Pada saat itu, tiba-tiba Hindun dan pasukan srikandinya m u n c u l di d e p a n mereka. Dia m e n c a b u t seluruh
perhiasan dan kerudung yang ia pakai, lalu ia lemparkan
ke wajah tentara Islam seraya berteriak, "Wahai para
pengecut! Mau ditaruh di mana muka kalian bila kalian
pulang dengan membawa kekalahan? Dasar tidak tahu
malu. Jika kalian ingin melarikan diri, t u r u n dari kuda
kalian, ambillah perhiasan ini dan pakailah, d a n masuklah
kalian ke kamp kalian. Kami yang akan memacu kudak u d a kalian. Kami a k a n b e r t e m p u r d a n k a m i a k a n
menang."
Arus pun berbalik. Pasukan muslim bertempur dengan
kekuatan baru dan berjuang habis-habisan hingga tentara
Romawi terpukul mundur pontang panting dan melarikan
diri.
Dengan menyanyikan lagu-lagu kemenangan,
H i n d u n dan pasukannya pulang ke k a m p u n g halaman
mereka. []
Bin Hisham
90
91
92
93
Abu Bakar
eBook oleh Nurul Huda Kariem MR.
nurulkariem@yahoo.com
(Sayuti)
97
Klaim Kebenaran
DAHI lebar dan indah dengan kerut-kerut di wajah
meski saat masih m u d a karena pemikiran yang dalam,
sepasang mata biru yang lebar tatapan mata yang tajam
d a n lalu hilang saat tenggelam dalam meditasi; ketika
terbuka, ia bersinar dengan cinta dan kasih; laksana pelita
menembus jiwa hati orang yang ditatapnya, kedua bibir
yang senantiasa berhias senyum, meski kadang-kadang
mengatup rapat karena keinginan luar biasa, keimanan
yang tak tergoyahkan dengan puncak kebenaran tangan
yang selalu gelisah menyeka air mata yang bercucuran
seluruh penduduk Mekah mengetahui bahwa si pemuda
yang luar biasa itu adalah M u h a m m a d bin 'Abdullah.
Semua melihat M u h a m m a d dengan tatapan antusias,
cinta, dan hormat; semuanya menganggap bahwa "tidak
ada seorang p e m u d a p u n yang m e n y a m a i n y a . " Dan
mereka memberinya gelar al-Amin yang jujur d a n dapat
dipercaya.
Tetapi suatu ketika, tiba-tiba penduduk Mekah berbalik memusuhi pemuda yang cukup lama mereka idolakan. Satu-satunya "kesalahan" yang ditimpakan padanya
adalah lantaran ia menyerukan kebenaran kepada kaumnya dengan mengatakan, "Tinggalkan berhala-berhala
kalian, tundukkan kepala kalian untuk menyembah Allah
dan Allah semata! Tinggalkan perbuatan dosa, minuman
keras, m e m b u n u h anak-anak perempuan, menganiaya
kaum wanita, katakan bahwa kita adalah makhluk Allah
Yang Esa, kita semua sama, kita semua saudara."
Beberapa orang respek mendengarkan seruannya dan
mereka memeluk Islam. Tetapi mayoritas terbesar pend u d u k Mekah d a n distrik-distrik d i s e k i t a r n y a , m e nanggapinya dengan kegarangan, "Orang ini h a r u s di98
100
Pidato Pengukuhan
Khalifah Abu Bakar
SETELAH Abu Bakar terpilih menjadi khalifah, ia naik
ke atas mimbar dan menyampaikan pidato pengukuhan.
"Kini sungguh aku benar-benar ditempatkan dalam
otoritas ini, meski aku enggan untuk menerimanya. Demi
Allah, sungguh aku akan merasa bahagia seandainya salah
seorang di antara kalian ada yang bersedia menggantikan
kedudukanku ini. Aku hanyalah makhluk yang mengenal
salah dan alpa, bila kalian melihatku berada di jalan yang
benar, maka taatilah aku! N a m u n bila kalian melihatku
menyimpang dari kebenaran, maka luruskanlah aku!"
