Anda di halaman 1dari 12

Organ

Reproduksi
Wanita serta
Perubahan
Pubertas pada
Wanita
Herlin Indah Bangalino
102014022

SKENARIO
Seorang siswi kelas 1 SMP berusia 13 tahun
mengalami nyeri perut bagian bawah setiap
bulan. Di sekolah ia merasa heran mendengar
cerita teman-teman wanita nya secara rutin
setiap

bulan

mengeluarkan

darah

dari

kemaluannya sedangkan dia sendiri belum


pernah. Ia kemudian bertanya pada ibunya,
dan

oleh

kandungan.

ibu

ia

dibawa

ke

dokter

ahli

Rumusan Masalah
Siswi SMP, 13 tahun nyeri perut
bagian bawah setiap bulan tetapi
belum menstruasi

Mind M
a
p
Siswi SMP, 13 tahun

nyeri perut bagian bawah


setiap bulan tetapi belum
menstruasi

Makroskopik Saluran
Reproduksi Wanita

Mikroskopik Saluran
Reproduksi Wanita

Pubertas pada
Wanita

Siklus Haid

Hormon yang
mempengaruhi

HIPOTESIS

Siswi tersebut mengalami tanda-tanda


pubertas

Makroskopik
Saluran Reproduksi
Wanita
Eksterna :
-Mons Pubis :
eminensia berlemak,
berbulu
-Labia majus :
lindungi ostium
vagina dan urethra
-Labia minus
-Clitoris
-Vestibulum
-Lubang uretra
-Bulbus vestibularis :
sepanjang sisi ostium
vagina
-Lubang vagina dan
himen.

Makroskopik
Saluran Reproduksi
Wanita

Interna :
-Vagina : celah
diantara labia minus
-Uterus : corpus uteri
(fundus) & cervix
uteri ( pars supra
vaginalis & pars
vaginalis)
-Tuba falopii
-Ovarium

Mikroskopik
Saluran
Reproduksi
- Ovarium
: epitel
Wanita

selapis kuboid.
Korteks, stroma
jaringan ikat banyak
sel dan folikel.
Medulla, jaringan
ikat longgar,
pembuluh darah.
- Tuba falopii :
Lumen tuba Falopii
epitel kolumnar
dengan silia.
-Uterus : Otot polos
yang disebut
miometrium.
Rongga uterus
dibatasi oleh epitel
kelenjar, yaitu
endometrium.
-Vagina : Epitel

Hari ke-1 : darah haid


( darah, debris
endometrium, leukosi)
Hari ke 5-14 :
pertumbuhan
endometrium agar
menerima ovum
(persiapan kehamilan),
pematangan folikel di
ovarium (FSH), folikel
hasilkan estradiol
Hari ke-14 : ovulasi,
pembentukan estradiol
meningkat, sekresi LH
meningkat, suhu badan
basal meningkat
(progesteron)
Hari ke 14-28: Terbentuk
KL, perubahan pada
kel.endometrium,
pembuluh darah berkelokkelok, tdk terjadi
kehamilan E & P hambat
FSH & LH KL tdk
berkembang, penurunan E
& P tjd penyempitan
pembuluh2 drh

Siklus Haid

ESTROGEN
+ motilitas tuba falopii
+pertumbuhan miometrium
& endometrium
+ aliran darah ke uterus
mempertahankan sekresi
mukus serviks uteri

- sekresi
FSH
hambat dan
rangsang
sekresi LH

+ retensi air
dan garam
berat badan +,
sesaat sblm
perdarahan haid

Hormon
Ovarium
rangsang
pertumbuhan duktus
laktiferus,
pembesaran kelenjar
mammae pd pubertas,
pigmentasi areola
mammae

bentuk tubuh dgn


distribusi lemak khas
wanita
laring tdk membesar,
suara tetap keciltinggi

Hormon PROGESTERO
N
Ovarium
rangsang kelenjar2 di
endometrium, perubahan
siklik dlm serviks dan
vagina
- kepekaan miometrium
terhadap oksitosin serta +
potensial membran
istirahat

rangsang
perkembangan
lobuli & alveoli
kelenjar
mammae

+ suhu basal
tubuh saat
ovulasi

konsentrasi
tinggi
menekan
sekresi LH

Kesimpulan
Hipotesis di TERIMA.
Sebelumanak perempuan

akhil balik atau mengalami menstruasi, di dalam

ovariumnya sudah terdapat oosit primer sampai menunggu menstruasi baru


mengalami pembelahan miosis II sampai terbentuknya ovum dan jika terjadi
fertilisasi maka akan berkembang menjadi embrio tetapi jika tidak akan luruh
dengan dinding endometrium sehingga disebut menstruasi. Menstruasi melibatkan
hormon-hormon yang membantu kelancaran siklus menstruasi yang dipicu dari
hipotalamus terutama hipofisis yang akan menghasilkan FSH dan LH, juga yang
berperan langsung dalam siklus menstruasi adalah hormon estrogen dan
progesteron.

Anda mungkin juga menyukai