Anda di halaman 1dari 47

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia
dan rahmat-Nyalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul manajen namun yang akan dibahas di dalam makalah ini yaitu
PENGERTIAN, UNSUR DAN PENERAPAN DALAM MANAJEMEN.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Tondano, 27 Agustus 2015

penyusun

DAFTAR PUSTAKA

YKATA PENGANT

BAB I.........................................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................................
BAB II.......................................................................................................................................
PEMBAHASAN.......................................................................................................................
A. Definisi Manajemen......................................................................................................
1)

Pengertian manajemen.............................................................................................

2)

Tingkatan Manajemen............................................................................................

3)

Prinsip-prinsip Manajemen....................................................................................

4)

Bidang-bidang Manajemen....................................................................................

B. Unsur-unsur Manajemen............................................................................................
1.

Hubungan Antar Unsur Manajemen.....................................................................

2.

Unsur-unsur Manejemen Dalam Pendidikan.......................................................

3.

Fungsi Manajemen..................................................................................................

C. Penerapan Manajemen...............................................................................................
2

2). Proses Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah..................................................


3). Penerapan Manajemen Di kehidupan.....................................................................
BAB III....................................................................................................................................
PENUTUP...............................................................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen adalah mengatur sesuatu yang dapat diatur untuk mencapai
tujuan bersama. Sehingga dengan pengetahuan kita mengenai manejem maka
kita akan biasa mengatur dan diatur sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
Dalam suatu organisasi maka pengetahuan tentang manjemen ini sangatlah
diperlukan, dikarenakan di dalam suatu organisasi membutuhkan rancangan
yang akan dicapi agar rancangan itu tercapai maka organisasi itu harus disiplin,
melalui pengetahuan manajemen yang kita miliki pandangan tentang suatu
aturan akan menjadi mudah.
Dalam makalah ini kita akan membahas tentang pengertian manajemen,
unsur-unsur dan penerapan dalam manajemen.
B. Rumusan Masalah
3

a. Pengertian manajemen
b. Tingkatan manajemen
c. Prinsip manajemen
d. Bidang-bidang manajemen
e. Unsur-unsur manajemen
f. Penerapan manajemen
C. Tujuan
a. Untuk menambah ilmu dan wawasan mengenai manajemen
b. Dapat mengetahui tingkatan manajemen
c. Dapat mengetahui prinsip manajemen
d. Dapat mengertahui unsur-unsur manajemen
e. Dapat mengetahui penerapan manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Manajemen
Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga
saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur
manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung
tiga pengertian yaitu:
a) Manajemen sebagai suatu proses
yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang
diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi
manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga
buah definisi. Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan
bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan
suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi, Selanjutnya,
Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk
mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usahausaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.

b) Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan


aktivitas manajemen,
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas
orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata
lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen
dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
c)

Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu


pengetahuan (Science)
Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau
suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada
keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen
adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen
adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung
kebenarannya.

1) Pengertian manajemen
a) Manajemen sebagai Ilmu dan Seni
Menurut T. Hani Handoko dalam bukunya yang berjudul
Manajemen

yang

mengutip

Gullick,mendefinisikan

manajemen

pernyataan
sebagai

suatu

Luther
ilmu

pengetahuanyang secara sistematis untuk memahami mengapa


danbagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu

yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Dalam setiap ilmu manajemen


terdapat metode ilmiah yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah dalam manajemen.Metode ilmiah tersebut pada hakikatnya
meliputi urutan kegiatan sebagai berikut.
1) Mengetahui adanya masalah.
2) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah.
3) Mengumpulkan data.
4) Mengolah data guna menyusun alternatif penyelesaian.
5) Mengambil keputusan dengan memilih salah satualternatif
penyelesaian.
6) 8Melaksanakan keputusan serta tindak lanjut.
Manajemen juga dapat dikatakan sebagai seni, dimana manajemen
berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata,mendatangkan hasil
atau manfaat.Seni manajemen meliputi kemampuan memandang
bagian-bagian yang harus ada dalam organisasi sebagai suatu
totalitas sistem dan menjadi suatu kesatuan gambaran tentang
visi.Seni manajemen mencakuppula kemampuan menyampaikan
visi tersebut kepada komponen manajemen.Dalam merencanakan,
mengorganisir,menggerakkan, dan mengendalikan seluruh aspek
manajemen dilakukan dengan seni, dan tidak kaku.

b) Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli


Manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris), berasal
dari kata to manage yang artinya mengurus atau tata laksana.
Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur,
membimbing

dan

memimpin

semua

orang

yang

menjadi

bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai


tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan karena munculnya
para ahli para ahli manajemen , definisi manajemen berkembang
menjadi banyak , berikut definisi manajemen menurut para ahli
manajemen :
1) Harold Koontz & O Donnel dalam bukunya yang
berjudul Principles of Management mengemukakan,
Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian
sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orangorang lain (Dayat, n.d,p.6).
2) George R. Terry dalam buku dengan judul Principles of
Management memberikan definisi: Manajemen adalah
suatu proses yang membedakan atas perencanaan,
pengorganisasian,

penggerakkan

pelaksanaan

dan

pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun


seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya (Dayat, n.d,p.6).

3) Ensiclopedia of The Social Sciences


Manajemen diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu
tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi.
4) Mary Parker Follet
Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain.
5) Thomas H. Nelson
Manajemen perusahaan adalah ilmu dan seni memadukan
ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk
menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dan
menjualnya dengan menguntungkan.
6) G.R. Terri,
Manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang
terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan
usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
7) James A. F. Stoner
Manajemen diartikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya
(usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan
semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
8) Oei Liang Lie
Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan
pengawasan sumber daya manusia dan alam, terutama

sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah


ditentukan.
c) Sejarah manajemen
Ahli Manajemen Daniel Wren, membagi fase fase perkembangan
ilmu manajemen kedalam empat tahapan, mulai dari tahap pemikiran
awal. era manajemen sains, fase manusia sosial, serta era modern
1) Pemikiran Awal Manajemen
Ilmu Manajemen pada sebelum abad 20 terjadi 2
peristiwa yang cukup penting. Peristiwa pertama tahun 1776 saat
Adam Smith memunculkan doktrin ekonomi klasic "The Wealth
of Nation yang dalam buku yang ia terbitkan mengemukakan
tentang keungulan ekonois yang akan didapat oleh organisasi
atas pembagian kerja. Pembagian kerja atau division of labor ini
oleh Adam Smith yaitu mengenai perincian pekerjaan pekerjaan
kepada tugas yang lebih spesifik serta berulang. Dengan meneliti
sebuah industri pabrik peniti sebagai penelitian, Adam Smith
mengungkapkan bahwa dengan 10 orang menjalankan tugas
khusus perusahaan bisa memproduksi sekitar 48 ribu peniti
dalam sehari, namun apabila tiap orang bekerja sendiri
menyelesaikan pada tiap tiap bagian dari pekerjaan,
menghasilkan 10 peniti saja sehari sudah sangat bagus. Adam
Smith berkesimpulan bahwa suatu pembagian kerja bisa
meningkatkan tingkat produktifitas dengan :
Menghemat waktu
Menigkatkan keterampilan para pekerja
Menciptakan mesin serta penemuan yang lain yang bisa
menghemat tenaga kerja

