Anda di halaman 1dari 7

Aplikasi Berbasis Content Management System (CMS)

dan Manfaatnya bagi Dunia Perpustakaan


Kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi menghadirkan manfaat di semua
bidang kehidupan, tidak terkecuali dunia perpustakaan. Produk-produk yang dihasilkan dari
kemajuan yang terjadi memungkinkan perpustakaan memberikan layanan yang semakin
berkualitas kepada pengguna perpustaan serta mendekatkan layanan dan koleksi perpustaan
kepada pengguna perpustakaan. Salah satu kemajuan di bidang teknologi informasi dan
komunikasi yang dapat dimanfaatkan perpustakaan untuk meningkatkan kualitas layanan
perpustakaan adalah kehadiran aplikasi berbasis Content Management System (CMS).
Selama ini CMS lebih dikenal sebagai aplikasi yang digunakan untuk mempermudah
pembangunan serta pengelolaan sebuah website. Padahal aplikasi CMS tidak hanya dapat
digunakan untuk membangun website, banyak hal-hal lain yang dapat dilakukan dengan
menggunakan aplikasi ini.
Pendahuluan
Saat ini teknologi informasi dan komunikasi tidak dapat dipisahkan dari aktivitas umat
manusia. Mereka yang bekerja dalam bidang pendidikan, pemerintahan, ekonomi bahkan
dakwah sekalipun mulai bergantung pada produk-produk teknologi informasi dan komunikasi
untuk mendukung keberhasilan aktivitas yang dilakukan dalam berbagai bidang-bidang
tersebut.
Tidak ada bidang yang mampu menolak kehadiran teknologi informasi dan komunikasi, tidak
terkecuali perpustakaan. Perpustakaan bahkan mulai membutuhkan teknologi informasi dan
komunikasi layaknya kebutuhan pokok yang harus dipenuhi guna meningkatkan kualitas
layanan perpustakaan kepada pengguna. Perpustakaan yang berusaha menolak kehadiran
teknologi informasi dan komunikasi akan ditinggalkan oleh pengguna perpustakaan karena
kebutuhan pengguna akan layanan perpustakaan semakin kompleks dan kebutuhan ini hanya
dapat dipenuhi dengan bantuan produk-produk teknologi informasi dan komunikasi.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini dapat dikategorikan dalam dua
kelompok, yaitu perkembangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Perpustakaan berpeluang mengambil keuntungan dalam perkembangan ini. Keuntungan yang
akan diwujudkan dalam perbaikan kualitas layanan.
Khusus untuk perkembangan perangkat lunak, perpustakaan mengambil banyak
perpustakaan karena munculnya gerakan free open source software[1] yang memungkinkan
perpustakaan memperoleh software untuk berbagai keperluan secara gratis. Bahkan karena
sifatnya yang open source[2] perpustakaan dapat mengembangan perangkat lunak berbasis
free open source software sesuai dengan kebutuhan.
Salah satu jenis software yang termasuk dalam ketegori free open source software adalah
content management system atau yang dikenal dengan CMS. CMS lebih dikenal sebagai

