Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA

Oleh
RUSTIK, S.Pd

Pelatihan Emplimentasi Kurikulum 2013


15-19 Juni 2014
Bengkalis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Topik
Pertemuan KeAlokasi Waktu

:
:
:
:
:
:

SMAN 4 MANDAU
XI / 1
Bahasa Indonesia
Cerpen
2 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1.

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleransi, damai ) santun responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulandunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
3.2. Memahami struktur dan kaidah cerita pendek, pantun, cerita ulang,
eksplanasi kompleks, dan
ulasan/reviu film/drama baik melalui lisan maupun tulisan .
3.2.1. Menjelaskan pengertian teks cerita pendek
3.2.2. Menjelaskan cirri-ciri teks cerpen
4.2. Menginterpretasi makna teks cerita pendek, pantun, cerita ulang,
eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu
film/drama yang koheren sesuai dengan karakteristik yang akan dibuat
baik secara lisan
mupun tulisan .

4.2.1. Memaknai kata-kata yang dianggap sulit dalam cerita pendek


4.2.2. Menemukan makna bagian pernyataan umum cerita pendek

C. Tujuan Pembelajaran
1. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik dapat
menjelaskan struktur cerpen.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik dapat
menentukan kaidah cerpen.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik dapat
menjelaskan pengertian cerpen
4. Setelah proses pembelajaran peserta didik dapat Menentukan cirri-ciri
teks cerita pendek.
5. Setelah proses pembelajaran .peserta didik dapat memaknai kata-kata
yang dianggap sulit dalam cerpen
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta :
Contoh teks cerpen Juru Masak.
Contoh teks laporan observasi
2. Konsep:
Unsur cerpen
Topik cerita pendek
Struktur cerita pendek
3. Prosedur:
Teknik menentukan unsur sebuah cerita pendek
Teknik menentukan topik sebuah cerita pendek
Teknik merumuskan struktur sebuah cerpen.
4. Prinsip
Pinsip menentukan unsur, topik, dan struktur sebuah cerpen harus
dikembangkan berdasarkan data otentik dengan memberikan contoh atau
bukti konkrit.
Teks cerpen harus disajikan secara santun, bersifat mengapresiasi bukan
sekedar memberikan label negatif.
E. Pendekatan/Metode/Model Pembelajaran
a. Pendekatan Pembelajaran Saintifik
b. Metode
: Tanya jawab, Penugasan, Observasi, Diskusi.
c. Model
: inkuiri
F. Media/alat, dan sumber pembelajaran

a. Media: teks cerpen Juru Masak.


b. Alat: infokus
c. Sumber pembelajaran
1.

Buku Guru: Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, Kementerian dan
Kebudayaan Republik Indonesia dan Buku Siswa,

2. Buku Siswa: Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, Kementerian dan
Kebudayaan Republik Indonesia
G. Langkah-langkah:
KEGIATAN
Pendahuluan

Inti

DESKRIPSI KEGIATAN

Guru mengucapkan salam dan


menjelaskan tema dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai dalam materi pelajaran.

Peserta didik merespon salam dan


pertanyaan dari guru berhubungan dengan
kondisi dan pembelajaran sebelumnya.

Peserta didik menerima informasi tentang


keterkaitan pembelajaran sebelumnya
dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

Peserta didik menerima informasi


kompetensi, materi, tujuan, dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan

Guru melakukan apersepsi sesuai dengan


topik

Guru meminta siswa membaca cerpen


yang berjudul Juru Masak.

Guru meminta siswa untuk membaca teks


laporan hasil observasi.
Mengamati:

Guru meminta siswa membaca cerpen


yang berjudul Juru Masak.

Guru meminta siswa untuk membaca teks


laporan hasil observasi.
Mempertanyakan
bertanya jawab tentang hal-hal yang
berhubungan dengan isi cerpen.
Mengeksplorasi:
Mencari dari berbagai sumber informasi
tentang apa saja struktur dan kaidah teks
cerpen.
Mencari dan menemukan struktur dan kaidah
laporan observasi .Perdagangan dan

ALOKASI
WAKTU
10 menit

10

15

Pengolahan Barang Bekas..


Mengasosiasikan:

Mendiskusikan telaah struktur dan kaidah


cerpen.
Mendiskusikan kesimpulan struktur dan
kaidah cerpen.
mendiskusikan tentang struktur dan kaidah
teks laporan hasil observasi Perdagangan
dan Pengolahan Barang Bekas
menyimpulkan hal-hal terpenting dalam
struktur dan kaidah teks laporan hasil
observasi Perdagangan dan Pengolahan
Barang Bekas
Mengomunikasikan:
menuliskan laporan hasil diskusi kelompok
telaah struktur dan kaidah cerpen.

