Anda di halaman 1dari 16

DEFINISI KONSEPTUAL

A. KEPEMIMPINAN
1) Pengertian
Kepemimpinan bisa diartikan sebagai suatu proses dalam mengelola
dan memanajemen sebuah kelompok untuk mencapai tujuan utama yang
ingin dicapai bersama. Namun menurut Tannebaum, Weschler and Nassrik
(1961,24) kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi
tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan tertentu.
Sedang menurut Shared Goal, Hemhiel & Coons (1957,7)
memberikan

arti

yang

hampir

sama

dengan

sebelumnya

yaitu

Kepemimpinan adalah sikap pribadi,yang memimpin pelaksanaan aktivitas


untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons,
1957, 7). Dan Rauch & Behling (1984,46) memberikan pengertian yang
berbeda

tentang

kepemimpinan

yaitu

adalah

suatu

proses

yang

mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan


bersama (Rauch & Behling, 1984, 46). Banyak definisi kepemimpinan
lainnya yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan
dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat.
Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain
dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atauorganisasi.
John

C. Maxwell

mengatakan

bahwa inti

kepemimpinan

adalah

mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.


2) Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan
Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama
berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang
kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey
(1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi.
Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah

kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat


atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yangditampilkan dengan 4
dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan
kekuatan.
3) Pengertian Pemimpin
Dalam konsep kepempimpinan yang melingkupi sebuah kelompok
ada dua peran yang selalu melekat yaitu pemimpin, orang yang memimpin
dan anggota, orang yang dipimpin. Pemimpin adalah inti dari suatu
kelompok . Tanpa ada seorang pemimpin maka tujuan bersama akan sulit
untuk diraih. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai
keahlian

memimpin,

mempunyai

kemampuan

mempengaruhi

pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasanalasannya. Namun lebih dari itu seorang pemimpin juga harus mampu
membaca keinginan bersama dari kelompok yang sifatnya bukan individu.
4) Tugas dan Peran Pemimpin
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain. Seorang pemimpin bertanggung
jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya,
staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang
diluar organisasi.
2. Pemimpin
adalah

tanggung

mempertanggungjawabkan(akontabilitas).

jawab
Seorang

dan
pemimpin

bertanggungjawab untuk menyusun tugas, menjalankan tugas,


mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik.
Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa
kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas. Proses
kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun
tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan

pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf.


Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan
menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual. Seorang
pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan
konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan
akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi
lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
5. Manajer adalah seorang mediator. Konflik selalu terjadi pada setiap
tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi
seorang mediator (penengah)
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat. Seorang pemimpin harus
mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang
diplomat,

seorang pemimpin

harus

dapat

mewakili

tim

atau

organisasinya.
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit. Seorang pemimpin harus
dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan. Dalam kasus ini fungsinya
sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur,
mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal : sebagai monitor, penyebar informasi dan juru
bicara.
3. Peran Pembuat keputusan : berfungsi sebagai pengusaha, penanganan
gangguan,sumber alokasi, dan negosiator
5) Karakteristik Pemimpin
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen
R. Coney) sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup

Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar


sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi,
dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang
buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip
pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan
utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih
berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan
energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan
mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif
untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan
mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak
ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat
menunjukkan energi yang positif, seperti ;
a. Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf
bawahannya, se-hingga mereka mempunyai motivasi dan
mempertahankan

pekerjaan

yang baik.

Oleh

karena

itu,

kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.


b. Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang
tugasnya.

