Pendahuluan
1
Latar Belakang
Kanker leher rahim merupakan penyakit yang menimbulkan kematian terutama di negara
berkembang. Human Papilloma Virus (HPV) adalah infeksi yang disebabkan karena
keganasan yang terjadi pada leher rahim yang ditularkan melalui hubungan seksual. 1 Infeksi
HPV sering terjadi pada usia muda, sekitar 25-30% nya terjadi pada usia kurang dari 25
tahun dan 75% terinfeksi pada wanita yang pernah berhubungan seksual.
Berdasarkan International Agencies for Research on Cancer (IARC) tahun 2012, kanker
leher rahim menempati urutan keempat dengan incidence rate 16 per 100.000 perempuan,
dengan kasus baru sejumlah 528.000 pada tahun 2012, dengan jumlah kematian 7,5% per
tahun dari seluruh kasus kanker pada perempuan di dunia.2
Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan
jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Kanker payudara merupakan
salah satu penyebab utama kematian yang diakibatkan oleh kanker pada perempuan di
seluruh dunia.3
Bedasarkan Globocan International Agencies for Research on Cancer(IARC) tahun 2012,
kanker payudara menempati urutan pertama yaitu dengan incidence rate 44 per 100.000
perempuan, kasus baru yang ditemukan pada tahun 2012 sebesar 1,67 juta dengan jumlah
kematian 14,8% per tahun dari seluruh kasus kanker pada perempuan di dunia.2
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi kanker di
Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 330 orang. 4 Kanker tertinggi di
Indonesia pada perempuan adalah kanker leher rahim dan kanker payudara. Berdasarkan data
dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010 diketahui bahwa kanker leher rahim
menempati urutan kedua pada pasien rawat inap (11,78%) dan pasien rawat jalan (17%).
Sementara itu, kanker payudara menempati urutan pertama pasien rawat inap (16,85%) dan
pasien rawat jalan (21,69%).5 Oleh karena itu, Indonesia mengembangkan upaya
pengendalian kanker leher rahim dan payudara melalui deteksi dini sejak tahun 2010. Deteksi
dini kanker leher rahim menggunakan metode Single Visit Approach yaitu dengan Inspeksi
Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan krioterapi untuk IVA positif.
Rumusan Masalah
Masih tingginya angka kesakitan dan kematian kanker leher rahim di dunia, yaitu
incidence rate 16 per 100.000 perempuan, kasus baru yang ditemukan sebesar
528.000 pada tahun 2012 dengan jumlah kematian dan 7,5 % per tahun dari
seluruh kasus kanker pada perempuan di dunia dan merupakan penyebab
1
(21,69%).
Masih tingginya jumlah kasus kanker leher rahim dan kanker payudara di
Kabupaten Karawang, yaitu sebanyak 0,3% dan 0,6% dari seluruh wanita usia
Tujuan Khusus
berusia 30-50
visual dengan asam asetat (IVA) pada penapisan kanker leher rahim di
Puskesmas Loji, Kabupaten Karawang periode Januari 2015 sampai dengan
Desember 2015.
Diketahuinya cakupan penapisan kanker payudara pada perempuan berusia
rahim di wilayah kerja puskesmas serta faktor risiko yang ditemukan sehingga
dapat dilakukan tindakan pencegahan yang tepat.
4
Bagi Masyarakat
Menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh kanker leher
rahim dan kanker payudara dengan cara deteksi dini dan perlakuan yang tepat
bagi masyarakat yang membutuhkan sebagai upaya menghentikan penyakit pada
tahap awal.
Sasaran
Semua perempuan berusia 30-50 tahun yang ada di Puskesmas Loji, Kabupaten Karawang
periode Januari sampai dengan Desember 2015
Bab II
Materi Dan Metode
1
Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan hasil kegiatan bulanan dan
laporan tahunan Puskesmas mengenai program pencegahan kanker leher rahim dan
Bab III
Kerangka Teoritis
1
Masukan (input), adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem
dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut, terdiri dari unsur
berikut yang merupakan variabel dalam melaksanakan evaluasi programpencegahan
kanker leher rahim dan kanker payudara, yaitu:
Tenaga (man)
Dana (money)
Sarana (material)
Metode (methods)
Proses (process), adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem
dan yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang
direncanakan,terdiri dari
variabel
dalam
Perencanaan (planning)
Organisasi (organization)
Pelaksanaan (actuating)
Pengawasan (controlling)
Keluaran (output), adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
Lingkungan (environment), adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh
sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.