aplikasi yang digunakan untuk membangun serta mengelola web dengan mudah dan murah.
Padahal sebenarnya aplikasi CMS tidak hanya dapat digunakan untuk membangun web.
Untuk itu melalui tulisan ini, penulis ini berbagi pengetahuan tentang CMS. Seperti apakah
aplikasi berbasis CMS dan manfaatnya apa yang dapat diperoleh perpustakaan dengan
kehadiran aplikasi ini.
Pembahasan
Definisi CMS
Ketika berbicara tentang Content Management System atau yang lebih dikenal dengan CMS
maka tidak dapat dipisahkan dari kata website. Masyarakat juga lebih mengenal CMS sebagai
sebuah sistem yang digunakan untuk membangun sebuah website. Persepsi seperti ini muncul
karena masyarakat Indonesia terbiasa mengunakan CMS sebagai alat untuk membangun
website.
Sebuah definisi mengungkapkan bahwa CMS adalah sebuah sistem yang mempermudah
penciptaaan sebuah website dinamis, di mana dalam sistem ini pengelolaan isi dan tampilan
teknis dipisahkan antara editor, web master, web designer dan web developer. Dengan
pemisahan ini editor dapat mengelola isi website tanpa harus tergantung pada web master.
Selanjutnya web developer bertanggung jawab atas dalam pengelolaan teknis dari sistem
yang dipakai. Sedangkan web desainer bertanggung jawab terhadap tampilan yang digunakan
(Kemas Yunus Antonius, 2007: 2)[3].
Eksisten CMS memberikan peluang pembangunan serta pengelolaan website lebih mudah.
Untuk membangun atau mengelola isi dari website seseorang tidak perlu menguasai aplikasi
desain web atau bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun sebuah website
seperti bahasa HTML, PHP, ASP dan bahasa pemrograman lainnya.
Menurut Wikipedia Content Management System atau CMS adalah aplikasi komputer yang
digunakan untuk membuat, memperbaharui, mengelola atau mempublikasikan isi dalam
sebuah sistem yang teroganisir dan konsiten. CMS digunakan untuk menyediakan,
mengawasi, memperinci dan mempublikasikan dokumen-dokumen spesifik seperti artikel,
manual operator, manual teknis, panduan penjualan dan brosur penjualan. Sebuah CMS dapat
berisi file komputer, gambar, audio, video, dokemen elektronik dan isi website[4].
Definisi lain mengungkapkan bahwa secara sederhana CMS dapat diartikan sebagai aplikasi
yang digunakan untuk mengatur dokumen dan isi sebuah sistem. Lebih lanjut dikemukakan
bahwa CMS sendiri terdiri dari dua struktur yaitu frontend dan Backed. Frontend adalah
tampilan halaman web, yaitu halaman yang diakses oleh pengunjung umum. sedangkan
Backend adalah bagian administrasi yang hanya bisa diakses sang pemilik web maupun
orang-orang yang telah ditunjuk untuk melakukan manajemen website atau istilah umumnya
halaman admin (admin page)[5].

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, pemanfaatan CMS tidak
hanya sebatas pengelolaa website. Konsep kerja CMS mulai diadopsi untuk mengembangkan
berbagai aplikasi. Dengan mengadopsi konsep kerja CMS pengembang aplikasi berharap
bahwa operasional sebuah aplikasi mudah dilakukan tanpa harus bergantung pada
pengembang aplikasi. Konsep kerja CMS mulai digunakan untuk membangun ensiklopedi
online, membangun forum diskusi atau untuk membangun e-learning.
CMS Peluang Pengembangan Perpustakaan
Di atas telah dijelaskan tentang definisi CMS, namun belum dijelaskan memanfaatan CMS
secara lengkap. Atau dengan katalain apa yang dapat dilakukan dengan CMS. Apakah CMS
hanya dapat digunakan sebagai alat untuk membangun sebuah website lembaga atau
institusi[6].
CMS sebenarnya tidaknya dapat digunakan untuk membangun sebuah website, banyak hal
yang dapat dilakukan dengan CMS. Menurut Onno W. Purbo secara garis besar CMS dapat
digunakan untuk membangun website, forum diskusi, ensikopedi on-line dan e-learning.
Di Indonesia sendiri sudah banyak lembaga yang memanfaatkan jenis teknologi ini Lembaga
bisnis atau ekonomi, lembaga pendidikan, pemerintah daerah atau bahkan lembaga dakwah
untuk melakukan dakwah. Berbagai lembaga tersebut menggunakan CMS sebagai sarana
untuk membangun website, membangun portal belanja on-line atau yang lebih dikenal
dengan e-commerce, membangun forum diskusi serta sebagai sarana untuk membangun
komunitas belajar di dunia maya melalui e-learning.
Jika banyak lembaga yang memulai memanfaatkan teknologi ini untuk mendukung aktivitas
yang dilakukan lembaga, maka perpustakaan juga dapat meniru langkah berbagai lembaga
yang telah memanfaatkan CMS untuk mulai menggunakan CMS dalam mendukung layanan
dan aktivitas perpustakaan. Perpustakaan dapat mengadopsi teknologi CMS untuk
meningkatkan kualitas layanan perpustakaan kepada pengguna perpustakaan.
Seperti telah dikemukakan di atas bahwa CMS dapat digunakan untuk membangun web site,
forum diskusi, ensiklopedi on-line dan e-learning maka perpustakaan dapat memilih aplikasi
CMS sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. Misalnya perpustakaan dapat menggunakan
aplikasi CMS untuk membangun website perpustakaan, membangun forum diskusi
perpustakaan dan membangun ensiklopedi online yang dapat digunakan untuk menunjang
layanan referensi.
Keberadaan website yang dibangun dengan menggunakan aplikasi berbasis CMS dapat
dimanfaatkan perpustakaan sebagai sarana publikasi perpustakaan. Forum diskusi dapat
dijadikan sebagai sarana komunikasi antara pengguna dengan pengelola perpustakaan.
Sedangkan ensiklopedi dapat digunakan untuk menunjang layanan referensi yang dilakukan
perpustakaan. Dan untuk membangun website, forum diskusi dan eksiklopedi on-line staf
perpustakaan atau pustakawan tidak harus mahir dengan bahasa pemrograman web, dengan

