B)
1)
Peneliti pada Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI
Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti
Diterima tanggal: 13 Maret 2011; Diterima setelah perbaikan: 29 April 2011; Disetujui terbit tanggal 15 Mei 2011
ABSTRAK
Salah satu efek primer dari pemanasan global adalah kenaikan muka laut, dan daerah yang paling
terpengaruh adalah dataran rendah tepi pantai seperti dataran pesisir Mundu. Skenario kenaikan muka
laut karena pemanasan global dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2001 dan
tahun 2007, masing-masing untuk kenaikan muka laut maksimum 0,8 dan 0,5 meter hingga tahun
2100, diterapkan terhadap daerah pesisir Mundu. Hasil analisis penggenangan dengan asumsi tidak
terjadi perubahan morfologi menunjukkan bahwa sebagian besar kawasan pesisir Mundu akan tergenang
pada saat air laut pasang maksimum pada kedua kondisi skenario kenaikan muka laut; dan analisis
erosi pantai dengan tidak memperhitungkan peningkatan laju erosi karena penambahan kedalaman
perairan menunjukkan bahwa sebagaian besar daratan pesisir Mundu akan tererosi. Erosi tersebut
akan menyebabkan sebagian besar lahan untuk produksi garam ikut hilang.
Kata Kunci: pemanasan global, kenaikan muka laut, daerah pesisir, lahan produksi garam
ABSTRACT
One of the primary effects of global warming is sea-level rise, and coastal lowland will be the
strongly affected area of the effect, such as Mundu coastal land. Sea-level rise scenarios of
Intergovernmental Panel on Climate change (IPCC) year of 2001 and 2007 is 0.8 and 0.5 meters
maximum sea-level rise respectively until 2100, this is applied on the coastal zone e.g Mundu. Inundation
analysis with no morphological change assumption indicates that most of the coastal lowland will be
inundated when high tide condition at both sea level scenarios; and erosion analysis with disregarding
erosion rate due to sea-level rate indicates that most of the coastal land will be eroded away. The
erosion might also make lost of salt production lands from the coastal zone.
Keywords: global warming, sea-level rise, coastal zone, salt production land
PENDAHULUAN
Kawasan pesisir adalah kawasan yang paling rentan
terhadap dampak pemanasan global karena salah satu
efek primernya adalah kenaikan muka laut, sedang
kawasan pesisir itu sendiri sangat peka terhadap
perubahan muka laut. Efek langsung dari kenaikan muka
laut terhadap kawasan pesisir adalah penggenangan
Korespondensi Penulis:
Jl. Pasir Putih I Ancol Timur, Jakarta Utara 14430. Email: wahyubudisetyawan@yahoo.com
42
Gambar 1.
Peta lokasi penelitian. Titik bulat hitam dengan notasi A dan B adalah titik lokasi pengamatan detil
dan pembuatan profil pantai.
43
Potensi Dampak Kenaikan Muka Laut Terhadap Dataran Pesisir.......Di Kawasan Pesisir Mundu (Setyawan, W.B)
Gambar 2B.
44
Gambar 3.
Citra fals color composite 321 kawasan pesisir Cirebon. Tanda panah menunjuk ke lokasi penelitian.
Gambar 4A.
Gambar 4B.
45
Potensi Dampak Kenaikan Muka Laut Terhadap Dataran Pesisir.......Di Kawasan Pesisir Mundu (Setyawan, W.B)
Gambar 5A.
Citra satelit kawasan Delta Mundu. Hampir seluruh kawasan delta tersebut merupakan areal produksi
garam rakyat. Sumber: Google Earth 2010.
Gambar 5A.
Gambar 5B.
46
Gambar 6A.
Gambar 7A.
Gambar 6B.
Gambar 7B.
47
Potensi Dampak Kenaikan Muka Laut Terhadap Dataran Pesisir.......Di Kawasan Pesisir Mundu (Setyawan, W.B)
Gambar 8A.
Profil pantai di titik lokasi A. P1 dan P2 adalah patok pengukuran perubahan garis pantai.
Gambar 8B.
Profil pantai di titik lokasi B. P1 dan P2 adalah patok pengukuran perubahan garis pantai.
48
Tabel 1.
49
Potensi Dampak Kenaikan Muka Laut Terhadap Dataran Pesisir.......Di Kawasan Pesisir Mundu (Setyawan, W.B)
Tabel 2.
Hasil analisis, pengukuran dan prediksi pergeseran garis pantai di daerah Mundu.
No.
Lokasi
1993 2008
2008 2009
100 tahun
Keterangan Tempat
(m)
(m)
kemudian (m)
Pengukuran
1.
Titik A
78,15
13,85
1385
Rataan depan pantai
2.
Titik B
58,37
10,63
1063
Pergeseran berm
Catatan: Tanda (-) menunjukkan pantai bergeser ke arah darat atau tererosi.
Gambar 9A1.
Patok titik lokasi B pada bulan Nopember 2008. P1 menunjuk ke patok, P2 menunjuk ke gerumbulan
belukar, P4 menunjuk ke puncak berm, dan P4 menunjuk batas air di tepi pantai. Perhatikan posisi
batas air.
Gambar 9A2.
