0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
47 tayangan1 halaman
Puisi ini berisi perpisahan antara sang penyair dengan sahabatnya. Sang penyair merindukan sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu karena jarak yang memisahkan. Meskipun jauh, sang penyair tetap mengingat sahabatnya dan berharap sahabatnya juga tidak melupakannya. Sahabat bagaikan bintang di langit yang selalu ada meski tidak terlihat. Rindu menjadi satu-satunya cara untuk tetap terhubung dengan sahab
Puisi ini berisi perpisahan antara sang penyair dengan sahabatnya. Sang penyair merindukan sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu karena jarak yang memisahkan. Meskipun jauh, sang penyair tetap mengingat sahabatnya dan berharap sahabatnya juga tidak melupakannya. Sahabat bagaikan bintang di langit yang selalu ada meski tidak terlihat. Rindu menjadi satu-satunya cara untuk tetap terhubung dengan sahab
Puisi ini berisi perpisahan antara sang penyair dengan sahabatnya. Sang penyair merindukan sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu karena jarak yang memisahkan. Meskipun jauh, sang penyair tetap mengingat sahabatnya dan berharap sahabatnya juga tidak melupakannya. Sahabat bagaikan bintang di langit yang selalu ada meski tidak terlihat. Rindu menjadi satu-satunya cara untuk tetap terhubung dengan sahab
Kubuka mataku dari hitamnya tidur Kulihat cahaya itu menguak dara mataku Memaksaku menatap warna Bisa kulihat dengan warna biru di buta mata. Teringat akanku tentangmu sahabat Apa kabar di kau? Lama sudah kita tiada berukhuwah Putus bagai cincang. Kuharap di sana engkau tiada melupakan aku Teman Bagai Bintang Puisi perpisahan sahabat karya: Rayhandi Sahabat kau bagai bintang di hitam langit Kau selalu ada meski aku tiada melihatmu Kau ada tepatnya di daging ini Daging merah bernama hati. Kau jauh di sana Terhalang jarak dan jutaan jengkal jarak Tiada bisa kulihat selain rindu yang tebal Kau jauh bagai bintang. Cahayamu bisa kulihat Bukan dengan mata Tapi dengan rindu yang sekarat Kutatap ia dengan gelap hitam. Kau tiada bisa kugapai Karena takdir membekukan nyata Kenyataan bahwa kita tiada akan bersama Hanya bisa menatapmu jauh. Sahabat tiada peduli seberapa jauh kita Aku disini engkau disana Saling memanggil dengan rindu Mendoa dalam diam.