menggunakan aplikasi berbasis CMS staf perpustakaan atau pustawakan dapat dengan mudah
membuat website, forum diskusi atau ensiklopedi on-line.
Staf perpustakaan atau pustakawan perlu belajar menggunakan aplikasi berbasis CMS.
Dengan belajar menggunakan aplikasi berbasis CMS maka staf perpustakaan atau
pustakawan akan mampu membuat website, forum diskusi atau ensiklopedi online. Hal ini
berarti bahwa perpustakaan telah mencoba untuk mengurangi ketergantungan terhadap
praktisi teknologi informasi yang mengambil banyak keuntungan dari ketidaktahuan staf
perpustakaan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Dengan demikian anggaran
untuk pemanfaatan jasa praktisi teknologi informasi oleh perpustakaan dapat dialokasikan
untuk bidang lain yang lebih penting seperti pengembangan koleksi perpustakaan.
Web Site Berbasis CMS
Seperti telah disebutkan di atas bahwa salah satu fungsi aplikasi berbasis CMS adalah untuk
membangun website. Staf perpustakaan dapat membangun dan mengelola website
perpustakaan dengan mudah. Dengan konsep kerja aplikasi berbasis CMS untuk membangun
sebuah website staf perpustakaan cukup melakukan instalasi aplikasi seperti intalasi aplikasi
berbasis web dan untuk mengelola isi atau meteri dari website tersebut staf perpustakaan
dapat menggunakan interface yang disediakan tanpa harus melakukan editing terhadap skrip
website.
Banyak perpustakaan di Tanah Air yang telah menggunakan aplikasi berbasis CMS untuk
membangun websitenya. Mulai dari perpustakaan sekolah, perpustakaan umum sampai
dengan perpustakaan perguruan tinggi menggunakan aplikasi berbasis CMS untuk
membangun website perpustakaan. Perpustakaan yang menggunakan aplikasi berbasis CMS
untuk membangun web antara lain Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Gadjah Mada, Universitas Pendidikan Indonesia dan masih banyak lagi
perpustakaan yang menggunakan CMS untuk membangun website perpustakaannya.
Motivasi berbagai perpustakaan tersebut menggunakan aplikasi berbasis CMS untuk
membangun website perpustakaan beragam. Motivasi yang melatarbelakangi perpustakaan
membuat website dengan aplikasi berbasis CMS antara lain karena proses pembuatan website
mudah, manajemen isi mudah dilakukan tanpa harus menguasai bahasa pemrograman web
serta tidak harus lagi bergantung pada praktisi teknologi informasi untuk membangun
website.
Aplikasi berbasis CMS yang digunakan untuk membangun website perpustakaan beragam
jenisnya dan jumlahnya sangat banyak. Perpustakaan di Indonesia sendiri berbeda-beda
dalam memilih aplikasi berbasis CMS yang digunakan untuk membangun website
perpustakaan. Berbagai aplikasi berbasis CMS yang dapat digunakan untuk membangun
website perpustakaan antara lain.

