A. TUJUAN
1. Mempelajari prosedur pengukuran tahanan koil pada kendaraan.
2. Dapat mengukur tahanan primer koil.
3. Dapat mengukur tahanan sekunder koil.
4. Dapat mengukur tahanan resistor koil.
5. Dapat mengetahui kondisi koil pada mobil.
6. Dapat menyimpulkan hasil pengukuran.
B. ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Toolbox.
2. Multimeter/AVOmeter.
3. Koil tester.
Bahan
1. Engine stand motor bensin.
2. Baterai.
3. Bahan bakar.
C. KESELAMATAN KERJA
1. Berdoa sebelum melakukan pekerjaan.
2. Memakai pakaian praktikum seperti: katelpak, sepatu safety, sarung tangan,
kacamata dan helm bila perlu.
3. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
4. Berhati-hati saat melakukan praktik.
5. Melakukan praktik sesuai prosedur yang benar.
D. LANGKAH KERJA
1. Pasang baterai pada engine stand.
2. Lepas kabel tegangan tinggi dari koil.
3. Kalibrasi multimeter/avometer terlebih dahulu.
4. Pemeriksaan tahanan primer koil.
Setel multimeter pada posisi Ohm dengan ukuran x1 ohm.
Pasang kabel-kabel multimeter ke terminal (+) dan (-).
Hubungkan kabel terminal (+) ohmmeter ke terminal (+) koil dan terminal
dihidupkan.
Pada saat melakukan pengukuran, posisikan kontak pada posisi OFF.
Hasil pengukuran saat koil dingin harus berkisar 1,35 2,09 ohm.
Sedangkan saat koil kondisi panas 1,71 2,46 ohm.
dihidupkan.
Pada saat melakukan pengukuran, posisikan kontak pada posisi OFF.
Hasil pengukuran saat kondisi dingin harus berkisar 8,5 14,5 kilo ohm.
Sedangkan saat kondisi panas 10,7 17,1 kilo ohm.
Hasil pengukuran saat kondisi dingin harus berkisar 0,8 1,3 ohm.
Sedangkan saat kondisi panas 1,05 1,52 ohm.
DATA PRAKTIKUM
PENGUKURAN TAHANAN KOIL MOBIL
Nama
Kelas
NIM
b. Kondisi panas :
3. Pengukuran tahanan resistor
a. Kondisi dingin :
b. Kondisi panas :
KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.
5.