pemimpin

Berorientasi

harus

kepada

dapat
prinsip

menyeimbangkan
kemanusiaan

dan

keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan

rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan


dunia dan akherat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata tantangan sering di interpretasikan negatif. Dalam
hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan
segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan
yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam
diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, keterampilan,
kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi, dan kebebasan.
d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan
satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya
sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi
keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier
Webster International Dictionary, sinergi adalah satu kerja
kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada
bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat
bersinergis dengan setiap orang, atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri
untuk mencapai keberhasilan yang tinggi.
B. HASTA BRATA
Secara etimologis, hasta artinya delapan, sedangkan brata artinya
langkah. Secara terminologis berarti delapan langkah yang harus dimiliki
seorang pemimpin dalam mengemban misi kepemimpinannya. HASTA
BRATA (delapan laku kebajikan), sebuah etika kepemimpinan jawa yang
menguraikan tentang sifat-sifat kepemimpinan yang baik, yang dianalogikan

dengan sifat-sifat alam. Menurut bahasa, Hasta berarti delapan sedangkan


Brata berarti laku, watak atau sifat utama yang diambil dari sifat alam.
Sehingga, HastaBrata adalah delapan laku, watak atau sifat utama yang
harus dipegang teguh dan dilaksanakan oleh seorang pemimpin atau siapa
saja yang terpilih menjadi pemimpin, seorang pemimpin utama. Delapan
watak utama tersebut diambil dari watak para Dewa bangsa kita yang
merupakan manifestasi dari Gusti Kang Murbeng Dumadi dan masingmasing mewakili sifat dari alam raya, yaitu: bumi, angin, air, bulan,
matahari, angkasa, api, dan bintang.
Kedelapan Dewa tersebut adalah :
1. Batara Wisnu : simbol bumi / tanah [earth]
Adalah Dewa Keabadian dan Kesejahteraan, yang tugasnya
adalah memelihara dan membangun peradaban di bumi ini,
perlambang dari Kebijaksanaan. Sifat Bumi sendiri adalah sentosa,
suci, pemurah, memberikan segala kebutuhan yang diperlukan
makhluk yang hidup di atasnya. Menjadi tumpuan bagi hidup dan
pertumbuhan benih dari seluruh makhluk hidup. Sebagaimana Bumi,
seorang pemimpin seharusnya bersifat sentosa, suci hati, pemurah
serta selalu berusaha mem-perjuangkan kehidupan rakyat yang
tergambar dalam tutur kata, tindakan serta tingkah laku sehari-hari.
2. Batara Bayu : simbol angin / maruto [wind/hurricane]
Adalah Dewa Angin yang merupakan perlambang kekuatan.
Ia bisa masuk ke mana saja ke seluruh penjuru dunia tanpa kesulitan.
Segala perilaku baik atau jelek kasar atau rumit di dunia dapat
diketahui olehnya tanpa yang bersangkutan mengetahuinya. Ia melihat
keadaan sekaligus memberikan kesejahteraan yang dilaluinya.
Perwatakannya gagah berani, kuat, teguh santosa, bersahaja, pendiam
dan dahsyat. Sifat Angin adalah, meskipun tidak tampak tetapi dapat
dirasakan berhembus tanpa henti, merata ke seluruh penjuru dan
tempat. Sebagaimana Angin, seorang pemimpin seharusnya bersifat

teguh dan bersahaja, selalu dapat mencermati setiap permasalahan dari


bangsa yang terjadi, menyuarakan dengan lantang kepentingan rakyat
sebagai bagian dari kekuatan berkebangsaan.
3. Batara Baruna : simbol air / laut [water/sea]
Adalah Dewa Laut atau Samudera, di mana sifat Samudera bisa
menampung seluruh air sungai dengan segala sesuatu yang ikut
mengalir di dalamnya, namun samudera tidak tumpah, dapat
menampung apa saja yang jelek ataupun baik, tetap sabar dan
berwawasan sangat luas, seluas samudera. Sifat Laut adalah Luas,
tidak pernah menolak apapun yang datang memasukinya, menerima
dan menjadi wadah apa saja. Sebagaimana Lautan, seorang pemimpin
hendaknya luas hati dan kesabarannya. Tidak mudah tersinggung bila
dikritik, tidak terlena oleh sanjungan dan mampu menampung segala
aspirasi rakyat dari golongan maupun suku manapun serta bersifat
pemaaf
4. Batari Ratih/Chandra : simbol bulan [moon]
Adalah Dewi Bulan, bertugas menerangi dunia ini bersamasama dengan Batara Kartika, memberikan sinar kesejukan pada
perasaan dan pandangan makhluk di bumi pada malam hari. Sifat
Bulan adalah selalu berbuat lembut, ramah dan sabar kepada siapa
saja, sebagai planet pengiring matahari, bulan bersinar di kala gelap
malam tiba, dan memberikan suasana tenteram dan teduh.
Sebagaimana Bulan, seorang pemimpin hendaknya selalu rendah hati,
berbudi luhur serta menebarkan suasana tentram kepada rakyat.
5. Batara Surya : simbol matahari [sun]
Adalah Dewa Matahari, mempunyai tugas menerangi dunia,
memberi perkembangan hidup dan kesehatan kepada semua makhluk
yang terjadi disiang hari; wataknya pelan, tidak tergesa-gesa, sabar,
belas kasih, dan bijaksana. Sifat dari Matahari adalah terang
benderang memancarkan sinarnya tiada pernah berhenti, segalanya
diterangi, diberinya sinar cahaya tanpa pandang bulu. Sebagaimana