Umpan balik (feedback), adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan
keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
6
2
Dampak (impact), adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
Tolok Ukur
Tolok ukur terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran, lingkungan, umpan
balik, dan dampak. Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai dalam
program pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudara.
Bab IV
Penyajian Data
4.1. Sumber Data
Wawancara dengan petugas program UPTD Puskesmas Loji, Kabupaten Karawang dan
petugas Dinas Kesehatan bagian P2PL (PTM).
Lokasi Puskesmas
Puskesmas Loji terletak di bagian selatan Kabupaten Karawang, Kecamatan
Tegalwaru, yaitu jalan raya Pangkalan Loji Kp. Munjul Rt 01 Rw 02 Desa Cintalaksana.
Jumlah RT sebanyak 109 dan RW sebanyak 40. Luas wilayah kerja 85,33 km 2 dengan batas
sebagai berikut.
a
b
c
d
Demografis
1
Desa Kutamaneuh
Desa Kutalanggeng
Desa Cintalanggeng
Desa Cintawargi
Desa Cintalaksana
Desa Mekarbuana
Desa Wargasetra
Desa Cigunungsari
Desa Cipurwasari
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki 17,346 jiwa dan jumlah
perempuan 16,806 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak yaitu Desa Wargasetra dengan
jumlah 5,550 jiwa.
Jumlah desa yang termasuk di wilayah kerja Puskesmas Loji adalah sebanyak 9 desa
dengan jumlah rumah 9,597 buah.
Fasilitas Kesehatan
Jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang ada pada wilayah kerja Puskesmas Loji
Kabupaten Karawang antara lain :
Puskesmas
buah
Puskesmas pembantu
buah
Praktek dr perorangan
orang
Praktek Bidan
14
orang
Apotik
buah
Posyandu
37
buah
Posbindu
buah
Data Khusus
1
Masukan
a
Tenaga(Man)
Petugas Kesehatan Lingkungan (Sanitarian): 1 orang sebagai koordinator program
dan pelaksana program.
b Dana(Money)
Dana untuk pelaksanaan program diperoleh dari :
APBD
: tersedia
APBN (BOK)
: tersedia
A Sarana
Medis
:
i Tes IVA
Meja peralatan (trolley)
Wadah peralatan dengan tutup
Meja pemeriksaan
Lampu sorot sumber cahaya
Senter (bila listrik mati)
Baterai kering untuk senter
Bivalved spekulum
: 1 buah
: 2 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 2 buah/bulan
:25 (12 buah ukuran
kecil, 8 buah sedang,dan
5 buah besar)
: 10 buah
ii
iii
iv
: 1 buah
: 1 buah
: 24 buah
: Jumlah cukup
: Jumlah cukup
: Jumlah cukup
: Jumlah cukup
: Jumlah cukup
: 1 buah
Krioterapi
Unit Krioterapi
Krioterapi tip
Karet penahan untuk krio unit
Tabung CO2
Kereta dorong untuk tabung CO2
Tang/ spanner
Mur/ baut Washers krio machine
Pengatur waktu/Timer
: 1 buah
: 2 buah
: 1 per unit
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: Ada
: 1 buah
Pencegahan Infeksi
Ember plastik dekontaminasi
Larutan klorin 0,5%
Sabun bubuk
Sikat gigi (untuk cuci alat)
Sarung tangan rumah tangga
Tempat sampah plastik
Kantung plastik
: 3 buah
: Jumlah cukup
: Jumlah cukup
: 1 buah
: 2 pasang
: Ada
: Jumlah cukup
: Jumlah cukup
Non-Medis :
Tinta stempel
: 1 buah
Spanduk
: Ada
Poster
: Ada
Catatan Medik Pemeriksaan Panggul/ IVA dan Payudara : Ada
Stempel untuk persetujuan ibu di kartu status ibu
: Ada
Buku acuan Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara :
Ada
