para mahasiswa perlu dibekali dengan berbagai macam cara yang berguna untuk
meningkatkan kualitas individu.
Untuk strategi yang sering dibicarakan oleh banyak pihak salah satunya ialah dengan
mengasah softskill dan bakat, pada masa sekarang IPK bukanlah sebuah hal yang sangat
dilihat, perlahan lahan mindset berubah menjadi pengkolaborasian antara IPK dan
kemampuan skill individu yang akan digunakan untuk menghadapi MEA. Mahasiswa
harus memiliki karakter yang kuat pada diri merek, seperti karakter ketekunan, keuletan,
pantang menyerah, kepemimpinan dan komunikasi yang baik terhadap lingkungan.
Selain itu penguasaan bahasa asing juga sangat dianjurkan karena bahasa asing
merupakan bahasa yang akan sering digunakan, dimana karena banyak pekerja asing
yang akan masuk dan ikut menempati bangku persaingan. Selain itu, budaya dan
kebiasaan juga perlu dibenahi, kedisiplinan dan ketepatan waktu sangat dibutuhkan
sehingga mahasiswa harus mampu untuk memanage waktu pribadi sehingga kedisplinan
dan ketepatan dapat ditegakkan. Selain beberapa poin yang telah disebutkan diatas, hal
yang tetap utama adalah prestasi dalam akademik dan non akademik dimana prestasi ini
merupakan nilai tambah yang akan dilihat karena itu artinya pengalaman seseorang
akan jelas diketahui.
Dari penjelasan diatas tentu sangat tidak mengherankan jika banyak perguruan tinggi
sekarang berlomba lomba membuat system yang berguna untuk peningkatan softskill
dan hardskill para mahasiswanya. Ini merupakan suatu kemajuan dimana system
pendidikan Indonesia yang dirasa kurang memadai menjadi bersemangat untuk
diperbaiki karena pelaksanaan MEA ini. Untuk itu mahasiswa harus mampu menjadikan
MEA sebagai salah satu momentum atau batu loncatan untuk mengembangkan diri yang
akan berguna untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.