Matahari, seorang pemimpin harus bisa memberikan pencerahan


kepada rakyat, berhati-hati dalam bertindak seperti jalannya matahari
yang tidak tergesa-gesa namun pasti dalam memberikan sinar
cahayanya kepada semua makhluk tanpa pilih kasih.
6. Batara Indra : simbol langit / angkasa [sky]
Adalah Dewa Langit, ia menguasai angkasa, hujan dan petir. Ia
menyediakan

apa

yang

diperlukan

di

dunia,

memberikan

kesejahteraan dan memberi hujan di bumi. Perwatakannya luhur,


pengasih dan cinta kepada seni serta keindahan. Sifat Langit kadang
sangat indah, kadang menakutkan, tetapi kalau sudah berubah menjadi
hujan merupakan berkah serta sumber penghidupan bagi semua
makhluk hidup. Sebagaimana Langit, seorang pemimpin harus
berwibawa dan menakutkan bagi siapa saja yang berbuat salah dan
melanggar peraturan. Namun di samping itu selalu berusaha juga
untuk memberikan kesejahteraan.
7. Batara Brama : simbol api / dahana [fire]
Adalah Dewa Api, sering diutus untuk memberikan pahala
kepada orang yang berjasa dalam kehidupannya. Seorang panglima
perang yang ulung yang laksana api dapat membasmi musuh dan
segala kejahatan sekaligus bisa menjadi pelita bagi manusia yang
sedang dalam kegelapan. Sifat Api adalah panas membara, kalau
disulut akan berkobar membakar, menghanguskan dan memusnahkan
apa saja tanpa pandang bulu, tetapi juga sangat diperlukan dalam
kehidupan. Sebagaimana Api, seorang pemimpin harus berani
menindak siapapun yang bersalah tanpa pilih kasih dengan berpijak
kepada kebenaran dan keadilan.
8. Batara Kartika/Ismaya : simbol bintang [star]
Adalah Dewa Bintang, nama lainnya adalah Sanghyang Ismaya,
yang artinya adalah kesucian yang bersinar. Bertugas menerangi dunia
ini bersama-sama dengan Batari Ratih, memberikan sinar harapan dan
pencerahan kepada makhluk di bumi pada malam hari. Sifat Bintang

adalah menyinari, menghiasi langit di malam hari, menjadi kiblat dan


sumber ilmu perbintangan. Sebagaimana Bintang, seorang pemimpin
harus bisa menjadi kiblat kesusilaan, budaya dan tingkah laku serta
mempunyai konsep berpikir yang jelas. Bercita-cita tinggi mencapai
kema-juan

