R E P U B Li Kl N D O,r)E 3i ri
Menimbang
Mengingat
1. Undang-U n d a n g
No mo r
32
Tahun
2OO4 tenrang
Pemerintahan
(Lembaran
Daerah
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a844);
2. Undang-Undang
Nomor
36
Tahun
2OO9 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2OO9 Nomor I44, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia No mo r 5 0 6 3 );
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2OO9 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
indonesia No mo r 5 O 7 2 );
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik indonesia Nomor 3637\:
M E N TE R IK E S E H A TA N
R FP U B LIKI\i D ON E S i ,' i
-2.-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu
sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan
dan
pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat
atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat,
bahan obat dan obat tradisional.
2 . T e n ag a . . .
ME N TE R !K E S = H A TA N
R E P I]B LIKi N D LTN FS IA
-J-
2 . Tenaga kefarmasian
3 . Apoteker adalah Sarjana Farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan
telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.
4. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker
NI
M F.NTEI-..IKF-S'CI-1ATA
R F _p L t j L l '( I i . tD O \ l E ! :I
BAB II
REGISTRASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
( 1 ) Setiap tenaga kefarmasian yang menjalankan pekerjaan kefarmasian
wajib memiliki surat tanda registrasi.
(2) Surat tanda registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. STRA bagi Apoteker; dan
b. STRTTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian.
Pasal 3
(1) STRA dan STRTTK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dikeluarkan
oleh Menteri,
(2) Menteri mendelegasikan pemberian:
a. STRA kepada KFN; dan
b. STRTTK kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
Pasal 4
( 1 ) Apoteker warga negara asing lulusan luar negeri yang akan
menjalankan pekerjaan kefarmasian di Indonesia dalam rangka alih
teknologi atau bakti sosial harus memiliki STRA Khusus.
(2) STRA khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeiuarkan oleh
KFN untuk jangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun.
( 3) Untuk ...
ME N TE R IK E S E H A TA N
l ON E S IA
RE P U BLl l i .i r' D
(r.)Apoteker
Bagian Kedua
PersyaratanRegistrasi
Pasal 7
(1) untuk memperoleh STRA,Apoteker harus memenuhi persyaratan:
a. memiliki ijazah Apoteker;
b. memiliki sertifikat kompetensi profesi;
c. memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji
Apoteker;
d . memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang
memiliki surat izin praktik; dan
e. membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan i<etentuan
etika profesi.
(2)
Pasa l8...
ME N TE R IK S E H A TA N
R E P U B LIKIi .ID ON E S IA
-o-
Pasal 8
Untuk memperoleh STRTTK, Tenaga Teknis Kefarmasian harus memenuhi
persyaratan:
a, memiliki ijazah sesuai dengan pendidikannya;
b. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang
memiliki surat izin praktik;
c. memiliki rekomendasi tentang kemampuan dari Apoteker yang telah
memiliki STRA, atau pimpinan institusi pendidikan lulusan, atau
organisasi yang menghimpun Tenaga Teknis Kefarmasian; dan
d. membuat pernyataan akan rnematuhi dan melaksanakan ketentuan
etika kefarmasian.
Bagian Ketiga
Sertifikat KompetensiProfesi
Pasal 9
(1) sertifikat kompetensi profesi sebagaimana dimaksud dalarrr Pasal 7
ayat (1) huruf b dikeluarkan oleh organisasi profesi setelah l r r l r r c r r i i
" j,
KOmpetensl.
(2)
Pasal 10
( 1 ) Bagi Apoteker yang baru lu1us pendidikan profesi d.ianggaptelah lulus
uji kompetensi dan dapat memperoleh sertifikat kompetensi profesi
secara langsung.
B a g ian . . .
ME N TE R IK E S E H A TA N
RE P I]B I.IKIN D ON E S IA
Bagian Keempat
Tata Cara Memperoleh Surat Tanda Registrasi
Pasal 12
( 1 ) Untuk memperoleh STRA, Apoteker mengajukan permohonan kepada
KFN dengan menggunakan contoh sebagaimana tercantum daiam
Formulir 1 terlampir.
