Anda di halaman 1dari 5

Check Up Sederhana

Untuk mendeteksi dini ada tidaknya kelainan pada organ tubuh,


gangguan metabolisme, infeksi dan kelainan-kelainan lain. Misalnya
kelainan darah, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati,
gangguan metabolisme lemak, gangguan saluran cerna dan kemih.
Check up sederhana hanya terdiri dari beberapa tes yang dianggap
cukup spesifik untuk mewakili kelainan yang ada.
Check Up Medium & Eksekutif
Untuk mendeteksi dini ada tidaknya kelainan pada organ tubuh,
gangguan metabolisme, infeksi dan kelainan-kelaian lain. Misalnya
kelainan darah, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati,
gangguan metabolisme lemak, gangguan saluran cerna dan kemih,
infeksi virus hepatitis dan gangguan fungsi tiroid.
Dengan check up lengkap (medium atau eksekutif) dapat diperoleh
gambaran yang lebih jelas, karena bila lebih dari satu tes menunjukkan
kelaian organ maka kesimpulan yang diambil akan lebih akurat.
Uji Saring Pravaksinasi
Untuk mendeteksi adanya infeksi virus Hepatitis-B, terbentuknya
kekebalan tubuh terhadap virus Hepatitis-B, dan mengetahu kapan
waktunya yang tepat untuk melakukan vaksinasi terhadap virus
Hepatitis-B.
Lemak
Untuk mendeteksi adanya gangguan metabolisme lema, dan besarnya
resiko terhadap penyakit atherosklerosis.
Pengelolaan Diabetes

Untuk mengetahui keberhasilan upaya pengendalian penyakit


Diabetes Melitus yang dilakukan. Upaya pengendalian dengan
diet, olah raga, obat, dapat dinilai dengan pemeriksaan glukosa,
dan HbA1c (merupakan gambaran gula darah rata-rata 2-3 bulan
sebelumnya).
Untuk mendeteksi berat/ringannya penyakit Diabetes Melitus
akibat komplikasi kronis yang dapat timbul pada jantung, ginjal,
mata atau kaki.

Rhematoid Arthritis
Untuk mendeteksi terjadinya arthritis rematoid.
Meningitis
Untuk diagnosis penyakit meningitis dan mendeteksi bakteri penyebab
meningitis.

Penyakit Hubungan Seksual


Untuk mengetahui ada atau tidak adanya infeksi oleh penyakit Herpes,
Klamidia, Gonore, Hepatitis atau Sifilis, sehingga dokter dapat
menentukan terapi dengan lebih cepat.
TORCH
Untuk mengetahui ada atau tidak adanya infeksi TORCH (Toxoplasma,
Rubella, Chlamidya, HSV-II) pada ibu hamil, sehingga dapat membantu
dokter untuk memeperoleh keberhasilan terapi dan kemungkinan
untuk mendapatkan bayi sehat semakin besar.
Premarital
Untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyakit-penyakit yang bisa
diturunkan kepada anak, atau penyakit yang dapat menyebabkan
kelainan-kelainan pada bayi yang akan dikandung. Diantaranya adalah
penyakit gula (DM), Hepatitis-B, penyakit-penyakit keturunan seperti
Thalassemia dan Hemofilia, ketidakcocokan golongan darah Rhesus
antara calon ibu dan bapak, infeksi Rubella, dan penyakit Sifilis.
Prenatal
Untuk mendapatkan bayi yang lahir sehat tanpa cacat, yang
merupakan idaman setiap orang tua. Beberapa penyakit infeksi yang
didapat (PHS, TORCH, Hepatitis) terutama pada kehamilan dini bisa
menyebabkan terjadinya keguguran dan dampak yang serius pada
janin, sehingga dapat menimbulkan kelainan-kelainan dan cacat pada
bayi yang dilahirkan.
Penyakit-penyakit lain yang sifatnya menurun atau membahayakan
bayi yang dikandung yang perlu diketahui diantaranya penyakit gula
dan penyakit darah.
Ammenorrhea
Untuk memastikan apakah infertilitas yang diderita wanita berasal dari
gangguan anatomi atau fisiologi sistem reproduksi. Dengan
pengukuran hormon reproduksi dapat ditelusuri kelainan atau
gangguan fungsi/fisiologi sistem reproduksi.
Kesuburan Pria
Untuk memastikan apakah infertilitas yang diderita pria berasal dari
gangguan anatomi atau fisiologi sistem reproduksi. Dengan
pengukuran hormon reproduksi, dapat ditelusuri kelainan atau
gangguan fungsi/fisiologi sistem reproduksi.
Uji Saring Gangguan Tiroid
Untuk diagnosis/uji saring gangguan fungsi tiroid dan merupakan tes

pilihan yang paling optimal untuk menentukan status tiroid (hipotiroid,


eutiroid atau hipertiroid).
Pemantauan Terapi Tiroid

Untuk memantau terapi pengganti hormon tiroid. Sebaiknya


dilakukan 8 minggu setelah pemberian hormon terakhir.
Untuk memantau terapi supresi (penekanan) hormon tiroid,
umumnya pada kasus kanker-kanker tiroid.