" K e t a h u i l a h w a h a i rakyatku! Bahwa k e t a k w a a n
adalah kebajikan yang paling kuat. Dan kejahatan yang
paling keji adalah yang berlawanan dengan ketakwaan
itu sendiri. Sungguh, orang yang paling kuat di antara
kalian adalah orang yang paling lemah di hadapanku,
karena aku akan menuntut apa yang sudah menjadi kewajibannya. Dan orang yang paling lemah di antara kalian
adalah orang yang kuat di hadapanku, karena aku akan
m e m b e r i n y a apa yang menjadi hak mereka. Kiranya,
inilah yang dapat aku sampaikan kali ini. Semoga Allah
memberikan rahmat-Nya padaku dan kalian semua." []
Tarikh-i-Khulafa
(Sayuti)
101
102
104
Adab Tentara
KHALIFAH Abu Bakar tetap bersikukuh untuk mengirimkan ekspedisi militer ke Syria. la menunjuk Yazid
bin A b u Sufyan sebagai komandan pasukan. Sebelum
p a s u k a n melakukan marching, khalifah Abu Bakar menyampaikan pidato berikut:
"Aku ingalrkan kalian sepuluh perkara. Jangan memb u n u h wanita, anak-anak, dan para lansia, memotong
pohon y a n g sedang berbuah, merusak tanah pertanian,
m e m b u n u h ternak domba, ataupun unta yang disimpan
sebagai p e r s e d i a a n makanan, jangan merusak p o h o n
kurma atau membakarnya, dan menyembunyikan harta
rampasan perang dan lupa diri." []
Tarikh-i-Khulafa'
(Sayuti)
105
106
107
113
Hadiah Terakhir
MUNCULNYA n e g a r a p e r s e m a k m u r a n Islam di
semenanjung Arab selalu diawasi dengan rasa curiga oleh
penguasa negara-negara tetangga. Dan tidak memakan
waktu lama kemudian, kecurigaan kaisar Romawi berubah
menjadi ketakutan karena melihat perkembangan Islam
yang demikian cepat. Bayangan akan bahaya mulai mengancam negara yang masih muda itu. Suasana tersebut berkembang menjadi ketegangan dan langit m e n d u n g mulai
membayangi.
A k h i r n y a b a d a i p e r a n g p u n m e n g a m u k . Kaisar
Romawi mendeklarasikan perang dengan p e n g i r i m a n
ekspedisi militer berkekuatan empat puluh ribu personel
guna melenyapkan negara persemakmuran Islam yang
mengancam kedaulatan mereka. Di lain pihak, empat
p u l u h ribu personel tentara muslim berangkat menuju
medan tempur untuk menghadapi pasukan Romawi. Dan
langit Yarmuk hiruk-pikuk oleh suara dencing senjata dan
desis pasukan kuda.
Tentara Romawi menyerang sayap k a n a n tentara
muslim dengan segenap kekuatan. Jenderal Salama, yang
menjadi komandan sayap ini, dengan gagah perkasa mempertahankan posisinya dan dalam perlawanannya yang
heroik itu banyak anggota pasukannya yang menderita
luka-luka serius. Tiba-tiba kuda yang ditunggangi Salama
terlihat berlari di medan perang tanpa tuannya. Huzaifah,
sahabat Salamah, berusaha mencari panglimanya yang
hilang itu. Ia berlari kian kemari dan akhirnya ia mendapatkan sang komandan terkapar di atas tanah dalam
keadaan terluka parah dan tanpa daya akibat pendarahan
berat yang ia derita.
Salama membuka mulutnya dengan susah-payah dan
pertanyaan pertama yang ia tanyakan kepada Huzaifah
114
adalah tentang keadaan kaum muslimin. Huzaifah menjawab, "Tentara Islam berhasil mempertahankan posisi
mereka. Mereka kini dalam posisi menyerang dan sudah
ada tanda-tanda kekalahan di kalangan pasukan
Romawi."
