Anda di halaman 1dari 7

ASET

PENGERTIAN ASET
1. FASB mendefinisikan aset dalam rerangka konseptualnya sebagai berikut (SFAC No. 6, prg. 25)
Aset are probable future economic benefits obtained or contollled by a particular entity as a result
of past transations or events.
(Aset adalah manfat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh atau
dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagi akibat transaksi atau kejadian masa lalu).
2. Dengan makna yang sama, IASC mendefinisi aset sebagai berikut:
An assest is a resource controlled by the enterprise as a result of past events and from which future
economic benefits are expected to flow the enterprise.
(Aset adalah manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh di masa depan, atau dikendalikan oleh
entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu).

II

KARAKTERISTIK ASET
1. Manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti.
2. Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas.
3. Timbul akibat transaksi masa lalu.
Selain ketiga karakteristik di atas, FASB menyebutkan beberapa karakteristik pendukung yaitu:
1. Melibatkan kos (acquired at a cost)
2. Berwujud (tangible)
3. Tertukarkan (exchangeable)
4. Terpisahkan (saverable), dan berkekuatan hukum (legally enforceable).
Karakteristik pendukung tersebut lebih menguatkan atau meyakinkan adanya aset, tetapi tidak
adanya karakteristik pendukung tidak menghalangi suatu objek untuk memenuhi syarat sebagai aset.

III

JENIS ASET
Ada banyak pendapat mengenai jenis aset. Jenis-jenis, aset diantaranya :
1.
Menurut Haryono Yusup (2003) aset dibagi menjadi dua yaitu:
a. Aset Lancar
b. Aset Tetap
2.
Menurut Zaki Baridwan (2004) aset dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Aset Lancar
b. Aset Tetap
c. Aset Lain-lain
3.
Menurut Keiso (2008) aset dibagi menjadi dua yaitu:
a. Aset Tidak Lancar
- Investasi Jangka Panjang
- Properti, Pabrik dan Peralatan
- Aset Tak Berwujud
- Aset Lain-lain
b. Aset Lancar
Kesimpulan dari jenis aset tersebut diatas adalah:
Aset Lancar adalah kas dan aset lainnya yang diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas,
dijual atau dikonsumsi dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi.
a) Kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Uang tunai
yang dimiliki perusahaan tetapi sudah ditentukan penggunaannya (misalnya uang kas yang
disisihkan untuk tujuan pelunasan hutang obligasi, untuk pembelian aset tetap atau tujuan-tujuan
1

lain) tidak dapat dimasukkan dalam pos kas. Ekuivalen kas adalah investasi jangka pendek yang
sangat likuid dan akan jatuh tempo dalam jangka tiga bulan atau kurang.
b) Investasi jangka pendek (surat-surat berharga atau marketable securities), yaitu investasi yang
sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang untuk
sementara belum dibutuhkan dalam operasi.
c) Piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Untuk
tujuan pelaporan keuangan, piutang diklasifikasikan sebagai lancar (jangka pendek) atau tidak
lancar (jangka panjang). Piutang lancar diharapkan akan tertagih dalam satu tahun atau selama
satu siklus operasi berjalan. Semua piutang lain diklasifikasikan sebagai piutang tidak lancar.
d) Persediaan adalah pos-pos aset yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis
atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.
e) Beban Dibayar di Muka atau Persekot Biaya adalah pengeluaran yang telah dilakukan untuk
manfaat (biasanya jasa) yang akan diterima dalam satu tahun atau satu siklus operasi, belum
dinikmati oleh perusahaan pada periode ini melainkan pada periode berikutnya.
Aset Tidak Lancar adalah aset yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka
panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak habis dalam satu kali
perputaran operasi perusahaan).
a) Investasi Jangka Panjang adalah aset tidak lancar dimana dana yang dimasukkan akan diputar
dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu minimal 1 tahun.
- Investasi dalam sekuritas seperti obligasi, saham biasa, atau wesel jangka panjang.
- Investasi dalam aset tetap berwujud, yang saat ini tidak digunakan dalam operasi, seperti
tanah yang ditahan untuk spekulasi.
- Investasi yang disisihkan dalam dana khusus, seperti dana pelunasan, dana pensiun atau dana
ekspansi pabrik.
- Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi yang tidak dikonsolidasi.
b) Properti, Pabrik dan Peralatan adalah kekayaan yang bersifat tahan lama yang digunakan
dalam operasi reguler perusahaan. Aset ini terdiri dari properti atau kekayaan fisik seperti tanah,
bangunan, mesin, perabotan, perkakas dan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (hutan,
mineral). Kecuali tanah, sebagian besar aset ini dapat disusutkan (seperti bangunan) atau
dideplesikan (seperti hutan dan cadangan minyak).
Karakteristik Utama Properti, Pabrik, dan Peralatan
1. Aset ini diperoleh untuk digunakan dalam operasi dan bukan untuk dijual kembali.
2. Aset ini memiliki sifat jangka panjang dan biasanya harus disusutkan.
3. Aset ini memiliki substansi fisik.
Akuisisi dan Penilaian Properti, Pabrik, dan Peralatan
1 Biaya Tanah
Mencakup semua pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh tanah dan untuk
mempersiapkannya hingga dapat digunakan (seperti: harga beli; biaya penutupan seperti
sertifikat tanah, dan honor pencatatan; biaya meratakan, menimbun, mengosongkan, dan
membersihkan; asumsi mengenai hak gadai beban atau hipotik; dan setiap perbaikan tanah
lainnya yang memiliki umur tak terbatas)
2 Biaya Bangunan
Mencakup semua pengeluaran yang berhubungan langsung dengan akuisisi atau
konstruksinya (seperti biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead selama kontruksi; dan
honor profesional, izin mendirikan bangunan).
3 Biaya Peralatan
Mencakup semua pengeluaran yang terjadi dalam memperoleh dan mempersiapkan peralatan
hingga siap pakai (seperti harga beli, biaya pengangkutan dan penanganan, asuransi peralatan
2

ketika masih dalam perjalanan, biaya fondasi khusus jika diperlukan, biaya pemasangan dan
perakitan, serta biaya melaksanakan uji coba).
4 Aset yang Dibuat Sendiri
Penentuan biaya mesin dan aset tetaplainnya dengan melibatkan haraga beli atau harga
kontrak dan mengalokasikan biaya dan beban untuk mendapatkan biaya aset yang dibuat
sendiri. Pembebanan biaya tidak langsung (eperti biaya listrik, pemanas, lampu, asuransi,
pajak kekayaan atas bangunan pabrik dan peralatan, tenaga pengawas pabrik, penyusutan aset
tetap, dan perlengkapan) dan biaya overhead tetap dibebankan ke aset.
5 Biaya Bunga Selama Konstruksi
Tiga pendekatan untuk memperlakukan bunga yang muncul dalam pembiayaan konstruksi
properti, pabrik, dan peralatan, yaitu: tidak mengkapitalisasi beban bunga selama periode
konstruksi; membebankan ke konstruksi atas semua biaya dana yang digunakan, baik yang
dapat diidentifikasi mauoun tidak; dan hanya mengkapitalisasi biaya bunga aktual yang
terjadi selama konstruksi.
Sewa Aset Tetap
Sewa adalah suatu perjanjian atas pengunaan aset dalam periode waktu tertentu.
Ada dua pihak di dalam sewa yaitu:
1. Pemberi sewa (lessor)
2. Penyewa (lessee)
- Penyewa berkewajiban untuk melakukan pembayaran sewa secara berkala selama masa
sewa.
- Sewa akan dicatat oleh penyewa sebagai modal (capital lease) atau sebagai sewa operasi
(operating lease)
- Sewa modal (capital lease) dicatat ketika penyewa seolah-olah membeli aset yang
bersangkutan. Penyewa mendebitkan akun aset sebesar nilai pasar aset dan mengkreditkan
akun kewajiban sewa jangka panjang.
- Sewa yang tidak digolongkan sebagai sewa modal untuk tujan akuntansi digolongkan
sebagai sewa operasi (operating lease). Penyewa mencatat pembayaran dalam sewa
operasi dan mendebit beban sewa dan mengkredit kas. Kewajiban sewa di masa
mendatang maupun hak di masa mendatang untuk menggunakan aset yang di sewa tidak
diakui dalam akun-akun tersebut. Akan tetapi, penyewa harus mengungkapkan komitmen
sewa di masa mendatang di catatan atas laporan keuangan.
Penyusutan Metode Alokasi Biaya
Penyusutan adalah proses akuntansi dari pengalokasian biaya aset berwujud ke beban dalam cara
yang sistematis dan rasional selama periode yang diharapkan mendapat manfaat dari
penggunaan aset itu.
Faktor-faktor yang terlibat dalam proses penyusutan, yaitu:
1 Penentuan dasar penyusutan aset
2 Mengesimasi umur pelayanan
3 Memilih metode pengalokasian biaya (penyusutan)
Metode Penyusutan
1 Metode aktivitas atau unit produksi
Umur aset dinyatakan baik dalam istilah output yang dihasilkan, atau pengukuran input
seperti jumlah jam kerja.
2 Metode garis lurus
Prosedur garis lurus secara konseptual paling tepat ketika terjadi penurunan manfaat yang
konstan dari periode ke periode.
3 Metode beban menurun (dipercepat), yaitu: jumlah angka tahun , dan metode saldo menurun
Menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahun awal dan beban lebih rendah
pada tahun berikutnya.
3

