Anda di halaman 1dari 2

Nama

: Putu Anggadewi Darmawan Putri

NIM

: 1306305214

No Absen

: 32
SAP 12
PEMROSESAN FILE DAN KONSEP MANAJEMEN DATA

Pengertian Manajemen Data

1.1 Field, Item Data, Atribut, dan Elemen - Istilah field, item data, atribut, dan elemen sering digunakan
bergantian untuk menggambarkan bagian terkecil dalam data yang akan disimpan dan dimunculkan kembali
dalam sebuah sistem informasi. Record adalah kelompok item data yang terkait dengan entitas tertentu seperti
seorang pelanggan, karyawan, vendor, tagihan, dan sebagainya.
1.2 Data Occurrence - Struktur record memiliki occurrence, yang juga disebut instance. Record occurrence
merupakan satu set khusus nilai data untuk record tersebut.
1.3 Fixed-Length Record dan Variable-Length Record - Dalam sebuah fixed-length record, baik jumlah field
dan panjangnya (ukuran karakter) tiap field sudah tetap atau tertentu. Fixed-length record lebih mudah
dimanipulasi dalam aplikasi komputer dibandingkan dengan variable-length record karena ukuran fixed-length
record terstandarisasi. Dalam variable-length record, lebar field dapat disesuaikan untuk tiap data occurrence.
1.4

Record Key dan Sekuensi File - Key atau record key adalah item data atau kombinasi item data yang

secara unik mengidentifikasi sebuah record tertentu dalam sebuah file.


II

Sistem Manajemen Database dan Arsitekturnya

Terdapat tiga tingkat arsitektur yang terkait dengan database dan sistem manajemen database: tingkat
konseptual, tingkat logika, dan tingkat fisik. Pada tingkat konseptual, database adalah kumpulan beragam
elemen informasi yang akan digunakan demi tujuan klasifikasi. Dalam upaya mengimplementasi sebuah
database yang telah ditentukan pada tingkat konseptual, field dengan data-data dan record khusus harus
ditentukan., Field dan record dalam database distruktur dan diorganisasi dalam cara yang logis kemudian
dikembangkan menjadi struktur data logika. Tiga jenis dasar struktur data logika dapat digunakan untuk
mencapai tujuan tesebut, yakni hierarkis, jaringan, dan relasional. Arsitektur database tingkat fisik sangat erat
kaitannya dengan teknik implementasi khusus dan hal-hal yang terkait dengan metode akses data. Tiga metode
akses data yang paling penting (sekuensial, sekuensial berindeks dan langsung).
2.1 Arsitektur Konseptual - Model data entity-relationship (E-R) merupakan salah satu pendekatan yang populer.
Model E-R secara sederhana menggambarkan hubungan antara segmen-segmen yang ada. Teknik-teknik
pemodelan konseptual semuanya memiliki dua kelemahan umum. Pertama, terdapat begitu banyak cara untuk
memodelkan sebuah perusahaan sehingga proses evaluasi terhadap hasil sebuah teknik tertentu bukanlah hal
yang mudah. Kedua, ada risiko bahwa aplikasi sebuah teknik tertentu dapat menghasilkan gambaran yang tidak
lengkap terhadap sistem yang sedang dimodelkan.
2.2 Arsitektur Database pada Tingkat Logika: Struktur Data Logika - Tugas utama yang dihadapi oleh seorang
analis ketika mendesain sebuah database adalah mengidentifikasi dan mendesain hubungan yang sistematis di
antara setiap segmen. Database harus distruktur sedemikian rupa sehingga mampu menyediakan bagi para
penggunanya informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang efektif. Hubungan yang timbul antara
segmen-segmen dalam database ditentukan oleh struktur data logika, yang juga biasa disebut skema atau
model database. Tiga model utama dalam struktur data data logika adalah: (1) model pohon atau hierarkis, (2)
model jaringan, dan (3) model relasional. Struktur pohon dan hierarkis adalah representasi langsung proses
segmentasi yang dijelaskan dibagian terdahulu. Pada sebuah struktur pohon, setiap lingkaran menunjukkan satu
set field (atau segmen), setiap lingkaran terhubung ke lingkaran lain pada tingkat berikutnya yang lebih tinggi
dalam pohon tersebut. Struktur jaringan adalah model yang memungkinkan sebuah segmen anak memiliki

