PENDAHULUAN
(disebut
polihidroksialdehid
atau
aldosa)
atau
berupa
keton
(disebut
tumbuhan, dalam
tubuh
hewan
dan
manusia juga terdapat karbohidrat yang merupakan sumber energi, yaitu glikogen. Pada
proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis, baik dalam mulut,
lambung maupun
fruktosa,
kemudian diabsorbsi melalui dinding usus dan dibawa ke hati oleh darah. Dalam sel-sel
tubuh, karbohidrat mengalami berbagai proses kimia. Proses inilah yang mempunyai peranan
penting dalam tubuh kita. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sel ini tidak berdiri
sendiri, tetapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Sebagai contoh apabila banyak
glukosa yang teroksidasi untuk memproduksi energi, maka glikogen dal;am hati akan
mengalami proses hidrolisis untuk membentuk glukosa. Sebaliknya apabila suatu reaksi
tertentu
menghasilkan
menghambat produksi tersebut. Dalam hubungan antar reaksi ini enzi-enzim mempunyai
peranan sebagai pengatur dan pengendali.
1.2
TUJUAN
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1
DEFENISI
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan
oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil
energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan
energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini
kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya
seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai
aktivitas fisik seperti berolahraga atau bekerja.
Di dalam ilmu gizi, secara sederhana karbohidrat dapat dibedakanmen jadi 2 jenis yaitu
karbohidrat sederhana & karbohidrat kompleks dan berdasarkan responnya terhadap
glukosa arah di dalam tubuh, karbohidrat juga dapat dibedakan berdasarkan nilai tetapan
indeks glicemik-nya (glycemic index). Contoh dari karbohidrat sederhana adalah
monosakarida seperti glukosa, fruktosa & galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa &
laktosa. Jenisjenis karbohidrat sederhana ini dapat ditemui terkandung di dalam produk
pangan seperti madu, buah-buahan dan susu. Sedangkan contoh dari karbohidrat kompleks
adalah pati (starch), glikogen (simpanan energi di dalam tubuh), selulosa, serat (fiber) atau
dalam konsumsi sehari-hari karbohidrat kompleks dapat ditemui terkandung di dalam
produk pangan seperti, nasi, kentang, jagung, singkong, ubi, pasta, roti dsb.
Di dalam sistem pencernaan dan juga usus halus, semua jenis karbohidrat yang
dikonsumsi akan terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian diabsorpsi oleh aliran darah
dan ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul glukosa hasil konversi
berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian akan berfungsi sebagai dasar bagi
pembentukan energi di dalam tubuh. Melalui berbagai tahapan dalam proses metabolisme,
sel-sel yang terdapat di dalam tubuh dapat mengoksidasi glukosa menjadi CO & HO2
dimana proses ini juga akan disertai dengan produksi energi. Proses metabolism glukosa
yang terjadi di dalam tubuh ini akan memberikan kontribusi hamper lebih dari 50% bagi
ketersediaan energi. Di dalam tubuh, karbohidrat yang telah terkonversi menjadi glukosa
tidak hanya akan berfungsi sebagai sumber energi utama. Sumber karbohidrat nabati
dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam
bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di
bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuhtumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari
seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai. Pada
proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan
enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air
(H2O) yang berasal dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun,
batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme yang melibatkan
energi dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri produk akhir. Metabolisme
dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan yang disebut anabolisme dan
proses pembongkaran yang disebut katabolisme.
Metabolisme mengakar pada kata metabole dari bahasa Yunani yang berarti berubah.
Dalam dunia ilmu pengetahuan, secara sederhana metabolisme diartikan sebagai proses
kimiawi yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup yang bertujuan untuk
menghasilkan energi. Proses metabolisme karbohidrat secara garis besar terdiri dari dua
cakupan yakni reaksi pemecahan atau katabolisme dan reaksi pembentukan atau
anabolisme. Pada proses pembentukan, salah satu unsur yang harus terpenuhi adalah
energi. Energi ini dihasilkan dari proses katabolisme. Sementara itu, tahapan metabolisme
sendiri terdiri atas beberapa bagian yakni glikolisis, oksidasi piruvat ke asetil-KoA,
glikogenesis, glikogenolisis, hexose monophosphate shunt dan terakhir adalah
Glukoneogenesis.
Berdasarkan urutan, yang paling cepat di absorpsi adalah galaktosa, glukosa dan terakhir
fruktosa
5.
Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen
2.3 PEMBAGIAN
Metabolisme karbohidrat pada manusia dapat dibagi sebagai berikut :
1.