4 Metode penyusutan khusus, yaitu:


a. Metode kelompok dan gabungan/komposit
Metode kelompok sering kali digunakan apabila aset berangkutan cukup homogen dan
memiliki masa manfaat yang hampir sama. Pendekatan gabungan digunakan apabila aset
bersifat heterogen dan memiliki umur yang berbeda.
b. Metode campuran/kombinasi
Metode yang merupakan kombinasi dari pendaatan garis lurus/aktivitas.
Penurunan Nilai
Penurunan nilai terjadi apabila jumlah tercatat aset tidak dapat dipulihkan dan oleh karena itu,
perlu dihapuskan. Proses penentuan kerugian penurunan nilai, yaitu:
1 Menelaah kejadian dan perubahan situasi untuk kemungkinan penurunan
2 Jika hasil penelaahan menunjukkan penurunan nilai, maka pengujian tentang kemampuan
pemulihan akan diterapkan. Jika jumlah arus kas bersih masa depan yang diharapkan dari aset
jangka panjang lebih kecil dari jumlah tercatat aset, maka suatu penurunan nilai telah terjadi.
3 Dengan mengasumsikan terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai adalah di mana
jumlah tercatat aset lebih besar daripda nilai wajar aset. Nilai wajar adalah nilai pasar/nilai
sekarang dari arus kas bersih masa depan yang diharapkan.
Sumber daya alam
- Aset tetap milik perusahaan meliputi kayu, bijih besi, mineral, atau sumber daya alam
lainnya.
- Karena perusahaan menghasilkan atau menambang dan kemudian menjual sumber daya alam
tersebut, sebagian biaya perolehannya didebit ke akun beban. Proses pemindahan biaya
sumber daya ke dalam akun beban disebut deplesi.
- Jumlah deplesi dihitung dengan mengalikan jumlah yang dihasilkan selama periode tertentu
dengan tingkat deplesi.
- Tingkat deplesi dihitung dengan membagi biaya kandungan mineral dengan estimasi
jumlahnya. Penghitungan deplesi sama dengan penghitungan penyusutan unit produksi.
- Akumulasi deplesi merupakan akun aset kontra yang dilaporkan dalam neraca sebagai
pengurangan dari biaya kandungan mineral.
Pelepasan Aset Tetap
- Aset tetap yang tidak lagi berguna dapat dibuang, dijual, atau ditukarkan dengan aset tetap
lainnya. Rincian ayat jurnal untuk mencatat pelepasan tersebut akan berbeda-beda. Akan
tetapi, nilai buku aset harus dihapus dari akunnya. Ayat jurnal untuk kepentingan ini akan
mendebit akun akumulasi penyusutan sejumlah saldo pada tanggal pelepasan aset dan
mengkredit akun aset sebesar biaya asetnya
- Aset tetap tidak boleh di hapus dari akun hanya karena aset tersebut sudah habis disusutkan.
Jika aset masih digunakan oleh perusahaan biaya dan akumulasi penyusutannya tetap dicatat
dalam buku besar untuk menjaga akuntanbilitas aset dalam buku besar. Jika nilai buku aset
dipindahkan dan buku besar tidak akan menyimpan bukti keberadaan aset yang masih
berlangsung. Salain itu data biaya dan akumulasi penyusutan untuk aset tersebut sering kali
masih dibutuhkan untuk keperluan menghitung pajak bangunan dan pajak penghasilan.
Membuang Aset Tetap
- Saat aset tetap tidak lagi berguna bagi perusahaan dan tidak memiliki nilai residu atau nilai
pasar, aset tersebut dapat dibuang. Jika aset belum habis disusutkan penyusutan harus dicatat
sebelum pemindahaan aset tersebut dan penyediaan jasa dan catatan akuntasi.
- Rugi atas pelepasan aset tetap termasuk dalam pos non-operasi dan biasanya dilaporkan
dibagian beban lainnya di laporan laba rugi.
Menjual Aset Tetap
4