Peristiwa yang ke-2 adalah terjadinya Revolusi Industri di


Britania. Revolusi industri ini ditandai dengan banyaknya
penggunaan mesin yang mengantikan peran manusia yang
kemudian mengakibatkan perpindahan aktivitas produksi yang
awalnya dari rumah kerumah menuju tempat yang khusus untuk
produksi yang kita kenal sebagai "pabrik". Akibat kejadian ini
membuat para manajer kala itu memerlukan teori yang bisa
membantu dalam meramalkan permintaan, kecukupan bahan
baku, memberikan tugas tugas untuk bawahan, mengarahkan
aktivitas sehari hari dan yang lainnya sehingga menyebabkan
ilmu manajemen kemudian mulai dikembangkan oleh ahli.
2) Era Manajemen Sains
Manajemen Sains atau manajemen ilmiah
dipopulerkan oleh ahli manajemen Frederick Winslow
Taylor yang ditulis dalam bukunya yang berjudul
"Principles of Scientific Management" (1911). Taylor
memaparkan manajemen sains sebagai penggunaan
metode yang ilmiah dalam menentukan cara terbaik
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Dalam perkembangannya, manajemen juga
didukung oleh berbagai pemikiran pemikiran yang
baru dari Henry Gantt dan Gilberth. Henry Gantt
mengemukakan

ide

bahwa

seorang

mandor

seharusnya mampu untuk memberikan pendidikan

kepada para pekerja atau karyawan untuk lebih


bersifat rajin dan kooperatif. Kemudian dia mendesain
sebuah

grafik

manajememen
merancang

untuk
yang

serta

bisa

berupaya

membantu

dipergunakan

mengontrol

pekerjaan

dalam
yang

kemudian diberinama Gantt Chart. Sementara itu,


Lillian Gilbreth dan Frank yang merupakan pasangan
suami istri menciptakan alat yang bisa mencatat
gerakan yang dalakukan oleh pekerja serta lama
waktu

yang

mereka

habiskan

dalam

sgerakan

tersebut. Alat ini dipergunakan untuk mewujudkan


sistem produksi yang efisien yang disebut sebagai
"micromotion"
Era manajemen sains juga diramaikan oleh teori
administratif, yaitu teori tentang hal apa yang harus
dilakukan oleh manajer serta bagaimana membentuk
sebuah praktek manajemen yang baik. Henry Fayol,
seorang

industriawan

mengemukakan

yang

gagasan

berasal
tentang

dari

Prancis

Lima

fungsi

manajemen yang utama. fungsi fungsi manajemen


menurut Henry Fayol tersebut antara lain

1. Merancang
2. Mengorganisasi
3. Memerintah

4. Mengkoordinasikan
5. Mengendalikan

Henry Fayol
Gagasan fungsi manajemen menurut henry fayol ini
kemudian dipergunakan sebaagai kerangka kerja dalam buku
ajar ilmu manajemen pada tahun 1950 dan terus berkembang
sampai saat ini.
Pada era ini, Max Weber, seorang ahli sosiologi asal
Jerman mengambarkan sebuah tipe ideal bagi organisasi yang
disebut dengan birokrasi. bentuk oraganisasi yang bercirikan
dengan pembagian kerja, hirarki yang didefinisikan secara
jelas, peratran serta kettapan yang sangat rinci, dan sejumlah
hubungan impersonal. Namun begitu, Max Weber sadar bahwa
birokrasi yang ideal tidaklah ada dalam realita. Max Weber
bermaksud

menggambarkan

tipe

organisasi

itu

dengan

menjadikan landasan dalam berteori mengenai bagaimana


pekerjaan bisa dijalankan dalam kelompok yang besar. Teori

10

tersebut telah menjadi contoh bagi banyak organisasi besar


pada masa sekarang.
Pada tahun 1940 an, Patrick Blackett menelurkan ilmu
tentang riset operasi yang merupakan ilmu kombinasi dari
mikroekonomi dan teori statistika. Riset operasi ini lebih
familiar dikenal dengan 'manajemen sains' dengan mencoba
pendekatan ilmiah dalam menyelesaikan masalah yang ada
pada manajemen khususnya dibidang operasi danllogistik.
Tahun 1946, Peter F Drucker menerbitkan buku mengenai
manajemen terapan. "Concept of the Corporation". Buku ini
menugaskan penelitian mengenai organisasi.
3) Era Manusia Sosial

Pada akhir era manajemen sains ditandai dengan


adanya madzab perilaku dalam pemikiran tentang manajemen.
mahzab ini tidak memperoleh pengakuan luas hingga tahun
1930-an. yang menjadi katalis utama atas kelahiran mahzab ini
adalah studi penelitian yang dikenal dengan eksperimen
Hawthrone. Eksperimen ini dilaksanakan pada tahun 1920 an
hingga 1930 an yang bertempat di Pabrik Hawthrone yang
dimiliki Western Electric Company. Pada awalnya, kajian ini
hanya bertujuan untuk mempelajari pengaruh penerangan
lampu terhadap produktifitas kerja. Dan hasil kajiannya
mengindikasikan insentif semisal jabatan, lama jam kerja,
upah, periode istirahat memiliki pengaruh yang sedikit
11

terhadap output para pekerja dibandingkan tekanan kelompok,


rasa aman dan penerimaan kelompok. Peneliti kemudian
menyimpulkan bahwa norma sosial atau standar kelompok
adalah penentu yang utama perilaku kerja tiap individu Ahli
lainnya. Mary Parker Follet menerbitkan bukunya yang
berjudul "Creative Experience" - 1924 berisikan suatu filosofi
bisnis yang lebih mengutamakan integrasi sebagai suatu cara
dalam mengurani konflik tanpa dominasi ataupun kompromi.
Follet berpendapat bahwa tugas pemimpin adalah menentukan
tujuan sasaran organisan serta mengintegrasikannya dengan
tujuan kelompok dan tujuan individu, organisasi harus
berdasarkan pada etika kelompok daripada individualisme,
Jadi dengan demikian para manajer dan karyawan harusnya
menjadikan mereka sebagai mitra, bukan sebagai lawan
Buku "The Functions of the Executive" yang
diterbitkan

pada

tahun

1938

oleh

Chester

Barnard

menggambarkan teori tentang organisasi dalam upayanya


merangsang orang lain untuk memeriksa sifat sistem koperasi.
Menelaah perbedaan antara motif pribadi dengan organisasi,
Barnard kemudian menjelaskan dikotomi "efektif - efisien".
Efektivitas

menurut

Barnard

saling

berkaitan

dengan

pencapaian tujuan, dan efisiensi merupakan sejauh mana motif


motif para individu bisa terpuaskan. Barnard memandang
organisasi formal sebagai suatu sistem yang terpadu yang

12

menjadikan kerjasama, tujuan, dan kominikasi sebagai elemen


yang universal, sementara itu pada organisasi yang bersifat
informal, kekompakan, komuniasi serta pemeliharaan perasaan
harga diri sangat diutamakan. Barnard juga mengembankan
teori "penerimaan otoritas" yang berlandaskan pada gagasan
ide

bahwa

atasan

hanya

mempunyai

wewenang

jika

bawahannya menerima otoritas.