( 2 ) Surat permohonan STRA harus melampirkan:
a. fotokopi ijazah Apoteker:
b. fotokopi surat sumpah/janji Apoteker;
c. fotokopi sertifikat kompetensi profesi yang masih berlaku;
d. surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki
surat izin praktik;
e. surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan
etika profesi; dan
f. pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar
dan ukuran 2 x 3 cm sebanyak 2 (dua) lembar.
ME N TE R IK E S :H A TA N
R E P U B LIKIN I)C N FS IA
8-
Bagian Kelima
RegistrasiUlang
Pasal 15
tr)
Bagian Keenam
Pencabutan STRA dan STRTTK
Pasal 16
(1) STRA atau STRTTK dapat dicabur karena:
a. permohonan yang bersangkutan;
b. pemilik STRA atau STR'l*lK tidak lagi memenuhi persyaratan fisik
dan
mental
untuk
menjalankan
pekerjaan
kefarmasian
berdasarkan surat keterangan dokter;
c. melakukan pelanggaran disiplin tenaga kefarmasian; atau
d. melakukan pelanggaran hukum di bidang kefarmasian yang
dibuktikan dengan putusan pengadilan.
( 2) Pencabutan...
ME I' l TE lIf K E S E H A TA N
R E P ti B LIKl N l D Ol {E S IA
9-
BAB III
IZIN PRAKTIK DAN IZIN KERJA
Bagian Kesatu
Um um
Pasal 17
(1)
(2)
yang akan
surat
izin
menjalankan
pekerjaan
sesuai tempat
tenaga
Pasal 18
( 1 ) slPA
bagi Apoteker
penanggung jawab
di fasilitas
pelayanan
kefarmasian atau SIKA hanva diberikan untuk 1 (satu) tempat fasilitas
kefarmasian.
(3) SIPA bagi Apoteker pendamping dapat diberikan untuk paling banyak 3
(tiga) tempat fasilitas pelayanan kefarmasian.
(4) SIKTTK dapat diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) tempat fasilitas
kefarmasian.
Pasal...
MENTERI KE:i::HATAN
R E P l . ,3j L I K . I r '! r t O N E S l A '
- lu Pasal 19
SIPA, SIKA, atau SIKTTK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77
dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tempat
pekerjaan kefarmasian dilakukan.
Pasal 20
SIPA, SIKA, atau SIKTTK masih tetap berlaku sepanjang:
a. STRA atau STRTTK masih berlaku; dan
b. tempat praktik/bekerja masih sesuai dengan yang tercantum dalam
SIPA, SIKA, atau SIKTTK.
Bagian Kedua
Tata Cara Memperoleh SIPA, SIKA, dan SIKTTK
Pasal 2 i
( 1 ) Untuk memperoleh SIPA atau SIKA, Apoteker mengajukan permohonan
kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenlKota tempat peker.;aan
kefarmasian dilaksanakan dengan menggunakan contoh sebagaimana
tercantum dalam Formulir 6 terlampir.
tempat
Pasa1...
M E N TE R IK E S E H A TA N
R E P UB LIK l rl OC l .l E S l r'
11Pasa| 22
( 1 ) Untuk memperoleh SIKTTK, Tenaga Teknis Kefarmasian mengajukan
permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tempat
pekerjaan kefarmasian dilaksanakan dengan menggunakan contoh
sebagaimana tercantum dalam Formulir 9 terlampir.
(s) Dalam
Bagian Ketiga
Pencabutan
Pasal 23
(1) Kepala Dinas Kesehatan KabupaLenfKota dapat mencabut SIPA, SIKA
atau SIKTTK karena:
a. atas permintaan yang bersangkutan;
b. STRA atau STRTTK tidak berlaku lagi;
c. yang bersangkutan tidak bekerja pada tempat yang tercantum
daiam surat izin;
d. yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan fisik dan
mental untuk menjalankan pekerjaan kefarmasian berdasarkan
pembinaan dan pengawasan dan ditetapkan dengan surat
keterangan dokter;
e. melakukan pelanggaran disiplin tenaga kefarmasian berdasarkan
rekomendasi KFN; atau
f. melakukan pelanggaran hukum di bidang kefarmasian yang
dibuktikan dengan putusan pengadilan.
