Anda di halaman 1dari 34

Perlindungan Konsumen

Perlindungan Konsumen adalah segala upaya


yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberikan perlindungan kepada
konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai
barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan

Dasar Hukum Perlindungan Konsumen


Undang-Undang Dasar 1945, sebagai sumber dari
segala sumber hukum di Indonesia, mengamanatkan
bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Tujuan
pembangunan nasional diwujudkan melalui sistem
pembangunan ekonomi yang demokratis sehingga
mampu menumbuhkan dan mengembangkan dunia
yang memproduksi barang dan jasa yang layak
dikonsumsi oleh masyarakat.
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (UUPK). Lahirnya Undangundang ini memberikan harapan bagi masyarakat
Indonesia, untuk memperoleh perlindungan atas
kerugian yang diderita atas transaksi suatu barang dan
jasa. UUPK menjamin adanya kepastian hukum bagi
konsumen.

Tujuan Perlindungan Konsumen


1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri,
2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara
menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa,
3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen,
4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur
kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk
mendapatkan informasi,
5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya
perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan
bertanggungjawab dalam berusaha,
6. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan
usaha produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan
dan keselamatan konsumen.

Azas Perlindungan Konsumen


1.

2.

3.

4.

5.

Asas Manfaat; mengamanatkan bahwa segala upaya dalam


penyelenggaraan perlindungan konsumen harus memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku
usaha secara keseluruhan,
Asas Keadilan; partisipasi seluruh rakyat dapat diwujudkan secara
maksimal dan memberikan kesempatan kepada konsumen dan
pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan melaksanakan
kewajibannya secara adil,
Asas Keseimbangan; memberikan keseimbangan antara
kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti
materiil ataupun spiritual,
Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen; memberikan
jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada konsumen
dalarn penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang
dan/atau jasa yang dikonsumsi atau digunakan;
Asas Kepastian Hukum; baik pelaku usaha maupun konsumen
mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam
penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta negara menjamin
kepastian hukum.

Hak-hak Konsumen
1.

Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam


mengkonsumsi barang dan/atau jasa;

2.

Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan


barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan
kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

3.

Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi
dan jaminan barang dan/atau jasa;

4.

Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang


dan/atau jasa yang digunakan;

5.

Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya


penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;

6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan


konsumen;
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan
jujur serta tidak diskriminatif;
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti
rugi/penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang
diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya;
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan lainnya.

Kewajiban Konsumen
1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan
prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang
dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian
barang dan/atau jasa;
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa
perlindungan konsumen secara patut.

Konsumen Mandiri
1. Sadar akan harkat dan martabat konsumen, mampu
untuk melindungi diri sendiri dan keluarganya;
2. Mampu menentukan pilihan barang dan jasa sesuai
kepentingan, kebutuhan, kemampuan dan keadaan
yang menjamin keamanan, keselamatan, kesehatan
konsumen sendiri;
3. Jujur dan bertanggungjawab;
4. Berani dan mampu mengemukakan pendapat, serta
berani memperjuangkan dan mempertahankan hakhaknya;
5. Berbudaya dan sadar hukum perlindungan konsumen;

Waspada Konsumen
1. Krisis terhadap iklan dan promosi dan jangan
mudah terbujuk;
2. Teliti sebelum membeli;
3. Biasakan belanja sesuai rencana;
4. Memilih barang yang bermutu dan berstandar
yang memenuhi aspek keamanan,
keselamatan,kenyamanan dan kesehatan;
5. Membeli sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan;
6. Perhatikan label, keterangan barang dan masa
kadaluarsa;

Pelaku Usaha
setiap orang perorangan atau badan usaha;
berbentuk badan hukum maupun bukan
badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum negara Republik Indonesia,
baik sendiri maupun bersama-sama melalui
perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha
dalam berbagai bidang ekonomi.

Hak Pelaku Usaha


1. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan
kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang
dan/atau jasa yang diperdagangkan;
2. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan
konsumen yang beritikad tidak baik;
3. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya didalam
penyelesaian hukum sengketa konsumen;
4. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara
hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh
barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.

Kewajiban Pelaku Usaha


1. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta
memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan
pemeliharaan;
3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar
dan jujur serta tidak diskriminatif;
4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi
dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar
mutu barang dan/atau jasa yang berlaku;

5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji,


dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta
memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang
dibuat dan/atau yang diperdagangkan;

6. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian


atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan
pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
7. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian
apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau
dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

Klausula Baku
setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat
yang telah dipersiapkan dan ditetapkan terlebih
dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang
dituangkan dalam suatu dokumen dan / atau
perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi
oleh konsumen.

