Anda di halaman 1dari 20

RELATIVITAS

Created By : Group 2
Dianira G. Maengkom
Fernanda Roel
Sarlota
1

Teori Relativitas
Khusus

LATAR BELAKANG SEJARAH


1. TRANSFORMASI GALILEAN
Pada 1900 mekanika Newton merupakan teori yang cukup
sukses dalam menjelaskan permasalahan dinamika
partikel/benda saat itu.Dalam mekanika Newton ada suatu
kerangka khusus yang disebut kerangka inersial dimana
Hukum Newton mempunyai bentuk yang sama dalam
kerangka tersebut.
Kerangka inersial ini adalah kerangka yang memenuhi
Hukum I Newton yaitu sebuah kerangka diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan relatif terhadap yang
lain. Hubungan antara kerangka inersial satu dengan yang
lainnya adalah melalui apa yang disebut transformasi
Galilean.

z
y

Kerangka Acuan

Pengamat yang diam dengan pengamat yang


x bergerak dalam kereta
x

Siapa yang bergerak?

x
vt
O

X = X

Z'

Koordinat y dan z tidak mengalami perubahan


x = x - vt
y = y
z = y

Transformasi Galileo

Transformasi Galilean / Galileo

x
y
z
t

= x - vt
= y
= y
= t

2. TEORI ELEKTROMAGNETIK MAXWELL

Menjelang akhir abad 19 fenomena listrik dan magnet


berhasil dirangkum dalam empat buah persamaan
matematis oleh Maxwell, yang disebut persamaan Maxwell
untuk elektromagnetik.
Teori elektromagnetik ini juga cukup sukses menjelas
fenomena gelombang radio dan optik ditangan Hertz dan
Young.
Dari persamaan Maxwell tanpa sumber (vakum) ini diperoleh
sebuah konstanta universal yang disebut laju cahaya dalam
vakum yaitu c.
Dari sini disimpulkan bahwa gelombang elektromagnetik
dapat merambat tanpa medium.
Teori Elektromagnetik Maxwell

PERMASALAHAN YANG
TIMBUL
Walaupun kedua teori ini, yaitu mekanika Newton dan teori
Maxwell membahas fenomena fisika yang berbeda, tetapi ada
satu permasalahan penting yang muncul, yaitu persamaan
Maxwell bentuknya tidak sama terhadap transformasi Galilean
Akibatnya adalah bahwa teori elektromagnetik sifatnya berbeda
dan bergantung kepada gerak pengamat.
Selain itu laju cahaya tidaklah konstan dan bergantung kepada
gerak pengamat.
Terlebih lagi perambatan cahaya yang digambarkan sebagai
gelombang elektromagnet melanggar konsep klasik bahwa harus
ada medium perambatan gelombang.
Oleh karenanya para fisikawan waktu itu mengusulkan sebuah
medium yang disebut eter yang bergerak dengan kecepatan
konstan relatif terhadap bumi.

Permasalahan yang timbul

Teori Relativitas Einstein


Postulat yang pertama : hukum-hukum fisika memiliki
bentuk yang sama pada semua kerangka acuan yang bergerak
dengan kecepatan tetap (kerangka acuan inersial)

Postulat yang kedua : cahaya merambat dalam ruang hampa


dengan cepat rambat c = 3 x 108 m/s, dan kelajuan cahaya
tidak bergantung pada kelajuan sumber cahaya maupun
kelajuan pengamatnya

KONSEKUENSI POSTULAT RELATIVITAS


KHUSUS
1. Dilatasi Waktu
Akibat pertama dari postulat relativitas khusus
adalah waktu bersifat relatif, ini ditandai dengan
adanya fenomena dilatasi waktu. Misalkan tinjau dua
kerangka O diam dan O bergerak dengan kecepatan
konstan V sepanjang sumbu x. Jika t0 adalah waktu
yang diukur oleh pengamat di O, maka waktu yang
diukur oleh pengamat di O relatif terhadap O adalah :

t 0

V
1 2
c

Jadi waktu yang diukur oleh pengamat di O lebih lama


dibanding pengamat di O.

Contoh Soal
Dua orang ahli ruang angkasa Edo & Ody adalah dua orang sahabat baik
masing-masing berumur 24 tahun dan 30 tahun. Edo menggunakan
pesawat dengan kecepatan 0.8 c ke suatu planet yang letaknya 4 tahun
cahaya dari bumi. Setelah tiba di planet yang ia dituju, kemudian ia rindu
dengan keluarganya termasuk dengan Ody sahabatnya sehingga ia
memutuskan untuk pulang kembali ke Bumi. Berapa umur Edo dan Ody
ketika tiba di bumi?
Penyelesaian :
Pengamatan Ody terhadap waktu yang dibutuhkan oleh Edo pergi ke planet
lain adalah t karena secara relative Ody bergerak terhadap kejadian.
Waktu yang dibutuhkan Edo untuk pergi ke planet menurut Ody adalah :
t = 2s/v = 2.4/ 0.8 c = 8/0.8 = 10 tahun
Sedangkan menurut Edo ( pengukuran terhadap dirinya sendiri ) waktu
yang dibutuhkan adalah t0
t = t0
t0 = t /

= 10/10/6 = 6 tahun

v = 0.8 c maka = 10/6

Dengan demikian, setelah kembali ke bumi umur Edo = 24 + 6 = 30 tahun,


sedangkan umur Ody = 30 + 10 = 40 tahun.