( 2) Pencabu tan...
MENTERI I(;:SEHATAN
REPUBl-l:r lr.ll)ONESA
-1 2 (2)
(r) Kepala
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
wajib
melaporkan
pelaksanaan pemberian SIPA, SIKA, dan SIKTTK serta pencabutannya
setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
(1,2) Kepala
BAB IV
KOMITE FARMASI NASIONAL
Pasal 25
(1)
(2)
Pasal 26
KFN mempunyai tugas:
a. sertifikasi dan registrasi;
b. pendidikan dan pelatihan berkelanjutan; dan
c. pembinaan dan pengawasan.
PasaI 27
(1) Susunan organisasi KFN terdiri dari:
a. Divisi Sertifikasi dan Registrasi;
b. Divisi Pendidikan dan pelatihan Berkeianjutan; dan
c. Divisi Pembinaan dan pensawasan.
( 2) Anggota...
M E N TE R IK IS :H A TA N
R I_P U B tIKIN i .IO\E S IA
IJ -
(1)
(2)
(3)
Pas al ...
M E N TE R IK E S E H A TA N
REPl.iBl-u( li\rrrc f\lESiA
- 14Pasal 29
(1) Dalam rangka pembinaan dan penga\\'asan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 28 ayat (3), KFN dapat membentuk tim ad hoc.
(2\ Tirrr ad hoc bertugas menyelesaikan dugaan pelanggaran disiplin.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai dugaan pelanggaran disiplin diatur
oleh KFN.
Pasal 30
(1) KFN dalam melaksanakan tugasnya dibantu sekretariat.
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oieh seorang
Sekretaris.
(3) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris Direktorat Jenderal pada
Kementerian Kesehatan yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang
pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan.
Pasal31
Sekretariat KFN mempunyai tugas:
a. memberikan pelayanan administrasi umum
mendukung
untuk
pelaksanaan tugas KFN;
b. memproses penerbitan, pengesahan, dan mengirimkan STRA; dan
c. mengelola keuangan, kearsipan, personalia, dan kerumahtanggaan KFN.
Pasal 32
Pembiayaan kegiatan KFN dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) sektor kesehatan melalui Daftar Isian Pelaksana
Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal pada Kementerian Kesehatan yang
tugas dan tanggung jawabnya di bidang pembinaan kefarmasian dan alat
l<esehatan,
PEMBINAAN
BAB V
DAN PENGAWASAN
Pasal 33
(1)
M E I J T t r - R IK E S F . H A T A N I
R E , ; U B r _ l Kl , , t) , - i r l E i . , A
15-
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasai 34
(i)
Apoteker yang telah memiliki Surat Penugasan atau Surat Izin Kerja
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor IS4lMenkes/Per/
II/ 1995 tentang Penyempurnaan Pelaksanaan Masa Bakti dan Ijin
Kerja Apoteker sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Ivlenteri
Kesehatan Nomor 695lMenkes/Per/VI l2OO7, dianggap telah memiliki
STRA, SIPA, atau SIKA berdasarkan Peraturan Menteri ini.
( 2 ) Asisten Apoteker dan Analis Farmasi yang telah memiliki Surat Izin
Asisten Apoteker dan Surat lzin Kerja Asisten Apoteker berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 679 I Menkes/SK/V/2003 tentang
Registrasi dan lzin Kerja Asisten Apoteker, dianggap telah memiliki
STRTTK dan SIKTTK berdasarkan Peraturan Menteri ini.
(3) Apoteker atau Asisten Apoteker dan Analis Farmasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib mengganti Surat Penugasan,
Surat Izin Kerja, Surat Izin Asisten Apoteker, atau Surat lzin Kerja
Asisten Apoteker dengan STRA dan SIPA/SIKA atau STRTTK dan
SIKTTK paling lambat 31 Agustus 2OII sesuai dengan Peraturan
Menteri ini.
