Anda di halaman 1dari 17

Selayang Pandang Audit

Manajemen
(Konsep Dasar)

Dika Anugrah
120810301043
Antonius Julio A
120810301110
Sandra Putri K
120810301118
Amelia Rizkiyanti R
120810301163
Program Studi Akuntansi_Fakultas Ekonomi_Universitas Jember_2015

Mengapa audit manajemen?

Tujuan perusahaan : jangka pendek


,jangka menengah dan jangka
panjang
Kegiatan bisnis berpedoman pada 3
prinsip:

1. Efisiensi
2. Efektivitas
3. Ekonomisasi

Hubungan Ekonomisasi Efisiensi


- Efektivitas

Pentingnya penggunaan
masing-masing daya
Dalam Teori
manajemen,menjalankan
roda perusahaan terdapat
5M dan pentingnya :
1. Manusia
2. Modal
6. Waktu
3. Mesin
7. Energi
4. Metode kerja
8. informasi
5. Materi
6. Pasar

PENGERTIAN AUDIT MANAJEMEN DAN HAKIKATNYA


Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi
dan efektivitas operasi perusahaan
Audit manajemen pada hakikatnya merupakan puncak
instrumen ilmiah yang diperuntukkan bagi manajemen puncak.
konteks audit manajemen

Perbedaan antara Audit Manajemen dan Audit


Keuangan

Pertimbangan Manajemen Puncak Menyelenggarakan Audit


Manajemen

1. manajemen puncak merasa perlu mengambil tindakan yang


bersifat preventif
2. membandingkan kinerja perusahaan sebagai keseluruhan atau
berbagai komponen
3. bahwa semakin besar suatu perusahaan,makin banyak satuan
kerja yang diciptakan sebagai penanggung jawab berbagai
kegiatan fungsional perusahaan
4. kurang lancarnya arus informasi yang dibutuhkan oleh
manajemen puncak
5. perusahaan terdapat masalah tertentu yang harus segera
diketahui penyebabnya

RUANG LINGKUP AUDIT


MANAJEMEN
Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran
Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan
Operasi
Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya
Manusia
Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi

Audit Manajemen Lingkungan


Tujuan audit manajemen pada fungsi ini adalah
untuk menilai sejauh mana perusahaan telah
melaksanakan tangggung jawab
lingkungannya.
Audit Sistem Manajemen Kualitas
bertujuan untuk menilai apakah sistem
kepastian kualitas yang diterapkan perusahaan
telah mampu memandu proses operasi
perusahaan
Audit Manajemen Bidang Perpajakan
Tujuan audit manajemen pada fungsi ini adalah
pentingnya bagaimana perusahaan mengelola
fungsi ini untuk meminimalkan kewajiban pajak

TUJUAN AUDIT
MANAJEMEN
Mengidentifikasi kegiatan operasional yang tidak
memberikan kontribusi dalam memperoleh keuntungan
justru menjadi beban.
Membantu manajemen meningkatkan produktivitas kerja
dari berbagai fungsional perusahaan.
Mengidentifikasi hambatan dan kendala yang dihadapi
untuk mengambil langkah-langkah strategis untuk
mengatasi dan menghilangkan masalah.
Menetapkan penerapan dan pendekatan kesisteman guna
menjalankan organisasi.

Menentukan strategi yang tepat untuk strategi induk


(manajemen puncak), strategi dasar (manajemen
fungsional)
Merumuskan pedoman teknis operasional bagi
pelaksana berbagai kegiatan dalam perusahaan.
Mengidentifikasikan dengan tepat berbagai masalah
dan tantangan yang dihadapi dalam manajemen
sumber daya manusia.
Menilai perilaku bawahan dalam menyediakan
informasi bagi pimpinan, sesuai kebutuhan pimpinan
dari berbagai hierarki perusahaan.

Keputusan Siapa Pelaksana Audit


1. Orang Dalam
Positif :
. Biaya pelaksanaan audit relatif rendah.
. Waktu pelaksanaan audit dapat dipersingkat.
. Akses bagi mereka kepada berbagai sumber data dan
informasi terbuka lebar.
. Keterbukaan sumber data dan informasi lebih terjamin.
. Komitmen para pelaksana audit terhadap keberhasilan
dalam penugasan khusus.
Negatif :
. Objektivitas yang tidak sepenuhnya terjamin.
. Terjadi rekayasa data atau informasi.
. Terjadi kolusi antara mereka dengan sumber-sumber data
yang diinginkan.
. Terdapat bahaya yang terselubung.

2. Orang Luar ( Konsultan Profesinal)


Positif :
. Konsultan merupakan tenaga profesional.
. Analisis data yang diperoleh tidak berangkat dari

pandangan yang apriori yang berarti sifatnya objektif.


. Mereka tidak mudah terpengaruh oleh untuk melakukan

kecurangan atas hasil temuannya.


. Para konsultan menyampaikan temuan apa adanya kepada

manajemen puncak.

Negatif :
Keharusan konsultan untuk menggunkan waktu dan tenaga
dalam melakukan orientasi di kegiatan organisasi perushaan
yang diaudit.
Pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimiliki
konsultan tidak dapat digunakan dengan pendekatan adoptif,
melaikan menggunakan pendekatan adaptif dan situasional.
Menggunnakan metode, instrumen analisis dan teknik yang
digunakan adalah hal-hal yang sudah biasa digunakan di
perusahaan lain.
Memerlukan waktu yang lebih lama dalam menyelesaikan
tugasnya sehngga menambah baiaya.
Para anggota organisasi, baik dari kelompok manajemen
fungsional, manajemen operasional dan para karyawan
mungkin tidak terbuka dalam informasi yang dibutuhkan.

Kualifikasi Pelaksana Audit


1. Gaya Berpikir yang Inkuisitif (hasil
menunjukkan hasil akhir cara kerja baru)
2. Cara Berpikir yang Analitik
(menyederhanakan masalah rumit mrnjadi
sederhana)
3. Kemampuan Menggunakan Pendekatan
Multidisipliner (disiplin ilmiah dalam
menyelesakan masalah)
4. Keterampilan Berkomunikasi dengan
Efektif

LANGKAH-LANGKAH DASAR
DALAM PELAKSANAAN AUDIT

a. Penentuan Cakupan Kegiatan


Audit
b. Perencanaan Kegiatan Audit
c. Pengumpulan Fakta
d. Analisis Data
e. Penyusunan Laporan

Anda mungkin juga menyukai