Anda di halaman 1dari 80

Implementasi Permenkes No 75 Tahun 2014

tentang Puskesmas & Kepmenpan & RB No 25


Tahun 2014 tentang jabatan fungsional perawat
& angka kreditnya sebagai strategi penguatan
dalam pelaksanaan Perkesmas di Indonesia
Pengurus Pusat
Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas
Indonesia (IPKKI)

Tujuan pembelajaran
&

Sistematika Penyajian
Tujuan pembelajaran
Memperkuat peran dan fungsi perawat
dalam pelaksanaan Perkesmas
berdasarkan Permenkes 75/2014 &
Kepmenpan 25/2014.
Sistematika penyajian
Permenkes 75/2014
Kepmenpan 25/2014
Strategi penguatan perkesmas

Review tentang nilai


profesi ...

Kinerja perawat belum optimal (kompas, 29


Juli 2015 kutipan dari promosi doktor
prayetni di FIK UI)
Perawat judes sebagai 1 dari 4 masalah
utama dalam yankes (Koesmedi, 2015)
Evaluasi pelaksanaan perkesmas di Prov.
DKI Jakarta (2014)
Rata-rata 63,46%
Tinggi ; melakukan pengkajian 83,74%
kurang mendapat dukungan pimpinan
82,93%

Rendah ; melakukan lokakarya mini kes 17,07%

Review UU Nomor 38
Tahun 2014 tentang
Keperawatan
1. Konsep tentang keperawatan
2. Bentuk praktek keperawatan
3. Tempat praktek keperawatan
4. Syarat praktek keperawatan

Pelayana
n
Keperawa
tan

Bentuk
pelayanan
profesional
yg
merupakan bagian integral dari yankes yg
didasarkan pada ilmu & kiat Keperawatan
ditujukan
kepada
individu,
keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik sehat
maupun sakit

Praktik
Keperaw
atan

Pelayanan yang diselenggarakan oleh


Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan

Asuhan
Keperawat
an

Rangkaian
interaksi
Perawat
dengan Klien & lingkungannya
untuk mencapai tujuan pemenuhan
kebutuhan & kemandirian Klien dlm
merawat dirinya

Kementerian Kesehatan RI
5

BENTUK PRAKTIK KEPERAWATAN

1
2

Kementerian Kesehatan RI

TEMPAT PRAKTIK KEPERAWATAN

Rumah
Perawatan

Kementerian Kesehatan RI

DASAR/ SYARAT PRAKTIK


KEPERAWATAN
1. Kode Etik
2. Standar pelayanan
3. Standar profesi
4. Standar prosedur
operasional

Kementerian Kesehatan RI

Perawat adalah seseorang yang telah lulus


pendidikan tinggi keperawatan, baik di
dalam maupun di luar negeri yang diakui
oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Perawat harus registrasi STR


dengan
memiliki
sertifikat
kompetensi atau sertifikat profesi
(Ners) serta memiliki SIPP untuk
menjalankan
praktik
keperawatan
Kementerian Kesehatan RI

JENIS PERAWAT
Jenis Perawat

Perawat
Vokasi

Perawat
Profesi
a.
b.

Ners
Ners Spesialis

Sp. Maternitas

Kementerian Kesehatan RI

Sp.
Sp.
Sp.
Sp.
Sp.
Sp.

Anak
Medikal Bedah
Jiwa
Komunitas
Kardiovaskuler
Onkologi

TUGAS PERAWAT DALAM PRAKTIK


KEPERAWATAN
Pemberi Asuhan
Keperawatan
Pelaksana
Tugas dalam
Keadaan
Keterbatasan

Pelaksana
Tugas
(Pelimpahan
Wewenang)

Peneliti
Keperawatan

Kementerian Kesehatan RI

Penyuluhan
& Konselor
Klien

Pengelola
Pelayanan
Keperawatan

KEWENANGAN PERAWAT
(Pemberi Asuhan Keperawatan)
Upaya Kesehatan
Perorangan
1.
1. Melakukan
Melakukan pengkajian
pengkajian secara
secara