Klausula baku yang dilarang


1.

Pengalihan tanggungjawab dari pelaku usaha kepada konsumen;

2.

Pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali barang yang dibeli


konsumen;

3.

Pelaku usaha berhak menolak penyerahan uang yang dibayarkan atas


barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen;

4.

Pemberian kuasa dari konsumen kepada pelaku usaha baik secara


langsung maupun tidak langsung untuk melakukan segala tindakan
sepihak yang berkaitan dengan barang yang dibeli secara angsuran;

5.

Mengatur perihal pembuktian atas hilangnya kegunaan barang atau


pemanfaatan jasa yang dibeli konsumen;

6. Memberi hak kepada pelaku usaha untuk mengurangi


manfaat jasa atau mengurangi harta kekayaan konsumen
yang menjadi obyek jual beli jasa;
7. Tunduknya konsumen kepada peraturan yang berupa
aturan baru, tambahan atau lanjutan dan / atau
pengubahan lanjutan yang dibuat secara sepihak oleh
pelaku usaha dalam masa konsumen memanfaatkan jasa
yang dibelinya;
8.

Konsumen memberi kuasa kepada pelaku usaha untuk


pembebanan hak tanggungan, hak gadai, hak jaminan terhadap
barang yang dibeli oleh konsumen secara angsuran;

contoh
Formulir pembayaran tagihan bank dalam salah satu syarat yang
harus dipenuhi atau disetujui oleh nasabahnya menyatakan bahwa
Bank tidak bertanggung jawab atas kelalaian atau kealpaan,
tindakan atau keteledoran dari Bank sendiri atau pegawainya atau
koresponden, sub agen lainnya, atau pegawai mereka ;

Kwitansi atau / faktur pembelian barang, yang menyatakan :


"Barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar atau dikembalikan" ;

"Barang tidak diambil dalam waktu 2 minggu dalam nota penjualan


kami batalkan" ;

BATAL DEMI HUKUM


Setiap transaksi jual beli barang dan atau jasa yang
mencantumkan Klausula Baku yang tidak memenuhi
ketentuan yang berlaku;
Konsumen dapat menggugat pelaku usaha yang
mencantumkan Klausula Baku yang dilarang dan pelaku
usaha tersebut dapat dijatuhi sanksi pidana denda atau
pidana penjara;

Pencantuman Klusula Baku yang benar adalah yang tidak


mengandung 8 unsur atau pernyataan yang dilarang dalam
Undang-Undang, bentuk dan pencantumannya mudah
terlihat dan dipahami;

Promosi
kegiatan pengenalan atau penyebarluasan
informasi suatu barang dan/atau jasa, untuk
menarik minat beli konsumen terhadap
barang dan/atau jasa yang akan atau sedang
diperdagangkan.

Iklan
salah satu bentuk promosi yang dipublikasikan
melalui media cetak, elektronik dan media
luar ruang untuk menyampaikan pesan
kepada masyarakat dengan tujuan
memperkenalkan atau memperbesar volume
penjualan barang dan/atau jasa milik
pemasang iklan

Azas umum promosi dan cara beriklan


1. Lengkap, benar, jujur dan tidak menyesatkan
2. Tidak merendahkan martabat bangsa,
negara, agama, susila, adat, budaya, suku dan
golongan
3. Dijiwai azas persaingan sehat.

Hal-hal yang dilarang


1.

Menyesatkan, membingungkan, mengelabui konsumen mengenai


:
a.
b.

2.
3.
4.

Harga atau tarif, kegunaan suatu barang dan/atau jasa, kondisi,


tanggungan jaminan atau hak ganti rugi, bahaya penggunaan barang
dan/atau jasa.
Tawaran potongan harga atau hadiah menarik yang ditawarkan.

Mengandung janji yang belum pasti, menggunakan kata yang


berlebihan, seperti aman, tidak berbahaya, tidak mengandung
resiko atau efek samping tanpa keterangan yang lengkap.
Mengeksploitasi kejadian, keahlian seseorang tanpa ijin.
Menawarkan dengan cara memaksa atau cara lain yang dapat
menimbulkan gangguan baik fisik maupun psikis terhadap
konsumen.

5. Memberikan hadiah barang dan/atau jasa tidak sesuai


dengan janji, mengganti hadiah tidak setara dengan yang
dijanjikan.
6. Cara jual obral, lelang dilarang mengelabui/menyesatkan
konsumen :
a.
b.
c.