4) Era Modern
Dalam Era modern manajemen ditandai dengan
munculnya konsep manajemen kwalitas total pada abad ke 20
yang kenalkan oleh ahli manajemen W. Edwards Deming dan
Joseph

Juran

Deming yang di Jepang dianggap sebagai Bapak Kontrol


Kwalitas mengemukakan bahwa mayoritas permasalahan
dalam hal kualitas bukanlah berasal dari kesalan para pekerja,
tetapi pada sistemnya. Dia menekankan akan pentingnya
peningkatan kualitas dengan menyusun teori lima langkah
reaksi berantai. Apabila kualitas bisa ditingkatkan maka:
1. Berkurangnya biaya karena biaya untuk perbaikan
berkurang, kesalahan yang

sedikit, minim terjadi

penundaan serta pemanfaatan yang jauh lebih baik atas


waktu serta material
2. Produktifitas meningkat
3. Pangsa pasar yang meningkat dikarenakan peningkatan
terhadap kualitas serta penurunan harga

13

4. Keuntungan meningkat sehingga bisa perusahaan bisa


bertahan
5. Jumlah pekerjaan bertambah.
2) Tingkatan Manajemen
Tingkatan manajemen dalam organisasi biasanya mempunyai
sedikitnya tiga jenjang manajemen, yaitu manajemen puncak,
manajemen menengah, dan manajemenlini pertama.
a). Manajemen Puncak (Top Level Management)
Manajemen puncak adalah tingkatan manajemen tertinggi dalam
sebuah organisasi, yang bertanggung jawabterhadap keseluruhan
aktivitas organisasi. Sebutan orang yang memegang posisi dalam
manajemen puncak adalah: direktur,presiden direktur, dewan direksi,
dan sebagainya.
b). Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah bertugas mengembangkan rencana-rencana
sesuai

dengan

tujuan

dan

tingkatan

yanglebih

tinggi

dan

melaporkannya kepada top manajer. Sebutan orang yang memegang


posisi dalam manajemen menengahadalah: kepala departemen, kepala
pengawas, dan sebagainya.
c). Manajemen Lini Pertama (First Level/First LineManagement)
Manajemen lini pertama merupakan tingkatan yang paling bawah
dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga
operasional.Manajemen

lini

pertamaini

dikenal

dengan

istilah

operasional (supervisor, kepala seksi,dan mandor).


3) Prinsip-prinsip Manajemen
Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang
bersifat

pokok

yang

tidak

boleh

diabaikan

oleh

setiap

manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan agar prinsip-

14

prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes,


yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Prinsip-prinsip
manajemen terdiri atas:
1) Pembagian
kerja

yang

berimbang

Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua


kerabat kerja, seorang manajer hendaknya bersifat adil, yaitu
harus bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang
berimbang.
2) Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan
jelas Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi
wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya dengan
baik dan mempertanggung jawabkannya kepada

atasan

secara langsung.
3) Kesatuan pemerinth
Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima
satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala
seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama
merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.
4) Disiplin
Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan
nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas
dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan
waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.
5) Kesatuan arah
Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin
oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja
yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).Jika

15

prinsip ini tidak dilaksanakan maka akan timbul perpecahan


diantara para kerabat kerja/karyawan. Karena ada yang diberi
tugas yang banyak dan ada pula yang sedikit, padahal mereka
memiliki kemampuan yang sama (Dayat,n.d,pp.7-9).
manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang
lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat
minimal 4 (empat)

ciri,

yaitu:

1. Ada tujuan yang hendak

dicapai

2. Ada pemimpin (atasan)


3. Ada yang dipimpin (bawahan)
4. Ada kerja sama.
4) Bidang-bidang Manajemen
a.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah
satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.
Proses ini terdapat dalam bidang /fungsi produksi, pemasaran,
keuangan,

ataupun

kepegawaian.

Karena

sumberdaya

manusia(SDM) diangggap semakin penting perannya dalam


pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil
penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam
apa yang di sebut manajemen sumber daya manusia. Istilah
manajemen mempunyai arti sebagai pengetahuan tentang bagaimana
seharusnya memanage (mengelola) sumber daya manusia.
Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan
yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat hanya pada bahan

16

mentah, alat-alat kerja, mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan


kerja saja, tetapi juga menyangkut karyawan (sumber daya manusia)
yang mengelola factor produksi lainnya tersebut. Namun, perlu di
ingat bahwa sumber daya manusia manusia sendiri sebagai faktor
produksi, seperti halnya factor produksi yang lainnya, merupakan
masukan (input) yang diolah oleh perusahaan dan menghasilkan
keluaran (output). Karyawan baru yang belum memilii keterampilan
dan keahlian dilatih, sehingga menjadi karyawan yang terampil dan
ahli. Apabila dia dilatih lebih lanjut serta diberikan pengalaman dan
motivasi, dia akan menjadi karyawan yang matang. Pengolahan
sumber daya manusia inilah yang disebut Manajemen SDM.
b). Tujuan MSDM
Tujuan manajemen SDM adalah menigkatkan kontribusi
produktif orang-orang yang ada dalam perusahaan melalui
sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis, dan
sosial. Departemen SDM dikatakan penting karena departemen
tersebut tidak mengontrol banyak factor yang membentuk andil
SDM misalnya : modal, bahan baku, dan prosedur. Departemen ini
tidak memutuskan masalah strategi atau perlakuan supervisor
terhadap karyawan, meskipun departemen tersebut jelas-jelas
memengruhi kedua-duanya. Manajemen SDM mendorong para
manajer dan tiap karyawannya untuk melaksanakan strategi yang
telah diterapkan oleh perusahaan. Untuk mendukung para pimpinan
yang mengoperasikan departemen-departemen atau unit-unit

17

organisasi dalam perusahaan sehingga manajemen SDM harus


memiliki sasaran, seperti :
1. Sasaran Manajemen sumber daya manusia
a. Sasaran perusahaan
Departmen SDM di ciptakan untuk dapat membantu para
manajer dalam mencapai sasaran perusahaan, dalam hal ini
antara lain : perencanaan SDM, seleksi, pelatihan,
pengembangan, pengangkatan, penempatan, penilaian,
hubungan kerja.
b. Sasaran Fungsional
Sasaran ini untuk mempertahankan kontribusi departemen
SDM pada level yang cocok bagi berbagai kebutuhan
perusahaan, seperti : pengangkatan, penempatan, dan
penilaian
c. Sasaran sosial
Sasaran sosial ini meliputi : keuntungan perusahaan,
pemenuhan tuntutan hokum, dan hubungan manajemen
dengan serikat pekerja.
d. Sasaran pribadi karyawan
Untuk membantu para karyawan mencapai tujuan-tujuan
pribadi mereka, setidaknya sejauh tujuan-tujuan tersebut
dapat meningkatkan kontribusi individu atas perusahaan.
b. Manajen Operasi Atau Produksi
Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan
untuk

mencapai

tujuan

dengan

menggunakan

atau

mengkordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain. Dalam pengertian


ini terdapat tiga unsur penting, yaitu adanya orang lebih dari satu,
adanya tujuan yang ingin dicapai, dan orang yang bertanggung
jawab akan tercapainya tujuan tersebut.

