Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Bangunan sebagai tempat tinggal dan beraktivitas dirancang untuk

menerima beban-beban, seperti beban gravitasi dan beban lateral. Salah satu jenis
beban lateral adalah gempa bumi yang menyebabkan struktur mengalami
simpangan bolak balik sehingga terjadi pergerakan bangunan mengikuti gerakan
tanah tempat bangunan tersebut berdiri. Gerakan bangunan yang disalurkan dari
tanah menyebabkan bangunan bagian bawah juga bergerak, atau dengan kata lain
periode gerakan bangunan sama dengan periode gelombang gempa yang diterima
tanah. Apabila struktur bersifat getas, maka bagian atas bangunan juga akan
bergerak bersamaan dengan bagian bawah sehingga dapat menyebabkan
keruntuhan total bangunan (collapse). Untuk mengatasi terjadinya keruntuhan
tersebut struktur dapat didesain agar mampu menerima beban-beban dan memiliki
sifat daktail.
Daktilitas adalah kemampuan suatu struktur atau komponen struktur beton
bertulang untuk memberikan deformasi yang cukup besar saat melewati batas
elastisnya, tanpa mengalami penurunan kekuatan yang besar (Sumara Putra :
2004). Daktilitas suatu elemen struktur ditunjukkan oleh rasio antara deformasi
pada kondisi di ambang keruntuhan (ultimate) dengan deformasi pada kondisi
tulangan akan mulai leleh (Park & Paulay : 1975). Sifat daktail struktur sangat
dipengaruhi oleh sifat daktail masing-masing elemen penyusunnya. Struktur yang
daktail akan dapat menyerap beban gempa yang diterima bangunan untuk
didistribusikan ke seluruh elemen struktur.
Salah satu elemen struktur yang menerima gaya aksial dan momen paling
dominan adalah kolom. Kolom merupakan elemen struktur yang letaknya vertikal
dan berfungsi sebagai penopang elemen-elemen lainnya. Pada perencanaan suatu
bangunan, perencana akan mengupayakan agar kolom mengalami runtuh terakhir.
Kolom yang mengalami runtuh lebih dulu dari elemen lainnya akan menyebabkan
bangunan runtuh total secara tiba-tiba sehingga membahayakan penghuninya.
1

Oleh sebab itu kolom didesain dengan daktilitas yang cukup agar dapat
berdeformasi inelastis saat menerima beban gempa sehingga tidak mudah
mengalami runtuh.
Daktilitas kolom akan sangat ditentukan oleh daktilitas penampangnya yang
dapat diketahui dengan analisis kurvatur penampang pada kondisi tulangan mulai
leleh dan kondisi di ambang keruntuhan. Sifat daktail (ketegaran) beton bertulang
tergantung pada jumlah dan posisi tulangan pada penampang beton (Amrinsyah
Nasution : 2009). Jumlah tulangan pada penampang beton terkait dengan luas dan
rasio tulangan longitudinal, serta terkait dengan ukuran diameter tulangan yang
digunakan. Selain luas tulangan, mutu tulangan juga mempengaruhi nilai
daktilitas. Hal ini dikarenakan mutu tulangan menjadi ukuran kegetasan tulangan
dan terkait pula dengan tegangan leleh (fy) baja tulangan. Dengan demikian, kedua
parameter ini memiliki hubungan dengan nilai daktilitas penampang elemen
struktur.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai daktilitas penampang kolom beton
bertulang, perlu dilakukan studi analisis tentang hubungannya dengan parameterparameter tertentu. Pada studi analisis ini hubungan yang akan ditunjukkan adalah
antara luas baja tulangan dengan nilai daktilitas dan mutu baja tulangan dengan
daktilitas. Oleh sebab itu studi ini penting dilakukan sehingga hubunganhubungan tersebut dapat diketahui, dan akan membantu perencana dalam
perancangan struktur beton bertulang.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut adapun masalah yang dapat

dirumuskan adalah sebagai berikut :


1. Bagaimana hubungan luas baja tulangan longitudinal dengan daktilitas
penampang kolom beton bertulang?
2. Bagaimana hubungan mutu baja tulangan longitudinal dengan daktilitas
penampang kolom beton bertulang?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari analisis ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hubungan luas baja tulangan longitudinal dengan
daktilitas penampang kolom beton bertulang.
2. Untuk mengetahui hubungan mutu baja tulangan longitudinal dengan
daktilitas penampangkolom beton bertulang.

1.4

Manfaat
Adapun manfaat dari analisis ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk para perencana struktur bangunan, agar dapat menentukan desain
penampang kolom beton bertulang yang tepat sehingga penampang
kolom memiliki daktilitas yang cukup.
2. Untuk mahasiswa jurusan Teknik Sipil, agar dapat mengembangkan
pemahaman tentang konsep daktilitas beton bertulang dan hubungannya
dengan elemen-elemen struktur, khusunya kolom.

1.5

Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari analisis ini adalah sebagai berikut :
1. Variasi luas baja tulangan yang digunakan dalam analisis ini hanya
untuk jumlah tulangan yang simetris mengikuti dimensi kolom yang
juga simetris.
2. Perhitungan gaya aksial pada kolom hanya dilakukan dengan meninjau
satu portal dari suatu gedung.
3. Penampang

kolom

dianalisis

dengan

mengabaikan

pengaruh

pengekangan.
4. Nilai kurvatur penampang kolom yang dihitung hanya pada kondisi
garis netral berada di daerah yang terkekang.

Anda mungkin juga menyukai