Menyatakan bahwa barang dan/atau jasa tersebut seolah-olah


telah memenuhi standar mutu tertentu, tidak mengandung
cacat tersembunyi.
Tidak berminat menjual barang yang ditawarkan, tidak
menyediakan barang dan/atau jasa jumlah tertentu dan/atau
jumlah yang cukup dengan maksud menjual barang yang lain
Menaikkan harga barang dan/atau jasa sebelum melakukan
obral.

DALAM BERPROMOSI DAN


BERIKLAN DILARANG
MEMBERIKAN INFORMASI YANG :
1. Menyesatkan, membingungkan, mengelabui
konsumen mengenai :
a. Harga atau tarif, kegunaan suatu barang
dan/atau jasa, kondisi, tanggungan jaminan atau
hak ganti rugi, bahaya penggunaan barang
dan/atau jasa.
b. Tawaran potongan harga atau hadiah menarik
yang ditawarkan.
.

Mengandung janji yang belum pasti,


menggunakan kata yang berlebihan, seperti
aman, tidak berbahaya, tidak mengandung
resiko atau efek samping tanpa keterangan
yang lengkap.
Mengeksploitasi kejadian, keahlian seseorang
tanpa ijin.
Menawarkan dengan cara memaksa atau cara
lain yang dapat menimbulkan gangguan baik
fisik maupun psikis terhadap konsumen.

Memberikan hadiah barang dan/atau jasa tidak


sesuai dengan janji, mengganti hadiah tidak setara
dengan yang dijanjikan.
Cara jual obral, lelang dilarang
mengelabui/menyesatkan konsumen :
Menyatakan bahwa barang dan/atau jasa tersebut
seolah-olah telah memenuhi standar mutu tertentu,
tidak mengandung cacat tersembunyi.
Tidak berminat menjual barang yang ditawarkan,
tidak menyediakan barang dan/atau jasa jumlah
tertentu dan/atau jumlah yang cukup dengan
maksud menjual barang yang lain
Menaikkan harga barang dan/atau jasa sebelum
melakukan obral.

label
setiap keterangan mengenai barang yang
dapat berupa gambar, tulisan atau kombinasi
keduanya atau bentuk lain yang memuat
informasi tentang barang dan keterangan
pelaku usaha serta informasi lainnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yang disertakan pada produk,
dimasukkan kedalam, ditempelkan pada, atau
merupakan bagian kemasan

Fungsi atau kegunaan


memberikan infomasi yang benar,jelas
danlengkap baik mengenai kuantitas, isi,
kualitas maupun hal-hal lain yang diperlukan
mengenai barang yang diperdagangkan
Konsumen akan memperoleh informasi yang
benar, jelas dan baik mengenai kuantitas, isi,
kualitas mengenai barang / jasa beredar dan
dapat menentukan pilihan sebelum membeli
atau mengkonsumsi barang dan jasa

Kewajiban pelaku usaha


Pelaku Usaha yang memproduksi atau
memperdagangkan dan atau memasukkan
barang di atau ke pasar dalam negeri wajib
mencantumkan label dalam dan atau luar
kemasan. Pencantuman label di kemasan
dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
mudah lepas, tidak mudah luntur atau rusak,
letaknya mudah untuk dilihat dan dibaca

Isi label

Nama barang;
Ukuran;
Berat, isi bersih, netto;
Komposisi;
Aturan pakai;
Tanggal kadaluarsa;
Akibat sampingan;
Nama dan alamat pelaku usaha serta keterangan
untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus
dipasang/dibuat;

Yang harus tercantum dalam label


makanan

Nama makanan/nama produk;


Komposisi/daftar ingredien;
Berat, isi bersih, netto;
Nama dan Alamat Pabrik/Importir;
Nomor Pendaftaran;
Kode Produksi;
Tanggal Kadaluarsa;
Petunjuk atau Cara Penyimpanan;
Petunjuk atau Cara Pengunaan;

Kewajiban pelabelan
Wajib Label Untuk Setiap orang yang memproduksi
atau memasukan pangan yang dikemas ke dalam
wilayah Indonesia untuk diperdagangkan wajib
mencantumkan label, di luar atau di dalam kemasan
pangan dan menggunakan Bahasa Indonesia
Wajib Mencamtumkan Nama dan Alamat untuk
Pelaku usaha yaitu produsen pangan, importir,
pengedar produk pangan. Hal ini bertujuan agar
konsumen dapat memperoleh informasi yang
lengkap, yaitu baik importir pangan yang
bersangkutan

Ketentuan lain label


Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen
Undang-undang No. 7 Tahun 1996 tentang
Pangan, Pasal 30 s/d 33
Undang-undang No. 2 Tahun 1981 tentang
Metrologi Legal
Peraturan Pemerintah No. 69 tentang Label
dan Iklan Pangan

Anda mungkin juga menyukai