18

Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk


mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya
yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber
daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk
menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau
jasa. Dari uraian di atas, dapatlah dinyatakan bahwa manajemen
produksi

dan

operasi

merupakan

proses

pencapaian

dan

pengutilisasian sumber-sumber daya untuk memproduksi atau


menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai
usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Sasaran dari
organisasi itu antara lain adalah untuk mempeoleh tingkat laba
tertentu atau memaksimalisasi laba, memberikan pelayanan dengan
tingkat pelayanan yang baik, serta berupaya dan berusaha untuk
menjamin eksistensi dari organisasi tersebut.
Ada dua permasalahan yang penting dalam peningkatan
produktivitas, yaitu: pertama, produktivitas baru meningkat bila
terdapat peningkatan kondisi kerja dari kondisi yang kurang baik
menjadi kondisi yang lebih baik. Kedua, beberapa hasil
peningkatan produktivitas tidak dapat membantu organisasi secara
keseluruhan, karena hasil tersebut hanya terkait dengan perbaikan
pada bidang tertentu saja, sedangkan bidang yang lainnya mungkin
tetap tidak terpengaruh.
Manajer produksi
mengkordinasikan

dan operasi dalam mengatur dan

penggunaan

sumber-sumber

daya,

perlu

membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-

19

usaha untuk mencapai tujuan, agar barang-barang dan jasa-jasa


yang dihasilkan sesuai dan tepat dengan apa yang diharapkan, yaitu
tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu yang
direncanakan, serta dengan biaya yang rendah.
a). Pengambil keputusan dalam manjemen operasi atau
produksi
Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memudahkan
proses pemilihan alternatif atau penggunaan peralatan analisis,
bagi penentuan keputusan, sehingga dapat diketahui bagaimana
keputusan-keputusan yang rasional harus diambil, dan dengan
demikian dapat ditentukan dan disusun rencana-rencana logis
dari keputusan-keputusan yang diambil atas dasar peralatan ilmu
pengetahuan dan matematika atau analisis kuantitatif serta
kenyataan yang terjadi. Dilihat dari kondisi atau keadaan dari
keputusan yang harus diambil, maka terdapat empat macam
pengambilan keputusan, yaitu:
a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
b.
Pengambilan keputusan atas peristiwa yang
mengandung
resiko
c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak
pasti
(uncertainly)
d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul
karena pertentangan dengan keadaan lain.
Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang
produksi dan operasi mempunyai lima tanggung jawab
keputusan utama, yaitu: proses, kapasitas, persediaan,
tenaga kerja, dan mutu atau kualitas. Masing-masing

20

kerangka tanggung jawab keputusan tersebut dapat


diuraikan sebagai berikut:
a. Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan
proses fisik atau fasilitas yang digunakan untuk
memproduksikan produk berupa barang atau jasa.
Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus
dari proses, tata letak (lay out) dari peralatan dan seluruh
aspek dari fisik pabrik atau fasilitas jasa pelayanan.
Banyak keputusan tentang proses ini merupakan
keputusan jangka panjang dan tidak dapat dengan mudah
diubah atau direvisi.
b. Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan
besarnya jumlah kapasitas yang tepat dan penyedian
pada waktu yang tepat.
c. Persediaan
Manajer persediaan membuat

keputusan-keputusan

dalam bidang produksi dan operasi, mengenai apa yang


dipesan, berapa banyak yang dipesan, dan kapan
pemesanan dilakukan.
d. Tenaga kerja
Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan
tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan
bidang keputusan yang sangat penting. Hal ini karena
tidak akan terjadi proses produksi dan operasi tanpa
adanya orang atau tenaga kerja yang mengerjakan.
e. Mutu atau kualitas

21

Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan penekanan


tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu atau
kuliatas dari barang atau jasa
b). Faktor - Faktor Produksi
1. Alam
2. Modal
3. Tenaga kerja
4. Teknologi
c). Macam - Macam Wujud Proses Produksi :
1. Proses kimia : adalah proses produksi yang menggunakan
sifat kimia.
2. Proses perubahan bentuk : adalah proses produksi dengan
merubah bentuk.
3. Proses asembling : adalah proses produksi
menggabungkan komponen-komponen mejadi produk
akhir.
4. Proses transportasi : adalah proses produksi menciptakan
perpindahan barang.
5. Proses penciptaan jasa-jasa administrasi : adalah proses
produksi berupa penyiapan data informasi yang
diperlukan.

d). Jenis - Jenis Proses Produksi :

22

1. Proses produksi terus-menerus : adalah proses produksi


yang terdapar pola atau urutan yang pasti sejak dari
bahan baku sampai menjadi barang jadi.
2. Proses produksi terputus-putus : adlah proses produksi
yang tidak terdapat urutan atau pola yang pasti sejak
dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
c.

Manajemen Strategi
Manajemen strategi atau manajemen strategik adalah
keterampilan (seni), teknik, dan ilmu dalam merumuskan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasii serta mengawasi
berbagai keputusan-keputusan fungsional sebuah organisasi
(perusahaan bisnis ataupun non bisnis) yang selalu terpengaruhi
oleh lingkungan eksternal dan internal dengan kondisi yang selalu
berubah sehingga bisa memberi kemampuan pada perusahaan
dalam pencapaian sasaran atau tujuan yang sudah ditetapkan.
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu

d.

manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong


pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program-program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan
(Planning),

pengorganisasian

(Actuating) dan pengawasan.

23

(organizing)

penggerakan

Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah


sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian
program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar
sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan tujuan
organisasi.
e.

Manajemen keuangan
Manajemen Keuangan adalah segala kegiatan atau aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh
pendanaan modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan dana,
dan mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama
perusahaan
.

f.

Manajemen Teknologi Informasi


teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu
pekerjaan dengan informasi serta melakukan tugas-tugas yang

berhubungan dengan pemrosesan informasi.


B. Unsur-unsur Manajemen
Manajemen sering juga diartikan sebagai suatu proses pemberian
pimpinan dan bimbingan serta fasilitas - fasilitas dalam suatu kegiatan kerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena
itu, dalam kegiatan manajemen selalu memerlukan fasilitas - fasilitas atau
sarana - sarana, serta alat - alat kerja yang juga disebut sebagai unsur - unsur
manajemen.
Unsur - unsur manajemen lebih dikenal dengan istilah "6M" dalam
manajemen atau "The Six M's in Management". Unsur - unsur ini
merupakan bagian terpenting dan mutlak harus ada manajemen, baik dalam

24

rangka proses pencapaian tujuan secara keseluruhan atau pencapaian tujuan


dari masing - masing pelaksanaan fungsi manajemen.
Unsur - unsur manajemen yang dikenal dengan 6M terdiri atas :
a. Man (Manusia)
Manusia merupakan unsur yang utama dalam manajemen untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Manusia berperan
untuk melaksanakan beberapa aktivitas untuk mencapai tujuan, misalnya
dalam kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan.
Sarana manusia ini dalam organisasi biasa disebut Sumber Daya Manusia
(SDM). Kualitas SDM sangat menentukan keberhasilan organisasi, karena
manajemen tidak akan mungkin dapat mencapai tujuannya tanpa ada
manusia.
b. Money (Uang)
Berbagai kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan membutuhkan
uang. Uang digunakan untuk pendirian perusahaan, pembayaran upah tenga
kerja, membeli berbagai peralatan dan bahan baku, biaya transportasi, dan
sebagainya. Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan secara efisien
dan efektif agar tujuan tercapai dengan biaya serendah mungkin.
c. Material (Bahan Baku)
Bahan baku digunakan sebagai bahan dasar yang digunakan
dalam proses produksi. Contohnya yaitu pada perusahaan pakaian.
Perusahaan pakaian akan membutuhkan bahan - bahan seperti kain, benang,
kancing baju, dan sebagainya untuk menghasilkan pakaian. Bahan mentah
tersebut akan diproses secara efisien dan efektif. Pada umumnya perusahaan