holistik;
holistik;
2.
2. Menetapkan
Menetapkan diagnosis
diagnosis
3.
3. Merencanakan
Merencanakan tindakan
tindakan
4.
4. Melaksanakan
Melaksanakan tindakan
tindakan
5.
Mengevaluasi hasil
hasil tindakan
tindakan
5. Mengevaluasi
keperawatan;
keperawatan;
6.
6. Melakukan
Melakukan rujukan
rujukan
7.
7. Memberikan
Memberikan tindakan
tindakan pada
pada keadaan
keadaan
gadar
gadar sesuai
sesuai kompetensi;
kompetensi;
8.
8. Memberikan
Memberikan konsultasi
konsultasi keperawatan
keperawatan
dan
dan berkolaborasi
berkolaborasi dgn
dgn dokter;
dokter;
9.
9. Melakukan
Melakukan penyuluhan
penyuluhan kesehatan
kesehatan &
&
konseling;
konseling;
10.Melakukan
10.Melakukan penatalaksanaan
penatalaksanaan
pemberian
pemberian obat
obat sesuai
sesuai dgn
dgn resep
resep
tenaga
tenaga medis
medis atau
atau obat
obat bebas
bebas dan
dan
obat
bebas
terbatas.
obat bebas terbatas.

Upaya Kesehatan
Masyarakat
1.
Melakukan pengkajian
1. Melakukan
pengkajian keperawatan
keperawatan kesmas
kesmas di
di
tingkat
tingkat keluarga
keluarga &
& kelompok
kelompok masyarakat;
masyarakat;
2.
permasalahan
keperawatan
2. Menetapkan
Menetapkan
permasalahan
keperawatan
kesmas
kesmas
3.
3. Membantu
Membantu penemuan
penemuan kasus
kasus penyakit;
penyakit;
4.
4. Merencanakan
Merencanakan tindakan
tindakan keperawatan
keperawatan kesmas
kesmas
5.
5. Melaksanakan
Melaksanakan tindakan
tindakan keperawatan
keperawatan kesmas
kesmas
6.
6. Melakukan
Melakukan rujukan
rujukan kasus;
kasus;
7.
7. Mengevaluasi
Mengevaluasi hasil
hasil tindakan
tindakan keperawatan
keperawatan
kesmas
kesmas
8.
8. Melakukan
Melakukan pemberdayaan
pemberdayaan masyarakat;
masyarakat;
9.
advokasi
dlm
perawatan
9. Melaksanakan
Melaksanakan
advokasi
dlm
perawatan
kesmas
kesmas
10.Menjalin
10.Menjalin kemitraan
kemitraan dalam
dalam perawatan
perawatan kesmas
kesmas
11.Melakukan
penyuluhan
kesehatan
dan
11.Melakukan
penyuluhan
kesehatan
dan
konseling;
konseling;
12.Mengelola
12.Mengelola kasus
kasus
13.Melakukan
penatalaksanaan
keperawatan
13.Melakukan
penatalaksanaan
keperawatan
komplementer
&
alternatif.
komplementer & alternatif.

Hak dan kewajiban


perawat

Hak ...

Memperoleh perlindungan hukum


sepanjang melaksanakan tugas sesuai;
standar profesi, standar pelayanan, SPO
dan ketentuan per UU an.
Memperoleh informasi yang benar, jelas,
jujur dari klien dan atau keluarga.
Menerima imbalan jasa atas pelayanan
keperawatan yang telah diberikan.
Menolak keinginan klien yang
bertentangan dengan standar
(profesi/pelayana/SPO/kode etik) dan per
UU an.
Memperoleh fasilitas kerja sesuai standar.

Siklus penjaminan kompetensi


sebagai output penguatan
peran perawat
Registrasi

Peraturan Menteri Kesehatan


Nomor 75 Tahun 2014
tentang Puskesmas
Ketentuan

umum

1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap


kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) adalah suatu
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan

Prinsip penyelenggaraan
Puskesmas
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Paradigma sehat
Pertanggungjawaban wilayah
Kemandirian masyarakat
Pemerataan
Teknologi tepat guna dan
Keterpaduan dan
kesinambungan

Jenis tenaga kesehatan di


Puskesmas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Dokter
Dokter gigi
Perawat
Bidan
Tenaga kesmas
Tenaga kesling
Ahli teknologi laboratorium medik
Tenaga gizi dan
Tenaga kefarmasian

Upaya kesehatan di
Puskesmas
Puskesmas

menyelenggarakan ;

1. Upaya kesehatan masyarakat


tingkat pertama
2. Upaya kesehatan perorangan
tingkat pertama

UKM tingkat pertama


meliputi
1.

UKM esensial

a.
b.
c.
d.
e.
2.

