Anda di halaman 1dari 3

Tekanan intrakranial (TIK) adalah tekanan relatif di dalam rongga

kepala yang dihasilkan oleh keberadaan jaringan otak, cairan


serebrospinal (CSS) dan volume darah yang bersirkulasi di otak. TIK
ini merupakan keadaan dinamis yang berfluktuasi secara terusmenerus yang dapat berubah sebagai respon terhadap berbagai
aktivitas dan proses fisiologis tertentu seperti olah raga, batuk,
peregangan, denyut nadi dan siklus pernafasan.
Secara klinis TIK dapat diukur langsung dari intraventrikular,
intraparenkim, subdural atau epidural, dimana dengan pengukuran
kontinyu dapat diperoleh informasi adanya perubahan fisiologis dan
patologis di dalam rongga intracranial. Pengukuran ini amat
bermanfaat

dalam

penanganan

penderita

dengan

kelainan

intracranial.
TIK dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain orientasi sumbu
kraniospinal

terhadap

gravitasi,

volume

komponen-komponen

intracranial, elastan dan tekanan atmosfer. Kelainan patologis dari


peningkatan TIK sebagian besar merupakan akibat dari peningkatan
volume dan elastans isi rongga kepala. Rongga kepala merupakan
suatu struktur yang rigid dan berisi tiga komponen utama yang
terdiri dari otak (mencakup elemen neuroglia dan cairan interstisiel
sel), darah (arteri dan vena), dan CSS. Pada keadaan fisiologis
normal volume intrakranial yang selalu dipertahankan konstan
dengan tekanan intrakranial berkisar 10-15 mmHg.

Perbandingan volume komponen penyusun rongga intrakranial


Isi
Otak
Darah
Cairan

Volume
1400 ml
150 ml
serebro 150 ml

spinal
Total

1700 ml

Sistem ventrikel otak dan kanalis sentralis.


1. Ventrikel lateralis

Volume Total
80%
10%
10%
100%

Ada dua, terleetak di dalam hemispherii telencephalon. Kedua


ventrikel lateralis berhubungan dengan ventrikel III (ventrikel
tertius) melalui foramen interventrikularis (Monro)
2. Ventrikel III (Ventrikel Tertius)
Terletak pada diencephalon. Dinding lateralnya dibentuk oleh
thalamus dengan adhesio interthalamica dan hypothalamus.
Recessus opticus dan infundibularis menonjol ke anterior dan
reccessus suprapinealis dan recessus pinealis ke arah kaudal.
Ventrikel III berhubungan dengan ventrikel IV melalui suatu
lubang kecil, yaitu aquaductus Sylvii (aquaductus cerebri)
3. Ventrikel IV (Ventrikel Quartus)
Membentuk ruang berbentuk kubah di atas fossa rhomboidea
antara cerebellum dan medulla serta membentang sepanjang
recessus lateralis pada kedua sisi. Masing-masing recessus
berakhir pada foramen Luschka, muara lateral ventrikel IV.
Pada perlekatan vellum medullare anterior terdapat aperture
mediana Magendie.
4. Kanalis sentralis medulla oblongata dan medulla spinalis
Saluran sentral korda spinalis : saluran kecil yang memanjang
sepanjang korda spinalis, dilapisi sel-sel ependimal. Melanjut
ke dalam medulla oblongata, dimana ia membuka ke dalam
ventrikel IV.

Fisiologi
Fisiologi Cairan Serebrospinal (CSS)
Sebagian

besar

(80-90%)

CSS

dihasilkan

oleh

pleksus

khoroidalis pada ventrikel lateralis sedangkan sisanya (10-20%) di


ventrikel III, ventrikel IV, juga melalui difusi pembuluh-pembuluh
ependim dan piameter. Proses pembentukan CSS melalui dua tahap,
yaitu :

Tahap ke I : Pembentukan ultrafiltrat plasma oleh tekanan


hidrostatika, melalui celah endotel kapiler koroid di dalam

stroma jaringan ikat di bawah epitel vili.


Tahap ke II : Perubahan ultrafiltrat plasma ke dalam bentuk
sekresi oleh proses metabolism aktif di dalam epitel khoroid.

Mekanisme dari proses ini belum diketahui secara pasti, tetapi


diduga

merupakan

aktivasi

pompa

Na-K-ATPase

dengan

bantuan enzim karbonik anhidrase.


Kecepatan pembentukan CSS 0,3-0,4 cc/menit atau antara 0,2-0,5%
volume total per menit dan ada yang menyebut 14-38 cc/jam.
Sekresi total CSS adalah 150 cc, berarti dalam 1 hari terjadi
pertukaran atau pembaharuan dari CSS sebanyak 4-5 kali/hari. Pada
neonatus jumlah total CSS berkisar 20-50 cc dan akan meningkat
sesuai usia sampai mencapai 150 cc pada orang dewasa. Pada
hakekatnya susunan CSS sama seperti cairan intraselular otak,
ventrikel dan ruang subarachnoid. CSS setelah diproduksi oleh
pleksus khoroideus pada ventrikel lateralis akan mengalir ke
ventrikel

III

melalui

foramen

Monroe.

Selanjutnya

melalui

akuaduktus serebri (Sylvius) menuju ventrikel IV. Dari ventrikel IV


sebagian

besar

CSS

dialirkan

melalui

foramen

Luschka

dan

Magendie menuju ruang subarachnoid, setinggi medulla oblongata


dan hanya sebagian kecil CSS yang menuju kanalis sentralis. Dalam
ur

Anda mungkin juga menyukai