25

membeli bahan baku dari pihak lain, misalnya supplier, dengan harga yang
termurah.
d. Machine (Mesin)
Mesin merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi yang
dapat mempermudah pekerjaan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sangat pesat menyebabkan penggunaan mesin semakin
meningkat. Penggunaan mesin dalam kegiatan perusahaan dapat membuat
proses produksi atau kegiatan yang terkait dengan tujuan organisasi lebih
efisien.
e. Methods (Metode)
Metode adalah cara untuk melakukan agar berdaya guna dan
berhasil guna. Metode kerja yang tepat dapat memperlancar jalannya usaha.
Agar kegiatan yang dilakukan dapat efektif dan efisien maka diperlukan
berbagai alternatif metode untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pemilihan metode yang tepat akan menentukan tercapainya tujuan. Masing
- masing metode memiliki daya guna dan hasil guna yang berbeda.
f. Market (Pasar)
Pasar merupakan tempat untuk melakukan kegiatan memasarkan
hasil produksi dari suatu kegiatan usaha. Penguasaan pasar untuk
menyebarkan hasil produksi agar sampai ke tangan konsumen merupakan
unsur yang menentukan dalam kegiatan manajemen pada umumnya.

26

Peguasaan pasar memiliki peran penting untuk menyebarkan hasil


produksi yang tetap menjaga dan memperhatikan kualitas dan harga barang.
Memasarkan produk yang berupa barang ataupun jasa haruslah menguasai
pasar artinya menyebarluaskan hasil produksi araupun menginformasikan
barang atau jasa tersebut. Pasar adalah tempatdimana menjual barang dan
jasa-jasa yang telah dihasilkan.
Dalam kegiatan manajemen , unsur unsur tersebut saling terkait dan
menunjang satu sama lain . Seperti halnya informasi sangat dibutuhkan agar
hasil sesuatu yang dikerjakan lebih sempurna .[3]Maksudnya tidakdapat
diabaikan salah satu unsur yang ada, jikasalah satunya dari unsur-unsur
tersebut terabaikan maka akan terjadi kekurangan sehingga tujuan
tidakdapat tercapai secara efektif dan efesien. Menurut Harrington Emerson
Phiffner Jhon dan Presthus Rebert V, pada tahun 1960 manajemen
mempunyai 5 unsur ,yaitu : Men, Money Materrials , Machiens and
Methods.Sedangkan menurut seorang ahli bernama Mooney James D pada
tahun 1954, dalam manajemen terdapant unsur yaitu : Men,Facilities and
Methods, jadi ia berpendapat bahwa uang , material dan mesin termasuk ke
dalam fasilitas. Dalam menetapkan suatu tujuan ada delapan unsur
manajemen , menurut Peter Drucker yakni[4] ,:
a. Posisi pasar, beberapa market atau pasar yang dikuasai oleh perusahaan
hal ini dengan melihat beberapa besar langganan produk yang dapat
dikuasai , bagian pasar dan saluran distribusi.
b. Produktivitas, yaitu dengan menghubungkan input dengan output yang
dicapai , yang merupakan efesiensi perusahaan.

27

c. Sumberdaya fisik dan keuangam, dengan memperhatikan teknologi yang


digunakan dan sumberdaya yang diperlukan dihubungkan dengan besarnya
posisi keuanganyang dimiliki.
d. Profibilitas , yaitu pencapaian tujuan yang dihitung dengan berapa yang
diterima dengan melakukan riset dan menerima kompensasi.
e. Inovasi ,yaitu pembaharuan pembaharuan yang dilaksakan dengan
mengeluarkan produk baru , teknologi yang lebih canggih ydan didasarkan
pada kebutuhan yang terus bertambah.
f. Prestasi dan pengembangan manajemen dengan memperhatikan pada
kualitas manajemen.
g. Prestasi dan sikap, sengan menetapkan tujuan-tujuan yang menyangkut
faktor-faktor sikap dalam pencapaian efektifitas kerja.
h. Tanggung jawab solusi dan publik.
g. Informasi
Tentu saja informasi sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan.
Informasi tentang apa yang sedang populer, apa yang sedang disukai, apa
yang sedang terjadi di masyarakat, dsb. Manajemen informasi sangat penting
juga dalam menganalis produk yang telah dan akan dipasarkan.
1. Hubungan Antar Unsur Manajemen
Dalam manajemen harus ada usaha kerjasama untukuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, sehingga tujuan tersebut dapat dicapai dengan
efesien dan efektif. Hubungan antar unsur manajemen harus selajalan,
maksudnya salah satu dari unsur tersebut tidak bisa dibaikan.

28

Seperti SDM yang merupakan sebagai tenaga kerja manusia tidak


dapat menggunakan mesin atau alat tetapi unsur lain seperti uang, bahan,
metode, dan pasarnya sudah ada ,maka hal itu tidak dapat berjalan
sempurna. Contohnya : Seorang pengusaha roti mempunyai modal serta
metode pasar yang baik tetapi dia tidak bisa membuat roti dan tidak
mempunyai kariyawan yang bisa membuat roti ,maka usaha tersebut tidak
akan bisa berjalan.
Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa , unsur manajemen
saling terikat dan menunjang satu dengan yang lainnya. Untuk kegiatan
manajemen harus melengkapi unsur tersebut untuk mendapakan tujuan
yang diinginkan
2. Unsur-unsur Manejemen Dalam Pendidikan
Adapun unsur-unsur pendidikan adalah:
a. Anak didik
Pihak yang menjadi obyek utama pendidikan
b. Pendidik
Pihak yang menjadi subyek dari pelaksanaan pendidikan
c. Materi
Bahan atau pengalaman belajar yang disusun menjadi kurikulum
d. Alat pendidikan
Tindakan yang menjdi kelamgsungan mendidik
e. Lingkumgan
keadaan yang berbengaruh terhadap hasil pendidikan
f. Dasar dan landasan pendidikan
Landasan yang menjadi fundamental dari segala kegiatn pendidikan.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang teratur dan tematis
yang dilakukan seseorang untuk mempengaruhi agar anak mempunyai
sifat dan tabiat yang sesuai dengan tujuan pendidikan.Yang menjadi
eksistensi mendidik terletak pada tujuan mendidik, sedang mengajar
eksistensinya

terletak

pada

materinya.Oleh

karena

itu

dapat

disimpulkan mendidik lebih luas dari pada mengajar,dan mengajar


merupakan sarana dalam mendidik.

29

g.

