Disusun Oleh:
ELVICHA NURMAN SAVITRI
NIM. 1108114291
Pembimbing:
dr. Kurniaji, Sp.An
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU
2015
STATUS PASIEN
BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
I.
Identitas Pasien
Status
: Menikah
Umur
Nomor RM
: 89 50 74
Tanggal Operasi
: 21/9/2015
Pekerjaan
: Buruh
Tanggal periksa
: 21/9/2015
Agama
: Islam
Alamat
: Jalan Harapan No 81, Desa Sei Sarik, Kampar Kiri, Kab. Kampar
II.
: 42 tahun
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis.
Keluhan Utama
AMPLE
A
III.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum
Kesadaran
: Komposmentis
Gizi
: Baik
Vital sign
TD
: 130/80 mmHg
Berat badan
Nadi
: 78 x/menit
Suhu : 36,8oC
IMT
: 58 kg
: 21,3 (Normoweight)
Napas : 20 x/menit
Airway :
-
M (Mallampati)
O (Obstruction)
N (Neck Mobility)
: Grade 1.
: Tidak ada.
: Tidak ada keterbatasan gerak kepala
Breathing :
-
Circulation :
-
Disability :
-
Exposure :
-
Pasien diselimuti.
Mulut
: Sianosis (-), gigi palsu (-), palatum, ovula dan arkus faring (+).
Mandibula
Leher
Pemeriksaan Thoraks
Paru :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pemeriksaaan Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Palpasi
Pemeriksaan Ekstremitas
Look
Feel
Movement
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin
RBC
: 4,176 x 106/ul
Hb
: 10,83 g/dL
Ht
: 33,56 %
: 390.900 /uL
LED
: 12 mm/jam
Kimia Darah
GDS
: 81 mg/dl
Ureum : 31 mg/dl
Kreatinin : 1,08 mg/dl
AST
: 17 IU/L
ALT
: 14 U/L
Faktor pembekuan
FIB ( PT PLUS)
: 3,930 g/L
PT HS PLUS
: 12,8
APTT SP
: 30,1
Rontgen thoraks
Cor
Diagnosis Kerja
Vulnus laseratum
VI.
VII.
Tindakan
Debridement dan STSG
Status ASA
ASAI karena pasin hanya memiliki penyakit yang akan di operasi saja
Persiapan Pasien
-
kristaloid.
Pasien diminta untuk melepaskan seluruh perhiasan yang ada atau melekat
ditubuh pasien.
Pakaian pasien dilepas dan diganti dengan baju operasi.
Pasien diposisikan tidur terlentang.
Di kamar operasi, pasien dipasang tensimeter dan saturasi oksigen.
Evaluasi nadi, tekanan darah, dan saturasi oksigen. Pada pasien ini
didapatkan nadi pre anestesi 74x/i, tekanan darah 154/90 mmHg, dan
saturasi oksigen 100%.
Persiapan Alat
Terapi cairan
-
Maintanance : 4 ml/kg/jam x 10
= 40 ml/jam
2 ml/kg/jam x 10
= 20 ml/jam
1 ml/kg/jam x 38
= 38 ml/jam
= 98 ml/jam
Pemberian cairan :
M
= 98 ml/jam
O
= 4x58 = 232 cc
P
= 6x98
= 588 cc
- Kebutuhan cairan durante operasi :
Cairan jam 1= M+O+1/2 P
=98+232+294
= 624 cc
Cairan jam 2=M+O+1/4+P
= 98+232+147
= 477 cc
EBV (Estimated Blood Volume)
RBC awal ( Hematokrit= 33,56%)
RBC akhir
RBC selisih
: 75 x 58 kg = 4350 cc
: 33,56% x 4350 cc = 1460 cc
: (3x10/100)x 4350 = 1305 cc
: RBC awal-RBC akhir
: 1460 1305 = 155 cc
ABL
: 3 x 155 = 465 cc
Tekanan darah
142/86 mmHg
136/84 mmHg
130/85 mmHg
Nadi
74 x/i
68 x/i
68 x/i
Pernapasan
16 x/i
16 x/i
16 x/i
Saturasi
100%
100%
100%
17.00 WIB
17.15 WIB
17.30 WIB
17.45 WIB
18.00 WIB
Recovery
-
136/85 mmHg
138/91 mmHg
140/90 mmHg
156/94 mmHg
164/95 mmHg
69 x/i
69 x/i
70 x/i
68 x/i
69 x/i
16 x/i
16 x/i
16 x/i
16 x/i
16 x/i
100%
100%
100%
100%
100%
Instruksi di RR
-
Skor Pasien
anestesi. Walaupun pada pasien dilakukan tindakan anestesi spinal, namun pasein
tetap dipuasakan selama 6 jam sebelum operasi, untuk mengantisipasi gagalnya
tindakan anestesi spinal, sehingga dapat dilakukan tindakan general anestesi.
Pada pasien iniakan dilakukan tindakan operasi pada bagian tumit kaki
kanan, sehingga tindakan anestesi spinal menjadi pilihan. Tindakan operatif pada
bagian ekstremitas bawah merupakan indikasi anestesi spinal.Anestesi spinal
adalah pemberian obat anestesi lokal ke dalam ruang subaraknoid.Keuntungan
dari anestesi spinal yaitu, sederhana, cukup efektif dan mudah dikerjakan.
Setelah tindakan operatif pasien dipindahkan ke ruangan RR. Di ruangan
RR dilakukan pemantauan tanda-tanda vital, derajat nyeri pasca operasi dan Post
Operative Nausea and Vomiting (PONV). Derajat nyeri pasien dengan anestesi
spinal diukur menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Untuk mengurangi nyeri
post operasi diatasi dengan pemberian analgetik. Pada pasien ini diberikan drip
keterolac 60 mg dalam 500 cc Ringer Laktat dengan 30 tpm.