B Metode
Konseling
Pemahaman yang jelas tentang kanker leher rahim dan kanker payudara
merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan program pencegahan
kanker leher rahim dan payudara. Oleh karena itu, konseling/ anamnesis/
penyuluhan/ edukasi dilakukan perorangan sebelum, semasa dan sesudah
menjalani pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat terhadap
a
b
c
seperti:
Menstruasi <12 tahun
Usia pertama berhubungan seksual <17 tahun
Sering keputihan
Merokok
Terpapar asap rokok >1 jam sehari
Kurang konsumsi buah dan sayur
Sering konsumsi makanan berlemak dan berpengawet
Kurang aktifitas fisik (30 menit/hari)
Pernah pap smear
Riwayat keluarga kanker dan jenis kanker
KB hormonal (pil >5 tahun atau suntik >5 tahun)
Riwayat tumor jinak payudara
Riwayat operasi kandungan
Menopause >50 tahun
Kehamilan pertama >35 tahun
Pernah atau tidak menyusui
Pernah atau tidak melahirkan
Semasa tindakan IVA
Setelah tindakan IVA
Jika hasil tes IVA negative, beritahu ibu untuk datang
menjalani tes kembali 5 tahun kemudian dan ingatkan ibu
tentang faktor-faktor resiko.
Kriteria Klinis
Halus, berwarna merah muda, seragam, tidak berfitur, ektropion,
Tes Positif
Dicurigari
kanker
Tabel 4. Pelayanan rujukan penapisan kanker leher rahim sesuai dengan temuan IVA
Temuan IVA
Tindakan Rujukan
Bila ibu dicurigari menderita kanker Segera rujuk ke RS Kab/ Kota atau Propinsi yang
leher rahim
memadai.
Ibu dengan hasil tes positif yang Rujuk untuk penilaian dan pengobatan di fasilitias
lesinya menutupi rahim lebih dari terdekat yang menawarkan LEEP atau cone
75%, meluas ke dinding vagina atau biopsy. Jika tidak mungkin atau dianggap tidak
lebih luas 2 mm dari probe krioterapi. akan pergi ke fasilitas lain, beritahu tentang
kemungkinan besar ersintensi lesi dalam waktu 12
bulan dan tentang perlunya pengobatan ulang.
Ibu dengan hasil tes positif yang Beritahu mengenai kelebihan dan kekurangan
memenuhi kriteria untuk mendapat semua metode pengobatan. Rujuk ke RS Kab/
pengobatan segera tetapi meminta Kota atau Propinsi terdekat yang menawarkan
diobati dengan tindakan lain, bukan pengobatan sesuai keinginan pasien.
dengan kriterapi
Ibu dengan hasil tes positif yang Rujuk ke fasilitas tersier (RS Propinsi/ Pusat)
meminta tes lebih lanjut (diagnose yang
menawarkan
klinik
ginekologi
(bila
tentang
kemungkinan
pertumbuhan
Proses
A Perencanaan
Ada perencanaan tertulis mengenai:
1
Penyuluhan Kelompok
Dilakukan berkelompok satu kali setiap bulan di setiap desa oleh bidanbidan desa.
B Pengorganisasian
Struktur organisasi tertulis dan pemberian tugas yang teratur dalam
melaksanakan tugasnya
Struktur Organisasi
Koordinator (IVA)
Ratna Syariah. R, Am. Keb.
Koordinator Pelayanan
Bidan Puskesmas dan Bidan
Desa
Bagan 2. Struktur Organisasi Program Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA)
UPTD Puskesmas Loji, Kabupaten Karawang
C Pelaksanaan
1 Konseling
Dilakukan kepada semua pasien hanya pada hari Senin sampai Sabtu oleh
bidan di Puskesmas dan konseling dilakukan kepada sasaran perorangan
sebelum, semasa dan sesudah pemeriksaan IVA dilakukan.Sosalisasi
kepada pasien yang menjadi sasaran di Balai Pengobatan Umum belum
2
dilaksanakan.