Pelayanan promosi kesehatan


Pelayanan kesling
Pelayanan KIA & KB
Pelayanan gizi
Pelayanan pencegahan &
pengendalian penyakit

UKM pengembangan; yang


bersifat inovasi

UKP tingkat pertama dalam


bentuk
1.
2.
3.
4.
5.

Rawat jalan
Pelayanan gawat darurat
Pelayanan satu hari (one day
care)
Home care
Rawat inap berdasarkan
pertimbanganSesuai
kebutuhan
SOP &
Standar Pelayanan
pelayanan kesehatan

Pasal 38
Untuk melaksanakan upaya kesehatan
; UKM & UKP, Puskesmas harus
menyelenggarakan ;
Manajemen puskesmas
2. Pelayanan kefarmasian
3. Pelayanan keperawatan
kesehatan masyarakat
4. Pelayanan laboratorium
1.

N
o

Standar ketenagaan
Puskesmas
Puskes kota
Puskes desa
Puskes sgt &
Jenis tenaga

terpencil
No RI

Rwt
Inap

No RI

Rwt
Inap

No RI

Rwt
Inap

Dokter

Drg

Perawat

Bidan

Kesmas

Kesling

Ahli lab

Gizi

Farmasi

1
0

Administrasi

Pekarya

Organisasi Puskesmas
Penanggung

jawab UKM esensial


dan Perkesmas yang membawahi ;
1.Pelayanan promkes termasuk UKS
2.Pelayanan kesling
3.Pelayanan KIA-KB yg bersifat UKM
4.Pelayanan gizi yg bersifat UKM
5.Pelayanan pencegahan &
pengendalian peny
6.Pelayanan perkesmas

Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 25 Tahun
2014 tentang Jabatan
Fungsional Perawat & Angka
Kreditnya

Latar belakang
1.

2.

3.

4.
5.

Butir kegiatan kepmenpan yg lama belum


mengakomodir kegiatan perawat di seluruh
fasyankes
Perhitungan Angka Kredit (AK) dapat
dimanipulasi oleh pemangku JF demi kenaikan
jabatan/pangkat.
Banyak butir kegiatan tidak sesuai dg
pertimbangan jenis layanan, kompleksitas
penyakit serta kompetensi terkini
Banyak perawat tidak bisa naik pangkat lagi
setelah gol IV.c
Pengangkatan pertama S.Kep belum Ners
menjadi kendala di RS/Puskesmas

Perubahan jabatan
Tugas Pokok
fungsional
(JF) perawat
Perawat
Memberikan
pelayanan &
asuhan
keperawatan
kepada individu,
keluarga,
kelompok &
masy secara
holistik,
komprehensif
dan
berkesinambung
an pada

Jenjang Jabatan
Perawat terampil
Perawat terampil
Perawat mahir
Perawat penyelia
Perawat ahli
Perawat pertama
Perawat muda
Perawat madya
Perawat Utama
(IV.e)

Perubahan jabatan
fungsional (JF) perawat
Pengangkatan
pertama
Perawat terampil
D III Keperawatan

Perawat ahli
Ners

Butir kegiatan
Perawat terampil
Perawat terampil;
33
Perawat mahir;
31
Perawat penyelia;
Perawat ahli
34
Perawat pertama;
54
Perawat muda
55
Perawat madya;
49

Jenis pangkat, gol &


fungsional perawat terampil
Perawat

terampil

Pengatur, II/c
Pengatur Tk I/II.d
Perawat

mahir

Penata muda/III.a
Penata muda Tk I/III.b
Perawat

penyelia

Penata/III.c
Penata Tk I/III.d

Jenis pangkat, gol &


fungsional perawat ahli
Perawat

ahli pertama

Penata muda/III.a
Penata muda Tk.I/III.b
Perawat

ahli muda

Penata/III.c
Penata Tk I/III.d
Perawat

ahli madya

Pembina/IV.a
Pembina Tk I/IV.b
Pembina utama muda/IV.c
Perawat

ahli utama

Pembina utama madya/IV.c


Pembina utama/IV.e

Unsur kegiatan & sub unsur


kegiatan
1.

2.

Pendidikan

Pendidikan dg ijazah & gelar


Diklat fungsional dibidang pelayanan
keperawatan & memperoleh
STTPP/sertifikat
Diklat prajabatan

Pelayanan keperawatan (80%)


Asuhan keperawatan
Pengelolaan keperawatan
Pengabdian pada masyarakat

Lanjutan unsur
3.

