Anda di halaman 1dari 2

Sesimple Nama Saya

-Oleh Suprapto_
11/12/2013
Oh iya ada satu hal yang selalu ingin saya tuliskan yaitu tentang nama saya. Walau
terkadang terasa tidak penting tapi nama bagi saya adalah doa. Bahasa Jawa kerennya Asma
Kinaryo Jopo. Perkenalkan nama saya Suprapto (jangan tertawa). Kenapa saya anjurkan
untuk tidak tertawa karena setiap saya berkenalan ke orang, pasti kebanyakan tertawa dan
berfikir zaman sekarang abad 21 masih ada juga yang bernama Suprapto.
Perkenalan aneh seperti ini baru saya terima ketika masuk Sekolah Menengah
Pertama (SMP). Waktu di Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) biasa saja. Huh
sungguh aneh saya rasa. Di SMP mulai terasa aneh karena satu kelas nama terpendek ya
nama saya. Mungkin juga terasa aneh karena di abad 21 masih ada nama se jadul itu. Tapi
buatku itu hanya keanehan sesaat. Karena aku menemukan keajaiban dalam sebuah nama
yang mungkin setiap orang punya keajaiban sendiri tentang nama mereka.
Keajaiban pertama adalah saya jadi tahu ternyata ada pembalap Indonesia bernama
Moreno Suprapto. Dan keajaiban selanjutnya tidak hanya pembalap berprestasi Moreno
ternyata ganteng. Dan tidak tahu kenapa saya merasa bangga waktu itu (sekitar SMP).
Namanya anak smp yang bangga yah aku gunakan aja nama itu (hahaha). Lumayan juga g
jadi aneh lagi di saat itu. Kemudian saya juga menemukan nama pahlawan ternyata ada
Suprapto. Pahlawan Revolusi namanya letnan Jendral Suprapto. Keren juga nama ini dalam
hatiku. Keajaiban lainnya adalah awal huruf nama saya adalah S. Ketika ingat huruf S saya
jadi ingat logonya Superman. Keanehan yang ajaib. Dan mulai saat itu pula saya suka dengan
logonya Superman. Apalagi saat itu kakakku memberi julukan Soepertin yang aku g tahu
artinya yang jelas ada Soeper nya. (hahaha)
Tapi keajaiban itu rasanya tidak memberikan sesuatu dorongan bahwa saya bukan
anak biasa dengan nama aneh. Saya tetap saja anak yang memiliki nama yang pendek dan
Jadul. Kegalauan anak muda pun mulai terasa, mulai bertanya kenapa nama saya Suprapto.
Saya sempat pengin sekali memanjangkan nama. Soalnya kalau ngisi email kan harus punya
nama belakang sedangkan saya. Nama saya hanya Suprapto. Lucu banget kalau harus nulis
nama depan Supr atau Su dan nama belakang Apto atau prapto. Galau, setiap hal yang saya
harus lewati. Ya harus saya lewati ini semua dengan nama pendek dan jadul.
Hingga akhirnya saya tahu bahwa nama adalah doa. Trus doa apa yang ada dalam
nama saya, nama saya kan pendek. Nama saya juga kuno. Bahkan nama saya sama sekali
tidak terdengar seperti doa. Hingga akhirnya saya tahu dari ayah saya. Ayah saya tahu sedikit
tentang falsafah Jawa dan beliaulah yang memberikan doa itu pada saya. Suprapto itu berasal
dari dua kata Su dan Prapto. Su artinya Baik dan Prapto artinya Teko (Hadir). Dengan
kata lain Suprapto artinya Menghadirkan Kebaikan.

Doa dari orang tua saya adalah nama saya. Sekarang ketika saya berkenalan, saya
ingat bahwa saya harus memberikan kebaikan kepada orang di sekitar. Begitu juga setiap
nama saya dipanggil, saya juga ingat bahwa saya harus menghadirkan kebaikan bagi sekitar
saya. Ini adalah teka teki bagi saya karena bagaimana saya harus menghadirkan kebaikan
bagi orang lain setiap saat, padahal saya hanya manusia biasa. Bahkan saya juga sering
menimbulkan ketidakbaikan bagi orang lain. Hal yang mustahil saya rasa untuk mewujudkan
doa dalam nama saya. Hingga saya tahu bahwa setiap kita membawa sebuah nama. Sebuah
doa yang diberikan orang tua kepada kita. Sebuah doa adalah sebuah kebaikan. Nama itulah
kebaikan bagi setiap orang. Jadi saya tak perlu berfikir terlalu berat karena hanya dengan
membalas panggilan orang dengan panggilan namanya itu sudah mengingatkan dia tentang
kebaikan yang ada pada dirinya. Dan ketika berkenalan, saat orang itu menyebut namanya dia
juga menghadirkan kebaikan baginya. Dengan sesimple itu ternyata, sesimple nama saya
Suprapto.

Anda mungkin juga menyukai