Adapun faktor-faktoryang membatasi kemampuan pendidikan :


Faktor anak didik
di dalam anak didik terdpt potensi-potensi yang butuh

pendidikan dari luar


h.
Faktor pendidik
guru mempunyai metode penyampian yang berbeda dan
beragam.
i. Faktor lingkumgan
lingkungan sangat berpengaruh baik positif maupun negatif.
Lama pendidikan tidak akhirnya.Menurut Lengeverd bahwa di
saat ketika anak itu telah sadar atau mengenal kewibawaan.Adapun
ciri-cirinya:adanya kestabilan,sifat tanggung jawab dan sifat berdiri
sendiri. Menurut sarjanawan pendidikan dari Barat lama pendidikan
jika anak telah berumur 20 atau 21 tahun sedang menurut bangsa
Timur,bahwa prndidikan tidak hanya di mulai sejak prenatal melainkan
di mulai sejak anak diciptakan(konsepsi). Dasardan tujuan merupakan
salah

masalah

ynng

sangat

fundamental

dalam

pelaksanaan

pendidikan.Oleh karena itu dasar akan menentukan corak dan isi dari
pendidikan akan menuju arah mana anak dibawa
3. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen merupakan elemen-elemen dasar yang selalu
melekat dalam proses manajemen dan dijadikanacuan manajer dalam
melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi manajemen yang paling
mendasar adalah perencanaan(planning),

pengorganisasian

(organizing), penggerakan(actuating), dan pengawasan (controlling).


Di bawah inidijelaskan fungsi manajemen sebagai berikut :
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan serangkaian proses pemilihan/penetapan
tujuan organisasi dan penentuan berbagai strategiyang dibutuhkan

30

untuk mencapai tujuan. T. Hani Handokomengemukakan 4 tahap


yang harus dilalui dalam proses perencanaan yaitu:
1) Menetapkan Serangkaian Tujuan
Perencanaan dimulai dengan keputusan tentangkeinginan
kebutuhan organisasi/kelompok kerja.
2) Merumuskan Keadaan Saat Ini
Dengan menganalisis keadaan sekarang secara baik, makadapat
diperkirakan keadaan di masa yang akan datang.
3) Mengidentifikasi Kemudahan dan Hambatan
Dalam mengidentifikasi kemudahan dan hambatan dapatdipakai
metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
andTreats).Kemudahan, hambatan, kekuatan, dan kelemahan
dariorganisasi perlu diidentifikasi untuk mengukur kemampuan
organisasi dalam mencapai tujuan.
4) Mengembangkan Rencana untuk Pencapaian Tujuan
Tahap terakhir dari proses perencanaan diperlukanberbagai
penilaian alternatif dan pengambilan keputusan untuk
menentukan pilihan terbaik di antara berbagai alternative yang
ada. Bagi sebuah organisasi, perencanaan sangat
diperlukan,karena tanpa perencanaan yang baik, kegiatan
organisasi tidak akan berjalan dengan baik. Perencanaan yang
baik akanmemberikan manfaat, antara lain sebagai berikut.
1) dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
2) dapat menjamin tercapainya tujuan organisasi
3) dapat mengurangi resiko yang mungkin terjadi di masayang
akan datang, dan
4) mudah dalam melakukan pengawasan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan rangkaian aktivitas pembagian
tugas yang akan dikerjakan, serta pengembangan struktur

31

organisasi yang sesuai dengan tujuan, agar pekerjaan dapat


diselesaikan dengan baik.
Fungsi pengorganisasian meliputi:
1) perumusan tujuan secara jelas,
2) pembagian tugas pekerjaan,
3) mendelegasikan wewenang, dan
4) mengandung mekanisme koordinasi.
Ada beberapa bentuk organisasi yaitu sebagai berikut :
1) Organisasi Garis
Pada bentuk ini, wewenang pimpinan langsung ditujukan
kepada bawahan.Bawahan bertanggung jawab langsung pada
atasan. Contohnya adalah garis komando yang dilaksanakan oleh
kesatuan militer.
Ada beberapa kebaikan organisasi garis yaitu:
a) proses pengambilan keputusan cepat,
b) kesatuan komando terjamin, karena berada pada satutangan,
c) pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan, dan
d) jumlah karyawan sedikit serta rasa solidaritasnya tinggi.
Sedangkan kelemahan dari organisasi garis adalah sebagaiberikut.
a)
kecenderungan pimpinan bertindak otoriter,
b)
maju mundurnya organisasi berada di tangan satu orang,
c)
kesempatan kerja untuk berkembang terbatas, dan
d) sistem kerja bersifat individual.
2) Organisasi Garis dan Staf
Pada bentuk ini, pimpinan dibantu oleh staf dalam
pelaksanaan tugas.Kewenangan tetap berada pada pimpinan,dan
pimpinan mendapat saran dari para staf ahli. Bentuk organisasi ini
banyak ditemukan di berbagai instansi/perusahaan.
Kebaikan dari organisasi garis dan staf adalah sebagaiberikut.
a)
cocok diterapkan dalam organisasi yang bersifatkompleks;
b)
dengan berpedoman pada prinsip the right man in the
rightplace,
maka memungkinkan adanya spesialisasi;
c)
keputusan yang diambil lebih rasional karena dipikirkanlebih
dari
satu orang;

32

d)
e)

adanya pembagian tugas secara lebih tegas antara pimpinan, staf,


dan bawahan; dan
koordinasi dapat berjalan dengan baik karena tiap-tiap bidang
telah memiliki tugas yang sesuai.
Sedangkan kelemahan dari struktur organisasi garis dan staf adalah
sebagai berikut.
a) dimungkinkan terjadinya perintah lebih dari satu

b)
c)
d)

orang,sehingga
pelaksanaan tugas sering menjadi bingung;
karyawan cenderung tidak saling mengenal;
solidaritas karyawan kurang; dan
jumlah tenaga kerja yang diperlukan cukup banyak.

3) Organisasi Fungsional
Pada bentuk ini satuan-satuan organisasi disusun dalambentuk
lurus, berdasarkan sifat dan macam fungsi yang
harusdilaksanakan.Wewenang fungsional merupakan
wewenangstaf yang dapat memberi perintah kepada bawahan
yangsesuai dengan fungsinya.
Adapun kebaikan dan kelemahan dari struktur organisasi
fungsional adalah sebagai berikut.
Kebaikan struktur organisasi fungsional antara lain:
a. adanya pembagian tugas yang jelas, maka
kesimpangsiuranperintah dari atasan dapat dihindari,
b. adanya spesialisasi pekerjaan, sehingga produktivitassemakin
tinggi,
c. koordinasi dapat dilakukan dengan mudah, dan
d. penggunaan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuaidengan
fungsinya.
Kelemahannya organisasi fungsional antara lain:
a. tanpa mengadakan latihan terlebih dahulu, mutasi kerjasulit
dilakukan,
b. koordinasi secara menyeluruh sulit dilakukan,
c. karena bidang tugas yang berlainan, maka dapat
terjadipengkotak-kotakan karyawan, dan

33

d.

kesimpangsiuran tugas masih mungkin terjadi karenaperintah


bisa datang lebih dari satu orang.

c. Penyusunan Personalia (Staffing)