Pengembangan profesi (% include


80%)
Pembuatan karya tulis/karya ilmiah
dibidang pelayanan keperawatan
Penelitian dibidang pelayanan
keperawatan
Penerjemahan/penyaduran buku & bhn
lainnya dibidang pelayanan keperawatan
Pembuatan buku pedoman/juklak/juknis
dibidang pelayanan keperawatan
Pengembangan teknologi tepat guna
dibidang pelayanan keperawatan

Lanjutan unsur
4.

Penunjang tugas perawat (20%)


Pengajar/pelatih dibidang pelayanan
keperawatan
Keikutsertaan dlm seminar/lokakarya
dibidang pelayanan keperawatan
Keanggotaan dlm organisasi profesi
perawat
Perolehan penghargaan/tanda jasa
Perolehan gelar kesarjanaan lainya
Pelaksanaan tugas tambahan yang
berkaitan dg tugas pokok

Integrasi kegiatan diklat


dalam konteks perkesmas
N
o

Jenis
Kepmenp
kebutuhan
an
diklat
25/2014

UU No
5/2014
ttg ASN

UU No
38/2014
ttg
Keperawat
an

1 Ijazah

Nilai
kumulatif

Ijazah
terakhir
sbg
rujukan

2 Sertifikat
Include
Minimal
diklat dan
80%
5% (12
atau
untuk
hari kerja
keterangan kenaikan mengikut

Sebutan
gelar
profesi
25 SKP
per 5
tahun
atau 5

Jumlah angka kredit perawat


terampil kumulatif paling
No kurang
Unsur
II.c II.d
III.a
III.b
III.c
III.d
1

Dik

25

25

25

25

25

25

Yan &
Bang

28

44

60

100

140

220

Penunja
ng

11

15

25

35

55

Jumlah

60

80

100

150

Jumlah angka kredit perawat


ahli kumulatif paling kurang

N Unsur
o
Jumla
h

III.a III.b III.c III.d IV.a IV.b

IV.
c

100 150 200 300 400 550 70


0

IV.
d

IV.E

90 1.100
0

Strategi penguatan
perkesmas di Puskesmas
No

Bentuk
strategi

Sasaran

Substansi

Advokasi

Kepala Dinas Kesehatan & Urgensi


kepala Puskesmas
perkesmas

Negosiasi

Kepala Dinas Ksehatan &


Kepala Puskesmas

Konstribusi
perkesmas

Sosialisasi

Teman sejawat & lintas


sektor & program

Pendekatan
perkesmas

Implementa Teman sejawat & lintas


si
sektor & program

Bentuk
intervensi
perkesmas

Monitoring
& evaluasi

Teman sejawat & lintas


sektor & program

Capaian
target & daya
ungkit thd
capaian

Publikasi

Semua jenjang &

Evidanc based

Review ..Comparison of components of


specialist and generalist levels of
practice (ervin, 2002)
Componen
t of
practice
Focus of
practice
Practice
models

Processes

Specialist

Generalist

Communities and
populations

Indviduals and
families

Advanced practice
models

Comprehensive
care of
individuals and
families

Community
assesment, program
planning, program
implementation and

Assesing,
diagnosing,
planning,
intervening and

Pemetaan matriks praktek kep


komunitas
Level

Pengkajian

Perencana
an

Pelaksan
aan

Evaluasi

D III

Tidak
Tidak
membuat membua
instrumen t
planning

Action
dg
supervi
si ners

Memberikan
kontribusi data
evaluasi dan saran
perbaikan terhadap
rencana
asuhan kepada
Ners

Ners

Membuat Membuat Action


instrumen planning mandiri

Menggunakan data
evaluasi untuk
memodifikasi
rencana
Asuhan

Ners
Sp

Membuat Planning
instrumen dg 3
dg 3
model

Menggunakan data
evaluasi untuk
memodifikasi
rencana

Action
dlm
bentuk

Lebih detail lagi kegiatan


perawat ada di ...
Peraturan

Menteri
Pendayagunaan Aparatur
Negara & Reformasi Birokrasi
RI Nomor 25 Tahun 2014
tentang Jabatan Fungsional
Perawat & Angka Kreditnya

Uraitan tugas perawat untuk perawat vokasi ...