Patok titik lokasi B pada bulan Nopember 2008, ke arah darat. P1 menunjuk patok yang terletak
pada batas endapan pasir dan tambak garam. Posisi laut di sebelah belakang arah pengambilan
gambar.
50
Gambar 9B1.
Patok titik lokasi B, bulan September 2009. P1 menunjuk ke patok, P2 menunjuk ke gerumbulan
belukar, P3 menunjuk ke puncak berm, dan P4 menunjuk ke batas air di tepi pantai. Bandingkan
dengan Gambar 9A1, Posisi P1 dan P2 tetap. Posisi P3 pada gambar ini bergeser ke P2, ini berarti
pergeseran puncak berm. Posisi P4 relatif sama terhadap P4, sehingga berarti garis batas air juga
bergeser. Perhatikan posisi batas air yang telah bergeser ke arah darat, dan telah berada dekat
gerumbulan belukar.
Gambar 9B2.
Patok titik lokasi B pada bulan September 2009. P1 menunjuk ke patok (tepat di bawah Waterpass)
yang telah berada di tengah endapan pasir (berm). P5 menunjuk ke patok baru yang dipasang pada
batas antara endapan pasir dan tambak garam seperti posisi P1 tahun 2008. Jarak antara P1 dan
P5 adalah jarak pergeseran endapan pasir ke arah darat. Perhatikan batas antara endapan pasir
dan tambak yang bergeser ke arah darat. Posisi laut di belakang arah pengambilan gambar.
51
Potensi Dampak Kenaikan Muka Laut Terhadap Dataran Pesisir.......Di Kawasan Pesisir Mundu (Setyawan, W.B)
Gambar 10.
Plot prediksi perubahan garis pantai dan posisi garis pantai pada tahun 2100 (garis putus-putus) di
kawasan pesisir Mundu berdasarkan pengamatan periode tahun 2008 2009.
P EC
karena
..................................... (1)
h gh
C
maka P E gh
......................... (2)
......................... (3)
: kedalaman air.
52
Gambar 11.
Citra satelit kawasan Delta Mundu dan prediksi posisi garis pantai pada tahun 2100. Garis hitam
putus-putus adalah posisi garis pantai yang diprediksi. Sumber citra: Google Earth 2010.
53
Potensi Dampak Kenaikan Muka Laut Terhadap Dataran Pesisir.......Di Kawasan Pesisir Mundu (Setyawan, W.B)
54
DAFTAR PUSTAKA
3) Kemauan melakukan adaptasi;
4) Ketersediaan sumberdaya yang diperlukan untuk
menerapkan berbagai strategi adaptasi;
5) Kemampuan memanfaatkan sumberdaya secara
memadai; dan
6) Hambatan eksternal dalam menerapkan berbagai
strategi adaptasi.
Gambaran tentang pilihan adaptasi dan kemampuan
untuk melakukan adaptasi tersebut di atas menegaskan
bahwa upaya untuk melakukan antisipasi potensi dampak
kenaikan muka laut harus dilakukan jauh hari sebelum
potensi dampak yang digambarkan berubah menjadi
persoalan yang nyata di depan mata yang tidak dapat
dielakkan.
KESIMPULAN
Kawasan pesisir Mundu adalah dataran rendah tepi
pantai yang tersusun oleh batulempung pejal. Sebagian
dataran rendah dekat pantai di kawasan tersebut akan
tergenang oleh air laut bila laut pasang tinggi. Di dataran
pantai tersebut berkembang kegiatan pembuatan garam
yang mencakup sebagian besar lahan datar yang rendah
di kawasan tersebut. Pendekatan analisis profil pantai
yang terukur, yang dikaitkan dengan posisi muka laut
rata-rata, melalui analisis kondisi pasang-surut
memberikan gambaran bahwa, dengan skenario kenaikan
muka laut 0,5 dan 0,8 meter sebagian besar dataran
pantai akan menjadi daerah pasang-surut pada tahun
2100. Sementara itu, analisis perubahan garis pantai
berdasarkan laju perubahan garis pantai antara tahun
2008-2009 memberikan gambaran bahwa garis pantai
akan bergeser sejauh 1000 sampai 1300 meter sampai
tahun 2100. Perubahan garis pantai yang diprediksi itu
akan menyebabkan sebagian besar dataran pantai di
daerah penelitian hilang pada tahun 2100. Kehilangan
lahan datar tepi pantai itu, yang juga berarti hilang pula
lahan produksi garam di kawasan tersebut. Persoalan
dampak kenaikan muka laut terhadap kawasan pesisir
adalah persoalan jangka panjang, sehingga langkah untuk
melakukan tindakan antisipasi harus segera dilakukan
dari sekarang.
PERSANTUNAN
Data lapangan yang dipergunakan dalam makalah ini
berasal dari kegiatan penelitian yang dibiayai oleh DIPA
Pusat Penelitian Oseanografi LIPI tahun anggaran 2006,
2008 dan 2009 untuk Program Pengendalian Pencemaran
dan Perusakan Lingkungan Hidup.
55
Potensi Dampak Kenaikan Muka Laut Terhadap Dataran Pesisir.......Di Kawasan Pesisir Mundu (Setyawan, W.B)
56