Penyusunan personalia merupakan aktivitas
kepegawaianyang ditujukan untuk memperoleh tenaga kerja yang
cakapdan dalam jumlah yang tepat.Fungsi staffing
berkenaandengan penarikan, pelatihan, dan pengembangan
sertapenempatan, dan pemberian orientasi pada karyawan dalam
lingkungan kerjanya.
d. Pengarahan (Leading/Directing)
Pengarahan merupakan aktivitas dalam manajemen yang
berhubungan dengan pemberian bimbingan, saran-saran,motivasi,
penugasan, perintah-perintah, atau instruksi kepada bawahan untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
e. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian merupakan serangkaian pengawasan
agarpekerjaan berjalan sesuai dengan rencana yang telahditetapkan.
Ada beberapa langkah dalam proses pengendalian yaitu:
1) menetapkan standar dan metode untuk mengukurprestasi;
2) mengukur prestasi kerja;
3) membandingkan apakah prestasi kerja sudah sesuaidengan
standar yang telah ditentukan; dan
4) pengambilan tindakan koreksi atau perbaikan.
C. Penerapan Manajemen
1). Penerapan di bidang usaha
Penerapan manajemen sumber daya manusia memiliki makna yang beragam
untuk setiap orang dan setiap organisasi/usaha yang berbeda ( Smyth and
Scullion, 1996). Hal ini disebabkan karakteristik masing masing usaha atau
organisasi berbeda dan sangat bervariasi, akibatnya setiap orang dapat

34

mendefinisikan manajemen sumber daya manusia dari berbagai dimensi dan


kepentingan. Secara umum manajemen sumber daya manusia berhubungan
dengan penarikan (recruitment), seleksi, penempatan, pengembangan,
kompensasi, mempertahankan (retention), mengevaluasi, dan
mempromosikan di dalam organisasi (Bernardin and Russell, 1993). Dengan
demikian manajemen sumberdaya manusia merupakan bagian kehidupan
organisasi yang memfokuskan kepada manajemen dan pemanfaatan orang
secara efektif untuk meningkatkan kontribusi produktif bagi organisasi
melalui cara-cara strategi, etis, dan dapat dipertanggungjawabkan secara
social (Walters, 1985; Werther, Jr and Davis, 1996).
Definisi Praktek manajemen sumber daya manusia oleh Schuler and Huber
(1993) adalah tindakan tindakan spesifik yang digunakan untuk menarik,
memotivasi, melatih, maupun melatih kembali tenaga kerja untuk aktivitas
aktivitas sumberdaya manusia secara umum (perencanaan, staffing,
penilaian, kompensasi, pelatihan dan pengembangan, serta menetapkan dan
memelihara hubungan kerja yang efektif). Menilai apakah praktek
manajemen sumber daya manusia yang diterapkan telah baik atau masih
jelek tidak mudah dilakukan mengingat begitu beragamnya karakteristik,
kebijakan atau prosedur yang diterapkan di organisasi.
Sasaran manajemen sumberdaya manusia , meliputi:
1. Membantu organisasi mendapatkan types dan jumlah karyawan untuk
memenuhi strategi dan tujuan organisasi.
2. Menolong menciptakan suasana / iklim yang mampu mendorong untuk
mengembangkan dan memanfaatkan keterampilan mereka sepenuhnya.

35

3. Menolong memelihara kinerja standard dan meningkatkan produktivitas


melalui efektivitas job design, menyediakan ketepatan orientasi, pelatihan
dan pengembangan, menyediakan hubungan imbal balik kinerja, dan
memastikan komunikasi dua arah secara efektif.
4. Membantu memantapkan dan memelihara hubungan antara karyawan dan
pemilik yang harmonis.
5. Menolong unuk menciptakan dan memelihara keselamatan dan kesehatan
lingkungan kerja.
6. Program pengembangan untuk mempertemukan kebutuhan social,
psikologi, ekonomi bagi karyawan.
7. Menolong organisasi mempertahankan produktivitas karyawan.
8. Memastikan organisasi sebagai tempat mengadukan segala keluh kesah
yang berhubungan dengan undang undang seperti HAM, Kesamaan
kesempatan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, standar kerja dan
legislasi hubungan perburuhan.
Pada prinsipnya praktek manajemen sumberdaya manusia secara luas
sebagai basis dasar pendekatan kompetensi. Kompetensi menggambarkan
keterampilan, pengetahuan, perilaku, karakteristik personal, dan motivasi
digabungkan keberhasilan dari pekerjaan. Praktek berdasarkan kompetensi
memanfaatkan kerangka kompetensi, seiring dengan strategi mendesak dari
sebuah organisasi dengan program kunci sumberdaya manusia. Melalui
penerapan kerangka yang sistimatik untuk mengevaluasi kompetensi
karyawan, sebuah organisasi mungkin mempunyai kemampuan membangun
protret berjalannya pengetahuan keseluruhan atau portofolio keterampilan

36

dari angkatan kerja. Sebuah organisasi dapat memanfaatkan informasi untuk


menilai kinerja organisasi dan mungkin mampu memperbaiki program
sumberdaya manusia, meliputi tuntutan praktek sumberdaya manusia yang
berbakat, sistim manajemen kinerja, alat pengembangan dan pelatihan,
praktek mempertahankan karyawan, dan strategi pengembangan organisasi.
Issue utama pengembangan dan implementasi strategi pengembangan
sumberdaya manusia berdasarkan kompetensi teristimewa ditekankan pada
staffing, seleksi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan organisasi dan
kinerja manajemen. Prakteknya di bidang usaha dengan mengembangkan
dan mengimplementasikan model kompetensi dan penyebaran modal
manusia bagi organisasi secara lebih effektif.
2). Proses Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
Banyak manfaat yang telah dapat dirasakan baik oleh pemerintah
daerah maupun pihak sekolah yang secara langsung menjadi sasaran
pelaksanaan. Hal ini karena dalam melaksanakan program-program ini
diterapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS), mulai dari
proses perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan proses pelaporan dan
umpan baliknya.
Dengan kata lain program-program yang dilaksanakan menganut
prinsip-prinsip demokratis, transparan, profesional dan akuntabel. Melalui
pelaksanaan program ini para pengelola pendidikan di sekolah termasuk
kepala sekolah, guru, komite sekolah dan tokoh masyarakat setempat
dilibatkan secara aktif dalam setiap tahapan kegiatan. Disinilah proses

37

pembelajaran itu berlangsung dan semua pihak saling memberikan kekuatan


untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan sekolah.
Adapun proses penerapan MBS dapat ditempuh antara lain dengan
langkah-langkah sebagai berikut
a. Memberdayakan komite sekolah/majelis madrasah dalam peningkatan
mutu pembelajaran di sekolah
b. Unsur pemerintah Kab/Kota dalam hal ini instansi yang terkait antara
lain Dinas Pendidikan, Badan Perencanaan Kab/Kota, Departemen
Agama (yang menangani pendidikan MI, MTs dan MA), Dewan
Pendidikan Kab/Kota terutama membantu dalam mengkoordinasikan
dan membuat jaringan kerja (akses) ke dalam siklus kegiatan
pemerintahan dan pembangunan pada umumnya dalam bidang
pendidikan.
c. Memberdayakan tenaga kependidikan, baik tenaga pengajar (guru),
kepala sekolah, petugas bimbingan dan penyuluhan (BP) maupun staf
kantor, pejabat-pejabat di tingkat kecamatan, unsur komite sekolah
tentang Manajemen Berbasis Sekolah, pembelajaran yang bermutu dan
peran serta masyarakat.
d. Mengadakan pelatihan dan pendampingan sistematis bagi para kepala
sekolah, guru, unsur komite sekolah pada pelaksanaan peningkatan
mutu pembelajaran
e. Melakukan supervisi dan monitoring yang sistematis dan konsisten
terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah agar diketahui
berbagai kendala dan masalah yang dihadapi, serta segera dapat
diberikan solusi/pemecahan masalah yang diperlukan.
f. Mengelola kegiatan yang bersifat bantuan langsung bagi setiap sekolah
untuk peningkatan mutu pembelajaran, Rehabilitasi/Pembangunan