Ayat jurnal untuk mencatat penjualan aset tetap sama, kecuali kas atau aset lainnya yang
diterima juga harus dicatat. Jika harga jual lebih besar dari nilai buku aset, transaksi tersebut
menghasilkan laba. Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku aset, berarti mendapatkan rugi.
Pertukaran Aset Tetap yang Serupa
Peralatan yang lama seringkali dipertukarkan dengan peralatan yang baru dengan
kegunaan yang serupa. Dalam hal ini penjual memperbolehkan pembeli menentukan harga untuk
peralatan yang lama yang dipertukarkan. Jumlah ini disebut penyisihan pertukaran.
Laba atas pertukaran
Laba atas pertukaran aset tetap yang serupa tidak diakui untuk keperluan pelaporan
keuntungan. Hal ini didasarkan pada teori bahwa pendapatan berasal dari produksi dan penjualan
barang yang diproduksi oleh aset tetap. Dan bukan dari pertukaran aset tetap yang serupa. Saat
penyisihan pertukaran melebihi nilai buku aset yang dipertukarkan dan tidak ada laba yang
diakui.
Rugi atas pertukaran
Rugi atas pertukaran aset tetap yang serupa diakui jika penyisihan pertukaran lebih kecil
dari pada nilai buku peralatan yang lama. Saat terjadi rugi, biaya yang dicatat untuk aset yang
baru harus merupakan harga pasar (harga katalog)
c) Aset Tak Berwujud (Intangible Asets) adalah jenis aset yang tidak memiliki wujud fisik dan
bukan merupakan instrumen keuangan. Aset tak berwujud terdiri dari paten, hak cipta, waralaba,
goodwill, merek dagang, nama dagang, dan daftar pelanggan. Pada umumnya, semua aset tak
berwujud diamortisasi (dihapus) selama masa manfaatnya yang terbatas. Jenis-jenis aset tak
berwujud:
1 Aset tak berwujud yang terkait dengan pemasaran, misalnya merek dagang (trademark).
Merek Dagang
- Merek dagang adalah nama, istilah atau symbol yang digunakan untuk mengenali suatu
perusahaan dan produksinya.
- Dalam undang-undang merek dagang No. 15/2001, perusahaaan dapat melindungi merek
dagangnya agar tidak digunakan oleh perusahaan lain dengan mendaftarkan merek dagang
tersebut untuk masa kegunaan 10 tahun dan memperpanjangnya untuk periode 10 tahun
berikutnya.
- Jadi, merek dagang merupakan aset yang sangat berharga, aset ini tidak ditampilkan di dalam
neraca, karena nilai biaya hukum untuk penetapan merek dagang tidak besar. Akan tetapi, jika
merek dagang dibeli dari perusahaan lain, biaya pembeliannya dicatat sebagai aset tetap.
2 Aset tak berwujud yang terkait dengan pelanggan, misalnya daftar pelanggan, catatan
pesanan, atau catatan produksi dan hubungan dengan pelanggan yang terkait kontrak.
3 Aset tak berwujud yang terkait dengan seni, misalnya hak cipta.
Hak Cipta
Hak cipta adalah hak eksklusif untuk menerbitkan dan menjual karya tulis, materi artisyik,
atau komposisi musical.
Hak cipta diterbitkan pemerintah dan diperpanjang sampai 50 tahun setelah kematian
pengarangnya (hukum hak cipta No. 19/2002). Biaya hak cipta meliputi biaya menciptakan
karya ditambah biaya adminitrasi atau hukum untuk mendapakan hak tersebut.
Aset tak berwujud yang kebanyakan terdiri dari kontrak artis dan catalog music,
diamortisasikan sesuai dengan dasar garis lurus masing-masing selama 16 dan 221 tahun.
4 Aset tak berwujud yang terkait dengan kontrak, misalnya waralaba (franchise).
Waralaba
- Waralaba (franchise) adalah perjanjian kontraktual di mana pemilik waralaba (franchisor)
memberikan hak kepada pemegang waralaba (franchisee) untuk menjual produk atau jasa
tertentu.
5