Pasal 35
(1)
(2)
Pendaftaran sebagairriana dimaksud pada ayat (1) diajukan selambatlambatnya I (safu) bulan sebelum tanggal 31 Agustus 20rr dengan
melampirkan:
M E N TE R IK i ::S E H A TA N
R FP Ti B iLK l r!D ON E S IA
Pasal 36
dengan
(1) Dalam rangka mengganti siAA atau slK Asisten Apoteker
dilakukan
(3),
ayat
STRTTK se6agaim.tiu. di'''.ksud dalam Pasal 34
dengan .u.^ rn..rdaftar melalui dinas kesehatan provinsi'
(2) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan selambatlambatnya t lsatir) bulan sebelum tanggal 31 Agustus 2OIl dengan
melampirkan:
a. fotokopi Kartu Tanda Penduduk/Surat Izin MengemudilPaspor;
b. fotokopi ijazalnTenaga Teknis Kefarmasian;
c. SIAA atau SIK Asisten Apoteker; dan
d. pas foto terbaru berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 2 (dua) iembar
dan ukuran 2x3 cm sebanyak 2 (dua) lembar'
(3) Setelah mendapatkan STRTTK untuk pertama kalinya, Tenaga Teknis
kesehatan
dinas
di
sIKTTK
mengurus
Kefarmasian wajib
dilakukan'
kabupaten/ kota tempat pekerjaan kefarmasian
Pasal37
It4asa berlaku S'IRA, STRTTK, SIPA, SIKA, dan SIKT'IK sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36 diberikan berdasarkan tanggal
kelahiran Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian yang bersangkutan.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 38
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, maka;
a. peraturan Menteri Kesehatan Nomor 184/Menkes/PerlII/ 1995 tentang
Penyempurnaan Pelaksanaan Masa Bakti dan Izin Kerja Apoteker;
b. Keput.tJ.rr Menteri Kesehatan Nomor 679 lMenkes/SK/V/2003 tentang
Registrasi dan Izin Kerja Asisten Apoteker; dan
c. Peraturan...
ME N TE R IK E S E H A TA N
RE FL' B LIKIr\JD l l i E S l i
-
rt
Pasal 39
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
'.\"I'rytE'Nd64\
e s e HATAN,
SEDYANINGSIH
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 1 Juni 2011
ENTERI HUKUM DAN FIAK ASASI MANUSIA,
PATRIALISAKBAR
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONBSIATAHUN 2OTTNOMOR 32E
Formulir
20....
Hal : Permohonan Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)
Yang terhormat,
Ketua Komite Farmasi Nasional
di
Jakarta
Dengan hormat,
Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat
Tanda Registrasi Apoteker (STRA) sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
889/MenkeslPerlY 12011 tentang Registrasi,Izin Praktik dan Izin Kerja Tenaga
Kefarmasian dengan data-data sebagai berikut :
Nama Lengkap
Tempat, tanggal lahir
Jenis Kelamin
Lulusan
Tahun luiusan
Alamat rlmah
telp
Alamat kantor
fc l n
/fav
Nomor Hp
E-mail
No. Sertifikat Kompetensi.
Tgl. Sertifikat Kompetensi
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :
a. fotokopi tjazah Apoteker;
b. fotokopi surat sumpah/janji Apoteker;
c. fotokopi sertifikat kompetensi profesi yang masih berlaku;
d. surat keterangal sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki surat izin
praktik;
e. surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi;
t. pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar dan
ukuran 2 x 3 cm sebany*2 (dua) lembar;
g. fotokopi surat keterangan seiesai adaptasi pendidikan Apoteker dan
persyaratan bekerja sesuai peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan dan keimigrasian*
Dtemikian, atas perhatian dan perkenannya kami ucapkan terima kasih
Pemohon,
Tanda Tangan
Pas Foto
4x6cm
i
Nama Terang
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
2. Pengurus Pusat Organisasi Profesi.
* Khusus untuk Apoteker lulusan luar negen.
