Adaptasi morfologi adalah suatu penyesuaian yang dilakukan oleh makhluk hidup
baik hewan, tumbuhan atau manusia melalui perubaan bentuk organ tubuh yang
berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama demi kelangsungan hidupnya.
Adaptasi morfologi ini mudah untuk kita amati dan lihat bila dibandingkan dengan
adaptasi fisiologi. Adaptasi ini terjadi karena adanya perbedaan jenis makanan dan
habitat
Adaptasi morfologi pada makhluk hidup terjadi disebabkan adanya perbedaan
mengenai cara mengambil dan juga memperoleh makanan, serta perbedaan jenis
makanan. Beberapa conoto adaptasi morfologi terhadap jenis makanan sebagai
berikut :
Bentuk paruh dan kaki pada burung : beberapa bentuk adaptasi pada
paruh dan kaki pada burung adalah sebagai berikut :
Burung pipit memiliki paruh yang berbentuk pendek dan kuat yang
digunakannya untuk mematuk makanannya yang berupa biji-bijian.
Lanjut ke bentuk paruh pada ayam, yang mana paruh ayam berbentuk
kecil dan runcing yang digunakannya untuk mematuk biji-bijian maupun hewanhewan kecil atau serangga.
Burung pelikan memiliki paruh yang berukuran besar dan pada bagian
bawah paruhnya memiliki struktur menyerupai kantong. Paruh burung pelikan ini
digunakannya untuk memakan ikan.
Burung pelatuk memiliki kontruksi paruh yang begitu kuat dan runcing.
Paruhnya berfungsi untuk mematuk kayu pohon dan menangkap serangga untuk
dimakan.
Bebek memiliki kaki yang terdapat selaput renang. Selaput ini terletak
pada celah jari kakinya. Bebeb menggunakan kaki berselaput ini untuk berjalan di
atas lumpur dan memudahkan saat berenang di air.
Burung elang mempunyai kaki yang pendek, bercakar tajam. Kaki yang
semacam ini digunakan oleh burung elang untuk mencengkeram mangsanya.
Ayam mempunyai kaki yang panjang dan tegak. Kaki yang panjang dan
tegak ini digunakan oleh ayam untuk berjalan di darat dan untuk mengais
makanan di tanah.