38

sarana dan prasarana Pendidikan, dengan membentuk Tim yang sifatnya


khusus untuk menangani dan sekaligus melakukan dukungan dan
pengawasan terhadap Tim bentukan sebagai pelaksana kegiatan
tersebut.
Faktor Pendukung Keberhasilan Manajemen Berbasis Sekolah
1. Kepemimpinan dan manajemen sekolah yang baik
MBS aan berhasi jika ditopang oleh kemampuan professional kepala
sekolah atau madrasah dalam memimpin dan mengelola sekolah atau
madrasah secara efektif dan efisien, serta mampu menciptakan iklim
organisasi yang kondusif untuk proses belajar mengajar.
2. Kondisi social, ekonomi dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan
Faktor eksternala yang akan turut menentukan keberhasilan MBS adalah
kondisi tingkat pendidikan orangtua siswa dan masyarakat, kemampuan
dalam membiayai pendidikan, serta tingkat apresiasi dalam mendorong
anak untuk terus belajar.
3. Dukungan pemerintah
Faktor ini sangat membantu efektifitas implementasi MBS terutama bagi
sekolah atau madrasah yang kemampuan orangtua/ masyarakatnya relative
belum siap memberikan kontribusi terhadap penyelenggaraan pendidikan.
alokasi dana pemerintah dan pemberian kewenangan dalam pengelolaan
sekolah atau madrasah menjadi penentu keberhasilan.
4. profesionalisme
Faktor ini sangat strategis dalam upaya menentukan mutu dan kinerja
sekolah atau madrasah. Tanpa profesionalisme kepala sekolah atau

39

madrasah, guru, dan pengawas, akan sulit dicapai program MBS yang
bermutu tinggi serta prestasi siswa.
3). Penerapan Manajemen Di kehidupan
Implementasi Fungsi Manajemen Dalam Diri Pribadi Sebagai Seorang
Mahasiswa
Fungsi-fungsi manajemen dijelaskan dalam beberapa point di bawah, yaitu :
1. Louis Allen :
a.
b.
c.
d.

Planning (merencanakan)
Organizing (Menyusun)
Leading (Memimpin)
Controlling (Mengawasi/meneliti)

2. Harold Koontz dan Cyril ODonnell :


a.
b.
c.
d.
e.
f.

Planning (Perencanaan)
Organizing (Pengorganisasian)
Staffing (Penyusunan Pegawai)
Directing (Pengarahan)
Leading (Memimpin)
Controlling (Pengendalian)

3. Luther Gulick :
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Staffing (PenyusunanPegawai)
d. Directing (Pengarahan)
e. Coordinating (Pengkoordinasian)
f. Reporting (Pembuatan laporan)
g. Budgeting (Penganggaran)
4. George R. Terry :
a. Planning (Perencanaan)
40

b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Actuating (Pelaksanaan)
d. Controlling (Pengendalian)
Dari beberapa pendapat para penulis di atas dapat pula dikombinasikan,
fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut :
a.

Planning termasuk Budgeting


Dalam setiap pendapat dari para penulis di atas selalu menyebutkan

tentang planning atau perencanaan. Tentulah hal ini pun memiliki alasan
tertentu. Alasannya adalah perencanaan sangatlah penting dalam suatu
pengorganisasian. Itu artinya pengorganisasian sesuatu hal akan sangat tidak
efisien jika tidak adanya perencanaan terlebih dahulu.
Definisi dari perencanaan sendiri adalah penentuan serangkaian
tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Dan tambahan untuk
fungsi perencanaan adalah sudah termasuknya fungsi pengaturan budget.
Oleh karenanya lebih tepat bila perencanaan atau planning
dirumuskan sebagai penetapan tujuan, policy, prosedur, budget, dan program
dari suatu organisasi. Jadi dengan fungsi planning termasuk budgeting yang
dimaksudkan fungsi manajemen dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai
oleh organisasi, menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman
pelaksanaan yang harus dituruti, dan menetapkan ikhtisar biaya yang
diperlukan dan pemasukan uang yang diharapkan akan diperoleh dari
rangkaian tindakan yang akan dilakukan.

41

b.

Organizing
Tidaklah lengkap jika membicarakan tentang manajemen tapi tidak
menyinggung tentang organizing atau organisasi. Organizing dimaksudkan
untuk mengelompokkan kegiatan sesuai dengan tingkat keperluannya, yakni
penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi dari setiap unit yang ada
dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara
masing-masing unit tersebut.
Organisasi atau pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai
keseluruhan aktivitas di manajemen dalam mengelompokkan orang-orang
beserta dengan penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab
masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas yang berdaya guna dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dalam
perencanaannya.

c. Staffing atau Assembling Resources


Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan
personalia pada organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja,
pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberi
daya guna maksimal kepada organisasi.
Organizing dan Staffing merupakan dua fungsi manajemen yang
sangat erat hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan wadah legal
untuk menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu
organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang

42

yang akan memangku masing-masing jabatanyang ada dalam organisasi


tersebut.
d.

Leading
Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen sebagai
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang
lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni :
1) mengambil keputusan,
2) mengadakan komunikasi,
3) memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya
mereka bertindak,
4) memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya,
5) memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
e. Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian ke
bagian yang lebih rendah pangkatnya adalah salah satu fungsi manajemen
yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga
apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan
maksud mencapai tujuan yang sudah yang sudah digariskan semula.

43

f. Directing atau Commanding


Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah atau instruksi
kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah
ditetapkan semula.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajem adalah mengatur sesuatu yang dapat diatur untuk mencapai
tujuan bersaman. Dalam makalah ini membahas tentang manajemen,
dimana manajemen terbagi menjadi beberapa bagian yaitu pengetian
manajemen, tingkatan manajemen, prinsip manajemen, bidang-bidang
manajemen, unsur-unsur manajemen, penerpan manajemen.
B. Saran

44

Penerapan manajemen ini dapat diterapkan di dalam kehidupan seharihari, sehingga melalui ilmu dan wawasan yang dimiliki mengenai
manajemen ini maka apapun kegiatan yang di ikuti maka untuk mencapai
keberhasilan itu sangatlah besar.

DAFTAR PUSTAKA
http://ikanteri89.blogspot.com/2014/10/makalah-manajemen-pengertianfungsi-dan.html
http://hermansyahbong280211.blogspot.com/2011/12/tugas-3-makalahpengantar-manajemen.html
https://wekqbisnis.wordpress.com/tag/makalah-pengertian-manajemen/
https://mayahapsari.wordpress.com/2010/10/07/penerapan-manajemendalam-kehidupan-mahasiswa/
http://langitjinggadipelupukmatarumahmakalah.blogspot.com/2014/01/ma
kalah-unsur-unsur-manajemen_17.html

45

Anda mungkin juga menyukai