2. Kontraksi Panjang
Analog dengan dilasi waktu, konsekuensi
lain adalah kontraksi panjang. Tinjau pula kasus
yang sama dengan sebelumnya. Jika L0 adalah
panjang benda yang diukur oleh pengamat di O,
maka pengamat di O mengukur panjang benda
tersebut adalah :

L L0

V2
1 2
c

Jadi panjang yang diukur oleh pengamat di O


lebih pendek dibanding pengamat di O

Contoh soal
Sebuah roket ketika diam di bumi panjangnya 100 m,
roket brgerak dengan kecepatan 0.8 c, maka menurut
orang di bumi panjang roket tersebut selama bergerak
adalah?
Penyelesaian :
L = Lo/
V = 0.8 c = 8/10 = 5/4 c
= 5/3
Maka dengan demikian, L = Lo/ = 100/5/3 = 300/5 =
60 m

3. Massa Relativistik
Keterangan:
m0 = massa benda
menurut pengamat yang
diam terhadap benda
(kg)
m = massa benda
menurut pengamat yang
bergerak relatif terhadap
benda (kg)
v = kecepatan gerak
benda (m/s)
c = kecepatan cahaya
(m/s

Contoh Soal
Partikel yang massanya m0 bergerak dengan kecepatan 0.6 ,
berdasarkan teori relativita Einstein massa pertikel selama
bergerak adalah? Tentukan pula perbandingan massa
relativistic partikel tersebut terhadap massa diamnya !
Penyelesaian :

M = m0
V = 0.6 c= 6/10 c = 3/5 v
= 5/4
Maka, M = m0 = 10/8 m0 = 1.25 m0
Adapun perbandingan antara massa relativistic partikel dan
massa diamnya adalah m/mo = 10/8= 5 : 4

4. Momentum Relativistik

Keterangan:
p = momentum
relativistik (kg m/s)
v = kecepatan
benda (m/s)
mo = massa benda
saat diam (kg)

5. Kesetaraan Massa dan Energi


Konsekuensi lain yang dapat dilihat adalah
adanya hubungan kesetaraan antara massa dan
energi. Hal ini dapat kita lihat sebagai berikut:
Jika m0 adalah massa diam sebuah benda, maka
energi total benda tersebut adalah
2
E

m0 c

1 v2 c2

dan energi kinetiknya adalah


K

m0 c 2
1 v2 c2

m0 c 2

Jika v = 0 maka K=0, tetapi E 0.


Inilah yang kita sebut sebagai energi
2
diam benda/partikel:
E m c
0

Jadi sebuah benda bermassa m0 setara


dengan energi sebesar m0 c2.

Contoh Soal
Agar energy kinetic
Setiap detik di matahri
benda bernilai 25 %
terjadi perubahan 4 109
energy diamnya, maka
kg menjadi energy radiasi,
benda harus bergerak
jika c = 3.108 m/s, maka
dengan kelajuan berapa ? daya yang dipancarkan oleh
matahari adalah?

Penyelesaian :
Penyelesaian :
Ek = 25 % E0
Ek = E 0
E = mc2
-1 =
P t = mc2
= 5/4
P = 4 109 (3.108 ) 2 / 1
Maka v = 3/5 c
= 3.6 1026 Watt.

Paradoks Kembar
Hal yang kontroversi dari teori relativitas khusus adalah
yang disebut paradoks kembar.
Misalkan A dan B dua orang kembar. A pergi ke luar
angkasa menggunakan roket dan B tinggal di Bumi. Jika A
pergi dengan kecepatan kostan dan mengukur waktunya
sebesar t0 maka B di Bumi mengukur waktu A lebih
panjang. Tetapi karena gerak sifatnya relatif, maka hal
sebailiknya juga dapat terjadi, yaitu A mengukur waktu Bumi
lebih panjang. Jadi dalam hal ini jika A dan B dalam
kerangka inersial maka tidak ada yang lebih muda dan tua
dan tidak ada paradoks.
Paradoks ini dapat terjadi jika salah satunya dalam kerangka
dipercepat atau noninersial. Pada kenyataannya A yang
pergi ke luar angkasa mengalami percepatan yaitu dari diam
ke bergerak dengan kecepatan awal berubah ubah hingga
mendekati konstan sehingga paradoks pun dapat terjadi.

THANK YOU FOR THE


ATTENTION
Sesi Pertanyaan
@m_dianira & @shary-shasa

Terima kasih atas perhatiannya

20

Anda mungkin juga menyukai