Alergi (Penyaring)
Untuk menunjang diagnosis berbagai manifestasi alergi.
Alergi (Makan)
Untuk mendeteksi alergen dari makanan yang menyebabkan
timbulnya alergi. Sejumlah besar alergen telah ditemukan sebagai
penyebab alergi. Dalam panel alergi terhadap makanan pemeriksaan
IgE Rast dilakukan terhadap alergen seperti coklat, ikan, kepiting,
kerang, kuning telur, putih telur, susu, udang dan kacang.
Alergi (Hirup)
Untuk mendeteksi ada tidaknya IgE spesifik terhadap alergen-alergen
yang biasanya menimbulkan manifestasi alergi pada saluran
pernafasan seperti rinitis, asma dan sinusitis.
Tumor Kolorektal
Untuk mendeteksi ada tidaknya karsinoma kolorektal, baik pada
stadium dini atau sudah metastatis.
Penanda Tumor Hati
Untuk diagnosis karsinoma hepatoseluler primer (KHP), pemantauan
penyakit, menentukan resiko KHP, dan diagnosis metastatis hati.
Penanda Tumor Lambung
Untuk mendeteksi adanya kanker lambung dan untuk meramalkan
respon terapi (kemoterapi/radioterapi). Pada kanker lambung CA 19-9
sering dikombinasikan dengan pemeriksaan CEA.
Penanda Tumor Pankreas
Untuk membantu diagnosis kanker pankreas, dan mendeteksi kanker
pankreas pada stadium penyakit yang masih dapat ditangani.
Penanda Tumor Tiroid

Untuk prognosis kanker folikular tiroid


Untuk mendeteksi penyebaran tumor di kelenjar tiroid

Untuk pemantauan terapi karsinoma tiroid yang terdiferensiasi


Untuk memantau fungsi jaringan tiroid setelah pengangkatan
kelenjar tiroid melalui pembedahan
Untuk follow up bagi penderita tumor tiroid
Untuk meramalkan prognosis penyakit

Penanda Tumor Ovarium

Untuk
Untuk
Untuk
terapi
Untuk

prognosis penyakit kanker serviks dan kemungkinan residif


diagnosis penyakit kanker serviks secara dini
mengetahui progresi atau regresi penyakit dan efektifitas
mendeteksi akan terjadinya kekambuhan penyakit

Penanda Tumor Payudara


Untuk diagnosis penyakit tumor payudara, pemantauan dan prognosis
penyakit.
Penanda Tumor Prostat

Untuk mengidentifikasi pasien yang mempunyai resiko tinggi


kanker prostat
Untuk mendeteksi kanker prostat pada stadium dini dan sebelum
metastatis
Untuk pemantauan terapi dan deteksi dini terhadap kekambuhan

Penanda Tumor Paru

Untuk meramalkan prognosis dan pemantauan penyakit kanker


paru
Untuk pemantauan terapi dan deteksi adanya kekambuhan

Penanda Tumor Nasofaring

Untuk uji saring terjadinya karsinoma nasofaring


Untuk mendeteksi karsinoma nasofaring yang tersembunyi
Untuk memantau perkembangan penyakit dan deteksi dini
kekambuhan
Untuk meramalkan pronosis dan deteksi metastatis

Pemeriksaan Hipertensi (Evaluasi Awal)


Untuk menentukan tipe penyakit hipertensi, etiologi, stratifikasi
prognostik, faktor resiko, target organ damage dan penyakit-penyakit
yang menyertainya.

Pengelolaan Hipertensi
Untuk pemantauan pengobatan hipertensi, melihat adanya efek
samping obat dan deteksi dini adanya kerusakan organ sebagai akibat
hipertensi.

All contents copyright 2000-2004 Laboratorium Klinik Prodia - All


rights reserved
Jl. Kramat Raya No. 150, Jakarta 10430 Tel (62-21) 3144182 Fax (6221) 3144181
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan email kami di info@prodia.co.id

Anda mungkin juga menyukai