Wajah pucat jenderal yang sekarat itu tiba-tiba men y i n a r k a n kegembiraan. la m e n g u m p u l k a n sisa-sisa
k e k u a t a n n y a dan dengan susah-payah ia mengangkat
k e p a l a n y a d a n berteriak, "Majulah, kawan! Majulah!
K e m e n a n g a n O h h . . . A k u ingin melihat k e m e n a n g a n
sebelum aku..."
Karena kehabisan tenaganya ia tergeletak lagi di atas
pasir d a n d e n g a n terengah-engah ia berteriak, "Air!
Saudaraku Huzaifah, tolong beri aku air!"
Huzaifah segera berlari dan mengumpulkan sedikit
air. Dengan kesulitan Salama mengambil gelas dengan
kedua tangannya dan hendak meminumnya. Tetapi tibatiba Hisyam, salah seorang tentara muslim yang terluka,
berteriak di dekat Salama, "Air. Air, Ooh walaupun cuma
seteguk air!"
Salama yang mendengar rintihan itu menarik kembali
gelas dari mulutnya yang kering itu dan menyerahkan
gelas air itu kepada Huzaifah sembari membisikkan, "Berikan air ini pada orang di sebelah sana!"
Huzaifah bergegas ke arah Hisyam dan menyerahkan
gelas air itu kepadanya. Hisyam dengan tidak sabar mengambil gelas itu ke bibirnya, tetapi belum sempat ia meminum walau seteguk pun, terdengar suara rintihan orang
m e m i n t a air di kejauhan. H i s y a m m e n o l e h ke arah
Huzaifah, mengembalikan gelas itu padanya. Seraya menunjuk ke arah rintihan itu, ia berkata, "Berikan gelas ini
pada orang itu, penderitaannya lebih berat."
Huzaifah berlari ke arah orang itu, tetapi alangkah
sedihnya! Huzaifah mendapatkan orang itu telah mel a y a n g j i w a n y a sesaat s e b e l u m ia m e n j a n g k a u n y a .
115
116
Mengejar Maut
sebagai Bukti Kesungguhan
PERANG di medan perang Yarmuk. Dengan jumlah
p a s u k a n y a n g lebih besar d a n serangan bertubi-tubi,
t e n t a r a R o m a w i m u l a i m e n i m b u l k a n masalah p a d a
tentara muslim. Di antara prajurit-prajurit muslim, tidak
seorang p u n yang melebihi keberanian dan kegigihan
Ikrimah p a d a hari itu.
Ikrimah adalah putra Abu Jahal, musuh bebuyutan
Islam. I k r i m a h p e r n a h mengangkat senjata m e l a w a n
tentara R a s u l u l l a h saat p e r a n g Badar y a n g m e m i n t a
nyawa ayahnya. Dalam perang Uhud ia ikut ambil bagian.
Lalu saat perang Khandaq, ia pula yang nekad menerobos
ke tengah-tengah perkemahan pasukan muslim. Ia juga
salah seorang yang mengusulkan untuk melakukan perl a w a n a n t e r h a d a p pasukan Islam saat Fathu Makkah.1
N a m u n akhirnya ia masuk Islam.
Gejala-gejala kekalahan di pihak pasukan Islam membangkitkan w a t a k satria Ikrimah dalam berperang. Di
tengah-tengah medan perang ia membakar semangat unit
p a s u k a n y a n g dipimpinnya, ia sendiri m e n g u c a p k a n
sumpah kematian dan menanyakan siapa di antara mereka
yang akan mengikuti jejaknya. Mereka dengan serentak
menyatakan sumpah yang sama lalu menerjang pasukan
Romawi.
Satu per satu anggota unit yang gagah berani ini terbunuh. Ikrimah terluka parah dan terkapar di atas kuda1
117
118
119
2
Pajak untuk kaum kafir yang bersedia tidak menyerang atau
memberontak pada kaum muslim.