Perawat Terampil (II.c II.d)
1) melakukan pengkajian keperawatan dasar
pada individu;
2) mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
pada individu dalam rangka melakukan upaya
promotif;
3) membuat media untuk peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat pada individu dalam
rangka melakukan upaya promotif;
4) memfasilitasi penggunaan alat-alat
pengamanan atau pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah resiko cedera pada individu
dalam rangka upaya preventif;
5) memantau perkembangan pasien sesuai
dengan kondisinya (melakukan pemeriksaan
fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu
dalam rangka upaya preventif;
6) memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada
kelompok dalam rangka melakukan upaya
preventif;
27) memfasilitasi suasana lingkungan yang
tenang dan aman;

Perawat Mahir (III.a III.b)


1) melakukan pengkajian
keperawatan dasar pada
keluarga;
2) melakukan pengkajian
keperawatan dasar pada
kelompok;
3) melaksanakan imunisasi
pada individu dalam rangka
melakukan upaya preventif;
29) melaksanakan kegiatan
bantuan/partisipasi kesehatan;
30) melaksanakan tugas
lapangan di bidang kesehatan;
31) melaksanakan
penanggulangan penyakit/
wabah tertentu; dan
32) melakukan supervisi
lapangan.

Pernyataan Kemenkes ttg keluarga


sehat untuk mewujudkan Indonesia
Sehatby family approach dlm
pelaksanaan perkesmas

Pendekatan keluarga sehat dari


Kemenkes
ganti kulit, stok lama

12 indikator keluarga sehat


(Kemenkes, 2015)

Review Nursing Interventions


Classification (NIC) 2013 dalam
konteks Community Health
Nursing
Jelas, tegas dan ilmiah
sebagai referensi
untuk perawat
komunitas sebagai
butir kegiatan
perkesmas sesuai
Kemenpan No 25/2014

Jenis tindakan keperawatan dalam konteks


community public health nursing menurut NIC
(2013) Intervention
Educational
Time
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Abuse protection support


Bioterrorism preparedness
Blood products administration
Case management
Community disaster preparedness
Community health development
Consultation
Culture brokerage
Environmental management;
community
10.Entvironmental management;
home preparation
11.Environmental management;
worker safety
12.Environmental risk protection
13.Family planning; contraception
14.Fiscal resource management

level

required

RN basic
RN post
basic
RN basic
RN basic
RN basic
RN basic
RN basic
RN basic
RN basic
RN basic

>1 jam
>1 jam
>1 jam
>1 jam
>1 jam
>1 jam
46-60
menit
16-30
menit
>1 jam
>1 jam

RN basic
RN basic
RN basic
RN post
basic

>1 jam
46-60
menit
31-45

Jenis tindakan keperawatan dalam konteks


community public health nursing menurut NIC
(2013) Intervention
Educational
Time
16. Health education
17. Health literacy enhancement
18. Health policy monitoring
19. Health screening
20. Health system guidance
21. Home maintenance assistance
22. Immunization/vacination
management
23. Medication administration;
subcutaneous
24. Parenting promotion
25. Program development
26. Referral
27. Risk identification
28. Social marketing
29. Surveillance; community
30. Sustenance support

level

required

RN basic
RN basic
RN basic
RN basic
RN basic
RN basic
RN basic
RN basic
RN basic
RN post
basic
RN basic
RN basic
RN post
basic
RN basic
RN basic

16-30
menit
16-30
menit
>1 jam
46-60
menit
16-30
menit
31-45
menit
16-30
menit
15 menit
31-45
menit
>1 jam

Jenis tindakan keperawatan dalam konteks


community public health nursing menurut NIC
(2013) Intervention
Educational
Time
level

33. Teaching;
months
34. Teaching;
months
35. Teaching;
months
36. Teaching;
months
37. Teaching;
months
38. Teaching;
months
39. Teaching;
months
40. Teaching;
41. Teaching;
months

infant nutrition 4-6


infant nutrition 7-9
infant nutrition 10-12
infant safety 0-3
infant safety 4-6
infant safety 7-9
infant safety 10-12
safe sex
toddler nutrition 13-18

RN
RN
RN
RN
RN
RN
RN
RN
RN
RN
RN
RN
RN
RN
RN

basic
basic
basic
basic
basic
basic
basic
basic
basic
basic
basic
basic
basic
basic
basic

required

16-30
menit
16-30
menit
16-30
menit
16-30
menit
16-30
menit
16-30
menit
16-30
menit
16-30
menit
16-30