15

15

15

Kegiatan Penutup

H.

Menuliskan laporan diskusi


kelompok,menyimpulkan hasil telaah struktur
dan kaidah cerpen.
Menghasilkan sebuah teks cerpen.

Peserta didik dan guru merefleksikan


pembelajaran yang telah berlangsung

10

Penilaian
Teknik dan bentuk penilaian

Teknik: tes tulis, pengamatan sikap


Bentuk: tes uraian, lembar pengamatan
Instrumen Soal:

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP SELAMA DISKUSI


Mata Pelajaran :..................................................................................................
Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Karakter yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah kerja sama dan tanggung jawab.
Indikator perkembangan karakter kreatif, komunikatif, dan kerja keras
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas (1)

2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam


menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten (2)
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten (3)
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten (4)
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Kreatif
Komunikatif
NAMA
Nama
KELOMPO
B M
M
M
B
M
M
M
Siswa
K
T T
B
K
T
T
B
K
NH DINI
skor
1 2
3
4
1
2
3
4

Kerja keras
B
M
M
T
T
B
1
2
3

WS
RENDRA

PUTU
WIJAYA

DEWI
LESTARI

Rubrik Penilaian tes uraian


NO

ASPEK YANG DINILAI

DESKRIPSI

SKOR

Kaidah cerpen

Menjelaskan 3
atau lebih
kaidah dengan
benar

Menjelaskan 2
kaidah dengan
benar

Menjelaskan 1
kaidah dengan

NILAI

S N
M
K
4

benar
2

Struktur laporan observasi

Interpretasi makna teks


cerpen

Menentukan 2
struktur laporan
dengan
penjelasan
yang tepat

Menyebutkan
dua struktur
laporan dengan
benar tanpa
penjelasan
yang kurang
tepat

Hanya
menentukan
satu struktur
dengan atau
tanpa
penjelasan

Menceritakan
5
kembali laporan
hasil observasi
dengan
mengemukakan
5 buah pesan
moral yang ada
di dalamnya.
Menceritakan
3
kembali laporan
hasil observasi
dengan
mengemukakan
3 buah pesan
moral yang ada
di dalamnya.
Menceritakan
1
kembali laporan
hasil observasi
dengan
mengemukakan
1 buah pesan
moral yang ada
di dalamnya.

lampiran
LAPORAN OBSERVASI LINGKUNGAN
Perdagangan dan Pengolahan Barang Bekas
Makhluk hidup khususnya manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari pasti tidak
terlepas dari sampah. Sampah yang yang dihasilkan oleh manusia dapat berupa sisa makanan,
kardus bekas, plastik kemasan, kaleng plasting dan tembaga serta sampah rumah tangga lainnya.
Sampah dan barang-barang yang sudah tidak terpakai sering kali di buang begitu saja
karena dianggap tidak memiliki nilai guna lagi. Sampah organik yang dihasilkan oleh rumah
tangga yang dibuang begitu saja bisa terurai oleh organisme pengurai walaupun menimbulkan
bau. Jika sampah organik tersebut diberi perlakuan yakni diolah untuk dijadikan pupuk organik
maka sampah organik tersebut memiliki nilai guna yang ekonomis.
Lalu bagaimana dengan sampah anorganik atau sampah yang tidak mudah membusuk?
Tentu saja jika dibiarkan atau dibuang begitu saja sampai menggunung maka akan
menyebabkan pencemaran lingkungan yang sangat mengganggu kesehatan makhluk hidup.
Kebanyakan orang lebih sering memusnahkan sampah anorganik yang berbahan kertas
dan plastik dengan cara dibakar. Namun cara tersebut tidak melahirkan solusi, melainkan
menyumbangkan masalah baru yakni polusi udara.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan
melakukan kegiatan daur ulang. Seperti yang dilakukan oleh PD Sumber Prima yang memiliki
pegawai sebanyak dua puluh empat orang yang semuanya merupakan pegawai laki-laki yang
berdomisili di derah sekitar lokasi PD Sumber Prima. Adapun barang yang diperjualbelikan dan
diolah di perusahaan ini adalah sampah plastik, sampah barang tambang, keras, dan kaca.
Sampah plastik yang diperjualbelikan oleh PD Sumber Prima ini terdiri dari berbagai jenis
plastik, yaitu plastik halus dan plastik keras yang berasal dari kantong plastik, plastik kemasan,
ember bekas, botol, dan cup minuman, kompan bekas, galon, mainan plastik bekas, tali
plastik/rafia, tali fiber serta berbagai jenis plastik bekas lainnya.
Sampah plastik ini diperoleh dari hasil membeli barang baik dari perorangan maupun dari
lapak-lapak kecil pengepul barang bekas. Jika pembeli pada umunya mendatangi penjual untuk
memperoleh barang yang diinginkan, lain halnya dengan PD Sumber Prima ini, justru penjualah
yang mendatangi PD Sumber Prima dan harga ditentukan PD Sumber Prima.
PD Sumber Prima membeli plastik bekas tersebut dengan harga Rp 3.500,00/kg. Namun, jika
keadaan plastik basah, maka harga yang ditawarkan akan dikurangi 20% per kg. Sewaktusewaktu harga barang tersebut dapat berfluktuasi sesuai dengan musim yang sedang
berlangsung di masyarakat.
Untuk sampah kertas, perlakukan yang diterima oleh sampah kertas sama dengan yang diterima
oleh sampah barang tambang. Kertas disortir berdasarkan jenisnya. Sampah kertas yang biasa
dikumpulkan adalah koran bekas, kardus tebal dan kardus karton, dan beragam jenis kertas lain.
Harga sampah kertas adalah Rp 3.500 per Kg.