120
121
Gaji Umar
SEBELUM Umar terpilih menjadi khalifah, ia biasa
mencari penghasilan hidupnya dengan berdagang. Ketika
ia dinobatkan menjadi Amirul Mukminin, ia diberi gaji
dari kas negara yang bila dikalkulasi, jumlahnya cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup Umar dan keluarganya dengan standar. kehidupan yang paling rendah.
Selang beberapa waktu, sekelompok sahabat-sahabat
senior seperti Ali, Utsman, dan Thalhah mendiskusikan
lalu memutuskan untuk menaikkan gaji Umar. Tetapi tidak
seorang p u n yang mempunyai keberanian untuk mengajukan usulan itu kepada khalifah.
Akhirnya mereka pergi menemui Hafshah, p u t r i
khalifah dan janda Rasulullah. Mereka meminta Hafshah
untuk meminta persetujuan Umar atas usulan mereka.
Hafshah pergi menemui Umar dan mengajukan proposal untuk menaikkan gaji Umar. Segera setelah Umar
mendengarkan usulan tersebut, ia naik pitam dan membentak, "Siapakah orang-orang yang telah mengajukan
usulan jahat ini?"
Hafshah diam tidak menjawab. Khalifah Umar berkata lagi, "Seandainya aku mengetahui mereka niscaya
aku akan memukulnya hingga babak belur.
Dan engkau putriku, engkau bisa melihat di rumahmu sendiri pakaian-pakaian terbaik yang biasa dipakai
Rasulullah, makanan terbaik yang biasa dimakan Rasulullah,
dan ranjang terbaik yang biasa beliau gunakan untuk tidur.
Apakah milikku lebih buruk dari semua ini?"
"Tidak, ayah, tidak," jawab Hafshah.
"Kalau begitu katakan pada orang yang telah mengirimmu," Umar diam sejenak sebelum akhirnya me122
123
124
(Sayuti)
126
Hadiah Profetik
A M A R A H raja Persia mencapai puncaknya mendengar berita bahwa Irak telah menjalin aliansi dengan
n e g a r a M a d i n a h . Sebuah ekspedisi militer t a n g g u h
diberangkatkan untuk menyerang Irak. Di pihak lain,
kaum muslimin juga tidak menyia-nyiakan kesempatan.
Satu unit militer yang terdiri dari ksatria-ksatria pilih
tanding merangkak menuju Irak guna menahan serangan
Persia. Pasukan muslim sampai di Qadisia dan menanti
kedatangan tentara musuh.
N a m u n Sa'ad, panglima p a s u k a n muslim, tidak
m e n g i n g i n k a n terjadinya p e r t u m p a h a n d a r a h . Oleh
karena itu ia mengirimkan satu delegasi yang terdiri para
p e m u d a yang masih mempunyai pertalian darah dengan
b a n g s a w a n Persia guna m e n g u p a y a k a n penyelesaian
damai.
Tetapi niat baik delegasi itu disalahpahami oleh Raja
d a n Yazdjard y a n g kasar itu. Ia b a h k a n m e n g a n c a m
dengan nada melecehkan.,
"Apa? Damai dengan Arab, kaum penunggang unta
yang kelaparan itu. Tidak mungkin! Lebih baik kalian
mengambil beberapa karung gandum dari lumbung istana
kami. Hal itu akan membebaskan kalian dari sifat kikir
kalian," kata sang raja sarat dengan nada congkak.
"Kami benar-benar menginginkan apa yang Paduka
s a r a n k a n , " jawab delegasi muslim, lalu melanjutkan,
"Tetapi kami telah dibebaskan dari semua sifat itu dengan
petunjuk bijak Nabi kami. Di samping itu, beliau juga
memberi kami agama yang baik."
"Kalau demikian, apa lagi yang bisa aku hadiahkan
u n t u k kalian?" tanya sang Raja.
eBook oleh Nurul Huda Kariem MR.
nurulkariem@yahoo.com
127
128
129
Jenderal Thomas
dan Srikandi Arab
PASUKAN Heraclius menderita k e k a l a h a n telak
d a l a m p e r a n g A z n a d i n di tangari o r a n g - o r a n g A r a b .