Formulir 2
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
SURAT TANDA REGISTRASIAPOTEKER ISTRA)
NOMOR:
;
:
Tanda
Registrasi
Apoteker
ini
berlaku
Dit e t a p k a n d i
pada tanggal
sampai
dengan
tanggal
: J A K A RT A
:
Pas Foto
4x6cm
Tembusan:
Pengurus Pusat Organisasi profesi.
Formulir 3
KOP NAMA FAKULTAS/JURUSAN
Nomor
Lampiran
Hal
;
: Permohonan
FARMASI
)r'angterhormat,
I.letua Komite Farmasi Nasional
di
Jakarta
Dengan hormat,
Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk
mendapatkan Surat
J*d1 Registrasi Apoteker {srRA) bagt ..... (
orang
Apoteker
baru lulusan
Fakultas/Jurusan Farmasi universita".....T.hun )
lo...sesuai peraturan Menteri
Kesehatan Nomor-88-9/Menkes
lPerlv 12011 tentang Registrasi, rzin praktik dan
IzinKerja Tenaga Kefarmasian, dengan data terlamplr.
Pelantikan d* pglsncapan
bertempat di
h a r f a r t *a +
't . i
P cmn1.
v.^ .v^ r vr r ,
^
^-
Tanda Tangan
(. . . , . . . . . . . . . . . . )
Nama terang Dekan/
Ketua Jurusan/
Kepala Sekolah
Formulir 4
H ai:
Yang terhormat,
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
di
Nama Lengkap
Tempat, tanggal lahir
Jenis Kelamin
Lulusan
Tahun lulusan
Alamat rumah
feln
Nama sarana
Alamat sarana
telp/fax
Nomor Hp
E-mail
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :
a. fotokopi ijazah Sarjana Farmasi atau Ahli Madya Farmasi atau Analis
Farmasi atau Tenaga MenengaJrFarmasi/Asisten Apoteker;
b. surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki surat izin
praktik;
o. surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan ettka
kefarmasian;
d. surat rekomendasi kemampuan dari Apoteker yang telah memurKl 5I KA.
atau pimpinan institusi pendidikan lulusan, atau organisasi yang
menghimpun Tenaga Teknis Kefarmasian; dan
(:r. pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar dan
ukuran 2 x 3 cm sebanyak 2 (dua) lembar.
Demikian, atas perhatian dan perkenannya kami ucapkan terima kasih.
Pem
nl r nn
v rr^ v rrv r. ,
.
Pas Foto
4x6
Tanda Tangan
Formulir 5
DINAS KESEHATANPROVINSI
SURAT TANDA REGISTRASI TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN (STRTTK)
NOMOR:
:
:
SMK/D3
Farmasi*.
Farmasi/
Perguruan
Tinggi
Tahun
Dinyatakan telah teregistrasi sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian dengan nomor
registrasi..., dan diberi kewenangan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di
seluruh wilayah Indonesia sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian ini berlaku sampai dengan
tanggal
Dik e lu a rk a n d i: . . . . . .
pada tangga-l : ..,...
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi
Pas foto
4x6cm
Tembusan:
Dinas Kesehatan Kab/Kota
*
Formulir 6
.
Hal : Permohonan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA)/Surat Izin Kerja (SIK)
Yang terhormat,
Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota
di
I)engan hormat,
Y'ang bertanda tangan di bawah ini.
Nama Lengkap
Irlo. STRA
Tempat, tanggal lahir
Pendidikan terakhir
Tempat Praktik/Kerja
Alamat Pral<tik lain**
1
.z
Alamat Rumah
feln
Nomor Hp
E-mail
No. Sertifikat Kompetensi : ......
Tg1 .Se rtifikatK ompetensl : ..., . .
...............
(...,.
Nama terang
Tembusan :
Kepala Dinas KesehatanProvinsi.......