Perusahaan yang mendapatkan hak waralaba mencatat suatu akun aset tak berwujud yang
berjudul Waralaba dalam pembukuannya, hanya jika terdapat biaya (seperti pembayaran lump
sum di muka atau biaya hukum dan pengeluaran lainnya yang diidentifikasi pada akuisisi hak
pengoperasian). Biaya Waralaba dengan umur yang terbatas harus diamortisasi sebagai beban
operasi selama umur waralaba.
5 Aset tak berwujud yang terkait dengan teknologi, misalnya hak paten
Hak paten
- Merupakan hak eksklusif perusahaan untuk menghasilkan dan menjual barang dengan satu
keunikan atau lebih.
- Diterbitkan oleh pemerintah kepada penemu dengan masa kegunaan 20 tahun.
- Perusahaan dapat membeli hak paten dari perusahaan lain atau dapat memperoleh hak paten
yang dikembangkan oleh bagian riset dan pengmbangannya.
- Biaya awal dalam hak paten yang dibeli mencakup imbalan jasa hukum yang terkait, dan
didebit ke akun aset. Biaya ini dihapuskan, atau diamortisasikan selama estimasi masa
kegunaan hak paten. Periode tersebut dapat kurang dari sisa masa hak paten secara hukum.
Estimaasi masa kegunaan hak aten juga dapat berubah Karena perubahan teknologi atau
perubahan selera konsumen.
6 Goodwill
- Goodwill merupakan aset tak berwujud milik perusahaan yang dihasilkan oleh faktor-faktor
yang menguntungkan, seperti lokasi, mutu produk, reputasi dan keahlian manajerial.
- Memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan tingkat pengambilan investasi yang sering
kali melebihi tingkat normal perusahaan lain dalam bisnis yang sama.
- Standar Akuntansi Indonesia mengizinkan goodwill diamortisasi selama tidak lebih dari 5
tahun.
- Saldo goodwill juga dapat di evaluasi pada setiap tangal neraca untuk indikasi penurunan
nilai.jika terdapat indikasi bahwa goodwill telah mengalami penurunan nilai maka perusahaan
harus melakukan penyesuaian untuk menurunkan nilai goodwill.
- Jumlah penurunan dibebankan pada periode yang bersangkutan dan tidak dapat dibalik masa
mendatang (tidak ada penyesuaian untuk menaikan nilai goodwill).
- Hak cipta dan hak paten merupakan contoh aset tak berwujud dengan masa keguanaan
terbatas sedangkan merek dagang dan goodwill adalah contoh aset tak berwujud dengan masa
kegunaan tidak terbatas.
- Aset tak berwujud dngan masa kegunaan tidak terbatas biasanya menjadi subjek pengujian
penurunan nilai (impairment test) tahunan dan bukan merupakan subjek amortisasi secara
sistematis.
- Biasanya goodwill diamortisasikan selama 20 tahun.
d) Aset Lain-lain adalah aset-aset yang tidak dapat dimasukkan dalam kelompok-kelompok lain
seperti misalnya beban dibayar di muka jangka panjang, biaya pensiun dibayar di muka, piutang
tidak lancar, aset dalam dana khusus, pajak penghasilan yang ditangguhkan, properti yang
dipegang untuk dijual dan kas atau sekuritas yang dibatasi. Perusahaan harus membatasi bagian
ini hanya untuk pos-pos tidak biasa yang cukup berbeda dengan aset yang termasuk dalam
kategori khusus.
IV