Pasukan yang masih selamat segera melarikan diri ke
Damaskus. Tentara muslim mengejar mereka d a n mengepung kota tempat pertahanan itu. Pasukan Romawi
bertahan di dalam kota di b a w a h p i m p i n a n Jenderal
Thomas, bangsawan Yunani yang tersohor u l u n g memanah. Kejeniusan Thomas terbukti berakibat fatal bagi
pasukan Arab hingga bala bantuan datang u n t u k memperkuat pengepungan kota itu.
,
Aban, salah seorang prajurit Arab, t e w a s d a l a m
peperangan memperebutkan kota Damaskus. Istri Aban
yang mengikuti sang suami pergi ke medan laga, memeluk
tubuh suaminya yang telah terbujur kaku. "Berbahagialah
suamiku. Engkau kembali menghadap Allah yang telah
mempersatukan kita dan kini Dia memisahkan kita. Aku
akan membalas dendam atas kematianmu dan segera menyusul ke tempat engkau berada, karena aku tidak bisa
hidup tanpamu. Oleh sebab itu tidak ada seorang lelaki
p u n yang boleh menyentuhku karena aku telah mempersembahkan jiwaku untuk Allah," janji wanita malang itu.
Tanpa rasa gentar sedikit pun ataupun air mata, wanita
itu memandikan dan menguburkan mayat suaminya dengan
tatacara yang lazim. Kemudian ia mengambil senjata milik
mendiang suaminya dan melangkah menuju ke tempat
p e m b u n u h suaminya. Lemparan anak p a n a h n y a yang
pertama mengenai tangan Jenderal Thomas dan l e m p a r a n
p a n a h yang kedua melukai mata Jenderal itu. []
Decline of Roman Empire (Gibbon)
130
131
133
135
136
Umar Melempari
Para Jenderalnya
SELURUH wilayah Syria berhasil ditaklukkan dan
tentara muslim mengepung Yerusalem. Menyadari bahwa
perlawanan hanya akan sia-sia, para pendeta Kristen kota
itu sepakat untuk menyerahkan diri dengan syarat Khalifah
Umar sendiri yang datang dan melakukan penindingan
d a m a i d e n g a n mereka. Berita ini segera disampaikan
kepada khalifah, lalu beliau segera berangkat ke Yerusalem
d e n g a n perbekalan sederhana. Yazid bin Abu Sufyan,
Khalid bin Walid dan beberapa jenderal muslim lainnya
bersiap-siap menyambut kedatangan Umar di Jabia.
Para jenderal itu mengenakan pakaian mewah dari
kain brokat dan menunggang kuda yang dihiasi aksesori
m a h a l . P e m a n d a n g a n itu m e m b u a t m a r a h khalifah.
Spontan ia m e m u n g u t kerikil lalu melemparkannya ke
arah tiga jenderalnya d a n membentak, "Begitu cepat
kalian tenggelam dalam kemewahan dan tradisi buruk
ini?"
Para jenderal meminta maaf seraya berkata, "Meskip u n k a m i mengenakan pakaian mewah, n a m u n kami
tidak kehilangan sedikit p u n sifat-sifat keberanian bangsa
kami." []
The Early Heroes of Islam
137
Khalifah
sebagai Penjaga Malam
ADA informasi yang masuk ke telinga Umar, suatu
rombongan asing mendirikan tenda di luar M a d i n a h .
Malam semakin larut dan tidak ada seorang p u n berhasil
menemukan tempat perkemahan yang dimaksud. Oleh
karena itu Umar merasa berkewajiban u n t u k menjaga
tamu-tamu asing itu. Saat itu juga dia pergi ke r u m a h
Abdurrahman bin Auf, seorang tokoh Madinah, dan memintanya untuk menemani khalifah pergi mencari perkemahan orang-orang asing itu. Abdurrahman memenuhi
permintaan Umar.
Ternyata, setelah ditemukan, keduanya berjaga sepanjang malam untuk melindungi harta benda orang-orang asing itu. []
The Early Heroes of Islam
138
139
140
142