Sementara itu, dari semua jenis sampah yang ada, sampah jenis kacalah yang memiliki harga beli
paling murah yaitu, Rp 250,00 per kg. Sampah kaca berasal dari botol bekas dan pecahan kaca.
Pengolahan sampah kaca sama dengan pengolahan pada sampah barang tambang dan sampah
kertas.
Semua sampah yang berada di PD Sumber Prima diperoleh dari individu/ perorangan, dari
lapak-lapak kecil dan tempat industri. Harga yang sudah ditentukan seperti di atas memang
berlaku pada penjual dari lapak dan industri karena kondisi barang relatif seragam. Namun,
harga akan ditentukan sesuai kebijaksanaan menejer perusahaan dikarenakan kondisi barang
yang kurang baik.
Barang-barang hasil pengepakan yang sudah terkumpul banyak akan dibeli oleh perusahaan
lain dan dibawa menggunakan truk pengangkut barang dua minggu sekali. Perusahaan yang
biasanya membeli barang-barang di PD Sumber Prima ini berasal dari kota Cianjur.
Sebagai alternatif atau solusi, kegiatan pengolahan dan perdagangan sampah atau barangbarang bekas yang dilakukan oleh PD Sumber Prima telah memberikan kontribusi yang cukup
baik pada lingkungan alam dan masyarakat sekitar. Namun, usaha yang dijalankan oleh PD
Sumber Prima akan lebih menigkat, sehat dan bermanfaat jika dapat menjalankan alternatifalternatif solusi dalam uraian berikut.
1. Dalam proses penggilingan sampah plastik menjadi potongan-potongan kecil, mesin penggiling
yang dihidupkan dengan bantuan genset menghasilkan limbah sisa bahan bakar yang dibuang ke
lingkungan persawahan tanpa melakukan pengolahan limbah terlebih dahulu. Hal ini
menyebabkan pencemaran lingkungan. Sebaiknya penggunaan genset ini diganti saja denga
penggunaan listrik. Mungkin ongkos produksi akan sedikit meningkat, tetapi pencemaran
lingkungan menjadi berkurang.
2. Selain melakukan pemisahan, penyortiran dan pengepakan, hal lain yang dapat dilakukan adalah
mengolah barang-barang tersebut menjadi produk kerajinan atau benda pakai yang bernilai
ekonomi tinggi. Terdapat banyak barang yang tersedia dan berpotensi menghasilkan produk
komersil dan berkualitas. Selain itu, kegiatan ini dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak dan
mengurangi pengangguran karena dapat memberikan pemasukan ekonomi kepada masyarakat
sekitar.
Diposkan oleh Rian Puspa Sari di 03.44
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

LAMPIRAN 2
Teks Cerpen
Bengkalis, 18 Juni 2014
Guru Mata pelajaran

RUSTIK, S.Pd

Nip: 19690930 200701 2003

Anda mungkin juga menyukai