Glikolisis
Oksidasi glukosa atau glikogen menjadi piruvat dan laktat oleh jalan Embden-Meyerhof.
Glikolisis terjadi pada semua jaringan.
2.
Oksidasi piruvat menjadi asetilKoA
Merupakan suatu langkah yang dibutuhkan sebelum masuknya produk glikolisis ke
dalam siklus asam nitrat yang merupakan jalan akhir bersama untuk oksidasi karbohidrat,
lemak dan protein.
Sebelum piruvat dapat memasuki sikluas asam nitrat, ia harus ditranspor ke dalam
mitokondria melalui transpor piruvat khusus yang membantu pasasi melintasi membran
bagian dalam mitokondria. Ini memerlukan mekanisme symport dimana satu proton
diangkut bersama.
Dalam mitokondria, piruvat di dekarboksilasi secara osidatif menjadi asetil-KoA.
Reaksi ini dikatalisis oleh beberapa enzsim yang berbeda yang bekerja secara berurutan
dalam kompleks multienzim. Enzim-enzim ini secara kolektif disebut kompleks piruvat
dehidrogenase dan analog dengan kompleks alfa-ketoglutarat dehidrogenase dari siklus
asam nitrat. Piruvat mengalami dekarboksilasi dengan adanya tiamin difosfat menjadi
derivat hidroksietil cincin tiazol dari tiamin difosfat yang berikatan dengan enzim, yang
selanjutnya bereaksi dengan lipoamida teroksidasi membentuk asetil lipoamida. Dengan
adanya dihidrolipoil transasetilase, asetil lipoamida bereaksi dengan koenzim A
membentuk asetil-KoA dan lipoamida tereduksi.
Siklus reaksi disempurnakan bila lipoamida tereduksi kembali dioksidasi oleh
flavoprotein dengan adanya dihidropoil dehidrogenase. Akhirnya flavoprotein yang
tereduksi dioksidasi oleh NAD, yang selanjutnya memindahkan ekuivalen pereduksi ke
rantai pernafasan.
dan D-gliseral-dehida-3-fosfat. Dalam tahap ini enzim aldolase yang menjadi katalis, telah
ditemukan dan dimurnikan oleh Warburg. Enzim ini terdapat dalam jaringan tertentu dan
dapat bekerja sebagai katalis dalam reaksi penguraian beberapa ketosa dan monofosfat,
misalnya fruktosa-1,6-difosfat, sedoheptulosa-1,7-difosfat, fruktosa-1-fosfat, eritrulosa-1fosfat, hasil reaksi penguraian tiap senyawa tersebut yang sama adalah dihidroksi aseton
fosfat.
5. Triosafosfat Isomerase
Dalam reaksi penguraian oleh enzim aldolase terbentuk dua macam senyawa, yaitu Dgliseraldehida-3-fosfat dan dihidroksiasetonfosfat. Yang mengalami reaksi lebih lanjut
dalam proses glikolisis ialah D-gliseraldehida-3-fosfat. Andaikata sel tidak mampu
mengubah
dihidroksiasetonfosfat
menjadi
D-gliseraldehida-3-fosfat,
tentulah
dihidroksiaseton fosfat akan bertimbun dalam sel. Hal ini tidak berlangsung karena dalam
sel terdapat enzim triosafosfat isomerase yang dapat mengubah dihidroksiasetonfosfat
menjadi D-gliseraldehida-3-fosfat. Adanya keseimbangan antara kedua senyawa tersebut
dikemukakan oleh Meyerhof dan dalam keadaan keseimbangan dihidroksiasetonfosfat
terdapat dalam jumlah dari 90%.
6.
Gliseraldehida-3-Fosfat Dehidrogenase
Enzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidasi gliseraldehida-3-fosfat menjadi
asam 1,3 difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+ , sedangkan gugus
fosfat diperoleh dari asam fosfat. Reaksi oksidasi ini mengubah aldehida menjadi asam
karboksilat. Gliseraldehida-3-fosfat dehidrogenase telah dapat diperoleh dalam bentuk
Kristal dari ragi dan mempunyai berat molekul 145.000.
Enzim ini adalah suatu tetramer yang terdiri atas empat subunit yang masing-masing
mengikat satu molekul NAD+ , jadi pada tiap molekul enzim terikat empat molekul
NAD+.
7.