Penyuluhan kelompok
Dilakukan berkelompok satu bulan di adakan satu kali di setiap desa oleh
secara berkelompok oleh bidan desa satu bulan satu kali di setiap desa.
Penapisan dengan hasil IVA positif pada penapisan kanker leher
rahim
Dilakukan pada hari Senin sampai Sabtu di Puskesmas oleh bidan di
Puskesmas. Dan membuat data tertulis mengenai penapisan dengan hasil
IVA positif pada penapisan kanker leher rahim di tempat lain secara
5
berkelompok oleh bidan desa satu bulan satu kali di setiap desa.
Penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim
Dilakukan pada hari Senin sampai Sabtu oleh dokter dan bidan terlatih di
Puskesmas. Dan membuat data tertulis mengenai penanganan dengan
krioterapi di tempat lain secara berkelompok satu bulan satu kali di setiap
desa.
Penapisan Rujukan pada Penapisan kanker leher rahim
Dilakukan pada hari Senin sampai Sabtu di Puskesmas oleh dokter
setiap desa
Pelayanan rujukan
Dilakukan pada hari Senin sampai Sabtu oleh dokter maupun bidan di
Puskesmas.
Pencatatan dan pelaporan
Dilakukan pada setiap akhir bulan oleh bidan di Puskesmas.
D Pengawasan
Pencatatan dan pelaporan bulanan oleh bidan.
Rapat bulanan yang dipimpin oleh kepala Puskesmas Loji, Kabupaten
Karawang.
3
Keluaran
1 Cakupan Penyuluhan Kelompok
Tidak terdapat data tertulis mengenai pelaksanaan penyuluhan kelompok.
2
= 85% x 5770
= 4905 WUS 30-50 tahun
=4905
5
Inspeksi
Visual
dengan
Bulan
Asam Asetat
IVA (+)
Januari 2015
Februari 2015
Maret 2015
April 2015
Mei 2015
Juni 2015
23
Juli 2015
Agustus 2015
September 2015
Oktober 2015
November 2015
Desember 2015
Total
37
x 100 %
X 100% = 3,77%
981
Cakupan IVA + : 0
Tabel 6. Jumlah Penapisan Kanker Payudara Puskesmas Loji
periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2015
Bulan
Benjolan (+)
Januari 2015
Februari 2015
Maret 2015
April 2015
Mei 2015
Juni 2015
23
Juli 2015
Agustus 2015
September 2015
Oktober 2015
November 2015
Desember 2015
Total
37
x 100 %
X 100% = 3,77%
981
4
Lingkungan
1
Fisik
a
Lokasi Puskesmas
Lokasi puskemas mudah dijangkau oleh masyarakat di wilayah kerja UPTD
c
2
trasportasi darat.
Di Puskesmas terdapat 3 ambulans yang siap pakai.
Fasilitas kesehatan
Fasilitas yang kurang memadai
Non Fisik
- Sosial Ekonomi : Mayoritas bekerja sebagai petani sebesar 69,3%
- Dukungan suami : Mayoritas istri akan meminta persetujuan suami
- Budaya : Mayoritas masyarakat masih merasa Tabu
- Agama :Mayoritas beragama Islam.
Umpan Balik
A. Pencatatan dan pelaporan yang lengkap dan sesuai
dengan waktu yang ditentukan akan dapat digunakan
Ada
sebagai masukan
B. Rapat kerja yang membahas laporan kegiatan setiap
bulannya untuk mengevaluasi program yang telah
dijalankan
6
Dampak
A. Langsung
Ada
Bab V
Pembahasan
1
No.
Tolok Ukur
Pencapaian
Masalah
1
2
3
4
Persentase
penyuluhan
kelompok
dan perorangan
100%
penapisan
100%
100%
100%
Tidak
ada (+)100 %
data
(+)96,23 %
3,77 %
0%
(+)100 %
(+)96,23 %
3,77 %
kanker
payudara
Penyuluhan
kelompok
Puskesmas
(+)
tetapi
Penapisan
penyuluhan kelompok.
Dilakukan Senin - Sabtu oleh Dilakukan oleh bidan
kanker
leher rahim
(+)
kanker
leher
rahim
secara berkelompok di
desa
3
secara
Penapisan
rutin di lakukan.
