UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2016
i
DAFTAR ISI
i
DAFTAR GAMBAR
ii
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Klimatologi adalah ilmu yang mecari gambaran dan penjelasan sifat
iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda-beda, dan
bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia, karena
klimatologi merupakan interprestasi dari data-data yang banyak sehingga
memerluka statistik dalam pengerjaannya, klimatologi sering disebut juga
sebagai meteorologi statistik (Tjasyono, 2004).
Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan produksi tanaman, oleh karena itu kajian
klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan. Unsur-unsur iklim
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman meliputi
curah hujan, kelembaban udara, suhu udara, angin, cahaya matahari, dan
panjang hari.
Perubahan curah hujan dari tahun ke tahun mempengaruhi masa
tanam dan masa panen suatu tanaman, sehingga hal ini dapat merugikan
petani, karena curah hujan merupakan faktor pembatas penting dalam
pertumbuhan dan produksi suatu tanaman. Unsur iklim yang berpengaruh
dalam pertumbuhan selain curah hujan yaitu cahaya matahari. Cahaya
matahari atau radiasi matahari (pancaran surya) adalah sumber energi bagi
seluruh makhluk hidup di dunia, terutama karena cahaya matahari adalah
sumber energi yang tak terbatas.
Penyerapan energi matahari oleh permukaan bumi akan mengaktifkan
molekul-molekul gas atmosfer sehingga terjadi cuaca. Perubahan sudut
datangnya cahaya tiap saat dalam sehari atau setahun pada lokasi dibumi akan
mengakibatkan perubahan jumlah energi matahari.
B. Rumusan Masalah
Indonesia rentan terhadap dampak perubahan iklim. Kenaikan muka air
laut, gangguan di sektor pertanian dan ketahanan pangan jadi ancaman di
depan mata. Beberapa kajian dan proyeksi iklim dari lembaga dalam maupun
1 3
4
2
4
5
TELAAH PUSTAKA
3 5
46
menyediakan kebutuhan konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang lebih
lama. Matahari dapat digunakan secara langsung untuk memproduksi listrik atau
untuk memanaskan bahkan untuk mendinginkan. Ada banyak cara untuk
memanfaatkan energi dari matahari. Tumbuhan mengubah cahaya matahari
menjadi energi kimia dengan menggunakan fotosintesis. Kita memanfaatkan
energi ini dengan memakan dan membakar kayu. Bagimanapun, istilah
tenaga surya mempunyai arti mengubah sinar matahari secara langsung menjadi
panas atau energi listrik untuk kegunaan kita (Greenpeace, 2013).
46
7
PEMBAHASAN
KLIMATOLOGI
PENDEKATAN ANALISIS
RUANG
5 7
68
8
7 9
energi sinar matahari, yang melalui sel-sel yang berespirasi, energi tersebut akan
dikonversi menjadi energi ATP sehingga digunakan tanaman untuk
pertumbuhannya (Sitorus, 2011).
Intensitas cahaya berpengaruh nyata terhadap sifat morfologi tanaman.
tanaman yang mendapatkan cahaya matahari dengan intensitas tinggi
menyebabkan lilitan batang tumbuh lebih cepat, susunan pembuluh kayu lebih
sempurna, internodianya lebih pendek, daun lebih tebal, tetapi ukurannya lebih
kecil dibandingkan dengan tanaman yang terlindungi oleh naungan. Menurut
Beberapa efek dari cahaya matahari yang penuh dapat menyebabkan layunya
tanaman, fotosintesis lambat, laju respirasi meningkat tetapi cenderung
mempertinggi daya tahan tanaman. intensitas cahaya yang tinggi di daerah tropis
tidak seluruhnya dapat digunakan oleh tanaman (Sitorus, 2011).
Hubungan energi matahari dengan manusia, manusia memanfaatkan
cahaya matahari untuk beberapa keperluan. Manusia umumnya memanfaatkan
panas yang dihasilkan oleh radiasi matahari , seperti untuk menjemur pakaian,
mengerikan ikan asin, menguapkan tambak garam untuk diambil garamnya,
bahkan untuk menggerakan motor listrik tenaga surya, selain itu cahaya
digunakan oleh manusia untuk sarana pemulihan kesehatan contohnya untuk
pengidap asma dengan berjemur di bawah cahaya matahari
(Firmansyah dkk, 2007).
Untuk hewan, kegunaan energi matahari juga sangat penting. Hewan
memerlukan sinar matahari untuk menghangatkan badan. Reptil membutuhkan
sinar matahari untuk mencerna makanan dan membantu penyerapan kalsium
untuk kesehatan tulang. Lebah pun aktif saat cuaca hangat. Mereka sibuk hinggap
pada bunga-bunga mekar menghisap nektar yang terdapat dalam bunga. Lalu
lebah membawa nektar ke sarangnya, lalu mengolahnya menjadi madu
(Renny, 2015).
Radiasi matahari (cahaya surya) atau energi matahari dapat berpengaruh langsung
terhadap ternak, contohnya ternak sapi perah agar hasil susunya berkualitas dan
berkuantitas maka sebaiknya dipelihara di pegunungan (radiasi matahari tidak
terlalu banyak). Pengaruh secara langsung melalui makannya yang berasal dari
9
810
hijauan maupun biji-bijian. Penyebaran geografis ternak, seperti kerbau dan sapi.
Contoh kerbau lebih banyak dtemukan pada daerah basah, banyak hujan, dan
daerah rawa. Sedangkan sapi tumbuh baik jika diternakan di tempat yang agak
kering (Tim penyusun Pengolaan Das dan Konservasi Sumberdaya Hutan, Tanah,
dan Air, 2013)
.
10
11
PENUTUP
A. Kesimpulan
Matahari mempunyai peranan penting bagi tumbuhan untuk proses
fotosintesis yang merupakan sebagai sumber makanan bagi tanaman itu
sendiri. Hewan memerlukan sinar matahari untuk menghangatkan badan.
Reptil membutuhkan sinar matahari untuk mencerna makanan dan membantu
penyerapan kalsium untuk kesehatan tulang. Manusia umumnya
memanfaatkan panas yang dihasilkan oleh radiasi matahari, seperti untuk
menjemur pakaian, mengerikan ikan asin, menguapkan tambak garam untuk
diambil garamnya, bahkan untuk menggerakan motor listrik tenaga surya,
selain itu cahaya digunakan oleh manusia untuk sarana pemulihan kesehatan.
119
12
DAFTARA PUSTAKA
12