Anda di halaman 1dari 4

Inovasi Belanda dalam Menyulap Air Menjadi Daratan

Ditulis Oleh : Intan Widyastuti


Tema : Air

Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata Belanda?


Bunga Tulip? Negeri kincir angin? Keju? Atau bahkan sepatu kayu?
Yaap secara umum orang-orang akan membayangkan hal hal seperti itu.
Diluar hal hal yang telah disebutkan diatas. Tahukah kalian, negara Belanda adalah negara
berdaratan rendah.
Apa yang dimaksud daratan rendah?
Daratan rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian yang di ukur dari
permukaan laut adalah relatif rendah (sampai dengan 200 m dpl). Faktanya 27% dari
keseluruhan luas Belanda, letak daratannya 6,70 meter di bawah permukaan laut, dan 60%
penduduk Belanda tinggal disana. Dengan demikian Belanda atau lebih dikenal dengan
Nederland memiliki arti negeri negeri berdaratan rendah.
Berdasarkan kondisi ini, air menjadi sahabat setia dari negara Belanda. Hampir setiap tahun
negara Belanda mengalami banjir. Luas negara yang tidak begitu besar dengan jumlah
penduduk yang padat, menuntut masyarakat Belanda untuk berfikir inovatif. Dari situlah
inovasi - inovasi mulai bermunculan. Belanda pun mulai unjuk gigi, Belanda dianggap
mampu menyulap air menjadi daratan, maksudnya Belanda mampu mengeringkan daratan
yang digenangi air agar dapat menjadi permukiman yang layak dihuni oleh masyarakatnya
dengan menerapkan sistem polder.

Gambar 1. Sistem Polder


Penerapan sistem reklamasi lahan melalui sistem polder ini sudah diterapkan Belanda sejak
abad ke 11. Dimana sistem polder ini berfungsi untuk mempertahankan wilayah Belanda dari
ancaman banjir dan air pasang, selain itu dengan adanya sistem polder ini Belanda mampu
memperluas daratannya. Polder merupakan sistem tata air tertutup dengan elemen meliputi
tanggul, pompa, saluran air, kolam retensi, pengaturan lansekap lahan, dan instalasi air kotor
terpisah. Kemudian pada abad ke-13 sistem polder ini disempurnakan dengan penggunaan
kincir angin untuk memompa air keluar dari daerah yang berada di bawah permukaan air laut.
Bencana yang disebabkan oleh air ini tidak ada henti hentinya mengepung Belanda dan
sampai akhirnya pada tahun 1953 terjadi bencana banjir yang paling besar dimana bencana
ini banyak memakan korban.

Gambar 2. Proyek Delta Works/Deltawerken

Bencana banjir tahun 1953 ini melatarbelakangi dipercepatnya Proyek Delta (Delta Works/
Deltawerken) karna pasalnya proyek ini sebenarnya sudah direncanakan sejak 1937, namun
pada waktu itu karna ada suatu hal maka proyek ini diundur tanpa batas waktu yang belum
ditentukan. Proyek Delta (Delta Works/ Deltawerken) yaitu pembangunan infrastruktur
polder strategis untuk menguatkan pertahanan terhadap bencana banjir. Proyek ini dibuat
dalam bentuk bendungan berseri secara berturut-turut dan bertujuan untuk menjaga daratan
dari ancaman Laut Utara. Proyek Delta (Delta Works/ Deltawerken) ini terdiri dari sepuluh
bendungan besar dan tiga penahan gelombang yang dibangun secara bertahap selama 39
tahun. Bendungan pertama selesai dibangun pada 1958 di Sungai The Hollandse Ijssel,
sebelah timur Rotterdam. Kemudian dibangun bendungan The Ooster Dam (The
Oosterschelde Stormvloedkering), yang panjangnya hampir mencapai 11 kilometer.
Bendungan terakhir yang selesai dibangun adalah The Maeslantkering pada 1997.
Maeslantkering dibangun di muara Nieuwe Waterweg, yaitu kanal yang menjadi gerbang
masuk ke Pelabuhan Rotterdam. Tanggul ini merupakan tanggul terbuka yang melalui
program komputer dapat tertutup ketika terjadi badai dari Laut Utara mencapai ketinggian di
atas tiga meter.
Proyek Delta (Delta Works/ Deltawerken) dibangun dengan menghadapi arus laut, gelombang
dan karakter tanah yang bervariasi sehingga dianggap menjadi pencapaian tertinggi dalam
konstruksi besar di lautan. Selain itu, design dan teknik yang digunakan khususnya di area
persiapan fondasi dan penggunaan matras-matras fondasi perlindungan menggambarkan
inovasi dan kerjasama yang kuat antara para geologist dan insinyur yang memberikan
penerapan penting dalam berbagai aspek dari konstruksi yang berhubungan dengan pantai
dan lepas pantai. Penggunaan komponen yang telah dibentuk sebelumnya (prefabricated)
untuk

kemudian

ditempatkan

melalui

metode

penempatan

material-materialnya

mencerminkan sebuah terobosan dalam konstruksi di laut terbuka (open water construction).
Aspek lingkungan dan sosial pun sangat diperhatikan agar ekologi pantai sekitarnya tidak
terganggu dan kehidupan nelayan dan kelancaran arus lalu lintas pelabuhan tidak terganggu.

Gambar 3. Pulau Buatan Di Negara Abu Dhabi


Menurut informasi yang didapat, Belanda saat ini sedang gencar - gencarnya memulai inovasi
baru dalam menciptakan pulau buatan di pesisir pantainya dengan menerapkan teknik serupa
yang di gunakan di Abu Dhabi. Belanda juga sedang membantu membangun tanggul yang
kokoh di New Orleans.
Jadi dapat disimpulkan dari penerapan sistem reklamasi lahan melalui sistem polder ini selain
dijadikan tempat pemukiman masyarakat Belanda (memperluas daratan), polder juga
berfungsi sebagai pencegah banjir.
Sungguh luar biasa, dari negara yang kurang beruntung, kini Belanda menjadi negara yang
sangat beruntung. Berkat karakter inovatif masyarakatnya menghantarkan Belanda menjadi
negara yang patut dicontoh oleh negara lain karena inovasi inovasinya.
(Saya tandai : Artikel ini dibuat untuk mengikuti kompetisi menulis artikel yang bertemakan
Inovasi Belanda yang diselenggarakan oleh Holland Writting Competition 2015 dan Summer
Course di Belanda).
Referensi :
http://anggunsugiarti.blogspot.com/2012/02/belajar-dari-sistem-polder-negera.html
http://edukasi.kompas.com/read/2015/03/05/02461531/Perlu.Belajar.dari.Belanda.Negara.yan
g.Tak.Ada.Apa-apanya
http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda
http://id.wikipedia.org/wiki/Dataran_rendah
http://market-insight.blogspot.com/2010/04/dibalik-bendungan-belanda.html
http://nurulhedayat.blogspot.com/2013/07/mengenal-belanda-dan-karakteristiknya.html
Referensi Gambar :
http://adindaestiana.blogspot.com/2014/01/budaya-belanda.html?m=1
http://fokedki.blogspot.com
http://raisamalia.blogspot.com
http://secret-architecture.blogspot.com/2008/12/keindahan-arsitektur-di-dubai.html?m=1
http://simpanglima.wordpress.com/2010/06/14/semoga-semarang-bebas-banjir-dan-rob/

Anda mungkin juga menyukai