Fosfogliseril Kinase
Reaksi yang menggunakan enzim ini ialah reaksi pengubahan asam 1,3-difosfogliserat
menjadi asam 3-fosfogliserat. Dalam reaksi ini terbentuk satu molekulATP dari ADP dan
ion Mg++ diperlukan sebagai kofaktor. Oleh karena ATP adalah senyawa fosfat berenergi
tinggi yang dihasilkan leh proses glikolisis dalam benuk ATP.
8.
Fosfogliseril Mutase
Fosfogliseril Mutase bekerja sebagai katalis pada reaksi pengubahan asam 3-fosfogliserat
menjadi 2-fosfogliserat. Enzim ini berfungsi memindahkan gugus fosfat dari satu atom C
kepada atom C lain dalam satu molekul. Berat molekul enzim fosfogliseril mutase yang
diperoleh dari ragi ialah 112.000
9.
Enolase
Reaksi berikutnya ialah reaksi pembentukan asam fosfoenol-piruvat dari asam 2fosfogliserat dengan katalis enzim enolase an ion Mg++ sebagai kofaktor. Reaksi
pembentukan asam fosfoenol piruvat ini ialah reaksi dehidrrasi. Adanya ion F- dapat
menghambat kerjanya enzim enolase, sebab ion F- dengan ion Mg++ dan fosfat dapat
membentuk kompleks magnesium flourofosfat, dengan begitu akan mengurangi jumlah
ion Mg++ dalam campuran reaksi dan akibat berkurangnya ion Mg++ maka efektifitas
reaksi berkurang.
10. Piruvat kinase
Piruvat kinase merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat dari asam
fosfoenolpiruvat kepad ADP sehingga terbentuk molekul ATP dari molekul asam piruvat.
Piruvat kinase telah dapat diperoleh dari ragi dalam bentuk kristal. Enzim ini adalah suatu
tetramer dengan berat molekul 165.000. dalam reaksi tersebut di atas, diperlukan ion Mg+
+ dan K+ sebagai aktivator.
11. Laktat Dehidrogenase
Reaksi yang menggunakan enzim laktat dehidrogenase ini ialah reaksi tahap akhir
glikolisis, yaitu pembentukan asam laktat dengan cara reduksi asam piruvat. Dalam reaksi
ini digunakan NADH sebagai koenzim.
2.5 PROSES GLIKOGENESIS dan GLIKOGENOLISIS
1.
Glikogenesis
Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa kemudian disimpan dalam
hati dan otot. Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam
tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat didalam hati
(sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena massa otot jauh lebih
besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai
empat kali lebih banyak.
Proses glikogenesis adalah sebagai berikut :
a.
Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi
juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di
hati oleh glukokinase.
b.
Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan
katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan
gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah
glukosa 1,6-bifosfat.
Enz-P + Glukosa 1-fosfatEnz + Glukosa 1,6-bifosfatEnz-P + Glukosa 6-fosfat
c.
Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk
membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGlc
pirofosforilase.
2.
Glikogenolisis
Glikogenolisis merupakan lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain
ikatan 16 memerlukan kerja enzim enzim pemutus cabang (debranching enzyme) yang
spesifik. Dengan pemutusan cabang tersebut, maka kerja enzim fosforilase selanjutnya
dapat berlangsung.
2.6 PROSES SIKLUS ASAM SITRAT
Siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu pada mitokondria, yang
berlangsung secara berurutan dan berulang, bertujuan mengubah asam piruvat menjadi
CO2, H2O dan sejumlah energi. Proses ini adalah proses oksidasi dengan sejumlah
oksigen arau aerob. Sikluss asam sitrat ini juga disebut siklus krebs.
Pada sel eukariota, siklus asam sitrat terjadi pada mitokondria, sedangkan pada organisme
aerob, siklus ini merupakan bagian dari lintasan metabolisme yang berperan dalam
konversi kimiawi terhadap karbohidrat, lemak dan protein - menjadi karbon dioksida, air,
dalam rangka menghasilkan suatu bentuk energi yang dapat digunakan. Reaksi lain pada
lintasan katabolisme yang sama, antara lain glikolisis, oksidasi asam piruvat dan
fosforilasi oksidatif.
Produk dari siklus asam sitrat adalah prekursor bagi berbagai jenis senyawa organik. Asam
sitrat merupakan prekursor dari kolesterol dan asam lemak, asam ketoglutarat-alfa
merupakan prekursor dari asam glutamat, purina dan beberapa asam amino, suksinil-KoA
merupakan prekursor dari heme dan klorofil, asam oksaloasetat merupakan prekursor dari
asam aspartat, purina, pirimidina dan beberapa asam amino.