Anda di halaman 1dari 4

Soal 1

Pendekatan deduktif pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan
berdasarkan seperangkat premis yg diberikan. Dalam sistem deduktif yg kompleks, peneliti dapat
menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sbg pengambilan kesimpulan
dari sesuatu yg umum ke suatu yg khusus.
Contoh : jika meneliti konsumsi rumah tangga untuk minyak, maka sebelum turun ke lapangan yg
dipersiapkan adalah teori konsumsi, permintaan dan penawaran barang, dll. Pertanyaan yg akan diajukan
sudah jelas dan hampir baku, sampelnya jelas, dll. Artinya sudah disiapkan semua tinggal kita cari data.
Pendekatan induktif menekankan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan
pengamatan tsb. Metode ini sering disebut sbg sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus
menjadi umum.
Contoh : langsung turun ke lapangan untuk wawancara secara mengalir (contoh penelitian ttg konflik
pilkada di desa X) artinya tdk perlu pakai kuisioner tp menggunakan interview guide dan biasanay jenis
pertanyaan terbuka di lapangan.
Soal 2
Penelitian Eksplanatori adalah penelitian bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna
memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya.
Penelitian eksplanatori atau eksplanatif bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih gejala
atau variabel. Penelitian ini bertitik pada pertanyaan dasar mengapa. Orang sering tidak puas hanya
sekadar mengetahui apa yang terjadi, bagaimana terjadinya, tetapi juga ingin mengetahui mengapa terjadi.
Kita ingin menjelaskan sebab terjadinya suatu peristiwa.
Contoh: pengaruh kesejahteraan RT terhadap kenakalan remaja. Hipotesis yang akan diuji misalnya adalah
makin sejahtera kehidupan RT, makin rendah tingkat kenakalan remaja. Ternyata hasil penelitian hukum
keluarga menunjukkan pengaruh negatif yang signifikan, berarti hipotesis itu tidak benar, harus ditolak.
Kehidupan rumah tangga masyarakat umumnya sudah sejahtera, namun tingkat kenakalan remaja masih
tinggi, ini berarti ada variabel lain yg menjadi penyebab kenakalan remaja, tapi luput dari penelitian
misalnya Faktor siaran TV atau bacaan tidak terdidik.
Untuk itu, perlu diidentifikasi berbagai variabel di luar masalah untuk mengkonfirmasi sebab terjadinya
suatu masalah. Oleh karena itu, penelitian penjelasan ini juga disebut sebagai penelitian konfirmatori
(Confirmatory research) dan makin dikenal sebagai penelitian korelasional (Correlational research).
Penelitian konfirmatori adalah penelitian yg bertujuan utk menguji hipotesis atau kerangka konsep yg telah
dirumuskan sebelumnya. Penelitian konfirmastori ini juga utk menguji derajat kesesuaian data dg struktur yg
telah dibuat sebelumnya.
Contoh : variabel-variabel yang membuat seorang pembeli membeli barang dari sebuah toko. Setelah
peneliti melakukan analisis eksploratori, ternyata hanya faktor layout, kelengkapan barang, harga barang,
promosi serta image yang membuat pembeli membeli barang. 2 variabel sebelumnya pelayanan karyawan
dan pelayanan kair hanya memiliki pengaruh kecil sehingga tdk dimasukkan dlm analisis selanjutnya. Pada
analisis faktor konfirmatori, variabel-variabel baru itu kemudian dikonfirmasi utk memastikan bahwa
reliabilitas dan validitasnya dapat dipetanggungjawabkan.
Soal 3
Rumusan Masalah deskriptif
Masalah deskriptif yaitu masalah yang berkenaan dengan pernyataan terhadap keberadaan variabel
mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam peneltian ini
peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel
itu dengan variabel yang lain. Penelitian semacam ini selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif.
Contoh rumusan masalah deskriptif :
- Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri berbadan hukum?
- Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga?
1