Berikut ini akan saya jelaskan macam macam CMS dan kegunaannya :
1. Joomla
CMS joomla ini merupakan cms yang powerful. Karena itu, para webmaster
menggunakannya untuk website yang sedikit rumit dan kompleks seperti company profile
perusahaan, web sekolah maupun toko online. Meskipun menggunakan wordpress juga bisa,
namun bagi client yang menginginkan webnya lebih dinamis tentu saja lebih memilih joomla
karena tidak hanya mudah dalam pengaturan konten saja, namun joomla juga memudahkan
dalam pengaturan menu-menunya maupun ekstensi yang diperlukan. Joomla pertama kali di
rilis dengan versi 1.0 pada 17 September 2005sampai sekarang sudah vrsi 3.2 . Setiap versi
Joomla yang baru adalah merupakan versi penyempurnaan dari versi-versi sebelumnya,
dengan interface dan fitur-fitur yang ditambahkan.
2. WordPress
WordPress merupakan CMS yang berbasis blog. CMS ini paling digemari karena disamping
user friendly, konon katanya menggunakan CMS wordpress memudahkan dalam optimasi
search engine atau SEO. WordPress menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database
mysql. Meskipun berbasis blog, namun banyak juga pengguna yang menggunakannya
sebagai toko online, web forum, maupun web company profile. Ini dikarenakan banyak
pengembang wordpress yang menciptakan extensi atau fitur-fitur yang bisa memungkinkan
pengguna membuat web sesuai dengan keinginan. Selain berguna buat blog dan toko online,
bagi anda yang menginginkan webnya dilengkapi dengan forum wordpress merupakan
pilihan yang lengkap, karena wordpress juga menyediakan CMS yang bisa digunakan untuk
membangun web forum dinamakan BBPpress.
3. Drupal
Sama seperti cms lainnya, bersifat terbuka dan dapat bebas di download dibawah lisensi GPL
sehingga pengguna bisa bebas mempublish sesuai dengan keinginannya. Namun, menurut
beberapa pemakai bawa CMS drupal ini agak sulit untuk pengguna baru. Drupal sempat
menjadi CMS terbaik pada tahun 2008, dan Runer UP pada tahun 2010. Sayang pada tahuntahun berikutnya kalah dengan Joomla dan WordPress. Namun begitu, ada beberapa
kelebihan dari Drupal dari CMS yang lain yaitu File size-nya yang ringan hanya 1 M dan
3,3M saat di extract, Instalasi yang mudah serta dukungan database selain MySQL. CMS ini
cocok untuk situs-situs portal berita.

4. Aura
Aura CMS merupakan cms buatan Indonesia. Namun, karena belum banyak yang
mengembangkan CMS ini sehingga masih banyak kekurangannya. Di luncurkan pada tahun
2003, CMS mulai dari versi 1.0 kemudian dikembangkan sampa versi 1.6 pada tahun 2005.

5. Prestashop
Try This: 4 Langkah Mudah Belajar Cara Membuat Website, Langsung Praktek!
KLIK DI SINI!.

Prestashop adalah CMS yang khusus digunakan dalam membangun toko online. CMS
PRESTASHOP dapat di install pada webhosting dengan spesifikasi antara lain : berbasis
linux atau windows, PHP versi 5.0 keatas, apache versi 1.3 atau IIS6 keatas.
6. Openchart
Sama dengan prestashop. Openchart adalah CMS khusus untuk toko online atau E commerce.
Fitur-fiturnya lengkap,
7. XOOPs
Kepanjangan dari XOOPs adalah Extensible Object Oriented Portal System. XOOPs dulu
merupakan portal system namun pada perkembangannya berpindah jalur menjadi CMS.
Menggunakan bahasa PHP, dan server Apache. XOPPs bisa digunakan untuk website blog,
pendidikan, komunitas maupun toko online.
8. CMS Moodle
CMS ini merupakan cms yang dikembangkan khusus untuk E learning. Biasanya digunakan
ooleh website sekolah maupun web kursus online.
9. Vbuletin
Vbuletin adalah cms berbasis komunitas yang powerful. CMS ini bersifat komersial dengan 2
versi yaitu classic dengan harga $195 dan publishing suite dengan harga $285.

10. PHPBB
PhpBB merupakan software forum yang tertua dan paling banyak digunakan.
11. Simple Machine Forums (SMF) ,
SMF merupakan CMS untuk membangun web forum yang bisa di download dengan gratis.
SMF memungkinkan anda untuk bisa mencostumize templatenya sesuai dengan kebutuhan
dan bisa terintegrasi dengan web utama. Software ini ditulis dengan menggunakan bahasa
PHPdan MySQL sebagai databasenya.

Beberapa CMS yang saya jelaskan diatas, adalah CMS yang paling banyak dipakai oleh
pengguna. Sebenarnya ada banyak CMS lain, namun karena tidak terlalu popular Pada
artikel berikutnya akan saya jelaskan satu persatu detail dan cara instalasi CMS-nya.
sumber:
https://chobish.wordpress.com/2011/02/02/aplikasi-berbasis-content-management-systemcms-dan-manfaatnya-bagi-dunia-perpustakaan/
http://prothelon.com/belajar/cms/macam-macam-cms-dan-kegunaannya

Anda mungkin juga menyukai