Pengembangan jejaring
IPKKI sebagai leader
Perkesmas

Inisiatif PPNI Prov. DKI


Jakarta ttg program 1 RW 1
perawat sebagai bagian dari
perkesmas

MoU
PPNI dg
BKKBN
sebagai
pengem
bangan
jejaring
perkesm
as

MoU PPNI
DKI dg TP
PKK &
BPMPKB sbg
wujud
pengemban
gan jejaring
perkesmas

raft Perluasan Pemanfaatan Dana Kapita


(sbg sumber pembiayaan perkesmas)
Permenkes No 19/2014

Revisi Permenkes No 19/2014

Dukungan Operasional

Dukungan Operasional

Obat, BHP & Alkes

Obat, BHP & Alkes

Oprs Yankes lainnya

Oprs Yankes lainnya

a. Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif


bersifat perorangan
b. Kunjungan Rumah
c. Operasional Pusling
d. Cetak dan Alat Tulis Kantor
e. Administrasi Keuangan & SIM

a. Pelayanan Kesehatan Dalam Gedung


b. Pelayanan Kesehatan Luar Gedung

c. Operasional dan Pemeliharaan Pusling


d. Cetak dan Alat Tulis Kantor
e. Administrasi, Koordinasi Program & SIM
f. Peningkatan SDM Kesehatan
g. Pemeliharaan ringan sarana & prasarana
h. Pengadaan sarana yang berkaitan langsung
dengan Yankes

Strategi Pelaksanaan
Perkesmas

Pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui penguatan Kelurahan Siaga


yang menempatkan perawat komunitas di minimal setiap RW
/Kelurahan/Desa dengan tugas pokok antara lain;
Mengunjungi (home visit) keluarga rawan kesehatan, termasuk keluarga
pasca rawat dari Rumah Sakit;
Menjamin keberlanjutan perawatan di rumah oleh setiap keluarga pasca
rawat dengan teknis edukasi dan pendampingan oleh perawat komunitas;
Selalu berkoordinasi dengan Kantor Lurah, Puskesmas Kelurahan dan
Dokter Keluarga untuk keperluan visiting doctor sesuai kebutuhan
keluarga.
Petugas pemantau status kesehatan keluarga diseluruh wilayah
RW/Kelurahan sesuai tanggung jawabnya;
Petugas surveilance untuk berbagai kasus yang berisiko menjadi ancaman
KLB;

Penguatan kualitas pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas

Penguatan sistem rujukan, termasuk rujukan balik dari Rumah Sakit ke


Puskesmas.

Input

1. Laporan masy tentang


adanya masalah
kesehatan
keluarga/masyarakat.
2. Informasi masalah
kesehatan dari
Puskesmas Kecamatan,
RS atau Sudin.
3. Hasil pemantauan
lapangan.
4. Hasil rapat koordinasi
lintas sektor dan
program.
5. Informasi dari media
massa dan pihak lain.
6. Report dari perawat
Puskesmas tentang
rujukan balik pasien
pulang rawat dari Rumah
Sakit.

Indikator Perkesmas
Proses

1. Pemantauan wilayah.
2. Home visit atau
kunjungan lapangan.
3. Pembinaan keluarga
atau masyarakat.
4. Pemantauan dan
surveilance masalah
kesehatan.
5. Pemberian pelayanan
keperawatan
sederhana pada
individu, keluarga dan
masyarakat.
6. Pelaksanaan sistem
rujukan baik dari
Puskesmas atau dari
Rumah Sakit.

Output

1. Terpantaunya penyakit
menular, tidak menular dan
gizi.
2. Terbinanya keluarga rawan
kesehatan.
3. Terbinanya kelompok
masyarakat yang
mempunyai masalah
kesehatan.
4. Terkoordinasinya upaya
pengendalian penyakit
menular, tidak menular dan
gizi.
5. Terlaksananya pelayanan
keperawatan yang bersifat
promotif dan preventif pada
keluarga dan masyarakat.
6. Terpantaunya status
kesehatan keluarga baik
saat sehat maupun pasca
perawatan dari Rumah
Sakit.

