangkan permukaan yang tidak rata.
3. Untuk pekerjaan finishing permukaan.
4. Untuk pemotongan.
5. Penajaman alat-alat potong.

Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis
batu gerinda :
1. Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink,
mata bor, dan sebagainya.
2. Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan
sebagainya.
3. Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.

4. Haped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras,
seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
5. Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis
produk.

6. Saucer Grinding Wheels, Gerinda ini biasa digunakan untuk mengerinda bergelombang dan
gerinda pemotong. Ini menemukan penggunaan yang luas di non-mesin daerah, karena hal ini
filers bertemu digunakan oleh roda piring untuk menjaga bilah gergaji.
7. Diamond Grinding Wheels, Dalam roda berlian berlian industri tetap terikat ke tepi.
Digunakan untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti beton, batu permata dll. Sebuah melihat
menggorok dirancang untuk mengiris batu permata seperti bahan keras.
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu yang
berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai karakteristik yang berbeda
pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah muda, putih dan hijau.

A. JADWAL TUGAS AKHIR

JADWAL PEMBUATAN TUGAS AKHIR

KEGIATAN

DES.

JAN.

FEB.

MAR.

APR.

MEI

JUN.

JUL.

AGT.

SEP.

OKT.

KET.

Penyusun

Desembe kw

Proposal

I s/d kw IV

Memasukan

Desembe kw

Proposal

I s/d kw IV

Persetujuan

Desembe kw
I s/d kw IV
Desember kw

Pembimbing

I s/d Mei kw
IV
Desember kw
I s/d Mei kw

Konsultasi

IV
Febuari kw I
Perakitan Alat

s/d Mei kw
IV
Febuari kw I

Penyusunan Draf

s/d Mei kw
IV
Mei kw I s/d

Mengajukan

Juli kw IV

Ujian
Juli kw III s/d
Pelaksanaan

Agustus

Ujian

IV

kw

Agustus kw I
s/d

Revisi

Oktober

kw IV
Agustus kw I
Penyerahan

s/d

Bandel TA

kw IV

Oktober

Agustus kw I
s/d

Evaluasi

Oktober

kw IV

*nb ; jadwal pembuatan tugas akhir berdasarkan kwartal mingguan.

B. Bahan dan Alat


Dengan adanya pembuatan alat , kami membutuhkan beberapa alat seperti berikut.

Nama Bahan
Kendil

Alat
Las listrik

Almunium

Kabel

Besi silinder

Cekam

Pipa L

Kunci

Bearing

Gerinda tangan

Puli

Bor tangan

Karet L

Palu

Besi Plat
Elektroda
Mur dan baut
Batu gerinda
Palu besi
Perlengkapan cat
Panel Kelistrikan
Komponen Kelistrikan

C. Rincian Biaya / Anggaran

Box panel listrik


Motor Listrik
Mesin bubut
Amplas
Sikat besi

Biaya / harga merupakan nilai tafsir berdasarkan harga pasar sekarang ini.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
5
2
6
2
7

NAMA BARANG
Cat Orange
Cat Silver
Poksi cat
Tiner Super
Amplas 1000
Sikat Besi
Kuas 4
Kuas 2
Meteran
Batu gerinda
norton 8
Pipa L 2

1
1
1
2
2
1
3
2
1
2

BANYAK
kg
kg
kaleng
L
lembar
Buah
Buah
Buah
Buah
buah

HARGA
Rp.46.000,00
Rp.46.000,00
Rp.49.000,00
Rp.42.000,00
Rp.8.000,00
Rp.5.000,00
Rp.13.000,00
Rp.5.000,00
Rp.20.000,00
Rp.546.000,00

1 Buah

Rp.3.400,00

Besi plat

1 Lonjor

Rp.15.000,00

Besi siku

2 Lonjor

Rp.104.000,00

Baut 12

4 Buah

Rp.8.000,00

Baut 10

2 Buah

Rp.1.500,00

Box Panel 30x40


cm
Bearing

1 Buah

Rp.219.000,00

2 Buah

Rp.40.000,00

Besi silinder
meter
Besi pipa metere

1 buah

Rp.20.000,00

1 buah

Rp.25.000,00

Motor listrik pk

2Batang

Rp.1.630.000,00

Kontaktor

1 Buah

Rp.120.000,00

Push Bottom

2 Buah

Rp.10.000,00

Lain-lain

Lain-lain

Rp.1.000.000,00
TOTAL

Tempat Pembuatan TA

Rp.4.000.000,00

Tempat pembuatan Tugas Akhir sendiri akan dilaksanakan di Bengkel perkakas Pak Harsono,
Jatinom Klaten. Hal ini di karenakan bengkel tersebut mempunyai peralatan yang kami
butuhkan.

BAB III
Penutup
Demikian proposal yang kami buat , kami mengharapkan supaya proposal ini dapat
disetujui dan disahkan untuk memenuhi prosedur pelaksanaan yang telah ditetapkan guna
kelancaran kelulusan, sebelumnya kami mengucapkan terima kasih .

BAB IV
Lampiran

Daftar Pustaka

http://www.scribd.com/mobile/doc/
www.academica.edu
http://insyaansori.blogspot.co.id

Anda mungkin juga menyukai