Seberapa tinggi tinggi tingkat kepuasan konsumen dan apresiasi masyarakat terhadap pelayanan
pemerintah daerah di bidang kesehatan?
Rumusan Masalah komparatif
Masalah komparatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan satu
variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
Contoh rumusan masalahnya sebagai berikut:
- Adakah perbedaan produktivitas kerja antara pegawai negeri dengan swasta? (satu variabel pada dua
sampel)
- Adakah perbedaan kemampuan dan disiplin kerja antara pegawai swasta nasional dan perusahaan
asing? (dua variabel pada dua sampel)
- Adakah perbedaan daya tahan berdiri pelayan toko yang berasal dari kota, desa dan gunung? (satu
variabel pada tiga sampel)
- Adakah perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar antar murid yang berasal dari keluarga Guru,
Pegawai Swasta, dan Pedagang? (dua variabel pada tiga sampel)
- Adakah perbedaan kompetensi profesional guru dan kepala sekolah antara SD, SMP, dan SLTA ?
(satu variabel untuk dua kelompok, pada tiga sampel)
Rumusan Masalah asosiatif
Masalah asosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan antara dua variabel atau
lebih. Hubungan tersebut bisa simetris, kausal, maupun hubungan timbal balik.
1) Hubungan simetris adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya
bersamaan. Jadi bukan hubungan kausal ataupun interaktif.
Contoh Rumusan Masalah Asosiatif - hub. Simetris
- Adakah hubungan antara banyaknya semut dipohon dengan tingkat manisnya buah?
- Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah kejahatan?
2) Hubungan kausal adalah hubungan yanga bersifat sebab akibat. Dalam hal ini ada variabel
independen (variabel bebas) dan variabel dependen. Variabel independen mempengaruhi variabel
dependen.
Contoh Rumusan Masalah Asosiatif - Hubungan kausal
- Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja?
- Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja karyawan?
3) Hubungan timbal balik atau interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Disini tidak
diketahui mana variabel dependen dan variabel independen..
Contoh Rumusan Masalah Asosiatif - Hubungan timbal balik atau interaktif
- Hubungan antara motivasi dengan prestasi. Disini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi
prestasi dan juga prestasi mempengaruhi motivasi.
- Hubungan antara kecerdasan dengan kakayaan. Kecerdasan dapat menyebabkan kaya,
demikian juga orang kaya dapat meningkatkan kecerdasan karena gizi terpenuhi.

Soal 4
Tujuan dari Literatur Review / landasan teori adalah untuk:
1. Membentuk sebuah kerangka teoritis untuk topik/bidang penelitian;
2. Menjelaskan definisi, kata kunci dan terminology;
3. Menentukan studi, model, studi kasus yang mendukung topik;
4. Menentukan lingkup penelitian
5. Menunjukan penulis memahami area penelitian dan mengetahui isu-isu utama penelitian
6. Menunjukan kesinambungan dengan penelitian terdahulu dan bagaimana kaitannya dengan
penelitian saat ini
7. Mengintegrasikan dan menyimpulkan hal-hal yang diketahui dalam area penelitian tersebut
8. Belajar dari orang lain dan mestimulasi ide-ide baru
Manfaat dari Literatur Review / landasan teori adalah untuk:
1. Memahami dengan baik sejarah perkembangan dari tema riset yang diangkat serta berbagai
kontroversiyang melingkupinya
2

2. Memahami dengan baik konsep-konsep kunci / gagasan / studi / model utama yang berkaitan dengan
tema yang diteliti
3. Mampu mendiskusikan gagasan yang berkembang dalam konteks yang sesuai dengan penelitian
yang dilakukan
4. Mampu melakukan evaluasi atas hasil karya orang lain
Soal 5
1. Data Time Series (runtun waktu/historis) adalah data yang terdiri dari satu objek namun teridiri
dari beberapa waktu periode, seperti harian, bulanan, triwulanan, dan tahunan. Misalnya: data
pertumbuhan PDB dari tahun 2009 sampai 2013 (objeknya hanya satu: pertumbuhan PDB triwulanan,
namun disajikan dalam beberapa periode: dari tahun 2009-2013 secara triwulan). Contoh lainnya adalah
data harian saham, data bulanan BI rate dari tahun 2008-2014, dan lain-lain. Data ini nantinya akan
diamati trend atau pola perubahannya dari tahun ke tahun (berurutan), sehingga data ini dikatakan
sebagai data historis atau runtun waktu. Pola perubahan atau trend pada waktu-waktu lampau tersebut
akan dapat digunakan untuk mengestimasi pola perubahan pada tahun-tahun atau waktu mendatang.
2. Data Silang (cross section) adalah data yang terdiri dari satu objek namun memerlukan sub objeksub objek lainnya yang berkaitan atau yang berada di dalam objek induk tersebut pada suatu waktu (satu
waktu saja, tidak seperti data time series yang terdiri dari beberapa periode waktu), misalnya data
penjualan perusahaan pada bulan Januari 2014, terdiri dari data penjualan bersih dan data penjualan
kotor pada bulan Januari 2014. Contoh lainnya: data kinerja keuangan perusahaan pada bulan Juli 2011,
terdiri dari data DER, data ROA, data laba bersih (earning after interest and tax), dan data keuangan
lainnya pada bulan Juli 2011.
3. Data Panel (pooled data) adalah data gabungan antara data time series dengan data cross section.
Dikatakan data gabungan karena data ini terdiri atas beberapa objek/sub objek dalam beberapa periode
waktu. Contohnya: faktor eksternal dan faktor internal perusahaan dari tahun 2009-2013; Jumlah ekspor
dan impor rempah-rempah Indonesia pada periode 2008-2010 per tiga bulanan (triwulanan).