Salah satu uraian pelaksanaan


perkesmas
Melakukan berbagai kegiatan penggerakkan
keluarga dan masyarakat baik harian, mingguan
dan bulanan yang terintegrasi dalam konteks upaya
promotif dan preventif, seperti ;
Minimal 3 kali seminggu perawat melakukan
kunjungan rumah (home visit) kepada keluarga
rawan kesehatan.
Minimal 1 kali seminggu perawat melakukan
pembinaan berupa bimbingan dan penyuluhan
pada kelompok khusus di masyarakat.
Minimal 1 kali sebulan perawat melakukan rapat
koordinasi dengan lintas sektor dan program
terkait kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan
bulanan

Waktu/
tempat

Contoh kegiatan perkesmas


terintegrasi dengan pelaksanaan
tugas
Puskesmas
Senin di Selasa
Rabu ;
Kamis
Jumat

08.0012.00 Tindakan
Tindakan
Tindakan
Tindakan
Tindakan
di Puskes- keperawatan
keperawatan
keperawatan
keperawatan
keperawatan
mas
pada pasien pada pasien pada pasien pada
pasien pada pasien

yang
yang
yang
yang
yang
berkunjung ke berkunjung ke berkunjung ke berkunjung ke berkunjung ke
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
sesuai
sesuai
sesuai
sesuai
sesuai
kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan
13.00-16.00 Kunjungan
Kunjungan
Pembinaan
di keluarga/
rumah pada
rumah pada
kesehatan
masy
kasus risiko
kasus risiko
sekolah.

tinggi.
Surveilans
kesehatan
masy.
Kampanye
tentang
PHBS.

tinggi.
Surveilans
kesehatan
masy.
Kampanye
tentang
PHBS.

Surveilans
kesehatan
masy.
Kampanye
tentang
PHBS.

Kunjungan
Kunjungan
rumah pada
rumah pada
kasus risiko
kasus risiko
tinggi.
tinggi.
Surveilans
Supervisi
kesehatan
kader.
masy.
Pencatatan
dan
Kampanye
tentang
pelaporan
PHBS.

Prinsip kerja perkesmas


secara operasional
No
Prinsip
Penjelasan
1

Datangi

1. Menyapa keluarga
dengan hati dan
mengenalkan sebagai
perawat
2. Mendatangi keluarga
rawan atau kelompok
khusus seperti posyandu

Dengarka Mendengarkan keluhan


n

Rawat

Merawat anggota keluarga


baik sehat atau sakit

Catat

Mencatat hal penting dan


mendesak untuk dilaporkan

Laporkan Melaporkan kepada instansi


terkait sesuai

Indikator keberhasilan spesifik


Indikator
Key performance indicator (KPI)
perkesmas
Penurun 1. Semua ibu hamil terpantau status kesehatannya.

an angka 2. Semua ibu hamil terdeteksi sejak dini bahaya yang mungkin terjadi
kematian 3. Semua ibu hamil mendapatkan pelayanan kehamilan minimal 4 kali
selama kehamilannya.
ibu

4. Semua ibu hamil mendapatkan penyuluhan, pelatihan dan


pendampingan dalam rangka menghadapi persalinannya.
5. Semua keluarga ibu hamil tertempel stiker P4K (program perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi).
6. Ibu hamil resiko tinggi seperti menderita penyakit hipertensi, jantung
atau diabetes terpantau status kesehatannya.
7. Semua ibu hamil terjamin tempat persalinannya di fasilitas kesehatan
yang memadai.
8. Semua ibu melahirkan difasilitasi kesehatan yang memadai.
9. Ibu melahirkan yang disertai penyakit seperti hipertensi, jantung dan
diabetes mendapatkan perawatan sesuai standar.
10. Semua ibu pasca melahirkan mendapatkan kunjungan rumah minimal
3 kali oleh perawat.
11. Semua ibu pasca melahirkan diberikan konseling kebutuhan KB pasca
persalinan yang sesuai.
12. Keluarga dengan ibu melahirkan mendapatkan penyuluhan, pelatihan
dan pendampingan tentang tugas keluarga sesuai dengan
perkembangan keluarganya.

Penurun 1. Semua janin terdeteksi secara dini dari ancaman yang mungkin
an angka
terjadi.
kematian 2. Semua bayi baru lahir dilakukan pemberian air susu ibu yang
bayi
pertama kali.
3. Semua bayi baru lahir tidak mengalami infeksi tali pusat.
4. Semua bayi baru lahir diberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan
5. Bayi lahir prematur mendapatkan perawatan metode kanguru sesuai
standar.
6. Semua bayi mendapatkan immunisasi sesuai standar.
7. Bayi yang dirawat di Rumah Sakit dilakukan perawatan oleh perawat
kompeten dan sesuai standar.
8. Bayi pasca perawatan mendapatkan kunjungan rumah minimal 3 kali
oleh perawat.
9. Keluarga bayi baru lahir mendapatkan penyuluhan, pelatihan dan
pendampingan tentang tata kelola bayi baru lahir yang sehat di
rumah oleh perawat.
10. Bayi baru lahir terhindar dari tindak kekerasan orang terdekat.