*
: diisi sesuai permohonan (SIPA/ SIK)
**
: untuk SiPA sebagai Apoteker Pendamping
Formulir 7
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
SURAT IZIN PRAKTIK APOTEKER (SIPAJ
NOMOR :
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaart
Kefarmasian dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/MenkeslPer lY l20LL
tentang Registrasi, Izin Praktik dan lzin I{erja Tenaga Kefarmasian, yang
ini,
Dinas
Kesehatan
bawah
Kepa-la
tangan
di
bertanda
.....memberikan Izin Praktik Apoteker kepada :
Kabupaten lKota.
( Nama )
Tempat I Tel.Lahir
Alamat
No. STRA
STRA berlaku sampai dengan
Untuk berpraktik sebagai
Alamat Praktik
Apoteker
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan:
2. Ketua Komite Farmasi Nasional;
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi....;
4, Organisasi Profesi.
Formulir 8
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/ KOTA
SURAT IZI]YKERJA APOTEKER (SIKA)
NOMOR :
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2OO9 tentang Pekerjaan
Kefarmasian dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/MenkeslPerlY I2OII
tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian, yang
bawah
ini,
bertanda
tangan
di
Kepa-la
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota....
..memberikan lzin Kerja Apoteker kepada :
/ l\l^*^
( r\4rrd
Tempat / Tel.Lahir
Alamat
No. STRA
STRA berlaku sampai dengan
Untuk berpraktik sebagai
Alamat Sarana
\
i
:.......
: Apoteker
. (t g l/ b 1 n / t a h u n )
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
2. Ketua Komite Farmasi Nasional
3, Kepala Dinas KesehatanProvinsi....
4. Organisasi Profesi
Formulir 9
20.......
Hal :
Permohonan memperoleh
Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK)
Yang Terhormat,
Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota
di
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama Lengkap
No. STRTTK
:
Tempat/tanggal lahir
Jenis Kelamin
SMF / D3 Farmasi / Sariana Farmasi*
l,ulusan
Tahun lulusan
Alamat rumah
telp. .
l,lama Sarana ke-1
AIamat
Nama Sarana ke-2
Alamat
Nama Sarana ke-3
Alamat
llomor Hp
E-mail
Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat lzin Kerja
Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK) sesuar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
889/MenkeslPerltl12011 tentang Registrasi,Izin Praktik dan lzin Kerja Tenaga
Kefarmasian.
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :
a. fotokopi STRTTK;
b. surat pernyataan Apoteker atau pimpinan tempat pemohon melaksanakan
pekerj aan kefarmasian** ;
c. surat rekomendasi dari organisasi yang menghimpun Tenaga Teknis
Kefarmasian: dan
d. pasfoto berwarnaukuran 4x6 sebanyak2 (dua) lembardan 3 x4 sebanyak
2 (dua) lembar.
Demikian, atas perhatian dan perkenannya kami ucapkan terima kasih.
Pemohon.
Nama terang
Tembusan:
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi..,
*
**
....)
Formulir
10
/
I
NT^-^
r\d_Irrct
i
J
Tempat I TSl.Lahir
Alamat
No. STRTTK
STRTTK berlaku sampai dengan:
Untuk kerja sebagai
Sarjana Farmasi/ Ahli Madya Farmasi/ Anaiis
Farmasi/ Asisten Apoteker*
Pada sarana Kesehatan
Nama Sarana ke- 1
Sarana Produksi/ Distribusi/
Pelavanan
Kefarmasian
Alamat
Nama Sarana ke-2
Alamat
Nama Sarana ke-3
Alamat
Masa berlaku SIKTTK
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan pekerjaan kefarmasian fasilitas produksi/distribusi/
pelayalan kefarmasian harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuar
dan teknologi serta ketentuan peraturan perundang-undarrgan.
2, Surat bin ini batal demi hukum apabila bertentangan dengL angka 1 di
atas
dan pekerjaan kefarmasian dilakukan tidak
dengan yan-g tercantum
"esuai
dalam surat izin.
pas foto
4x6
Dikeluarkan di
pada tanggal
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
('
Tembusan '
1. Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
2. Kepila Dinas Kesehatan provinsi....
3. Organisasi Profesi
4. Apoteker pemilik SIPA/SIK tempat TTK bekeria
*: diisi salah satu
vang sesuai