Soal 6: Kriteria sampel yang baik


Sampel yang baik yang memenuhi dua buah kriteria sebagai berikut ini.
1. Akurat Sampel yang akurat (accurate) adalah sampel yang tidak bias. Beberapa cara dapat dilakukan
untuk meningkatkan akurat dari sampel sebagai berikut: (1) pemilihan sampel berdasarkan proksi yang
tepat (2) menghindari bias di seleksi sampel (3) menghindari bias hanya di perusahaan-perusahaan yang
bertahan. Pemilihan sampel yang bias yang berisi dengan perusahaan-perusahaan yang bertahan
(survivorship bias) akan membuat sampel tidak akurat.
2. Presisi Sampel yang mempunyai presisi yang tinggi adalah yang mempunyai kesalahan pengambilan
sampel (sampling error) yang rendah. Kesalahan pengambilan sampel (sampling error) adalah seberapa
jauh sampel berbeda dari yang dijelaskan oleh populasinya. Presisi diukur dengan standard error of
estimate. Semakin kecil standard error of estimate semakin tingg presisi sampelnya. Presisi dapat
ditingkatkan dengan jumlah sampelnya. Semakin besar jumlah sampelnya, semakin kecil kesalahan
standar estimasinya.
Soal 7
Uraikan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besaran/ukuran sampel?
Ukuran sampel tergantung beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya ialah:
a. Homogenitas unit-unit sampel: secara umum semakin mirip unit-unit sampel dalam suatu populasi
semakin kecil sampel yang dibutuhkan untuk memperkirakan parameter-parameter populasi.
b. Kepercayaan: kepercayaan mengacu pada suatu tingkatan tertentu dimana peneliti ingin merasa
yakin bahwa yang bersangkutan memperkirakan secara nyata parameter populasi yang benar.
3

c.
d.
e.
f.

Semakin tinggi tingkat kepercayaan yang diinginkan, maka semakin besar ukuran sampel yang
diperlukan.
Presisi: presisi mengacu pada ukuran kesalahan standar estimasi. Untuk mendapatkan presisi yang
besar dibutuhkan ukuran sampel yang besar pula.
Kekuatan Statsitik: istilah ini mengacu pada adanya kemampuan mendeteksi perbedaan dalam situasi
pengujian hipotesis. Untuk mendapatkan kekuatan yang tinggi, peneliti memerlukan sampel yang
besar.
Prosedur Analisa: tipe prosedur analisa yang dipilih untuk analisa data dapat juga mempengaruhi
seleksi ukuran sampel.
Biaya, Waktu dan Personil: Pemilihan ukuran sampel juga harus memepertimbangkan biaya, waktu
dan personil. Sampel besar akan menuntut biaya besar, waktu banyak dan personil besar juga.

Soal 8: menentukan besaran/ukuran sampel yang dibutuhkan menggunakan pendekatan SOLVIN


N
n=
2
1+N e
Keterangan:
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : batas tolernsi kesalahan
Diketahui:
N = 1450
e = diasumsikan bahwa toleransi kesalahan adalah 5%
Jawab:
N
n=
1+N e 2

n=

1450
1+1450 x 0,052

n=

1450
1+3,625

n=

1450
4,625

n = 313,51 >> 314


Dengan demikian jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 314.

Anda mungkin juga menyukai