METODE PENILAIAN ASET


Penilaian adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu pos aset pada saat
akan dilaporkan atau disajikan dalam statement keuangan pada tanggal tertentu. Tujuan penilaian aset
adalah merepresentasi atribut pos-pos aset yang berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan dengan
menggunakan basis penialaian yang sesuai. Penilaian dapat didasarkan pada nilai masukan dan nilai
keluaran tergantung pada tujuan merepresentasikan aset. Secara umum nilai masukan terdiri atas kos
6

historis, kos pengganti, dan kos harapan, sedangkan nilai keluaran terdiri atas, harga jual masa lalu,
harga jual sekarang, dan nilai terealisasi harapan.
Tanpa memperhatikan sifat masukan dan keluaran, FASB menyarankan untuk tetap
menggunakan makna penilaian yang sekarang dipraktikkan. FASB mengidentifikasi lima makna atau
atribut yang dapat direpresentasi dalam berbagai atribut penilaian yang dikaitkan dengan aset, yaitu:
1. Historical cost. Tanah, gedung, perlengkapan, perlengkapan pabrik, dan kebanyakan sediaan
dilaporkan atas dasar kos historisnya yaitu jumlah rupiah kas atau setaranyayng dikorbankan untuk
memperolehnya. Kos historis ini tentunya disesuaikan dengan jumlah bagian yang telah
didepresiasi atau diamortisasi.
2. Current (replacement) cost. Beberapa sediaan disajikan sebesar nilai sekarang atau penggantinya
yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang harus dikorbankan kalau aset tertentu yang sejenis
diperoleh sekarang.
3. Current market value. Beberap jenis investasi dalam surat berharga disajikan atas dasar nilai pasar
sekarang yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang dapat diperoleh kesatuan usaha dengan
menjual aset tersebut dalam kondisi perusahaan yang normal (tidak akan dilikuidasi). Nilai pasar
sekarang biasnya juga diguanakn untuk aset yang kemungkinan akan laku untuk dijual di bawah
nilai bukunya.
4. Net Realizable value. Beberapa jenis piutang jangka pendek dan sediaan barang disajikan sebesar
nilai terealisasi bersih yatu jumlah rupiah kas atau setaranya yag akan diterima (tanpa diskon) dari
aset tersebut dikurangi pengorbanan (kos) yang diperlukan untuk mengkonveri aset tersebut
menjadi kas atau setaranya.
5. Present (or discounted) value of future cash flows. Piutang dan investasi jangka panjang disajikan
sebesar nilai sekarang penerimaan kas di masa mendatang sampai piutang terlunasi (dengan tarif
diskon implisit) dikurangi dengan tambahan kos yang mungkin diperlukan untuk mendapatkan
penerimaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Astika, I.B.Putra. 2010. Konsep-Konsep Dasar Akuntansi Keuangan Buku Dua. Denpasar: Udayana Press.
Donald E, Keiso, Jerry J, Weygandt, dan Terry D, Warfield. 2008. Akuntansi Intermediate Edisi Keduabelas
Jilid 1 dan 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE

Anda mungkin juga menyukai