Ia
benar-benar seorang ahli dalam bidang ilmu yang diajarkannya. Seorang guru juga harus terus-menerus meningkatkan dan
mengembangkan ilmu yang diajarkannya, sehingga tidak ketinggalan jaman dan berupaya melakukan penelitian dengan menggunakan
berbagaimacam metode.
Kedua, seorang guru yang profesional harus memiliki kemampuan menyampaikan atau mengajarkan ilmu yang dimilikinya
( transfer of knowledge ) kepada murid-muridnya secara efektif dan efisien. Untuk itu, seoang guru harus memiliki ilmu keperguruan.
Dahulu ilmu keguruan ini terdiri dari tiga bidang keilmuan, yaitu pedagogik, didaktik dan metodik. Istilah pedagogik diterjemahkan
dengan kata ilmu mendidik, dan yang dibahas adalah bagaimana mengasuh dan membesarkan seorang anak. Sedangkan didaktik,
adalah pengetahuan tentang interaksi belajar-mengajar secara umum. Yang diajarkan disini adalah cara membuat persiapan
pengajaran sesuatu yang sangat perlu, dan tampaknya sekarang dianggap tidak penting, cara menjalin bahan-bahan pelajaran dan cara
menilai hasil pelajaran. Adapun metodik adalah pengetahuan tentang cara mengajarkan suatu bidang pengetahuan.( Mochtar Buchori,
Ilmu Pendidikan Dalam Renungan:1994)
Ketiga, seorang guru yang profesional harus berpegang teguh kepada kode etik profesional sebagaimana tersebu diatas. Kode
etik disini lebih dikhususkan lagi tekanannya pada perlunya memiliki akhlak yang mulia. Dengan akhlak yang demikian itu, maka
seorang guru akan dijadikan panutan, contoh dan teladan. Ibn Muqaffa, seorang ulama persia klasik, lahir tahun 106 H),
mengatakan bahwa guru yang baik adalah guru yang mau berusaha memulai dengan mendidik dirinya, memperbaiki tingkah
lakunya, meluruskan pikirannya dan menjaga kata-katanya terlebih dahulu sebelum menyampaikan ilmu pengetahuan kepada orang
lain.
Pendapat lain, Imam Al-Ghazali w.1111 m) mengatakan bahwa guru harus berhati bersih, dan bersikap sebagai pengayom,
berkasih sayang terhadap murid-muridnya dan hendaknya memberlakukan mereka seperti anaknya sendiri.
B.
terkena hama dan penyakit yang bisa menyebabkan tanaman tidak berkembang dan tidak tumbuh dengan sehat, hingga tanaman
menghasilkan buah. Demikian juga halnya seorang guru. Guru tidak dapat memaksa agar siswanya jadi ini atau jadi itu.
Siswa akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuannya. Tugas guru adalah menjaga, mengarahkan, dan
membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya.Agar guru dapat berperan sebagai pembimbing, ada dua
hal yang harus dimiliki.Pertama, guru harus memahami anak didik yang sedang dibimbingnya. Misalnya memahami tentang gaya dan
kebiasaa belajarnya, memahami potensi dan bakatnya. Kedua, guru harus memahami dan terampil dalam merencanakan, baik
merencanakan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai, maupun merencanakan proses pembelajaran. Proses bimbingan akan dapat
dilakukan dengan baik, manakala sebelumnya guru merencanakan hendak dibawa kemana siswanya, apa yang harus dilakukan, dan
lain sebagainya. (Publication August 27, 2008: http://www.muhibbudin.wordpress.com h.4)
f.
Guru sebagai motivator
Dalam proses pembelajaran motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang
berprestasi bukan disebabkan oleh kurangnya kemampuan.Tetapi disebabkan oleh kurangnya motivasi untuk belajar.Oleh karena itu
untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif untuk dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.
Beberapa hal yang patut diperhatikan agar dapat membangkitkan motivasi belajar adalah sebagai berikut :
Poligon/segibanyak merupakan bangun datar tertutup yang sisi-sisinya berupa ruas garis, dan setiap ruas garis
hanya berpotongan pada ujung-ujungnya.
Pada ilustrasi di atas, gambar i, ii, iii, iv merupakan poligon, gambar i dan ii poligon konveks. Suatu bangun
geometri dikatakan konveks jika setiap mengambil dua titik di dalamnya tersebut, maka seluruh ruas garis yang
menghubungkannya berada di dalam bangun tersebut. Sementara itu gambar iii dan iv merupakan poligon konkaf.
Dikatakan konkaf jika ada dua titik di dalam bangun, yang jika dihubungkan, maka terdapat bagian ruas garis yang
berada di luar bangun. Gambar v dan vi bukan poligon karena memiliki sisi yang bukan ruas garis (gambar v) dan
tidak tertutup (gambar vi).
Melalui pengertian poligon ini, maka segiempat dapat didefinisikan sebagai poligon
dengan empat sisi.