Thariqah
a. Pengertian
Istilah Tariqat berasal dari kata At-Tariq (jalan) menuju kepada hakikat, atau
dengan kata lain pengamalan syariat, yang disebut Al-Jara atau Al-Amal1. Secara
bahasa, thariqah berasal dari kata bahasa Arab yang berarti melewati suatu jalan.
Dalam istilah sufistik, thariqah yang selanjutnya ditulis dengan tarekat
sebagimana dijelaskan oleh Abu Bakar Aceh yang dikutip oleh Mustofa Zahri
adalah jalan atau petujuk melakukan ibadah tertentu sesuai dengan ajaran yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. dan dilakukan oleh para sahabatnya,
tabiit, dan tabiin secara turun-temurun hingga sampai kepada para ulama atau
guru-guru tasawuf secara berantai (membentuk sebuah silsilah atau sanad
tarekat) hingga kepada kita sekarang.
Ada juga yang menjelaskan bahwa tarekat adalah jalan menuju hakekat sesuatu.
Amin Al-Kurdi mendifinisikan bahwa :
Artinya : Thariqah adalah pengamalan syariah dan secara serius mengamalkan
ketentuan-ketentuannya, menjauhkan diri dari sikap mempermudah yang
memang seharusnya tidak diperbolehkan mempermudahnya.
Artinya : Menjauhi cegahan-cegahan agama secara zhahir dan batin, serta
melaksanakan perintah-perintah Tuhan sekuat tenaga.
Menurut L. Massignon, yang pernah mengadakan penelitian terhadap
kehidupan tasawuf dibeberapa negara Islam, menarik suatu kesimpulan bahwa
istilah Tarekat mempunyai 2 macam pengertian.
a. Tarikat yang diartikan sebagai pendidikan kerohanian yang sering dilakukan
oleh orang-orang yang menempuh kehidupan tasawuf untuk mencapai
Artinya: Dan bahwasannya: jikalau mereka tetap berjalan lurus diatas jalan
itu (agama Islam), benar-benar kami akan memberi minum kepada mereka air
yang segar (rezeki yang banyak).
Sebagaimana ilmu Fiqih itu berada dalam wilayah ijtihad, penjabaran dari
konkritisasi dari syariah, maka tarikat bpun merupakan bidang ilmu (masuk dalam
wilayah ilmu Tasawuf-Mukasyafah) Ihjtihad yangb mengundang siapa saja dari
kalangan ulama yang menekuni dan mengembangkannya. Tujuannya adalah agar
dapat menjalakan syariah agama lebih disiplin lagi oleh karena posisinya sebagai
bidang ilmu ijtihadi, maka tentu saja tarikat dapat berarti sebagai produk ijtihad,
disamping sebagai ilmu teoritik tentang tehnik dan cara mengamalkan syariah
tersebut, sehingga banyak dijumpai berbagai madzab dan aliran tareqot yang
2 Mustofa, Akhlak Tasawuf (Bandung: Pustaka Setia, 2014), hal 281-282.
3 Muzaiyana, dkk, Akhlak Tasawuf (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press,2011), hal 276-277.