bangsa,

teguh,

tidak

mudah

terombang-ambing,

bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

C. HASTA BRATA SIMBOL ANGIN


Angin bersifat mengisi ruangan kosong. Angin bertiup ke segala arah
sampai ke lubang-lubang sekecil apapun. Seorang pemimpin harus dapat
bertindak secara teliti dan bijaksana. Disamping harus menyelami semua
kalangan masyarakat. Angin merupakan udara yang bergerak dan juga
memberikan kesejukan ketika panas dan gerah. Berdasarkan sifat angin itu,
seorang yang ditunjuk sebagai pemimpin itu harus mempunyai sifat yang
dinamis dalam artian selalu mengikuti dinamika masyarakat sehingga
mengetahui semua permasalahan yang timbul di dalam masyarakat agar
tidak terjadi kontroversi karena sifat pemimpin yang tidak tanggap tersebut.
Pada saat-saat sekarang ini banyak kita dengar segala macam demonstrasi
yang menentang kebijakan pemerintah karena masyarakat merasa dirugikan
oleh kebijakan tersebut. Tetapi hal tersebut tidak seharusnya terjadi apabila
pemerintah mempunyai rasa tanggung jawab sebagai pemimpin yang
diumpamakan dengan sifat matahari dan tanggap akan permasalahan seperti
sifat angin tersebut. Selain itu, sifat angin itu perlu dimiliki oleh seorang
pemimpin untuk menaikkan status kelompok yang dipimpinnya.
Ia bisa masuk ke mana saja ke seluruh penjuru dunia tanpa kesulitan.
Segala perilaku baik atau jelek kasar atau rumit di dunia dapat diketahui
olehnya tanpa yang bersangkutan mengetahuinya. Ia melihat keadaan
sekaligus memberikan kesejahteraan yang dilaluinya. Perwatakannya gagah
berani,

kuat,

teguh

santosa,

bersahaja,

pendiam

dan

dahsyat.

Sifat Angin adalah, meskipun tidak tampak tetapi dapat dirasakan


berhembus tanpa henti, merata ke seluruh penjuru dan tempat. Sebagaimana
Angin, seorang pemimpin seharusnya bersifat teguh dan bersahaja, selalu
dapat mencermati setiap permasalahan dari bangsa yang terjadi,
menyuarakan dengan lantang kepentingan rakyat sebagai bagian dari
kekuatan berkebangsaan.

DEFINISI OPERASIONAL

HASTA BRATA ANGIN YANG DITELADANI OLEH BATARA BAYU


Batara Bayu adalah Dewa Angin yang merupakan perlambang kekuatan.
Batara Bayu bisa masuk ke mana saja ke seluruh penjuru dunia tanpa
kesulitan. Segala perilaku baik atau jelek kasar atau rumit di dunia dapat
diketahui olehnya tanpa yang bersangkutan mengetahuinya. Ia melihat keadaan

sekaligus memberikan kesejahteraan yang dilaluinya. Perwatakannya gagah


berani, kuat, teguh santosa, bersahaja, pendiam dan dahsyat.
Sifat Angin adalah, meskipun tidak tampak tetapi dapat dirasakan
berhembus tanpa henti, merata ke seluruh penjuru dan tempat. Angin selalu ada
dimana-mana, tanpa membedakan tempat serta selalu mengisi semua ruang
yang kosong. Seorang pemimpin hendaknya selalu dekat dengan rakyat, tanpa
membeda-bedakan derajat dan martabatnya, bisa mengetahui keadaan dan
keinginan rakyatnya. Mampu memahami dan menyerap aspirasi rakyat.
Maruta atau angin atau udara. Mengambil sisi positif dari watak angin
Batara Bayu. Angin memiliki watak selalu menyusup di manapun ada ruang
yang hampa, walau sekecil apapun. Angin mengetahui situasi dan kondisi
apapun dan bertempat di manapun. Kedatangannya tidak pernah diduga, dan
tak dapat dilihat. Seseorang yang berwataksamirana atau angin, maknanya
adalah selalu meneliti dan menelusup di mana-mana, untuk mengetahui
problem-problem sekecil apapun yang ada di dalam masyarakat, bukan hanya
atas dasar kata orang, katanya, konon, jare, ceunah ceuk ceunah. Watak angin
mampu merasakan apa yang orang lain rasakan (empati), orang berwatak angin
akan mudah simpati dan melakukan empati. Watak angin sangat teliti dan hatihati, penuh kecermatan, sehingga seorang yang berwatak angin akan
mengetahui berbagai persoalan dengan data-data yang cukup valid dan akurat.
Sehingga menjadi orang yang dapat dipercaya dan setiap ucapannya dapat
dipertanggungjawabkan.