Penurunan 1. Penderita penyakit menular seperti TB paru, kusta,


HIV/AIDS, dll mendapatkan konseling oleh perawat.
angka
2. Semua penderita penyakit menular menjalankan program
kejadian
pengobatan sesuai standar.
penyakit
3. Semua penderita penyakit menular terpantau status
menular
kesehatannya.
4. Penderita penyakit menular dan keluarganya mendapatkan
kunjungan rumah oleh perawat minimal 1 kali per minggu
sampai dinyatakan sembuh atau mandiri.
5. Keluarga penderita penyakit menular mendapatkan
penyuluhan, pelatihan dan pendampingan oleh perawat
tentang tata kelola hidup sehat di rumah.
6. Penderita penyakit menular yang mengalami
kecenderungan depresi mendapatkan konseling dan
pendampingan oleh perawat.
7. Keluarga dan penderita penyakit menular yang mengalami
stigma atau cenderung dikucilkan oleh masyarakat
mendapatkan advokasi oleh perawat.
8. Tidak terjadi penularan kepada anggota keluarga lainnya.

Terkend 1. Penderita penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi,


alinya
reumatik, dll mendapatkan konseling oleh perawat.
angka
2. Semua penderita penyakit tidak menular menjalankan program
kejadian
pengobatan sesuai standar.
penyakit
3. Semua penderita penyakit tidak menular terpantau status
tidak
kesehatannya.
menular

4. Penderita penyakit tidak menular dan keluarganya mendapatkan


kunjungan rumah oleh perawat minimal 1 kali per minggu sampai
dinyatakan mandiri.
5. Keluarga penderita penyakit tidak menular mendapatkan
penyuluhan, pelatihan dan pendampingan oleh perawat tentang
tata kelola hidup sehat di rumah.
6. Penderita penyakit tidak menular yang mengalami kecenderungan
depresi mendapatkan konseling dan pendampingan oleh perawat.
7. Keluarga dan penderita penyakit tidak menular difasilitasi dalam
kelompok swabantu (peer group) dan mendapatkan advokasi oleh
perawat.
8. Tidak terjadi peningkatan angka kejadian penyakit tidak menular
secara signifikan.
9. Terbentuknya berbagai kelompok swabantu di berbagai tatanan
masyarakat sesuai kebutuhan.
10. Terbentuknya jejaring komunikasi antara kelompok swabantu
penderita penyakit tidak menular.

Peningkatan 1. Semua usia lanjut terpantau status kesehatannya.


kualitas
2. Usia lanjut dan keluarganya mendapatkan konseling dari
hidup usia
perawat.
lanjut
3. Usia lanjut dan keluarganya mendapatkan kunjungan rutin
minimal 1 kali dalam sebulan oleh perawat.
4. Terbentuknya wadah usia lanjut seperti Posyandu Lansia
atau Posbindu di masyarakat.
5. Kelompok usia lanjut terfasilitasi berbagai hasil
produktifitasnya yang digunakan oleh masyarakat seperti
kerajinan tangan dll.
6. Tidak ada usia lanjut yang terlantar di masyarakat.
7. Adanya peringatan Hari Usia Lanjut setiap 29 Mei.
8. Adanya pembinaan rutin ke Panti Jompo oleh perawat.
9. Keluarga dengan usia lanjut mendapatkan penyuluhan,
pelatihan dan pendampingan tentang cara perawatan usia
lanjut di rumah.
10. Rata-rata usia harapan hidup usia lanjut berumur 77 tahun.

Bentuk lain pengembangan


perkesmas

Plang praktek perawat di


Lampung..legal dg SIPP...target
kita kesana...

BUKAN SEPERTI INI

Tingkatan publikasi praktik


mandiri perawat dalam
Ting
Nama
Keterangan
konteks
perkesmas
kata
n
I

II

III

Penguatan Bangga
nilai profesi Percaya diri
Diketahui masy
Dirasakan manfaatnya oleh
masy
Menjadi role model teman
sejawat
SIPP

Legal
Setara
Ada kepastian hukum

Mendapaka Sejahtera

THE OUTCOMES ... PREVENT


OVERBURDEN
Selamat menikmati penerapan
peran dan fungsi dalam melayani
masyarakat dengan sadar hukum.

Anda mungkin juga menyukai