1 Pemeriksaan penunjang
leukositosis dengan jumlah leukosit 10.000-18.000/mm3. Nilai leukosit dapat normal pada 20%
kasus apendisitis akut.1,29,30 Pada apendisitis perforasi dapat terjadi peningkatan leukosit hingga >
20.000mm3. Peningkatan angka leukosit dapat mendukung akurasi dalam penegakan diagnosis
peradangan apendiks dimulai dari lapisan mukosa yang akan berlanjut sampai keseluruhan
lapisan dinding, disertai pembentukan nanah dan akhirnya terjadi perforasi.34,35 Pemeriksaan
histopatologi adalah standar emas (gold standard) untuk diagnosis apendisitis akut. Sehingga
Diagnosis apendisitis akut juga dapat ditegakkan dengan pemeriksaan C-reactive protein
(CRP).12 Pemeriksaan urinalisis dan darah rutin juga dapat membantu menyingkirkan diagnosis
banding lainnya.30
Pemeriksaan barium enema kontras ganda juga berfungsi untuk mengetahui adanya
komplikasi pada apendisitis yang dapat melibatkan organ disekitar misalnya jika telah terjadi
perforasi.11,30
memanjang dan menebal atau berdinding tebal jika apendiks mengalami peradangan. Sedangkan
pada Computed Tomography Scanning (CT-Scan) ditemukan adanya pelebaran dan penebalan