BLUEPRINT SKALA
No.

Aspek

Indikator

Aitem

Fav/Unfa
v

1.

Angin

Motivasi

1. Saya adalah orang yang

senang memberikan
kata-kata bijak untuk
orang lain.
2. Saya selalu berusaha

untuk memberikan
semangat kepada orang
lain.
3. Saya tidak tertarik

Un

dengan ucapan-ucapan
dari Pak Mario Teguh.
4. Bila saya tidak

Un

menyukai hasil dari


pekerjaan orang lain
maka saya akan
langsung
2.

Komunikasi

mengatakannya.
1. Saya dapat mengolah

dan menyampaikan
pesan secara baik.
2. Saya mampu

mempengaruhi orang
lain sesuai keinginan
saya
3. Apa yang sampaikan

Un

membutuhkan
pemahaman yang lebih
bagi orang lain.
4. Sikap orang lain tidak

Un

berubah setelah
mendengar apa yang
3.

Dinamis

saya sampaikan
1. Saya adalah orang yang
peka terhadap segala
permasalahan yang
terjadi di sekeliling

saya
2. Saya mengikuti
perkembangan situasi

yang terjadi pada


organisasi yang saya
pimpin
3. Saya kurang peduli
terhadap permasalahan
Un

yang terjadi pada


bawahan saya
4. Saya sulit memutuskan
solusi dari
permasalahan yang
terjadi dalam organisasi

Un

saya
4.

Peduli

1. Saya

berusaha

(Mengetahui

mengetahui

Keadaan

anak buah saya.

Jajaran

keadaan

Di 2. Ketika ada anak buah

Bawahnya)

saya yang sakit, saya


menyempatkan

diri

untuk menjenguk.
3. Ketika ada anak buah

Un

yang tidak masuk kerja,


saya

tidak

berusaha

mencari tahu sebabnya.


4. Saya tidak hafal nama
sebagian
5.

Dapat

besar

Un

anak

buah saya.
1. Saya suka mencari tahu

Dirasakan

sendiri permasalahan

Keberadaanny

yang sedang terjadi di

dalam kelompok yang


saya pimpin.
2. Saya senang membantu
teman yang

membutuhkan bantuan
tanpa dia ketahui.
3. Saya merasa sudah

Un

cukup mengetahui
kondisi lapangan dari
laporan orang lain.
4. Saya lebih sering
membantu jika dimintai

Un

bantuan secara
langsung.
Total Aitem:

20

Favorable:

10

Unfavorable:

10

DAFTAR PUSTAKA

Pradiansyah, Arvan. 2003. You are Leader . PT. Elex Media Komputindo : Jakarta
Materi Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK, Januari 2003.http://www.kmpk.ugm.ac.id/
http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/teori-kepemimpinan/
dhimaskasep.files.wordpress.com/2008/03/09b-teori-kepemimpinan.pdf

http://www.desentralisasikesehatan.net/id/Materi_Seminar_Deskes/Hari_2_8_Agustus_2007/Sesi_2_1/
(2)%20I%20GEDE%20WINASA/PDF/Bupati%20Jembrana_Seminar
%20Kesehatan%20tanggal%208%20Agustus%202007-1.pdf
http://www.ryan-elins.web.ugm.ac.id/index2.php?
option=com_content&do_pdf=1&id=2

TUGAS PSIKOLOGI BUDAYA JAWA


DEFINISI KONSEPTUAL, ASPEK, DAN INDIKATOR
KEPEMIMPINAN ANGIN
disusun untuk memenuhi tugas Psikologi Budaya Jawa yang diampu oleh
Nugraha Arif K.,S.Psi.,M.Psi

Disusun Oleh
Suprapto

G0108021

Dian Putra Haryadi

G0108051

Fahima Ganela

G0108056

Khabibah Solikhah

G0108069

Nadia Sekar Asih

G0108076

Paulus Fajar K

G0108081

An Nisaa Nur Citra Dien

G0108112

Anggishita Pranata Sukma

G0108113

Norysta Clara R

G0108128

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011

Anda mungkin juga menyukai