Dilakukan penapisan dengan hasil Sudah
dilakukan
dengan
hasil
belum
kali
disetiap
desa
dengan
IVA
atau namun
positif
belum
rutin
penapisan
kanker
oleh bidan
leher rahim
Penapisan
kanker
payudara
belum
(+)
(+)
tetapi
secara
rutin
Variabel
Sosial budaya
Tolok Ukur
Pencapaian
Tidak
menjadi Masih menjadi faktor
faktor penghambat
Dukungan suami
Tidak
faktor penghambat
Masalah
(+)
meminta
suami
persetujuan
untuk
setiap
tindakan
5.4 Masalah Menurut Variabel Lingkungan
Tabel 9. Tabel Masalah Menurut Variabel Lingkungan
(+)
No.
1.
Variabel
Fasilitas Kesehatan
Tolak Ukur
Memadai
Pencapaian
Tidak memadai karena
belum tersedianya
Krioterapi
2.
Dukungan suami
penghambat
penghambat karena
mayoritas perempuan
meminta persetujuan suami
untuk setiap tindakan
Sosial budaya
3.
penghambat
Bab VI
Perumusan Masalah
1
dilakukan.
Tidak terdapat data tertulis mengenai pelaksanaan kegiatan penyuluhan
kelompok.
Masih kurangnya jangkauan pemeriksaan IVA yang seharusnya satu kali dalam
Bab VII
Prioritas Masalah
Masalah Menurut Keluaran:
A
B
C
D
Prioritas Masalah:
No
Parameter
Masalah
A
1
2
Besarnya masalah
Berat ringannya akibat yang
5
4
5
5
5
4
5
5
ditimbulkan
Keuntungan
5
5
23
4
5
23
3
4
20
4
5
23
4
5
Total
sosial
yang
diperoleh
Teknologi yang tersedia
Sumber daya yang tersedia
Keterangan derajat masalah:
5 = Sangat penting
4 = Penting
3 = Cukup penting
2 = Kurang penting
1 = Sangat kurang penting
Cakupan penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara masih kurang (25,4%) dari
target 100%.
Penyuluhan kelompok tidak ada (0%) dari target sebesar 100%.
Bab VIII
Penyelesaian Masalah
Masalah:
1
Cakupan penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara masih kurang
(3,77%) dari target sebesar 100%
Penyebab:
Solialisasi pada sasaran yang datang ke Balai Pengobatan Umum belum
dilakukan.
Memberikan pelatihan penyuluhan kepada para kader maupun bidan desa agar
dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pemeriksaan IVA.
Melakukan penyuluhan kelompok bersamaan dengan penyuluhan program lain
yang dapat dilakukan pada saat POSYANDU dan kelas ibu hamil.
Bab IX
Penutup
1
Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudara
yang dilakukan dengan cara pendekatan sistem di UPTD Puskesmas Loji, Kabupaten
Karawang periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2015 didapatkan :
1
2
3
4
Cakupan penapisan kanker leher rahim dengan IVA positif yaitu 0%.
Cakupan penapisan kanker payudara sebesar 3,77%.
Saran
Apabila saran ini dapat dijalankan dengan benar, maka diharapkan kedua masalah
ini tidak akan kembali muncul di UPTD Puskesmas Loji, Kabupaten Karawang sebagai
pokok masalah, yaitu dengan :
serta
penapisan
kanker
leher
rahim
dan
pencegahan
kanker
leher
rahim
dan
kanker
mana
dilakukan
penyuluhan,
waktu
pelaksanaan,
untuk
kelompok
luar,
seperti
pamong
desa,
tokoh
agama,
sosial
dalam
rangka
mempopulerkan
kembali
Bilas
Daftar Pustaka
Ferlay J, Shin HR, Bray F, Forman D, Mathers C and Parkin DM. GLOBOCAN 2008 v2.0,
Cancer incidence and mortality worldwide: IARC CancerBase No 10. (Internet). Lyon,
France:
International
Agency
for
Research
on
Cancer:2010.
Diunduh
dari
worldwide
in
2012.
Diunduh
dari
Buku acuan pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudara. Direktoral pengendalian