lebih dari satu orangtua. Oleh karena itu, sebuah jaringan merupakan sebuah struktur data yang lebih bersifat
umum daripada model pohon. Mengimplementasikan struktur pohon dan jaringan merupakan bagian dalam
arsitektur fisik database daripada arsitektur logisnya. Sistem hiperteks adalah sistem yang berbasis penunjuk
(pointer-based system) yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi database secara acak dengan memilih
beberapa kata atau objek kunci. Struktur data relasional memandang database sebagai sebuah kumpulan tabel
dua dimensi daripada sebuah struktur jenis hierarkis atau jaringan.
2.3 Arsitektur Database: Tingkat Fisik - Pada sebuah file akses sekuensial, record hanya dapat diakses dalam
sekuens mereka sebelumnya. File sekuensial bermanfaat dalam pemrosesan bentuk batch, yang biasanya
mengakses seluruh record dalam sebuah file. Pemrosesan dalam bentuk batch umumnya membutuhkan
pengurutan dan pemrosesan seluruh record. File berindeks: setiap atribut dapat diekstrak dari record dalam
sebuah file primer dan digunakan untuk membangun sebuah file baru yang bertujuan menyediakan sebuah
indeks untuk file aslinya. Bentuk file seperti ini disebut file berindeks atau file terinversi. File akses-langsung
memungkinkan record secara individu dimunculkan dengan segera tanpa menggunakan indeks. Transformasi
acak digunakan secara luas sebagai metode penyimpanan dan penempatan record dalam sebuah file akseslangsung.
III

Sistem Database dalam Praktek

Sistem manajemen database (DBMS) adalah program computer yang memampukan seseorang pengguna
untuk menciptakan dan memperbaharui file-file, menyeleksi dan memunculkan kembali data dan menghasilkan
beragam output dan laporan-laporan. Seluruh DBMS memiliki tiga atribut umum berikut ini untuk mengelola
dan mengorganisasi data, terdiri dari Data Description Language (DDL), Data Manipulation Language (DML),
serta Data Query Language (DQL).
3.1 SQL Data Manipulation Language - Structured Query Language (SQL) adalah teknologi yang digunakan
untuk memunculkan informasi dari database. SQL merupakan bahasa pemrograman nonprocedural. Bahasa ini
memungkinkan penggunaanya untuk fokus.
3.2 Perlunya Sistem Manajemen Database - DBMS mengintegrasikan, menstandarisasi, dan menyediakan
keamanan untuk beragam aplikasi akuntansi. Independensi Data: Solusi untuk masalah penyimpanan file-file
independen terletak pada pemisahan secara fisik penanganan data dari penggunaan logis file-file tersebut. Hal
ini menuntut dua perubahan mendasar. Pertama, penyimpanan data terintegrasi dalam suatu database tunggal,
dan kedua, seluruh akses untuk file (database) yang terintegrasi ini dilakukan melalui suatu sistem perangkat
lunak tunggal yang didesain untuk mengelola aspek-aspek fisik penanganan dan penyimpanan data.
Keamanan: Keunggulan DBMS lainnya adalah memberikan kode keamanan untuk item data dan atribut-atribut
pemrosesannya.
3.3 Dokumentasi dan Administrasi Database - Kamus database digunakan baik terpisah maupun dengan DBMS
untuk mensentralisasi, mendokumentasi, mengontrol dan mengoordinasi penggunaan data dalam sebuah
organisasi. Kamus data merupakan sebuah urutan file yang memiliki catatan occurrence yang berisi deksripsi
item data. Tujuan utama sebuah kamus data adalah mengurangi atau paling tidak mengawasi inskonsistensi
penggunaan yang dihasilkan dari pemrosesan alias dan kelebihan data sejauh mungkin. Tanggung jawab untuk
kamus data harus disentralisasikan pada seorang administrator database (DBA). Administrasi database
bertanggung jawab mennaggulangi ketidak-cocokan dan masalah koordinasi dan komunikasi antara kelompokkelompok pengguna ketika memakai bersama sebuah database. Tugas utama DBA adalah menetapkan standar,
konversi dan dokumentasi sumber-sumber data. Admisnistrasi kamus data merupakan alat utama yang
digunakan DBA untuk melaksanakan tugas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai