Anda di halaman 1dari 27

KESEHATAN

REPRODUKSI
REMAJA

dr. Adhi Kuntoro Mkes


Fak kedokteran
UNSWAGATI.

1. Pendahuluan .
Mengakhiri abad 20 dan masuk ke
abad 21, terjadi fenomena transisi
kependudukan perubahan struktur
penduduk
.Usia remaja berada pada 21 % dari
seluruh jumlah penduduk.
Di Indonesia : 43.650.000.

Kasus 1 dari 5 anak pertama yg


dilahirkan oleh wanita usia 20 24 th
merupakan hasil hubungan seksual
sebelum menikah.
Penyebab : semakin permisifnya
prilaku seksual remaja. Informasi
mengenai kesehatan reproduksi yang
salah.
Muncul masalah : hamil dan
bersalin diusia muda. Aborsi. PMS

2. Remaja dan
permasalahannya.
Masa remaja mrpkan masa transisi.
Usia 10 13 th s/d 18 22 th.
Ada perubahan fisik
/biologis,psikis/psikologi.ekonomi,

a. Perubahan fisik :
Pubertas ;perubahannya cepat,postur
tubuh,TB,BB, perubahan seksual,sebagai hasil
perubahan hormonal.
Pria : terjadi pd usia 10 13,5, th terjadi
perubahan pd organ seksual,: tumbuh rambut
kemaluan,suara dan ejakulasi pertama kali (wet
dream;mimpi basah).
Wanita : terjadi pada usia 9 16,5 th. Ditandai :
Menarchie : haid pertama kali (10 16,5 th)
mamae membesar. Tumbuh rambut kemaluan.
Panggul membesar.

Sekarang rata rata menarche terjadi


pada usia 16 th 8 bulan.
Sebab : ada perbaikan ( gizi,Yan Kes,
dan lingkungan)

b. Perubahan Psikologis
Masa Transisi disebut juga :masa
krisis, masa Pancaroba, ; masa
pencarian identitas : merupakan
masa yg membingungkan,sering
menimbulkan konflik,menyebabkan
tingkah laku aneh,canggung bahkan
kenakalan.

Kenakalan remaja terjadi karena


tidak terpenuhinya kebutuhan ;
Kebutuhan prestasi.
Kebutuhan seksual.
Kebutuhan kehidupan keluarga.
Kebutuhan identitas diri
Kebutuhan popularitas.
Kebutuhan komunitas.

Salah satu kenakalan remaja : adalah


prilaku seksual pra nikah
Perubahan hormon akan
menimbulkan letusan emosi :
( amarah,sensitif, ataupun nekad.)

3. Determinan perkembangan remaja


dipengaruhi oleh :
a. Langsung : (lingkungan,
keluarga,sekolah, tetangga )
b. Tidak langsung : struktur masyarakat
(sosial,ekonomi,politik, dan budaya).
Kehidupan remaja dipengaruhi dari dalam
diri (internal pressure) dan dari luar diri
( external pressure), pengaruh tsb
menimbulkan masalah yg dihadapi
remaja,salah satunya adalah :
Masalah kesehatan Reproduksi.

4. Prilaku seksual dan


Kesehatan Reproduksi Remaja.
Prilaku : respon seseorang thd
rangsang/stimulus.
Seksual : rangsang rangsang yg
timbul berkaitan dengan seks.
Jadi prilaku seksual remaja adalah
tindakan yg dilakukan oleh remaja
berhubungan dg dorongan seksual
yg datang dari dalam atupun luar diri
remaja.

Semakin dini pubertas semakin dini


dorongan seksualnya,memperbesar
peluang terjadinya hubungan seks
pra nikah
Banyak remaja beranggapan bahwa :
kehamilan tdk akan terjadi pada
senggama pertama kali. Tidak
mungkin terinfeksi IMS atau HIV/AIDS
merasa pertahanan tubuhnya cukup
kuat.

5. Kesehatan Reproduksi
a. Adalah keadaan sehat jasmani, rohani dan
bukan hanya terlepas dari adanya penyakit
atau kecacatan semata,yang berhubungan
dengan sistem ,fungsi dan proses reproduksi.
b. Adalah kondisi dimana pria dan wanita dpt
melakukan hubungan seks secara aman dg
atau tanpa tujuan terjadi kehamilan. Bila
kehamilan yg dinginkan,wanita mengalami
kehamilan dg aman,melahirkan anak yg sehat
dan dalam kondisi siap merawat anak yg
dilahirkan.

6. Beberapa faktor yg
berhubungan dg status
kesehatan reproduksi :
a. Faktor sosial,ekonomi dan
demografi :
Tingkat kemiskinan,tingkat pendidikan
dan tempat tinggal.
b. Faktor Budaya dan lingkungan :
Praktek pengobatan tradisional dan
mithos mithos yang ada.

c. Faktor Psikologi : adanya keretakan


orang tua, wanita pada pihak yg
lemah, depresi
d. Faktor biologi : cacat sejak lahir,
cacat pada alat reproduksi

7. KESEHATAN REPRODUKSI juga


mencakup hak hak reproduksi antara
lain :
a. Hak untuk hamil.
b. Hak untuk menentukan jumlah anak.
c. Hak untuk waktu melahirkan.
d. Hak untuk penjarangan anak. Dan
e. Hak untuk memperoleh standard tertinggi
kesehatan seksual dan kesehatan
reproduksinya.

8. Prilaku seksual remaja


Hubungan seks pra nikah sudah ada
sejak jaman dulu, hanya saja selalu
ditutupi .
Beberapa hasil penelitian
. di Bali pada th 1981 :
56% pernah melakukan ciuman bibir.
31 % pernah dirangsang alat
kelaminnya.
25 % pernah melakukan hubungan
seks.

. di Jakarta pd th 1982. :
75 % masih menjaga keperawananya.
25 % sudah tidak perawan.
. di Jogjakarta 1984.
13 % pernikahan dilaksanakan dengan
didahului kehamilan

. di Jogja 1985 :
80 % Remaja yang hamil, melakukan
hubungan dirumah mereka sendiri.
. UI :1989 ;
61 % anak usia 16 th s/d 20 th pernah
melakukan hubungan seks dengan
temannya.

. di Bandung 1989 :
10,53 % siswa SMTP telah melakukan
ciuman bibir.
5,60 % pernah melakukan ciuman
dalam.
3,86 % pernah melakukan hubungan
seks.

Di Jakarta : 100 pelajar dari 26 SMA menunju


kan bahwa 41.% pernah melakukan
hubungan seks dengan lawan jenis (51,7 %
pada laki laki.dan 25 % pada perempuan.
42 % pernah berciuman dg lawan jenis.
12 % pernah
menyenggol,memegang,meraba,membelai
bagian tubuh yg peka milik lawan jenis. Dan 1
% tidak punya pengalaman seks sama sekali.

Di Jogja 1984 : 62 % mahasiswa


pernah melakukan kumpul kebo.
UI. 1993 : terhadap 200 responden
alasan melakukan hubungan seks
adalah :
36.20 % ungkapan kasih sayang.
15. % terbawa suasana.
14 % kebutuhan biologis.
10,1 % untuk kenikmatan dan
kesenangan.

di Bali 1989 :
Laki laki desa : 23,6 % sudah melakukan
hubungan seks pra nikah.
Laki laki kota : 33,5 % sudah melakukan
hubungan seks pra nikah.
di Bali 1994 :
Remaja wanita desa 1,8 % sudah melakukan
hub seks pranikah
Remaja wanita kota 36 % sudah melakukan
hub seks pranikah.

9. Dampak prilaku seksual remaja


pranikah thd kesehatan reproduksi

a. Hamil yg tidak dikehendaki


(Unwanted pregnancy): dg
berbagai alasan ,akan membawa pd
dua pilihan : kehamilan dilanjutkan
atau digugurkan. Keduanya
dipengaruhi :
1.faktor Internal : intensitas
hubungan dan komitmen kedua
remaja dan persepsi thd janin yg
dikandungnya

2. faktor eksternal :
a. Sikap dan penerimaan ke dua orang tua
ke dua belah pihak.
b. Sikap masyarakat,nilai nilai moral,etika
dan agama.atas perubahan hidup yg akan
dijalani.
Dari 1000.000. kebutuhan Induksi Haid
(aborsi),60 % dilakukan oleh wanita wanita
yg tidak menikah, 70% 80 %. Dilakukan dg
Aborsi yg tidak aman.

b. PMS, HIV/AIDS. : tertular PMS,HIV/AIDS


akibat berganti ganti pasangan. 53 % penderita
HIV/AIDS berusia antara 15 th- 29 th.
c. Psikologis : hamil dan bersalin pranikah yg
dialami oleh perempuan mrpkan aib
keluarga,stigma masyarakat,membuat remaja
putri,bingung,cemas,malu,membuat
kehamilannya dipenuhi
depresi,pesimis,menimbulkan rasa benci thd
diri sendiri,pasanganya bahkan bayi yg
dikandungnya

Sekian
Terimakasih.

@medjan13

Anda mungkin juga menyukai